Mengkisahkan Seorang wanita yang akan menikah dengan seorang duda karena Faktor Ekonomi yang membuat ia menerima di nikahi dengan Seorang Pria yang meminta nya untuk melahirkan Seorang putra untuk nya.
Laki-laki duda yang selalu bersikap dingin pada nya. meski tak ingin menikah dan menjadi mesin anak untuk pria seperti itu, Wanita itu tetap mau di nikahi.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Shanti san, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
12 - Siapkan Dirimu
Alyssa keluar dari toilet umum, Menganti pakaian nya kembali dengan pakaian asli nya, Ia tak ingin mendapatkan banyak nya pertanyaan dari kedua adik nya.
"Pakaian ini lebih nyaman." Batin Alyssa.
Namun kini ia sangat bingung karena di tangan nya kini banyak paper bag yang di berikan pengawal yang menjaga nya di hotel, ia mengatakan kalau ini pakaian yang di titipkan Nyonya Anas untuk ia kena kan setiap hari nya.
Saat ia sampai di rumah, ia berjalan perlahan masuk ke dalam, melihat sekeliling, berharap Nando belum pulang bekerja dan Emely ada di kamar nya.
Perlahan masuk dan masuk ke dalam kamar nya, saat ia sudah merasa aman dan Meletakkan barang-barang di atas tempat tidur.
"Kakak, sudah pulang?." ia di kagetkan dengan Emely yang tiba-tiba muncul di di ambang pintu kamar.
"Astaga, Emely, kau mengagetkan ku." Ucap Alyssa mengelus dada nya.
Emely yang melihat banyak belanjaan yang di bawa pulang sang kakak pun begitu terkejut.
"Kakak belanja sebanyak ini?, Astaga ini barang-barang bermerek." Usil nya tangan Emely mengobrak Abrik barang Alyssa.
Alyssa pun tidak tahu mau berkata, ia lalu duduk di tepi tempat tidur di ikuti Helaan nafas yang berat.
"Emely, Ada sesuatu yang ingin aku katakan " Ucap Alyssa.
Emely yang tadi penuh antusias, mendengar suara sang kakak yang tampak serius pun lalu duduk di samping Kakak nya.
"Ada apa kak?."
"Aku akan menikah."
"Menikah?, Dengan pacar kakak?, Kenapa secepat itu?." Tanya Emely.
"Kakak bahkan belum mengenalkan pada kami."Ucap Emely lagi.
"Cerita nya panjang Emely." Ucap Alyssa.
"Cerita Kan saja, aku akan mendengar nya." Kata Emely.
"Tidak sekarang, aku belum siap, nanti seiring berjalan nya waktu kau akan tahu." Ucap Alyssa.
"Kenapa terdengar serius sekali, dan seperti nya kakak tidak bahagia."Ucap Emely melihat tatapan sang kakak yang terlihat sendu.
Air mata Alyssa seketika itu juga jatuh dari tepi mata nya. ia pun segera tersenyum dan menyekat nya.
"Ha ha, Mana mungkin aku tidak bahagia, aku akan menikah dengan kekasih ku, orang yang ku cintai."Ucap Alyssa.
"Lalu kenapa kakak menangis?." Emely melihat air mata kakak nya yang jatuh dari sudut mata
"Aku menangis karena bahagia, apa kau tidak mengerti, Ayo, pilih lah baju yang kau suka, dia membelikan ku terlalu banyak." Ucap Alyssa.
Dengan Polos nya, Emely mempercayai ucapan sang kakak, mungkin itu benar adalah air mata kebahagiaan kakak nya.
"Iya."
Emely pun memilih baju dengan semangat nya, semua terlihat indah.
tanpa Emely dan Alyssa tahu, Nando berdiri di luar pintu dan mendengar semua yang di ucapkan Alyssa.
Meski Alyssa tidak mengatakan nya, namun ia tahu, Kalau Alyssa menyembunyikan sesuatu dari nya. Ia pun sungguh penasaran, siapa laki-laki yang akan menikah dengan sang kakak, Namun Nando memilih diam tidak melontarkan pertanyaan yang mengganjal di hati nya.
•••
Malam hari nya. Alyssa yang baru saja selesai mandi, mendengar ponselnya berbunyi. ia pun lekas mengambil nya.
"Iya, hallo." Ragu-ragu Alyssa mengangkat telefon karena nomor yang tidak ia kenal.
"Alyssa, Besok, kau harus menyiapkan diri mu, Aku akan mempertemukan mu dengan putra ku pukul 7 malam besok."
"Baik Nyonya." Jawab Alyssa yang sudah bisa menebak dari suara nya.
"Kau harus bisa menjaga diri mu Alyssa, aku tak ingin sesuatu terjadi dan mengacaukan semua nya."Ucap Nyonya Anas lembut, namun terdengar seperti peringatan secara halus.
"Baik Nyonya, saya mengerti."
"Nanti sekertaris ku akan menghubungi mu untuk besok malam." Ucap Nyonya Anas lagi.
Setelah pembicaraan singkat itu, Alyssa pun membuat nafas sesak.