Kimberly tidak menyangka keluarganya akan tega dan sejahat itu menjadikan dirinya sebagai gadis pelunas hutang, sedangkan kekasihnya dinikahkan dengan adik tirinya.
Kimberly lebih terpukul ketika mengetahui calon suaminya buruk rupa dan lumpuh, di tambah sikap lelaki itu sangat kejam serta Arogant. Tak peduli yang dia siksa lelaki atau perempuan, yang calon suaminya tahu hanya menindas.
Apakah pernikahan mereka berjalan harmonis atau berakhir perceraian?
Ikuti yuk Novelku yang Ke 41
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yayuk Triatmaja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Masa Lalu Ray 2
"Raynaud ingin ikut Daddy?" Tanya Tuan Besar Reyhan.
"Iya Dad." Jawab Ray kecil.
"Baik." Ucap Tuan Besar Reyhan singkat.
Tuan Besar Reyhan menggendong tubuh putra sulungnya namun suara teriakan istrinya membuat Tuan Besar Reyhan menghembuskan nafasnya dengan kasar.
"Jangan pernah membawa putraku!" Teriak istrinya.
"Raynaud juga putraku." Ucap Tuan Besar Reyhan dengan nada kesal sambil masih menggendong putranya.
"Raynaud, apakah kamu menyayangi Mommy?" Tanya Ibunya Raynaud tanpa memperdulikan ucapan suaminya sambil menatap putra kecilnya.
"Tentu saja Mom." Jawab Raynaud sambil menatap wajah Ibunya dengan air mata tidak berhenti keluar.
"Kalau begitu kamu tinggallah bersama Mommy." Ucap Ibunya.
"Tapi Mom ...." Ucapan Ray terpotong oleh Ibunya.
"Kalau kamu ikut Daddy maka besok pagi kamu mendengar Ibu kesayanganmu ma ti." Ancam Ibunya.
"Huhuhuhuhu... Raynaud tidak mau ... Daddy, Raynaud ingin sama Mommy." Pinta Raynaud sambil menangis.
Tuan Besar Reyhan hanya bisa menghembuskan nafasnya dengan perlahan kemudian menurunkan putra sulungnya.
"Daddy, tinggal di sini ya." Pinta Ray.
"Maafkan Daddy sayang, Daddy tidak bisa." Jawab Tuan Besar Reyhan sambil berlutut dan mengusap rambut putranya.
"Huhuhuhuhu... Daddy ...." Ucap Ray menangis.
Grep
"Raynaud sayang, kamu laki-laki dan sebagai laki-laki pantang bagimu untuk menangis." Ucap Tuan Besar Reyhan sambil memeluk putranya.
"Baik Dad." Jawab Raynaud patuh sambil membalas pelukan Tuan Besar Reyhan.
Setelah beberapa saat mereka melepaskan pelukannya kemudian Tuan Besar Reyhan berdiri sambil mengusap rambut putranya dengan lembut lalu pergi meninggalkan mansion tersebut.
Sejak kejadian tersebut Tuan Besar Reyhan tidak pernah menghubungi istrinya hanya putranya yang dihubungi untuk menanyakan keadaannya.
Hingga tiga hari kemudian ...
"Cintya..." Panggil Ibunya Cintya sekaligus Omanya Raynaud.
"Sebentar Mom." Ucap Cintya Ibunya Raynaud yang sedang menyalakan kompor.
Hari itu Cintya sedang memasak kesukaan Raynaud namun tiba-tiba Ibunya memanggil dirinya.
"Cintya, cepat Ayahmu terpeleset di kamar mandi!" Teriak Ibunya Cintya.
"Apa? Baik Mom." Ucap Cintya sambil membalikkan badannya.
Cintya sangat terkejut mendengar ucapan Ibunya membuat Cintya langsung membalikkan badannya dan berlari meninggalkan dapur tanpa mematikan kompor.
Lama kelamaan masakan yang ada airnya habis tanpa sisa sedikitpun hingga menjadi gosong. Cintya yang tadi terburu-buru meletakkan kain di samping kompor membuat kain tersebut ikut terbakar dan tidak berapa lama terdengar suara ledakan dan membakar semua isi dapur.
Cintya dan ke dua orang tuanya sangat terkejut mendengar suara ledakan tersebut membuat mereka bertiga keluar dari kamar orang tua Cintya dan berjalan ke arah sumber suara yang berasal dari dapur.
"Kebakaran... Kebakaran!" Teriak mereka bersamaan.
Cintya berlari ke arah kamar putra sulungnya karena kamarnya kedap suara membuat Raynaud tidak mendengar suara ledakan dan teriakan.
Ceklek
"Raynaud!" Teriak Cintya sambil menekan Off untuk setiap mainan Raynaud.
"Ada apa Mom? Mommy kenapa ada asap?" Tanya Raynaud.
Saat itu Raynaud kecil sedang bermain mobil-mobilan, robot dan berbagai macam mainan yang menggunakan suara dari mainan tersebut hingga kamar Raynaud sangat berisik.
Hal itu dilakukan Raynaud kecil karena dirinya sangat kesepian, Ibunya sibuk mengurus Oma dan Opa yang sudah tua.
Cintya menarik selimut tebal milik Raynaud kemudian membawanya ke dalam kamar mandi untuk dibasahi.
Grep
"Kita pergi dari sini, mansion kita kebakaran." Ucap Cintya sambil menyelimuti tubuh Raynaud dengan menggunakan selimut yang sudah basah kuyup kemudian Cintya menggendong Raynaud.
"Mommy dingin." Ucap Raynaud sambil meletakkan kepalanya di leher Cintya.
"Maaf sayang, diluar kebakaran jadi tubuh Raynaud di bungkus selimut basah biar tubuh Raynaud tidak terbakar.
Raynaud hanya menganggukkan kepalanya kemudian mereka keluar dari kamar Raynaud. Mata mereka membulat sempurna melihat api sudah melahap kayu-kayu di lantai dua.
Cintya dengan nekat menerobos ke arah tangga di mana sudah ada api 🔥. Cintya tidak memperdulikan rasa sakit pada tubuhnya ketika terkena api karena yang lebih penting putranya selamat.
"Maafkan Mommy yang sangat egois, seharusnya Mommy menuruti kata Daddy." Ucap Cintya dengan mata berkaca-kaca.
Cintya menggigit bibirnya agar tidak berteriak kesakitan supaya putranya tidak kuatir namun ketika sampai di lantai satu sebuah balok jatuh dari lantai atas dan menimpa tubuh mereka berdua.
"Akhhhhhhhh ..." Teriak Cintya dan Raynaud bersamaan.
Cintya berusaha bangun sambil mendorong balok tersebut tanpa memperdulikan rasa sakit kemudian melepaskan lilitan Raynaud agar Raynaud bisa berjalan. Kemudian Cintya menutupi seluruh tubuh Raynaud dengan menggunakan selimut basah tersebut hanya wajahnya yang tidak ditutupi.
"Raynaud sayang, kita lari ke arah depan." Ucap Cintya.
"Baik Mom." Jawab Ray.
"Uhuk... Uhuk ... Uhuk ..."
Sepanjang jalan mereka berdua terbatuk-batuk karena menghirup asap hingga Cintya tidak bisa bertahan lebih lama.
"Raynaud lari!" Teriak Cintya.
Bruk
Tubuh Cintya seperti tidak bertulang akhirnya ambruk ke lantai sambil melihat putra sulungnya dengan tatapan kesedihan dan penyesalan yang teramat sangat ibarat nasi berubah menjadi bubur. Seandainya saja saat itu dirinya ikut suaminya di mansion utama sudah pasti saat ini dirinya bahagia bersama putra dan suaminya.
"Mommy! Huhuhuhuhu..." Panggil Raynaud sambil menangis dan berjalan ke arah Cintya.
"Pergi!" Teriak Cintya.
Bruk
"Akhhhhhhhh...." Teriak Cintya ketika sebuah balok besar menimpa tubuh Cintya membuat Cintya menjerit.
"Mommy.... Huhuhuhuhu...."
"Uhuk... Uhuk ... Uhuk ..."
Raynaud menangis ketika tubuh Cintya terbakar dan menjerit kesakitan sambil terbatuk-batuk hingga Raynaud jatuh tidak sadarkan diri. Tiba-tiba balok kembali jatuh dan menimpa ke dua telapak kaki mungil Raynaud hingga wajah, tubuh, tangan dan kaki Raynaud terbakar.
Tubuhnya tidak terlalu parah karena terbalut selimut tapi wajah, ke dua tangan dan ke dua telapak kakinya parah karena tidak terkena selimut.
Dua orang berpakaian hitam-hitam masuk ke dalam mansion tersebut kemudian membawa keluar Cintya dan Raynaud dari mansion tersebut menuju ke rumah sakit.
xxxxxxx Flash Back Off xxxxxxxx
"Lalu apa yang terjadi selanjutnya?" Tanya Kimberly sambil memeluk pinggang Ray agar mengurangi kesedihan hati Ray.
"Ketika aku sadar aku berada di rumah sakit di mana seluruh tubuh dan wajahku dibalut perban putih seperti mumi dengan di temani Daddy." Jawab Ray sambil membalas pelukan Kimberly.
"Lalu bagaimana dengan Mommy?" Tanya Kimberly.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Sambil menunggu up silahkan mampir ke karya temanku dengan judul :
pdhl ga harus setiap dialog ada suara hati jadi feel-nya kurang