"Devina, tolong goda suami Saya."
Kalimat permintaan yang keluar dari mulut istri bosnya membuat Devina speechless. Pada umumnya, para istri akan membasmi pelakor. Namun berbeda dengan istri bosnya. Dia bahkan rela membayar Devina untuk menjadi pelakor dalam rumah tangganya.
Apakah Devina menerima permintaan tersebut?
Jika iya, berhasilkah dia jadi pelakor?
Yuk simak kisah Devina dalam novel, Diminta Jadi Pelakor
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bunaya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 33 Kembali Menjadi Sorotan
Malam ini Elang dan Wina mengisi acara di salah satu stasiun televisi. Tempat yang tepat bagi Elang untuk mengumumkan bahwa dia dan Wina sudah mengakhiri pertunangan mereka.
Seketika saja dunia pemberitaan di televisi dan media online ramai dengan berita berakhirnya hubungan kedua selebriti tersebut. Nama Devina kembali menjadi sorotan. Dia kembali dikait-kaitkan sebagai penyebab kandasnya pertunangan Elang dan Wina. Karena rumor itu sudah berkembang, sejak foto Elang memeluk Devina tersebar di dunia maya.
Sekarang rumor itu pun menjadi kenyataan, seolah prediksi para netizen benar adanya. Pertunangan Elang dan Wina karena Devina. Sementara berita pertunangan Devina dan ceo Hans Company, justru dituduh hanya sebagai pengalihan issue. Karena tidak mungkin pria misterius seperti tuan muda Hans itu bisa mengenal Devina.
"Mbak Devi, banyak sekali panggilan masuk," ucap Lala setelah dia memeriksa smartphone milik tunangan Gilang itu.
"Mereka minta klarifikasi tentang berita yang beredar sekarang ini," ucap Lala lagi.
Devina yang baru saja selesai sarapan, menanggapinya dengan santai. Dia tidak seperti apa yang dituduhkan, lalu mengapa dia harus klarifikasi? Pikirnya.
"Bagaimana Mbak, Mbak Devi mau klarifikasi tidak?" tanya Lala, karena selain panggilan, banyak juga chat yang masuk meminta kesediaan Devina untuk bicara.
"Apa yang mau diklarifikasi? Pertunangan Elang dan Wina yang berakhir? Bukan urusan kita, La. Biarkan saja," jawab Devina dengan tenang.
"Chat mereka bagaimana?" tanya Lala lagi.
"Abaikan saja. Kalau kamu mau membalas pesan mereka, silakan. Katakan saja, tidak ada yang perlu diklarifikasi."
"Abaikan saja deh," sahut Lala setelah dia pikirkan lagi. Devina tersenyum mendengar jawaban Lala.
Lala setuju dengan apa yang Devina sampaikan, itu bukan masalah mereka, mengapa mereka harus ambil pusing. Masalah berita yang menyebutkan Devina sebagai penyebab kandasnya hubungan Wina dan Gilang, abaikan saja.
Apa lagi, beritanya juga cepat sekali menghilang. Karena seperti biasa, setiap ada berita tidak baik tentang Devina, maka selalu saja hilang dengan cepat. Berganti dengan berita baik tentang tunangan Gilang itu.
Ada yang menaikkan beritanya kembali, maka akan segera hilang tersapu oleh berita yang lain. Terus saja seperti begitu.
Justru yang sedang mereka cari tahu adalah siapa orang yang membantu Devina? Hingga saat ini, baik Gilang yang di bantu Eki, serta si kembar Langit dan Bumi, tidak bisa menemukan lokasi orang yang menghapus berita buruk tentang Devina.
"Menurut Kakak siapa? Ada bayangan tidak?" tanya Langit. Mungkin saja kakaknya itu kenal dengan seseorang yang ahli dalam IT. Dan diam-diam membantu Devina.
"Kakak tidak kenal orang ahli IT selain kalian berdua, Pak Eki dan guru kalian, bang Danu," jawab Devina.
"Bang Danu ya?" Bumi yang bicara, lalu dia melirik Langit.
Entah apa yang dipikirkan oleh kedua adik kembar Gilang dan Devina itu. Sepertinya mereka punya petunjuk baru setelah Devina menyebut nama Danu. Atau karena guru dari langit dan Bumi dalam bidang IT adalah Danu. Sehingga mereka ingat sesuatu, setelah mendengar nama Danu.
"Ada apa?" tanya Devina menyelidik pada kedua adiknya itu.
"Bukan apa-apa. Kami ke kamar dulu," jawab Bumi sambil menarik Langit.
Devina membiarkan saja kedua adiknya itu. Dia sangat yakin jika keduanya sudah menemukan titik terang, siapa orang yang diam-diam membantunya. Sebenarnya Devina juga penasaran dan dia sangat ingin bertemu untuk berterima kasih pada orang tersebut.
***
Kandasnya pertunangan Elang dan Wina sampai di telinga Ayah Dewa dan bunda Helen. Mereka bergegas pulang. Karena yakin, nama Devina pasti akan dilibatkan atas kandasnya hubungan itu.
Ayah Dewa sendiri sudah banyak mendapat wejangan dari nenek Lestari. Ayah tiga anak itu sudah siap bertemu ayah kandungnya, tuan Bayu Dirgantara. Sudah banyak tips yang diajarkan nenek Lestari pada ayah Dewa, untuk menghadapi seorang Bayu Dirgantara.
Tiba di kediamannya, ayah Dewa dan bunda dikejutkan dengan banyaknya wartawan yang berkerumun di depan pagar rumah. "Seperti dugaan kita, Bun," ucapnya.
Para pemburu berita itu terlihat sedang mengerumuni seseorang. "Siapa yang mereka wawancarai, Bu?" Tanya ayah Dewa.
Para pemburu berita itu ternyata sedang mendengarkan penjelasan dari tetangga dekat ayah Dewa dan bunda Helen. Kebetulan ibu itu tengah melintas dan mereka hentikan untuk wawancarai.
Dari penjelasan tetangga ayah Dewa itulah para pembawa berita itu bisa tahu, jika Elang sejak kecil sudah sering dititipkan orang tuanya di kediaman orang tua Devina. Sehingga hubungan mereka sangat dekat, sudah seperti saudara kandung.
"Anak-anak gimana ya, Yah. Gilang juga pasti tidak bisa masuk kalau seperti ini," balas bunda Helen.
"Ya sudah, ayo kita turun." ajak ayah Dewa.
"Mereka bagaimana?" tanya bunda Helen ragu, mereka bisa melewati para pemburu berita.
Untung saja ada Elang yang datang. Pria itu bergegas ke kediaman ayah Dewa setelah tahu banyak wartawan yang ingin mewawancarai Devina. Gilang yang memberitahu Elang, agar pria itu mengamankan situasi di kediaman ayah Dewa. Karena dia akan datang ke kediaman ayah Dewa bersama tuan Dirgantara.
Saat ayah Dewa dan bunda Helen turun dari taxi online yang mereka tumpangi. Elang segera menghampiri mereka. Dan dia langsung mendapatkan pertanyaan dari
"Ada masalah apa sebenarnya? Mengapa kamu tiba-tiba memutuskan pertunangan?" tanya bunda Helen.
"Kita masuk dulu Bun, nanti baru bicara," ucap ayah Dewa menengahi.
Kehadiran Elang bersama bunda Helen dan ayah Dewa langsung menarik perhatian dari awak media. Mereka segera mendekat dan mengajukan beberapa pertanyaan.
"Nanti ya, biarkan ayah dan bunda saya masuk dulu," ucap Elang, menolak wawancara.
Dari dalam rumah, Langit dan Bumi segera menyambut kedatangan ayah Dewa dan bunda Helen.
"Dimana kakak kalian?" tanya ayah Dewa.
"Ada di dalam sama kak Lala," jawab Bumi.
"Sejak kapan mereka ada didepan rumah kita?" Bunda Helen yang bertanya.
"Belum lama Bun, sekitar satu jam yang lalu."
"Tapi, tetap saja merepotkan," timpal Langit jawaban Bumi.
Sementara itu, tante Intan dan tante Meri sama-sama di panggil oleh pihak yang berwajib. Mereka harus mempertanggung jawabkan perbuatan mereka.
"Saya hanya membuat Devina terkilir dan Saya juga sudah datang untuk minta maaf, mengapa Saya masih harus memenuhi panggilan polisi?" jawab tante Intan saat dia menerima surat panggilan untuk kedua kalinya.
Jika tante Intan tetap saja mangkir dari panggilan tersebut, maka dia akan dibawa paksa oleh pihak yang berwajib.
Sebelum dia dibawa paksa, tante Intan berencana pergi keluar negeri. Dia akan melarikan diri. Dia tidak ingin menjalani hukuman hanya karena masalah kecil, seperti itu. Namun sayang, rencana ibu dari Wina itu gagal. Namanya sudah masuk kedalam orang yang dilarang berpergian keluar negeri.
Tuan Dirgantara yang melaporkan. Adiknya itu harus mempertanggung jawabkan perbuatannya yang sudah memisahkan seorang anak dari ayahnya. Tidak hanya itu, banyak sekali kelakuan buruknya selama ini. Bukan hanya tentang Devina, tapi juga tentang kematian Danu.
Sementara itu, tante Meri tidak menyangka dia akan dilaporkan ke pihak yang berwajib atas perbuatannya lima belas tahun yang lalu. Dan yang berani melaporkannya orang yang tidak pernah dia duga selama sekali.
Tante Meri menghubungi tuan Aksa, untuk meminta bantuan. Namun pria itu sudah tidak bisa dihubungi. Setelah melepaskan Cakrawala Company, tuan Aksa menghilang.
Meminta bantuan Topan pun tidak mungkin. Adik tante Meri itu sudah terlebih dulu di panggil pihak yang berwajib, karena sudah menggelapkan uang perusahaan Cakrawala Company untuk keperluan pribadi.
Gilang dibantu Devina dan Eki, yang menemukan kecurangan Topan terhadap hasil penjualan. Laporan korupsi adik tante Meri itu sudah dilayangkan saat Gilang masih menjabat sebagai pimpinan Cakrawala Company. Karena itu, prosesnya sudah lebih dulu dilakukan dari pada tante Meri.
lanjut thor ttp semangat 💪💪