NovelToon NovelToon
Nadira Atau Naura

Nadira Atau Naura

Status: sedang berlangsung
Genre:nikahmuda
Popularitas:21.3k
Nilai: 5
Nama Author: Embunpagi

Aku hampir gila, karena dihadapkan pada dua wanita.
Nadira adalah gadis pilihanku, sedangkan Naura adalah gadis pilihan ibu.
Jika tetap mempertahankan Nadira, maka hati ibulah yang akan tersakiti, tetapi jika memilih wanita pilihan ibu, maka aku harus siap melihat Nadira terluka dan kecewa.

lalu aku harus bagaimana? Apa aku bisa mencintai wanita pilihan ibu seperti aku mencintai Nadira?

hai...mampir yuk di cerita terbaruku!
jangan lupa like dan komen ya.. terima kasih...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Embunpagi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bagian 24

"Bahkan aku tidak menemukan setitik darah pun saat malam pertama kami. jika dia tidak bisa menjaga harga dirinya, bagaimana dia bisa menjaga harga diriku nanti? Bagaimana nasib keturunan kami nanti yang akan lahir dari rahimnya? Apa dia bisa menyandang gelar ibu terbaik untuk anak kami nanti?"

Aku yang menjadi pendengar cerita mas Rafka hanya bisa diam seribu bahasa.

Aku takut salah dalam memberikan pendapat pada mas Rafka. Sebagai wanita yang tengah bersaing mendapat perhatian dari mas Rafka, aku juga tidak ingin mempunyai pikiran kotor atau mempengaruhi mas Rafka untun menceraikan Nadira.

Biar saja mas Rafka menyelesaikan masalahnya sendiri.

***

"Mas.. mas Rafka..."

Aku memangil mas Rafka berulang kali namun belum juga ada sahutan.

Setelah tadi malam aku mengeluarkan sedikit noda merah, pagi ini perutku terasa mulas.

Bahkan semakin lama rasa mulas itu tidak tertahankan.

Sebagai wanita yang baru pertama kali mengandung, tentu aku sedikit panik. Apa aku akan melahirkan?

Sekuat tenaga aku keluar dari kamar mandi. Sementara wajahku seperti sudah basah oleh keringat.

"Mas..."

Aku memanggil kembali mas Rafka sambil membuka pintu kamar. Dari kejauhan, aku melihat mas Rafka berdiri di ruang tamu sambil tangannya terletak di sebelah telinga. Ia tampak serius berbicara dengan seseorang.

Karena perut yang semakin sakit, setengah berteriak aku memanggil mas Rafka.

"Mas..tolong aku!"

Mendengar panggilanku, mas Rafka segera memasukkan ponselnya ke dalam kantong celana. Mas Rafka lantas berlari mendekat padaku.

"Kamu..kenapa?"

"Perutku sakit, mas. Tolong aku." Pintaku.

Mas Rafka tampak panik. Ia memegang tanganku, lalu menuntunku kesebuah kursi.

"Duduk dulu. Aku telpon ibu sebentar."

Setelah meminta saran dari ibu, akhirnya aku dan mas Rafka bergegas ke rumah sakit.

***

"Pak, kami sudah berusaha semampu kami, tapi Allah berkehendak lain. Anak bapak meninggal dunia."

Kalimat dokter bagai petir yang menyambar tubuhku.

Ibu yang berada di sampingku sudah jatuh tergeletak tak sadarkan diri.

Belum sempat aku bertanya lebih rinci, dokter dan suster tersebut sudah pergi dengan alasan akan mengurus Naura yang koma.

Sementara ibu, sudah diurus oleh suster yang lain.

Aku belum tahu penyebab bayi kami meninggal. Sekarang pikiranku sedang kacau. Naura koma dan sekarang bayi kami harus kubawa pulang untuk dikebumikan.

Tanganku gemetar menerima jenazah bayi kecil yang kemerahan dari tangan suster.

Tangisku pecah. Berbagai perasaan berkecamuk di dada.

Tuhan...apa ini karma untukku?

Aku pulang bersama ambulan rumah sakit. Sementara ibu masih belum siuman.

Rumahku sudah ramai oleh tetangga. Beruntung aku sempat memberi kabar pada ketua RT di kompleks perumahan kami.

"Yang sabar ya Raf.."

Beberapa warga mencoba menghiburku.

Tapi..disuasana duka seperti ini, siapa yang bisa tersenyum?

Bahkan jika tidak ada orang, ingin rasanya aku menangis.

Sekarang aku hanya bisa merenung diatas pusara bertanah merah milik putri perempuan kami.

Kuberi ia nama Aisyah meski tanpa persetujuan Naura.

Pemakaman ini sudah sepi. Gerimis masih setia menemani. "Nak, mengapa kamu yang harus menanggung kesalahan ayah? Ayah sudah menerima kehadiran kamu dengan setulus hati ayah. Ayah juga sudah mencintai ibu kamu? Lalu..mengapa kamu pergi? Mengapa kamu tidak ingin menjadi pelengkap dikeluarga ayah?"

Ucap batinku pilu.

Aku beranjak pulang ke rumah karena hari semakin gelap.

Sampai di rumah, aku segera mandi lalu bersiap untuk kembali ke rumah sakit. Aku ingin menemui dokter untuk menanyakan penyebab kematian putri kami.

***

"Bu.. bagaimana keadaan ibu?"

Aku menggenggam tangan keriput ibu.

Ibu menyeka air matanya. "Kenapa cucu ibu bisa meninggal Raf?"

Aku menghela napas berat. Jika berbicara tentang putriku, selalu saja ada desakan air yang memenuhi mataku.

"Ibu..mau lihat wajah cucu ibu, Raf!"

Aku memeluk ibu. Mencoba menguatkan ibu, meski aku sendiri rapuh.

Ibu terisak di pelukanku.

"Bu.. Aisyah sudah bersama Allah. Aisyah sudah bahagia di sana." Ucapku penuh kepiluan.

"Sekarang yang bisa kita lakukan adalah berdoa untuk Naura, supaya dia bisa sadar dari komanya."

Setelah menenangkan ibu, aku melihat Naura yang berada di ruang ICU.

Berbagai alat menempel di tubuhnya.

"Nau..sadar Nau! Berjuanglah untuk menemaniku!" Bisikku ditelinganya.

"Aku tahu kamu kuat, Nau."

Naura bagai mayat hidup. Tubuhnya terlihat tenang. Hanya air mata yang menetes dari sudut matanya.

"Maafkan kesalahan ku, Nau. Aku janji akan menjadi suami yang baik untukmu. Sadarlah Nau! Kalau kamu pergi menyusul Aisyah, aku sama siapa? Ibu sama siapa?"

Ah! Mengapa baru sekarang aku sadar, kalau sesungguhnya aku takut kehilangan Naura?! Kemana saja aku kemarin? Terlalu sibuk dengan urusan percintaan ku dengan Nadira sampai aku tidak tahu jika Naura mengalami preeklamsia.

Kemana mataku selama ini? Sampai aku tidak tahu jika kaki Naura bengkak-bengkak?

***

"Mas, dimana aku?"

Pertanyaan yang keluar dari mulut Naura tidak mampu aku jawab.

Naura memegang perutnya yang sudah rata, " mas, aku sudah lahiran? Dimana putri kita? Apa dia baik-baik saja?"

Lagi-lagi Naura memberondong ku dengan bermacam-macam pertanyaan.

Aku menggenggam tangan Naura erat, mencium punggung tangan itu berkali-kali dengan air mata yang jatuh satu persatu membasahi tangan Naura.

" Mas, dimana anakku?!" Naura memekik, ia menghempaskan tanganku.

"Sus..suster.. suster!"

Naura berteriak memanggil suster.

Dua orang suster masuk, " ada apa pak?"

" Sus, istri sa-"

Belum selesai aku berbicara, Naura sudah memotongnya.

" Sus, dimana anak saya? Saya mau bertemu anak saya, sus. Tolong saya sus!" Naura tampak menghiba, baru kali ini aku melihat Naura hancur sehancur-hancurnya.

Bahkan pernikahan ku dengan Nadira tidak membuat Naura sehisteris ini. Itu artinya aku tidak ada artinya dalam kehidupan Naura.

"Suster...mana anak saya? Saya ibunya sus!"

"Ibu, sabar ya buk..ibu tenang ya."

Suster menyuntikkan sesuatu pada Naura. Setelah itu Naura tampak lemas dan menutup matanya.

"Sus, istri saya.."

"Istri bapak baik-baik saja, kami hanya menyuntikkan penenang untuk istri bapak. Sekarang istri bapak kembali istirahat, mudah-mudahan setelah bangun nanti beliau sudah membaik dan bisa menerima kenyataan yang sebenarnya.

Setelah selesai mengurus Naura, kedua suster itu pun keluar dari ruangan kami

Aku mengusap pipi kusam Naura. Bahkan rambut yang dulu selalu rapi dan wangi kini tampak kusut dan tidak teratur.

"Naura...aku tahu ini berat..tapi kita tidak bisa melawan kehendak tuhan." Bisikku ditelinganya.

***

Drttt...drttt...

Ponselku bergetar. Ada nama Nadira.

"Ha-"

"Kamu...? Kemana saja? Kamu gak ingat pulang lagi? Kamu lupa kalau kamu punya istri dua? Keterlaluan kamu ya! Dzolim kamu sama istri sendiri! Kalau kamu terus begini, aku akan datang ke rumah kamu, aku juga akan buat perhitungan sama istri kamu di anak panti itu!

1
Endang Supriati
mau balik sama naura ! suruh buang anak sipelakor
Endang Supriati
klu sy jd naura! tuh bayi pelakor! kekeb sama bantal.
Endang Supriati
ya,jgn mau sama rafa, biar anaknya dpt ihu sambung yg kejam anaknya ydk diurus.
Endang Supriati
nanti diurusin naura , bawa ke panti aduhan di luar pulau, biar rasa dan biar dia gila kaya naura.
Endang Supriati
terus anaknya nadira tdk punya mata,tangannya kecil satu,kakinya cuma satu. udh gitu perempuan pula.
Miss.Circle
bagus
Sondang Sartika Lumbanraja
egois rasak nk tohhh
Ambo Nai
jangan jadi laki2 egois yg bisa menyakiti hati wanita.semoga bayi Nadira bukan anak rafa
Mutia Mutmainnah
update lagi ka🙏
Yovita Amalia putri
gtu doang crta nya. yaallah ending ny ga sesuai ekspetasi😂
Embunpagi: ☺️☺️🙏
total 1 replies
Yovita Amalia putri
salah Naura sendri klo dia ga kuat sehrus ny lepas aja tu lakik ga guna. terakhir bnyk fikiran berefek sm kandungannya, anak nya mati malah jadi gilak
Yovita Amalia putri
pusing lama2
Yovita Amalia putri
loh perasaan di bab sebelum nya nadira udah pernah jumpa ibu raffa sekali jadi otomatis uda tau dong. tp knp di bab ini di bilang ibu tau dari mana nadira. acem toh certa nya inu
Sondang Sartika Lumbanraja
nahh kan saat kamu tidak bisa apa apa tempat kembali yaa ibu muu
Alby Mukfu
Bukannya dulu Rayyan bilang mau cerai SM Nadira ya,terus dia nyesel Ken si Nadira jg udah gk perawan tp kok akhirnya mlh pilih Nadira & ninggalin Naura Krn gila, semoga Naura dpt pengganti Rayan & mertua mendukung,biar Rayan& Nadira dpt blsn dr Arthur nya🤭
Iis Dawina
mudah" an siih ga..karma buat mereka
Embunpagi: amin..
terima kasih sudah mampir kk☺️
total 1 replies
Mesra Turnip
Thor !!!! pebadaraannn
Embunpagi: pebadaraaan itu apa yah? 😄
terima kasih ya sudah mampir😄
total 1 replies
Endang Supriati
mudah2an anaknya mati,biar nadira merasakan kehilangan anakk.
seperti appa! sakit. udhh gitu nadira kena racun dr air ketuban yg nyerang syaraf dan janntung. mukanya menyot ke kiri. tangan lumpuh,kaki lumpuh sebelah.
Embunpagi: wah ..ini pasti fansnya Naura😄
terima kasih ya sudah mampir😄
total 1 replies
Sondang Sartika Lumbanraja
gimana nihh apakah selamat
Embunpagi: tunggu up nya ya..
terima kasih sudah mampir
total 1 replies
Endang Supriati
tp memang dlm kehidupan nyata seperti tengok Rumah Sakit Jiwa Grogol Jakarta Pusat.
90% isinya perempuan/ istri2 yh ditinggal nikah lagi dan suaminya tdk peduli dgn anak2nya. yg buat stress dan depresi yg istrinya tdk bisa cari uang,tdk bisa apa2
Embunpagi: terima kasih sudah mampir dan ninggalin jejak komentar👍
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!