sudah lima tahun menjalani biduk rumah tangga tapi tak cukup bagi Ayumi meluluhkan hati suaminya Dirga yang telah terpaut dengan kekasihnya.
"semoga kamu bahagia dengan pilihan mu mas, sekarang aku mundur dan membiarkan mu bersatu dengan kekasih mu yang begitu kamu agung-agungkan".
"terimakasih selama lima tahun lebih ini telah sabar membersamai ku walau namaku tak pernah ada di hatimu".
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Moms Al, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 19
"MAS DIRGA KELUAR KAMU....". teriak seorang wanita dari luar membuat atensi semua orang langsung beralih keluar.
Dirga yang mendengar suara yang seperti tidak asing ditelinga nya gegas untuk keluar, disana sudah ada Aruna yang sedang ditahan oleh satpam yang memang menjaga gerbang rumah orang tuanya.
"Aruna, apa yang kamu lakukan disini". Tanya Dirga menghampiri istrinya yang sedang ditahan oleh satpam.
"mas suruh mereka melepaskan ku, aku menantu dirumah ini bisa-bisa nya satpam rendahan ini berani kurang ajar padaku". Ucap Aruna dengan wajah memerah.
pria itu menghela nafas kemudian menyuruh satpam untuk melepaskan istrinya, Aruna langsung berlari kearah Dirga dan menatap sinis pada satpam itu.
"dasar rendahan!!!" ujarnya penuh kebencian tapi satpam itu tidak menghiraukannya malahan kembali ke post nya.
"kenapa kamu kesini ?". Tanya Dirga mengulang pertanyaannya.
"seharusnya aku yang tanya mas, kenapa kamu kesini tidak mengajak ku padahal aku juga ingin dekat dengan mertua ku". terlihat sekali wajah Aruna begitu kesal Sebab suami tak pernah mengajaknya kerumah orang tua nya.
"bersabarlah sayang, kamu tahu sendiri kan kalau orang tua ku belum merestui kita. Aku juga kesini karena mempunyai tujuan". Bujuk Dirga agar Aruna tidak marah padanya.
"tujuan apa sih mas".
"aku membujuk papa agar menjadikan aku CEO kembali diperusahaan nya. Tapi kamu mengacaukan semuanya. orang tuaku bahkan mendengar suara teriakan mu dari dalam". Mata Aruna membulat, bagaimanapun tentu dia ingin jika suaminya kembali jadi CEO.
wanita itu tertunduk, dia tak tahu harus mengatakan apa. Dia takut jika mertuanya tambah membencinya padahal niatnya ingin mendekat malah tambah kacau seperti ini.
"aku harus bagaimana mas, pasti papa sama mama tambah membenci ku". ucapnya dengan wajah sedih.
Dirga menghela nafasnya berat, dia menyugar rambutnya kebelakang entah bagaimana reaksi kedua orang tua nya dan juga mantan istrinya sungguh dia merasa malu dan juga tidak enak hati.
"kita masuk dulu, kamu harus meminta maaf pada kedua orang tua ku". Usul Dirga langsung diangguki oleh sang istri.
mereka berdua berjalan dengan beriringan, Dirga menggenggam tangan istrinya. Saat sampai diruang tamu Aruna dapat melihat ternyata Ayumi juga ada disana. Emosi yang sempat tadi meredam langsung kembali lagi langsung menghentakkan tangan suaminya.
Dirga menatap heran Aruna yang juga menatapnya dengan kesal.
"jadi mas kesini karena ingin menemui mantan istri mas ? Terus yang mas tadi katakan bohong padaku ?!!". Geram Aruna mengepalkan kedua tangannya kemudian berjalan kearah Ayumi yang duduk dengan santai menatapnya.
Tatapan mereka bertemu, Aruna menatap nyalang Ayumi sedangkan yang ditatap haya bersikap biasa toh dia merasa tidak bersalah.
"dasar wanita m*r*han, kamu sengaja datang kesini untuk menggoda suamiku. Apa sudah tidak ada pria lain hingga kamu sem*r*han ini ? Dasar rendahan". Hinanya denga suara ditekan bahkan dia tidak menghiraukan jika ada mertuanya disitu karena dia mengira jika mertuanya nanti akan membelanya.
Ayumi tersenyum sinis kearah Aruna yang sejak tadi berkoar-koar sendirinya. Sedangkan Haris menatap menantunya nyalang begitupun Mira yang tidak menyukai perangai istri anaknya itu. Dirga yang melihat semua itu langsung pias Bahkan kaki nya langsung lemas.
"apa kamu membicarakan diri mu sendiri ? entah siapa yang m*r*han saya atau kamu. kamu menghalalkan segala cara untuk mendapatkan Dirga. Bahkan rela menemui saya untuk meninggalkan suami mu itu. Apa sebegitu tidak lakunya diri mu hingga tidak ada pria yang mau bersama mu ?". Ayumi seakan mengembalikan kata-kata wanita itu.
"jika kamu tidak tahu yang sebenarnya maka jangan langsung mengatakan hal-hal yang tidak-tidak. Tanyakan pada suami mu kebenarannya. Saya juga tidak mungkin menggoda pria yang tidak mempunyai pendirian sepertinya dan juga tidak bertanggung jawab". Sambungnya lagi membuat Aruna Tamba meradang.
"kamu yang tidak laku!!. Dirga memang kekasih ku sejak dulu tapi kamu datang secara tiba-tiba merebut mas Dirga dariku". ujarnya seaka tidak ingin kalah.
"terserah apa kata mu, saya juga tidak mungkin memungut sampah yang sudah saya buang ditempat sampah". Ayumi tidak ingin berdebat terlalu panjang denga wanita seperti Aruna karena wanit seperti itu tidak ingin di kalah maunya selalu menang.
"apa...".
"CUKUP!!". teriak Haris.
"bawa Istri mu yang tidak punya etika ini Dirga, saya tidak suka jika dia menginjakan kaki nya di rumah saya. Ingat jangan pernah membawanya kesini". ujar Haris dengan wajah memerah.
"pa, seharusnya yang papa usir itu wanita m*r*han itu. Dia.. Dia yang ingin menggoda suamiku". timpal Aruna tak terima.
"jangan pernah mengatai menantu ku seperti itu karena yang m*r*han disini adalah kamu". Kini Mira yang angkat bicara, sedari tadi dia diam karena berusaha meredam emosi nya. Tapi kali ini dia tidak dapat menahan nya lagi, apalagi Ayumi dihina di depan matanya.
"mama juga membelanya ? Ma, yang menantu di rumah ini adalah aku sedangkan dia hanya mantan menantu mama. Ingat itu". Aruna kembali menjawab.
"cih!! Hanya Ayumi menantu kami disini untuk selamanya dan kamu jangan pernah berharap untuk masuk ke keluarga kami. Walaupun kamu telah menikah dengan Dirga sekalipun".
"bawa istri mu itu Dirga papa tidak mau melihatnya". Usir Haris.
"sayang jangan membuat keributan disini. Lihatlah orang tua ku tambah membenci mu". Bisik Dirga membuat Aruna menatap kesal suaminya.
"kita pulang dulu yah, tolong jangan memperkeruh suasana dulu". Bujuk nya kemudian menarik tangan Aruna walaupun wanita itu memberontak tapi Dirga tidak melepaskannya sama sekali.
Bersambung...
typo bergelimpangan, detail yang tidak jelas (usia, jarak misalnya), tanda baca. hal2 yang ga masuk di akal dan terlalu bertele2.
tolonglah teliti sebelum posting.
typo bergelimpangan dimana manaaaa
alurnya lumayan bagus sayang typonya merajalela. maaf ya. teliti sebelum posting /Pray/