NovelToon NovelToon
Jerat Cinta Sang Ceo

Jerat Cinta Sang Ceo

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / One Night Stand / Cinta Seiring Waktu / Office Romance
Popularitas:65.9k
Nilai: 5
Nama Author: Meyda

Niat hati ingin merayakan ulangtahun bersama kekasihnya yang baru kembali dari luar negeri, Alice malah memergokinya sedang berselingkuh dengan sahabatnya sendiri.

Alice yang kecewa memutuskan hubungan mereka secara sepihak dan berniat balas dendam pada kekasihnya itu.

Tanpa sengaja, Alice dipertemukan dengan Arthur CEO di tempat kerjanya yang baru yang ternyata adalah sepupu jauhnya.

Alice terpaksa meminta bantuan Arthur dengan satu syarat, Alice harus mau menjadi wanitanya.

Akankah Alice menyetujui permintaan gila Arthur demi membalas dendam pada mantan kekasihnya? Ataukah malah terjerat dengan pesona Arthur?

Usahakan jangan nabung bab ya... terima kasih...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Meyda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB. 24

“Bagaimana, apa kamu sudah tahu dimana keberadaan Arthur?” tanya Kaisar pada seseorang yang berada di balik ponsel.

Ya, Kaisar sedang menghubungi sahabatnya sekaligus orang kepercayaan nya dan meminta pada pria itu untuk mencari keberadaan Arthur. Karena Arthur masih sulit untuk di hubungi.

“Oke baiklah. Aku akan menemuinya nanti setelah pulang sekolah. Terima kasih informasinya.”

Kaisar mematikan sambungan teleponnya. Ia menghela nafas lega karena ternyata Arthur baik-baik saja dan sudah berada di kantor.

“Ck! Aku pikir si manja itu akan pergi jauh. Ternyata masih ada di sekitar sini. Bodoh! Kenapa aku tidak berpikir sampai sana?” gumamnya seraya melangkahkan kaki melewati koridor sekolah menuju ke ruangan pribadinya.

“Dasar sepupu brengsek! Aku mengkhawatirkannya, dia malah santai-santai bersama seorang wanita.”

Baru saja Kaisar mendapat sebuah pesan. Dimana sebuah video memperlihatkan, Arthur sedang berjalan menuju lobby membopong seorang wanita.

“Tunggu! Tapi siapa wanita itu?” Kaisar menghentikan langkahnya dan fokus menatap ponselnya. “Bukankah dia anti dengan wanita? Aneh, mereka terlihat seperti sepasang kekasih.”

Prang!

Ponsel milik Kaisar terjatuh begitu saja ke lantai saat seorang gadis yang begitu amat sangat ia kenali berlari ke arahnya dan tanpa sengaja menabraknya.

“Pak Kaisar?!” pekik gadis itu yang tak lain adalah Kayla. “Maafkan saya, Pak. Saya benar-benar nggak sengaja nabrak Bapak.”

Kayla memungut ponsel itu dan memberikannya pada Kaisar. Terlihat raut wajah ketakutan darinya, apalagi saat ini Kayla terus menunduk tanpa berani menatap Kaisar.

“Bisakah kamu melihat ke depan saat berjalan, Kayla?” ucap Kaisar lirih namun penuh penekanan. Ia tidak mau siswa dan guru yang lain melihatnya sedang memarahi Kayla.

“Saya selalu melihat ke depan, Pak.” jawab Kayla. “Tapi hari ini saya sedang terburu-buru karena takut terlambat.”

Kaisar menghela nafas kasar, mengatur emosinya yang sudah berada di ujung tanduk. Entah kenapa saat melihat gadis itu, amarahnya selalu meledak-ledak.

“Tapi kenyataannya kamu memang sudah terlambat! Lihat ini!” Kaisar menunjukkan pergelangan tangannya, dimana jam miliknya sudah menunjukkan pukul tujuh lewat dua puluh lima menit.

Gadis itu terdiam seraya menelan saliva nya dengan susah payah. Kayla lupa kalau pria yang ada di hadapannya saat ini sangat disiplin waktu. Padahal dirinya hanya terlambat lima menit saja.

“Lari keliling lapangan lima belas kali!” perintahnya.

“Sekarang, Pak? Bisa nggak di ganti nanti sore. Soalnya jam pertama pelajaran Miss Tiara. Saya bisa kena semprot lagi Pak.” Kayla menggaruk tengkuk lehernya yang tak gatal. Berharap jika Kaisar bisa diajak berdiskusi.

“Nggak bisa! Lakukan sekarang atau hukuman kamu saya tambah!” Kaisar meninggalkan Kayla begitu saja, namun langkah kakinya terhenti saat Kayla lagi-lagi menghalangi jalannya.

“Ada apa lagi?”

Kayla mengambil sesuatu dari dalam tas ranselnya dan memberikannya pada Kaisar. “Ini milik Bapak saya kembalikan. Maaf jika wanginya berbeda seperti saat Bapak meminjamkannya pada saya,” ucapnya seraya mengulurkan sweater.

Namun, bukannya diterima, Kaisar malah mengabaikan Kayla begitu saja dan berjalan melewatinya. Membuat Kayla berdecak kesal lalu berusaha mengejarnya.

“Tidak perlu di kembalikan! Pakai atau buang saja ke tempat sampah!” ucap Kaisar dengan jari telunjuk yang menunjuk ke arah tong yang ada di belakang Kayla.

“Tapi Pak, ini sudah bersih. Saya nggak rabies kok. Tenang aja.”

“Saya tidak butuh itu!” tolaknya.

Kayla akhirnya mengalah, apalagi saat melihat tatapan dingin dan datar dari wajah Kaisar. Ia membiarkan pria itu melewatinya tanpa menghalanginya lagi.

Nyalinya menciut seketika.

“Sebenarnya dia kenapa?” gumamnya.

Apa yang terjadi antara Kayla dan Kaisar, tak luput dari pengawasan seseorang, Kenan. Cowok itu langsung menarik lengan Kayla dan membawanya ke ruang laboratorium yang masih sepi.

“K—kenan! Mau apa lagi sih lo!”

“Kenapa? Lo dihukum lagi sama abang gue?”

“Bukan urusan lo. Minggir!” usir Kayla seraya mendorong dada Kenan agar cowok menyingkir dari hadapannya.

Namun, bukan Kenan namanya jika menuruti ucapan Kayla begitu saja. Kenan merengkuh pinggang Kayla dan memojokkan tubuh mungil gadis itu ke tembok.

“Gue belum selesai ngomong sama lo!” ucap Kenan. Tatapan matanya tertuju pada sweater yang sejak tadi di pegang oleh Kayla.

“Milik abang gue? Apa lo sedekat itu sama dia?” tanya Kenan penuh curiga. Ada sedikit rasa kecewa di hatinya. Apalagi kalau memang diantara mereka berdua ada hubungan.

“Nggak usah kepo! Gue udah bilang ‘kan sama lo nggak usah temui gue—” kedua mata Kayla membulat sempurna saat Kenan mengecup bibirnya dengan tiba-tiba tanpa meminta ijin darinya.

Untuk melepaskan diri, Kayla memukul perut Kenan. Membuat cowok itu mengaduh dan mengusapnya berulang kali. “Kasar banget sih lo jadi cewek! Mana gue belum sarapan lagi!”

“Gue nggak peduli!” Kayla berlari pergi tanpa mempedulikan Kenan yang terus memangil namanya.

*****

“Kamu gila!” seru Alice. Entah sejak kapan Arthur berada di atas tubuhnya. Padahal, mereka masih berada di kantor.

“Anggap saja aku gila karena menginginkanmu.” Arthur mendongak, membingkai wajah cantik Alice saat dirinya menyentuh titik sensitif gadis itu. Yang berhasil membangkitkan sisi liarnya. Meronta dan seakan minta untuk di puaskan.

“Apa kamu bilang? Menginginkan aku?” Arthur reflek mendorong kepala Arthur dengan kuat, hingga membentur sofa. Lalu menutup kedua asetnya dan beranjak dari pangkuan pria itu.

“Alice!” Arthur mengusap kepala belakangnya. Meski sebenarnya tidak berasa apapun.

“K—kamu jangan macam-macam, Ar! Ingat perjanjian kita, hanya sebatas wanitamu tidak lebih!”

“Memangnya aku memintamu memberikanku apa?” tanya Arthur kembali merengkuh pinggang Alice dan mendudukkan gadis itu di pangkuannya. “Oh, aku tahu. Jangan-jangan wanitaku ini ingin melakukan yang lebih dari sekedar sentuhan?” ucapnya menarik dagu Alice lalu mengecup bibirnya.

Alice tanpa sadar memejamkan mata. Terbuai dengan serangan bertubi-tubi dari seorang Arthur yang membuatnya tidak bisa berpaling dari jerat pria itu. Terbuai, Alice reflek mengalungkan lengan di pundak Arthur.

Ponsel milik Arthur bergetar, membuat keduanya terpaksa melepaskan tautan bibir itu begitu saja.

“Kai? Tumben sekali dia menghubungiku,” gumamnya.

Alice memilih pergi dari sana. Tak mau menganggu Arthur. Namun sebelum itu, ia merapikan pakaiannya terlebih dulu takut ada yang melihatnya dengan kondisi berantakan.

“Maafkan aku, Kai…” Arthur tak menjawab panggilan dari sepupunya itu.

******

“Sepertinya aku harus membuat segelas kopi,” gumam Alice seraya beranjak dari tempat duduknya. Sejak tadi ia terus saja menguap.

Alice melangkahkan kaki menuju pantry, namun sebelum itu ia menyimpan data yang baru saja dikerjakannya. Takut kalau laporan itu hilang dan harus mengerjakannya dari awal.

Hingga sebuah tangan kekar menariknya, lalu memojokkannya ke tembok. Seketika Alice membulatkan kedua matanya saat melihat pria yang saat ini sedang mengungkungnya.

“Kenapa kamu mengacuhkan aku, hum?” ucap pria tersebut.

“Zack? Apa yang kamu lakukan di sini. Lepaskan aku!” teriak Alice mencoba untuk melepaskan diri.

Tapi sepertinya pria itu tidak berniat untuk melepaskan Alice begitu saja. Ia menghimpit Alice dengan tubuh kekarnya sampai gadis itu kesulitan untuk bergerak.

“Aku? Tentu saja aku bekerja, sayang.” jawab Zack. “Jangan berpura-pura, kamu pasti pernah melihatku disini ‘kan,” ucapnya seraya meniup wajah Alice lalu membelainya. Wajah itulah yang selama ini selalu menganggu pikirannya.

Apalagi setelah tahu kalau Alice adalah sekertaris pribadi Arthur. Zack berniat untuk merebut gadis itu kembali, bagaimanapun caranya.

“Jangan sentuh aku dengan tangan kotor mu itu, Zack!”

“Ayolah sayang. Semua yang kamu lihat malam itu tidak sepenuhnya salahku. Dia menggodaku dan kamu terus saja menolak saat aku memintanya.”

Alice tak bergeming. Mau seperti apapun Zack menjelaskan, ia sudah memutuskan untuk tidak akan pernah mempercayai lelaki baji ngan ini.

“Ck. Jadi hubungan kalian sudah sejauh mana, hum? Apa kalian pacaran? Atau sudah sampai ke tahap yang lebih serius? Menghangatkan ranjang Arthur misalnya.” Zack terus memberikan banyak pertanyaan pada Alice yang membuat gadis itu langsung menatap nyalang padanya.

“Jaga bicaramu!”

“Berani sekali kamu berselingkuh di belakangku, Alice!”

“Kamu yang berselingkuh, bukan aku!”

Bagaimana bisa Zack menuduhnya berselingkuh, padahal ia sendiri yang melihat pria itu sedang tidur bersama sahabatnya. Ralat, bukan tidur tapi sedang main kuda-kudaan di dalam kamar hotel.

“Maafkan aku sayang. Kembalilah, kita menikah dan memulai semuanya dari awal.” Zack memeluk paksa Alice, meski gadis itu sudah menolaknya berkali-kali.

“Aku janji akan mengakhiri hubunganku dengannya.”

“Aku tidak mau!” ucap Alice berusaha menghindari Zack.

Sayangnya ruangan itu terlihat sepi karena berada di pojok. Jadi Alice tidak tahu harus meminta bantuan pada siapa agar bisa lepas dari Zack.

“Selama kita bersama, kamu selalu menolak jika ku sentuh. Tapi kenapa tidak dengan Arthur. Apa istimewa nya pria lembek itu hah!”

“Menjauh dariku!”

“Tidak akan pernah.” Zack mengunci kedua tangan Alice dan meletakkannya di atas kepala lalu mencium paksa leher Alice. Bermaksud meninggalkan tanda kepemilikan di sana.

Namun, belum sempat Zack melakukannya, sebuah pukulan sudah mendarat di wajah tampannya.

“Lepaskan dia! Berani sekali kamu memperlakukan wanita seperti ini, hah!” ucap pria itu kembali memberikan beberapa pukulan pada Zack hingga tersungkur ke lantai.

1
Qurotu A'yuni
kak ini disini dah jam TGH 2 loh... aku dichina btw 🤭😂😂
Eva Karmita
makin seru lanjut thoooorr 🔥💪🥰
Eva Karmita
ya ampun mommy deddy mata anak polos mu sudah tercemar limbah orang dewasa 🤪😂😂🙈🙈
Mak kenapa ada babang Sean disini 🙄🙄😩
Aras Diana
lnjut lagi thor
Hasan Basri
lnjut thor
Midnight Sky
alter udah pot ya.. 😁😁😁
™: Makasih sayang😘
total 1 replies
jaran goyang
𝘯𝘦𝘹𝘵 𝘬𝘬 𝘮𝘦𝘺... 𝘬𝘭𝘰 𝘨𝘬 𝘭𝘯𝘫𝘵... 𝘵𝘢𝘬 𝘤𝘩𝘢𝘵𝘪𝘯 𝘵𝘳𝘴 𝘬𝘬 𝘥𝘳 𝘮𝘯"🤣🤣🌹
™: Up jam 1 malam kak🙈
jaran goyang: 𝘨𝘬 𝘮𝘢𝘶 𝘬𝘬.....😭😭😭😭😭𝘢𝘲.... 𝘭𝘮 𝘹 𝘣𝘴𝘰𝘬....🤦‍♀️🤦‍♀️🤦‍♀️🤦‍♀️🤦‍♀️
total 7 replies
jaran goyang
𝘬𝘯 𝘣𝘯𝘳... 𝘱𝘴𝘵 𝘯𝘪 𝘮𝘢𝘩.... 𝘢𝘲 𝘺𝘬𝘪𝘯 100 𝘱𝘦𝘳𝘴𝘦𝘯... 𝘫𝘳𝘦𝘨....𝘫𝘳𝘦𝘨....🤣🤣🤣🤣🤦‍♀️🤦‍♀️
jaran goyang
𝘫𝘨𝘯" 𝘬𝘢𝘺 𝘭𝘨🤣🤣
jaran goyang: 𝘬𝘯 𝘨𝘬 𝘮𝘨𝘬𝘯 𝘰𝘯𝘥𝘦𝘭" 𝘵𝘶 𝘬𝘬... 𝘺𝘨 𝘫𝘮𝘱 𝘴𝘮 𝘬𝘢𝘪 𝘤𝘮 𝘰𝘯𝘥𝘦𝘭 𝘨𝘵𝘦𝘭... 𝘴𝘮 𝘬𝘢𝘺... 🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤭🤭🤭🤭
™: Awas salah nebak🤣🤣🤣
total 2 replies
jaran goyang
🤣🤣🤣🤣🤣𝘵𝘱 𝘹𝘢𝘯 𝘴𝘬 𝘤𝘳 𝘨𝘳"
Lembayung Senja
lanjut
™: Siap🤗
total 1 replies
Aras Diana
lnjut
Midnight Sky
s14l.. mie gacoan al 😭 nyembur semua
jaran goyang
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣👊👊👊👊👊👊👊👊𝘳𝘴𝘬𝘯 𝘵𝘶... 𝘦𝘯𝘭 𝘨𝘢𝘨𝘢𝘭
jaran goyang
🤣🤣🤣🤣🤣🤣𝘨𝘬 𝘵𝘢𝘶 𝘵4 𝘮𝘳𝘬
jaran goyang
🤔🤔🤔🤔🤔🤔𝘢𝘱𝘢 𝘦𝘳𝘪𝘬
jaran goyang
𝘮𝘮𝘮...𝘢𝘲 𝘬𝘴𝘩 𝘴𝘢𝘳𝘢𝘯 𝘯𝘪 𝘺𝘢... 𝘣𝘪𝘢𝘳 𝘬𝘯 𝘥𝘺 𝘺𝘢𝘬 𝘨𝘵.. 𝘬𝘭𝘰 𝘣𝘴 𝘭𝘩𝘰 𝘥𝘬𝘵 𝘥𝘨𝘯 𝘤𝘸𝘰𝘬 𝘭𝘢𝘪𝘯... 𝘨𝘮𝘯 𝘳𝘦𝘢𝘬𝘴𝘪 𝘥𝘺 𝘥𝘢𝘯 𝘱𝘦𝘳𝘢𝘴𝘢𝘢𝘯 𝘯𝘺... 𝘥𝘢𝘯 𝘣𝘬𝘯 𝘥𝘺 𝘱𝘯𝘴 𝘥𝘨𝘯... 𝘨𝘢𝘮𝘱𝘨 𝘣𝘨𝘵𝘴.... 𝘣𝘬𝘯 𝘤𝘰𝘸𝘰𝘬 𝘬𝘶𝘭𝘬𝘢𝘴 𝘭𝘶𝘭𝘶𝘩...🤣🤣🤣𝘶𝘥 𝘱𝘦𝘯𝘨𝘢𝘭𝘮𝘯 𝘢𝘲 𝘯𝘺
jaran goyang
𝘰𝘰𝘰𝘰
jaran goyang
𝘢𝘪𝘴𝘩.... 𝘢𝘱𝘢"𝘯 𝘯𝘪 𝘩𝘢𝘢𝘢𝘢... 𝘮𝘢𝘪𝘯 𝘯𝘺𝘰𝘴𝘳 𝘻 𝘭𝘩𝘰... 𝘶𝘥 𝘮𝘤𝘮 𝘴𝘪 𝘵𝘶𝘳 𝘵𝘶𝘳🤣🤣🤣🤣👏👏👏👏👏
jaran goyang: 🤣🤣🤣🤣𝘮𝘵 𝘬𝘶 𝘺𝘨 𝘴𝘪𝘸𝘦𝘳 𝘣𝘳𝘳𝘵
™: Blm dicium kak, di bungkam pakek tangan wkwk
total 2 replies
jaran goyang
𝘣𝘪𝘴𝘢 𝘨𝘢𝘬 𝘮𝘶𝘬𝘢 𝘮𝘶 𝘵𝘶 𝘴𝘯𝘺𝘮 𝘥𝘬𝘵 𝘻... 𝘨𝘬 𝘰𝘴𝘢 𝘣𝘺𝘬"👊👊👊👊👊🤦‍♀️🤦‍♀️
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!