Elang menjadi pemuas nafsu para wanita dewasa semenjak SMA. Ia terpaksa melakukan itu demi bertahan di kehidupan ibu kota yang keras. Sampai suatu hari Elang mendapat pelanggan yang membuatnya terjebak dalam masalah besar.
Takdir membawa Elang harus menjadi guru les privat putri dari salah satu pelanggannya. Terlebih putri pelanggannya itu adalah sahabat kekasihnya Elang. Parahnya ketiga perempuan itu sama-sama jatuh cinta pada Elang.
Inilah cerita Elang. Petualangannya dalam menghadapi banyak wanita di hidupnya. Bagaimana kelanjutannya? Apa Elang membiarkan banyak wanita berlabuh di hatinya? Atau dia memilih melabuhkan hatinya hanya untuk satu orang saja.
*Genre : Harem.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desau, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 28 - Ngompol
Suara decapan lidah yang saling bergulat memenuhi relung telinga Dara. Tubuhnya semakin berhasrat ketika tangan nakal Elang beraksi. Cowok itu sangat tahu cara membuat Dara bergairah.
Puas berciuman, Elang melepaskan kancing seragam Dara satu per satu. Lalu dia keluarkan salah satu buah dadanya untuk menjadi sasaran cumbuan selanjutnya.
"Eumh... Ah... Akh..." Dara mendongakkan kepala sambil terus mendesah nikmat.
Perlahan tangan Elang menyusup masuk ke dalam rok Dara. Di sana dia mulai memainkan jarinya. Sambil mengulum ujung buah dada, cowok itu menggesekkan alat vitalnya ke pangkal paha Dara.
"Akhh!" Lenguhan Dara sontak kian menjadi-jadi. "Masukin aja, El. Aku udah nggak--"
Ucapan Dara terpotong karena Elang langsung membekap mulutnya.
"Jangan keras-keras, nanti ada yang dengar," bisik Elang. Ia semakin meliarkan gerakan jarinya untuk Dara.
"Aku hanya bisa melakukan ini untukmu sekarang. Kau masih perawan, jadi gaya berdiri sepertinya bukan pilihan bagus," tambah Elang lagi dengan nafas ngos-ngosan. Dia melepaskan tangannya dari mulut Dara.
Dara mengangguk. Dalam kuasa tangan Elang, akhirnya dia mencapai puncaknya.
"Aaakhh!" Dara lagi-lagi kelepasan. Ledakan nafsu kenikmatan di tubuhnya membuat dirinya lupa diri. Untung saja tidak ada orang yang mendengar erangannya.
Sementara itu, Elang tak berhenti mendesis. Sedikit lagi dia ikut menyusul Dara merasakan puncak. Namun tanpa diduga, gadis itu tiba-tiba mendorongnya begitu saja.
"Aku mau pipis!" ujar Dara yang langsung berlari meninggalkan Elang. Dia ingin buru-buru ke toilet sebelum panggilan alamnya mengkontaminasi pakaian..
Dorongan Dara terlampau kuat, sampai membuat Elang jatuh terduduk ke lantai. Kini cowok itu hanya bisa merintih kesakitan karena pantatnya sakit.
Elang bergegas berdiri. Sebelum ada seseorang yang memergoki miliknya ngacceng lagi. Ia juga langsung beranjak untuk mencari toilet terdekat.
"Sialan!" Elang hanya bisa merutuk sembari berlari kecil menelusuri rumah Amanda.
Namun lari Elang langsung terhenti tatkala melihat Yolanda tiba-tiba muncul menghalangi jalan.
"Di sini kau ternyata. Kau kemana saja?!" timpal Yolanda.
"Tante!" Mata Elang membulat. Penampakan belahan dada Yolanda yang seksi dan montok itu otomatis membuatnya kian menggila.
"Kau kenapa? Kok keringatan banget?" Yolanda menilik Elang dengan seksama. Sampai akhirnya dia menyadari ada sesuatu yang mencuat dari balik celana cowok tersebut.
Elang tampak mengedarkan pandangan ke segala arah. Memastikan tak ada yang melihat. Setelah itu, Elang tarik Yolanda ikut bersamanya.
"Apa kau baru nonton bokep? Dasar anak nakal!" omel Yolanda.
"Diamlah, Tante! Sekarang beritahu aku tempat aman agar kita bisa melakukannya," kata Elang.
Yolanda tersenyum miring. Dengan cepat dia tarik Elang ikut dengannya. Yolanda membawa Elang masuk ke sebuah kamar.
...***...
Dara sekarang berada di kamar mandi. Dia panik sekali karena keadaan roknya yang sudah basah.
"Iiih... Jijiknya. Gimana dong?..." keluh Dara yang merasa malu sendiri. Ia bergegas membersihkan diri terlebih dahulu. Dirinya juga tak lupa membersihkan roknya.
Setelah selesai, Dara berpikir keras untuk menutupi rasa malunya. Sampai akhirnya dia terpikirkan ide bagus.
Keluarlah Dara dari toilet. Ia segera berjalan menuju paviliun dimana Amanda berada.
Byur!
Dengan sengaja Dara menceburkan dirinya ke kolam renang. Amanda yang melihat sontak kaget.
"Dara!" seru Amanda sembari bergegas menghampiri Dara.
Tak lama, Dara muncul ke permukaan air.
"Kamu nggak apa-apa, Ra?" tanya Amanda cemas.
Dara justru tertawa, "Anjir! Aku kepeleset!" kilahnya yang meneruskan tawa pura-puranya. Musnah sudah jejak ngompol Dara.