NovelToon NovelToon
Duda Meresahkan

Duda Meresahkan

Status: tamat
Genre:Tamat / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:751.3k
Nilai: 4.4
Nama Author: tuti yuningsih

Menceritakan tentang Mahasiswi yang mencintai dosennya. mahasiswi itu bernama Anisa Zahra. Anisa mencintai seorang pria tampan saat pandangan pertama di kampusnya. dan pria itu ternyata Dosen baru di kampusnya.

Karena Anisa penasaran dengan sosok dosen itu, Anisa pun terus mencari tau tentangnya. sampai akhirnya Anisa tau kalau ternyata Dosennya itu adalah seorang duda.

Gimana kisah cerita cinta pandangan pertama Anisa Zahra pada dosennya, yuk kita lanjut baca aja..

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon tuti yuningsih, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Sudah Janji

Anisa sudah sampai di rumah. Mamah dan Papahnya masih ada di rumah keluarga. Rupanya Mamah dan Papah menunggu Anisa pulang.

"Malam Mah, Pah."

"Malam. Kamu dari mana sayang, jam segini baru pulang?"

"Anisa habis dari Mall Mah."

"Kenapa ngga ngabarin?"

"Maaf lupa," sambil tersenyum dan duduk di samping Mamahnya.

"Malam Minggu besok Mamah sama Papah ada acara. Kamu harus ikut dan ngga boleh nolak. Kalau nanti ada yang ngajak pergi kamu harus menolaknya. Ngerti sayang!" Mamah terlihat tegas bicaranya.

"Malam Minggu," Anisa sedang berpikir karena malam Minggu besok ulang tahun Quin. Tapi Anisa juga ngga tau di undang ngga nya.

"Adek harus bisa ikut sama Mamah dan Papah. Kalau kamu sudah ada janji lebih baik batalkan saja."

"Iya baiklah, Anisa akan ikut Mamah dan Papah."

"Bener loh ya. Ngga boleh nanti ingkar janji."

"Iya Mah. memangnya acara apa sih sampai Anisa harus ikut. Bukan acara akan malam sama teman bisnis Papah kan?"

"Memangnya kenapa kalau makan malam sama teman Papah?" tanya Papah.

"Ngga ah, bosen kalau acara sama teman Papah."

"Bukan acara sama teman Papah kok sayang."

"Bagus lah Mah. Ya sudah Anisa ke kamar dulu. Mau mandi dan istirahat."

Anisa lalu pergi ke kamarnya. sampai di kamar Anisa mandi dan akan langsung istirahat.

Pagi hari Anisa bangun pagi karena harus belajar. Anisa belajar karena nanti akan ada ulangan dari pak Ben. Setelah jam 7 Anisa mandi karena sudah mengerti rumusnya.

Anisa mandi sambil bernyanyi. Rupanya Anisa pagi hari ini merasa senang dan bahagia.

Setelah siap Anisa keluar dari kamarnya dan turun ke bawah untuk sarapan.

"Pagi Pah, Mah, Abang."

Anisa mencium pipi mereka bertiga. setelah itu Anisa duduk dan langsung mengambil piring.

Papah, Mamah dan Abang melihat Anisa yang seperti itu merasa aneh.

"Dek, kamu tumben pagi ini terlihat aneh banget."

"Aneh. Aneh kenapa?"

"Kamu kelihatan beda aja."

"Ah itu perasaan Abang saja," Anisa langsung makan.

Selesai makan, Anisa, Papah dan Abang pergi bersama. Anisa cium tangan ke semuanya lalu masuk mobil. Anisa pergi duluan.

"Mamah sama Papah lihat ada yang aneh ngga sih sama adek?"

"Ngga ada sih yang aneh. Cuman adek pagi ini kelihatan lebih ceria."

"Benar kata Mamah. Mungkin semalam habis mimpi indah."

"Bisa jadi Pah. Ya sudah Pah kita berangkat sekarang," ajak Abang.

"Iya. Ayo berangkat."

Abang lalu cium tangan Mamah dulu sebelum pergi.

Anisa sampai di kampus. Anisa berjalan masuk ke kelasnya. Anggi sudah datang.

"Pagi Nis."

"Pagi."

Nisa duduk dengan santainya. Tidak lama Pak Ben datang.

Anisa dan Pak Ben saling tatap sekilas. Anisa tersenyum tipis. Begitu juga dengan Pak Ben yang tersenyum tipis. Senyum tipisnya hanya Anisa yang bisa lihat.

Setelah mengabsen Pak Ben memberi tau kalau hari ini ada ulangan. Semua mahasiswa teriak kaget.

"Kalau kalian tidak mau ikut ulangan, silakan keluar!" suara tegas Pak Ben.

Semua nya langsung diam tidak ada yang berani berkomentar.

"Ya Tuhan itu Bos kamu serem banget sih Nis," kata Anggi berbisik ke Anisa. Anisa tidak menjawab hanya diam saja.

Pak Ben langsung menyuruh mahasiswa maju satu satu untuk mengambil kertas ulangan. Saat Anisa di depan Pak Ben untuk mengambil kertas, Pak Ben bicara pelan.

"Belajar kan?" Anisa hanya mengangguk pelan.

Setelah mengambil kertas, Anisa kembali ke mejanya. Pak Ben memberi waktu cukup lama, karena soalnya memang cukup sulit.

Anisa terlihat tidak bingung karena sudah tau dan sudah di pelajari. Anggi melihat Anisa yang tinggal dua lagi langsung menyenggol lengan Anisa.

Anisa menengok ke Anggi. Anggi langsung menunjuk soal miliknya.

Anisa menggelengkan kepalanya sambil tersenyum. Sedang Anggi yang kesal memanyunkan bibirnya.

Waktu terus berjalan. Pak Ben berjalan untuk melihat mahasiswanya yang sedang mengerjakan tugas. Saat di dekat Anisa, Anisa sedang mengerjakan yang tidak di kasih tau rumusnya oleh Pak Ben jadi sedikit kesulitan. Pak Ben cukup lama berdiri di belakang Anisa.

Lalu Pak Ben menunjuk ke kertas ulangan Anisa. Rupanya Pak Ben mengetuk kertas dengan jarinya untuk kode jawaban nya.

Anisa tanpa menengok ke Pak Ben langsung mengerjakannya.

Setelah di lihat Anisa bisa, Pak Ben pergi menjauhi Anisa. Anisa akhirnya sudah selesai.

Anisa bangun dari duduknya dan memberikan hasil ulangan ya pada Pak Ben. Semua mahasiswa melihat Anisa selesai hanya bisa geleng kepala saja.

Pak Ben melihat hasil ulangan Anisa hanya mengangguk.

"Saya keluar dulu Pak."

"Ya silakan."

Anisa langsung ke kantin. Anisa baru selesai makan Anggi baru datang.

"Gila kamu Nis sudah makan aja."

"Ya lagian nungguin kamu lama."

"Gila sih Bos mu itu kasih soalnya."

"Kenapa memangnya."

"Susah tau ngga."

"Ngga ah biasa aja. Kamu aja yang ngga belajar jadi susah."

Selesai kuliah Anisa langsung pergi ke kantor untuk bekerja. Pak Ben sudah ada di ruangnya.

"Siang Pak."

"Siang."

Anisa langsung ke mejanya untuk mulai kerja. Tidak lama Pak Ben datang mendekat ke Anisa.

"Nis."

"Iya Pak."

"Besok malam Minggu kamu datang di acara ulang tahun Quin ya."

"Malam minggu ya Pak?"

"Iya. ada apa? Kamu mau pergi?"

"Iya Pak. Saya sudah janji mau pergi sama orang tua saya."

"Apa ngga bisa di undur perginya?" Anisa menggelengkan kepalanya.

"Ya sudah kalau kamu ngga bisa. Quin tadi pagi bilang ke saya untuk undang kamu di acara ulang tahunya. Tapi ternyata kamu ngga bisa."

Anisa terlihat tidak enak. Tapi mau gimana lagi, orang sudah janji sama orang tuanya.

Pak Ben malah berpikir lain sekarang. Pak Ben takut kalau Anisa bukan mau pergi sama orang tuanya tapi mau pergi sama laki laki hidung belang.

Pak Ben menatap Anisa cukup lama dari meja kerjanya. Sedang Anisa yang banyak kerjaan terus melihat ke laptop.

Jangan lupa like komentar dan vote terimakasih...

1
Rahma Putri
Luar biasa
Dewi Sri
Senyum ah
Dewi Sri
Bagus ceritanya... like
@Al🌈🌈
/Good/
Maizuki Bintang
bgs
Sri Karyawati
Luar biasa
Miss Typo
happy ending 👏👍
Fitria Syafei
sukses ya KK yang baik 😍😍😘
Rina
Selamat bahagia semua 🙏🏻🙏🏻🙏🏻
Semangat ka Tuti di tunggu karya selanjutny 🫢🫢🫢🙏🏻🙏🏻🙏🏻
Nendah Wenda
tamat Heppy ending bahagia selalu Anisa Ben di tunggu Alex sama istrinya
Diana Resnawati
Luar biasa
Apriyanti
terimakasih byk Thor Uda setia tiap hari update walaupun sibuk ttep nyempetin update,,sehat trus dan semangat💪💪🙏😘,,aku tunggu kisah bang Alex dan istri nya pasti seru bgt🙏🙏
Diana Resnawati
mampir thor...
Dewi Nuraeni
waduhhh pak dosen unboxing duluan/Facepalm/
Dewi Nuraeni
bener2 ini duda meresahkan bnget/Facepalm/
Miss Typo
selamat buat Anisa dan pak Ben
Nendah Wenda
Alhamdulillah selamat lahirannya sekian lama gak up thor
Lialia Lia
siapa kak tuti
Fitria Syafei
semangat KK cantik 😘 terimakasih 😍😍
Rina
Selamat buat Anisa dan pak Ben atas kelahiran baby boy nya , semuanya sehat” ya 🙏🏻
Semangat dan sukses buat ka Tuti 🙏🏻🙏🏻🙏🏻
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!