Namaku Anabel Rista
Sejak sebulan lahir aku sudah di buang oleh Ayahku, ibuku meninggal setelah 3 Minggu melahirkan aku.
Aku di rawat oleh para pelayan di rumahku dan tinggal di bangunan khusus para pelayan dan tak sekalipun masuk ke bangunan utama.
aku hanya keluar jauh saat ke pasar bersama mbok Ijah, ketika berumur 6 tahun.
Aku tak di sekolah kan, tapi mbok Ijah dan para pelayan giat mengajariku membaca dan menulis serta berhitung.
Akupun tak tahu siapa ayahku dan ibuku, hingga saat umurku 11 tahun, mbok Ijah bercerita dan pelayan yang tau siapa aku pun membenarkan cerita mbok Ijah, ternyata mbok Ijah akan berhenti bekerja.
Sehari sebelum mbok Ijah berhenti, kami ke pasar, aku membantu membawa belanjaan, di dalam pasar, ada seorang nenek pengemis.
Nenek itu terlihat lapar, dan akhirnya aku dekati, dan memberikannya Sebungkus biskuit dan uang 5 ribu karena hanya itu uangku.
Terimakasih Nak, ambilah ini, nanti teteskan darahmu ke Cincin ini saat kamu tiba di rumah,
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jhon Dhoe, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab. 24. Karma itu ada
Akhirnya, Nenek Arimbi menjadikan dia pemimpin kedua seluruh perusahaannya di seluruh Dunia, saat Anabelle tampil ke publik.
Jordan Albert tahu siapa Nenek Arimbi yang sebenarnya, dan hanya dia dan Anabelle yang tahu, meskipun begitu Nenek Arimbi menancapkan jarum kesetiaan kepadanya.
"Sudah, sudah jadi kakek, masih nangis saja, ucap Nenek Arimbi.
"Ibu, Suamiku hanya akan menangis saat dia bahagia melihat ibu dan saat kuatir saya dan putriku waktu melahirkan, terimakasih ibu, ucap Istrinya Jordan Albert.
"Ibu tau itu sayang, terimakasih sudah puluhan tahun kamu menemani murid nakal ku ini, jadi ingat saat dia menculik kamu waktu mau di nikahkan dengan orang lain, hahahaha ah
"Say justru bersyukur dengan penculikan itu, jika, aku tidak akan pernah merasakan kebahagiaan seperti ini, punya suami dan anak serta cucu, dan nenek lihat Putra tertua kami Jonathan, sudah memiliki anak laki-laki, Namanya Josua.
Putri kami Joana, Dia juga memiliki seorang Putri Jovanka namanya
Anak ketiga kami, Jhon dia memiliki seorang Putri, Josephine namanya.
Ucap Istrinya Jordan Albert.
Baguslah, ibu sangat bahagia, untuk kalian cucuku bertiga kemarilah, panggil Nenek Arimbi
Josua, Jovanka dan Jhon, menghadap nenek, semoga selalu sehat dan di beri umur yang panjang, ucap Ketiga anak-anak Jordan Albert.
Nenek Arimbi memberikan hadiah yang banyak buat ketiga cucunya itu.
Pesta di berjalan sangat meriah, Anita Lesmana sangat senang melihat putri sahabat nya di kelilingi oleh yang baik.
Nenek Arimbi, tidur bersama Anabelle, "Berbahagialah sayang, Nenek akan selalu mendukung apapun yang membuatmu bahagia" batin nenek Arimbi dan terlelap.
Saat sarapan pagi, tidak ada yang bersuara, hingga selesai.
"Harno, kemana ayahmu, apa dia sudah terlalu tua hingga mau duduk saja seperti kakek buyutmu itu, Ucap Nenek Arimbi mengagetkan Harno.
"Maaf Nyonya Besar, saya meminta ayah untuk istirahat, agar dia menikmati masa tuanya di kampung bersama kakek buyut, ucap Harno gugup.
"Ya sudah, jaga rawat Cucuku ini, dan jangan pelit berbicara, saya tidak suka, belajar dari Ayah mu, dia sangat pandai berbicara, tapi bukan pandai bersilat lidah, Ayahmu senang berbicara banyak hal, dan tanpa di duga cerita ayahmu bisa membuatku memiliki ide untuk membuka atau menanam saham di perusahan lain, belajarlah dan didik anakmu.
Ambil ini untuk istri dan anak-anak mu, kalian sudah 4 generasi melayani keluargaku, berikan juga ini kakekmu dan buyutmu, agar mereka bisa bepergian kemanapun, ucap Nenek Arimbi memberikan Pill panjang umur kepada pelayan setianya.
"Terimakasih Nyonya Besar, ucap Harno.
"Ayo sayang kita ke perusahaan, nenek sudah 20 tahun tidak datang ke perusahaan, karena sibuk mencari dirimu, ucap Nenek Arimbi.
"Terimakasih Nek, ucap Anabelle.
Alexandra, langsung pulang bersama pelayannya dan Anita Lesmana.
Awalnya Anita Lesmana tidak percaya, tapi Anabelle memberikan bukti kalau Gerald dan Sarah bukan Putri ibunya Alana Bachtiar, Alexandra lah yang asli.
Annabelle dan kakaknya sudah sepakat soal warisan ibu mereka, Anita Lesmana terharu melihat kedua kakak beradik itu, mereka membagi 2 perusahaan milik Ibunya, Anabelle sangat bahagia.
Namun karena Alexandra di luar negeri, semua urusan, masih di bantu Anabelle, Anita Lesmana memeluk ke-dua Anak sahabatnya. Kemudian mereka meninggalkan kediaman Annabelle.
Jam 10 pagi, tepatnya di kantor A 35%, kini telah duduk Nenek Arimbi di kursinya yang sudah 20 tahun dia tinggalkan.
Tidak ada yang berani memasuki ruangan itu selain 1 orang yaitu Pelayan setia nenek Arimbi yang dia pilih sebelum dia pergi, dia hanya bekerja untuk ruangan itu saja, Jordan Albert yang memegang kunci ruangan itu, tidak mengijinkan pelayan itu mengerjakan hal yang lain.
"Ningrum, terimakasih sudah merawat ruangan ku, ini buat kamu, Perkenalkan Anabelle adalah Cucuku dan Pewaris sah seluruh milikku, layani dia seperti kamu melayaniku, jaga semua yang ada di ruangan ini, kalau kamu punya anak perempuan, bawalah kesini biar cucuku yang melihatnya, jika dia setuju, maka kamu boleh pensiun, dan tidak boleh bekerja lagi di manapun, ucap nenek Arimbi.
"Terimakasih atas kepercayaannya, Ningrum akan melayani Nona Muda dengan sepenuh hati, Putri saya baru lulus kuliah, bulan depan mau wisuda, nanti saya antar kesini dan menemui Nona Muda, ucap Ningrum.
"Baguslah, ini hadiah untukmu, gunakan dengan bijak, nanti anakku Jordan Albert akan membelikan kamu rumah, maaf aku lupa membelikannya untukmu sebelum aku pergi, ucap Nenek Arimbi.
Jordan Albert sudah mengumpulkan seluruh karyawan nya, Nenek Arimbi akan memperkenalkan Anabelle sebagai cucunya.
"Selamat Datang kembali nyonya Besar, ucap para karyawan.
"Terimakasih, angkatlah Kepala kalian.
Saya hanya datang sebentar, dan jari ini, Saya Atas nama Arimbi Hadimas Ayu, memperkenalkan kepada kalian , bahwa Anabelle Rista adalah Cucuku, dan Pewaris Sah dari seluruh Perusahaan ku , di seluruh Dunia.
Dan Jordan Albert, saya angkat menjadi CEO menggantikan CEO yang terdahulu, hingga saat Anabelle sudah bisa mengurus seluruh warisanku, ucap Nenek Arimbi.
Para petinggi di seluruh perusahaan di seluruh dunia ikut menyaksikan acara perkenalan tersebut, walau acara itu hanya bersifat internal, tidak ada wartawan yang meliput, karena Nenek Arimbi melarangnya.
Hal ini berkaitan dengan kenyamanan Anabelle.
Seminggu berlalu, akhirnya waktu berpisah dengan sang nenek tiba.
"Jangan bersedih, kita pasti akan bertemu lagi, berbahagialah dan tetaplah rendah hati, Nenek sangat menyayangi mu, Ucap sang nenek dan berubah menjadi butiran cahaya.
Jordan Albert dan Anabelle berlutut menatap kepergian Arimbi.
"Jordan, jaga baik-baik keponakanmu, buat dia selalu bahagia", pesan telepati nenek Arimbi.
Jordan Albert tidak bisa membalas nya, hanya dua bersumpah akan menjaga Anabelle dengan baik.
"Mari kita pulang, ajak Jordan Albert dan mengulurkan tangannya untuk membantu Anabelle berdiri.
Di sebuah Desa, kini hiduplah seorang laki-laki mantan pengusaha nomor 1 di Indonesia, dia beserta keluarganya hidup dalam keadaan biasa saja, sudah setahun istrinya pergi bersama 2 anaknya, dia kini hidup bertiga bersama Gerald dan Sarah yang Dewasa.
Gerald terlihat gagah dengan penampilannya yang saat ini menggunakan seragam Militer, sedangkan Sarah dengan seragam guru walau masih berstatus honorer.
Mereka tidak kekurangan, Karena usaha mereka juga berhasil, ibu tiri mereka berdua ternyata selingkuh dengan seorang pengusaha, jadi dia kembali ke Jakarta.
Sebastian kini sudah tidak memikirkan wanita itu, dia kembali memikirkan istrinya Alana Bachtiar.
Karena pengaruh dari ayahnya hingga dia melupakan apapun, tapi setelah beberapa tahun kehidupannya di desa dia menyesali perbuatannya.
Dia beruntung memiliki 2 anak yang masih tetap memilih untuk hidup bersamanya dan tidak lagi memikirkan kehidupan mereka yang bergelimang harta, Gerald dan Sarah sejatinya korban dari keangkuhan Gunawan Tua, yang mengontrol Sebastian bahkan seluruh anak-anaknya.
Saat ini, Gunawan Tua sudah terpuruk, sejak istrinya sakit, anak-anaknya tercerai berai, masih untung Samuel sudah bangkit, dan cukup sukses dengan usaha kecilnya.
Dia dampingi istri dari warga sekitar, dan kebetulan ayahnya praktisi kebatinan, hingga mampu membersihkan aura negatif yang ada dalam tubuh Samuel.
Kini Samuel lebih ramah kepada siapa siapapun, dia menambah usahanya dengan mendirikan toko Bangunan walau tidak terlalu lengkap tapi minimal sukses, warung makannya sungguh sangat maju, biar bagaimanapun Samuel mantan pemimpin perusahaan besar, paham betul bagaimana memasarkan produknya dan mengelola keuangan.
Dari pernikahan keduanya dia memiliki seorang Putra, hingga saat ini memiliki 3 orang anak sah.
Mantan istrinya juga sudah menikah lagi, dan kehidupan hedonis nya tak berkurang, hingga kedua anaknya hanya bertahan beberapa bulan dan kembali dengan Samuel, dan mereka saat ini masih berkuliah, walau di kampus kecil.