Rachel seorang mualaf mantan kupu-kupu malam dan dinikahi oleh seorang anak ustad, berharap pernikahannya akan membawanya ke surga yang indah.
Namun, ternyata semua tidak seindah yang dia bayangkan. Farhan menikahi Rachel hanyalah untuk menolongnya keluar dari dunia hitam.
Mampukah Rachel bertahan dalam rumah tangga yang tanpa cinta?
Jangan lupa subcribe sebelum melanjutkan membaca.
info tentang novel mama bisa di dapat di
ig reni_nofita79
fb reni nofita
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mama reni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 24. Jangan Dekati Pria Manapun!
Farhan masuk ke kamar. Rachel telah berbaring di ranjang. Pria itu membasuh wajahnya dan naik ke ranjang.
Farhan memiringkan tubuhnya menghadap ke arah istrinya. Di sentuh lengan Rachel, membangunkan wanita itu.
"Rachel, apa kamu sudah tidur? Ada yang ingin aku tanyakan," ucap Farhan pelan sambil mengguncang tubuh istrinya lembut.
Rachel membuka matanya. Tersenyum ke arah suaminya itu.
"Ada apa, Mas?" tanya Rachel.
"Apa kamu mengenal Reno?" tanya Farhan.
"Kenapa Mas masih tanyakan itu? Aku tidak mengenalnya sebelum bertemu di sini, Mas."
Farhan bangun dari tidurnya dan duduk bersandar di kepala ranjang. Begitu juga Rachel, mengikuti apa yang suaminya itu lakukan.
"Aku tak suka kamu dekat dengan pria lain. Aku tahu bagimu biasa berdekatan bahkan berhubungan badan dengan semua pria. Tapi perlu kamu ingat, saat ini kamu telah menjadi istriku. Lupakan kebiasaan kamu yang dulu. Hargai dirimu jika ingin dihargai pria. Aku sengaja menjadikan kamu istriku, untuk mengangkat derajatmu, jadi aku harap jaga itu, jangan kau jatuhkan lagi dirimu dengan sikap genit kamu itu!" ucap Farhan.
Mendengar ucapan Farhan, dada Rachel terasa sesak. Dia menarik napasnya dalam. Dia sadar siapa dirinya dulu, tapi sejak menikah dengan Farhan, dia telah berusaha melupakan semua masa lalunya. Kenapa suaminya masih meragukan itu? Memang imannya masih turun naik, belum sempurna.
Terkadang masih mengeluh atas semua yang terjadi, tapi bukan berarti dia masih saja seperti dulu. Rachel sudah berusaha menjaga jarak dengan pria manapun.
"Mas, aku tahu dan sadar siapa diri ini. Aku sangat berterima kasih karena kamu sudi mengangkat derajatku dan menjadikan aku istrimu. Demi Tuhan, Mas. Tidak pernah terbesit di hati ini untuk mendekati pria manapun. Aku telah berusaha berubah semampuku, kenapa kamu masih meragukan aku?" tanya Rachel dengan suara serak. Dia mencoba menahan air mata. Tidak ingin menangis dihadapan suamimu itu.
"Aku bukan meragukan kamu, hanya mengingatkan. Jangan lupa jika statusmu saat ini adalah istriku. Jaga nama baikku. Ingat Rachel, pasti banyak pria yang mengenalmu bahkan mungkin tidur denganmu, jadi aku mau kamu jaga jarak dengan pria mana pun, untuk menghindari jika ada salah satu dari mereka yang mengenalimu!" ucap Farhan.
Rachel merasa dadanya makin sesak mendengar ucapan suaminya itu. "Jangan kuatir, Mas. Aku tidak akan pernah lupa siapa diriku yang hina ini. Aku pasti akan selalu menjaga nama baikmu. Mulai hari ini aku tidak akan menampakkan wajahku pada siapapun. Aku juga ingin mencoba lepas dari bayang masa laluku yang kelam," ucap Rachel dengan suara makin bergetar.
Dia lalu berdiri dan masuk ke kamar mandi. Tidak ingin mendengar apa pun lagi dari ucapan suaminya itu. Rachel tidak mau menangis dihadapan suaminya itu. Dia tidak ingin terlihat lemah.
Air mata Rachel tumpah di kamar mandi. Dia memukul dadanya yang terasa sesak. Dengan air mata yang terus tumpah, Rachel mengambil air wudu. Dia ingin mengadu pada Sang Pencipta semua apa yang dirasakan saat ini.
Tanpa peduli dengan kehadiran Farhan, Rachel melakukan solat malam. Dia mencoba menahan diri untuk tidak berkata apapun pada suaminya itu. Takut nanti terucap kata yang tidak diinginkan.
Setelah melakukan solat, Rachel berdoa dengan mata yang terus mengalir membasahi pipinya.
"Ya Allah, sampai hari ini aku masih bersyukur, Emgkau masih memberiku hidup. Jantungku masih berdetak. Hatiku masih merasa. Akalku masih berpikir. Jika ada dua kata yang ingin aku ucapkan hari ini pada Sang Pencipta, Maaf, atas semua dosa dan maksiat yang pernah aku lakukan dimuka bumi-Mu ini dan Terima kasih atas semua kesempatan dan kenikmatan hidup yang masih engkau berikan. Ya Allah, Atur saja skenario terbaik-Mu. Aku hanya memohon kuatkan aku dalam keadaan apa pun. Sabarkan aku dalam proses apa pun. Dan ikhlaskan aku dalam hasil apa pun itu. Aku percaya dengan takdir-Mu."
Setelah berdoa, Rachel membaringkan tubuhnya tanpa pedulikan Farhan. Padahal dia tahu, pria itu belum tidur dan terus memandangi dirinya. Rachel membelakangi Farhan saat tidur. Walau dia tahu itu dosa, tapi semua demi menjaga kewarasan dirinya.
"Andaikan kau tahu Mas, tentang bagaimana rasanya tertidur di saat air mata berlinang dengan perasaan yang begitu kacau. Dan hati yang penuh dengan harapan agar saat terbangun, semuanya akan baik-baik saja tapi yang terjadi malah sebaiknya. Sakit, Mas," ucap Rachel dalam hatinya.
...****************...
Bonus Visual
Fathan
Rachel
Reno