Apa jadinya bila seorang gadis yang baru lulus SMA harus menjadi seorang ibu pada anak kembar 7 yang tidak sengaja ia temukan. mampukah gadis itu merawat anak kembar 7 itu sendirian? Atau malah di titipkan kepanti asuhan? temukan jawaban nya di novel ini. kalau penasaran baca yuk.
Cerita ini hanya lah fiktif semata.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pa'tam, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Menjelang konser
.
.
.
"Lebih baik kita naik taksi aja, kita ke perusahaan Daddy," Ram.
"Telpon Paman Agus saja," Rakha.
Akhirnya Roy menelpon Agus untuk menjemput mereka, tentu saja Agus dengan cepat menjemput karena takut anak majikannya akan menunggu lama.
"Maaf Tuan kecil, Paman kelamaan." Agus.
"Tidak apa-apa Paman kami tidak buru buru." Ram.
Agus tidak berani bertanya, mengapa Tuan kecilnya pulang sebelum waktunya pulang sekolah? hanya ia menebak pasti ada sesuatu yang membuat tuan kecilnya badmood.
"Paman ayo jalan, kok bengong sih?" Roy.
"Ah, iya Tuan kecil maafkan Paman," Agus.
"Tidak apa-apa Paman." Ram.
Agus pun menjalankan mobilnya keluar dari kawasan sekolah, mobil melaju dengan kecepatan sedang.
"Kita ke perusahaan Daddy, Paman." Ray.
"Baik Tuan kecil," Agus.
Jalanan begitu senggang, jadi tidak ada kemacetan. Namun Agus tetap membawa mobil dengan hati-hati. Hanya butuh waktu 30 menit mereka sampai didepan gedung tinggi menjulang.
Agus langsung dibukakan pintu gerbang oleh satpam. Karena satpam sudah mengenali mobil yang Agus pakai, Agus segera memarkirkan mobilnya ditempat parkir khusus petinggi perusahaan. Si kembar langsung turun dari mobil.
"Paman mau masuk atau menunggu disini?" tanya Ram.
"Disini saja Tuan kecil," jawab Agus.
"Baiklah, kalau begitu kami mau keatas ketemu Daddy." Ram.
Kemudian Ram memberikan uang seratus ribu kepada Agus, tapi Agus menolak dengan alasan tidak enak.
"Paman mau terima atau saya suruh Daddy pecat Paman!" ancam Ram.
"Jangan pecat saya Tuan kecil, saya sangat butuh pekerjaan ini." jawab Agus, tentu saja ia takut kalau harus dipecat.
Akhirnya Agus menerima uang itu dengan tangan gemetar, "Tuan kecil mau kasih uang pakai ngancam ngancam segala, kalau begini gimana bisa nolak?" batin Agus.
"Sudah tidak perlu ngomel dalam hati, uang ini untuk Paman makan siang di kantin." Ram.
"Terimakasih Tuan kecil." Agus.
Si kembar pun berlalu dari hadapan Agus dan berjalan menuju lobby gedung perusahaan J H company.
"Si kembar benar benar mirip Tuan muda, bukan hanya wajahnya tapi juga kebaikan nya, nampak galak tapi sebenarnya baik," monolog Agus dalam hati.
Agus sangat terharu dengan kebaikan hati si kembar, yang tidak membedakan status atasan dengan bawahan. Si kembar tiba didepan resepsionis.
"Selamat siang kakak cantik," sapa Ram.
"Ehh, iya Tuan kecil selamat siang, mari saya antar keruangan CEO." balas resepsionis itu dengan ramah.
"Tidak usah kakak cantik, kami bisa kok." Roy.
"Lanjutkan saja pekerjaan kalian, oh ya pertahankan keramahan kalian dalam menyambut tamu." ucap Ray dengan nada dingin.
"Baik tuan kecil."
Si kembar berjalan menuju lift private yang hanya khusus petinggi perusahaan. Seperti CEO dan asisten pribadinya.
Kedua resepsionis merasa sangat gemas dengan si kembar, kalau bisa pengen mereka cubit cubit pipi chubby mereka itu.
Si kembar sudah masuk kedalam lift dan sedang naik kelantai tertinggi di gedung tersebut.
Ting... pintu lift terbuka, keluar lah sosok pria kecil dan menggemaskan bagi siapa saja yang melihat nya.
Si kembar tiba didepan meja sekretaris, melihat si kembar sekretaris bangun dari duduknya dan berdiri lalu membungkuk memberi hormat pada anak bosnya itu.
"Tidak perlu seperti itu, kakak cantik kami hanya anak kecil dan kami bukan bos di perusahaan ini." ucap Ram.
Sekretaris itu semakin canggung karena si kembar memperlakukan nya dengan sangat baik.
"Apakah Daddy kami ada?" tanya Rakha.
"Ada Tuan kecil, mari saya antar." ucap sekretaris itu yang bernama Rani.
"Tidak perlu kakak cantik kami bisa sendiri." Ram.
"Baiklah kalau begitu," Rani.
Si kembar mengetuk pintu ruangan Daddy-nya, dan pintu pun terbuka ternyata Robert yang membukakan pintu.
Si kembar masuk dan langsung menuju sofa dan duduk disana. Melihat Daddy nya sedang bekerja mereka tidak mau mengganggu.
"Kalian kemari, ada apa?" tanya Darmendra.
"Tidak ada apa apa Dad kami hanya badmood di sekolah." Ram.
"Pasti ada sesuatu atau seseorang yang menggangu kalian." Darmendra.
"Tidak apa-apa Dad, kami bisa atasi hanya orang orang yang iri pada kami." Ren.
"Kalian sudah makan?" tanya Darmendra, si kembar menggeleng.
"Baiklah kita makan dulu," ucap Darmendra lagi, akhirnya mereka pun pergi makan bersama Daddy mereka.
Saat di lobby para karyawan begitu kagum melihat bos mereka diapit anak kembar tujuh yang begitu mirip dengan wajah bos mereka.
"Itu benar-benar anak Tuan muda, lihat lah mereka begitu mirip," ucap karyawan A.
"Tapi Tuan Darmendra kabarnya belum menikah, kok bisa punya anak sudah sebesar itu?" tanya karyawan B.
"Bisa jadi pernikahan mereka tidak dipublikasikan, biasanya seorang bos begitu menikah diam-diam setelah punya anak baru dipublikasikan," ucap karyawan C.
"Masuk akal sih, bisa jadi Tuan Darmendra menyembunyikan pernikahannya karena takut istrinya kenapa-kenapa, kalian tau kan dalam dunia bisnis banyak menggunakan cara yang kotor untuk menjatuhkan lawannya," ucap karyawan D.
Begitulah gosip-gosip para karyawan yang penasaran dengan sosok anak kecil yang bersama bos mereka itu. Juga mereka penasaran dengan istri bos mereka.
Sedangkan yang mereka bicarakan sedang asik tertawa didalam mobil menuju restoran xxxx tempat mereka makan siang.
"Bagaimana persiapan kalian untuk konser amal nanti?" tanya Darmendra.
"Kami sudah mempersiapkan diri dan selalu berlatih." Roy.
"Pakaian yang kami pesan juga sudah jadi hanya tinggal mengambilnya saja." Rasya.
"Kalian tau? tiket sudah terjual lebih dari seribu lembar?" Darmendra.
"Wah benarkah Dad?" si kembar bersorak girang.
"Kepala sekolah kalian yang melaporkan nya ke Daddy, katanya ini diluar ekspektasi kita." Darmendra.
"Kalau begitu kami akan mempersembahkan yang terbaik, agar tidak mengecewakan penonton." ucap Ram, kemudian si kembar bertos dengan gembira.
"Kalian mau menjadi artis?" tanya Darmendra, si kembar spontan menggeleng.
"Dulu ada agensi yang ingin merekrut kami menjadi model majalah mereka, tapi kami menolak. malahan orang itu memaksa dan mengancam kami." Ram.
"Lalu apa yang kalian lakukan?" tanya Darmendra penasaran.
"Sudah kubuat bangkrut agensi tersebut." Ray.
Darmendra menoleh kearah Ray yang seolah tidak merasa bersalah sama sekali.
"Salah siapa berurusan dengan kami, malah pakai ancaman segala lagi." Ram.
"Siapa yang akan menduga kalau wajah anak anakku yang nampak polos dan menggemaskan ternyata tersembunyi sifat iblis yang apabila diusik akan keluar? menyeramkan," batin Darmendra.
Akhirnya mereka pun sampai ke restoran yang mereka maksud, ayah dan anak itu pun keluar dari mobil.
Saat mereka masuk kedalam restoran tersebut, mereka menjadi pusat perhatian terutama si kembar. Para pengunjung hanya berani berbisik bisik membicarakan tentang mereka.
"Bukankah itu SEVEN R yang mengadakan konser amal dua hari lagi?" tanya pengunjung A.
"Benar, itu SEVEN R yang dikabarkan kembar tujuh itu." pengunjung B.
"Ah, ternyata mereka lebih menggemaskan aslinya daripada poster nya, jadi pengen cium pipi chubby nya itu." gemas pengunjung C, kalau saja bukan di restoran sudah pasti ia akan menjerit histeris karena bertemu idola mereka.
"Sungguh mengagumkan sekali mereka," pengunjung D.
Banyak pelajaran yang bisa kita ambil bersama, Dari sisi kemanusiaan toleransi terhadap sesama dan dari sisi ke Genius si Penulis Cerita aku suka banget,Tank you Author 👍👍👍💪💪💪🥇🥇🥇