semuanya berawal dari Novi yang mau hadir di pernikahan sang sahabat besok pagi,namun akibat hujang deras,Novi pun tertahan di halte bus seorang diri.....
sang sahabat yang merasa ibah,memutuskan untuk menjemput Novi,dan kejadian naas pun terjadi....
bagaimana kisah selanjutnya?
yuk mampir dan baca....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon medusa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
KB
Keesokan pagi nya tepat pukul jam 6:00 pagi.Novi terbangung dengan tubuh dan wajah penuh memar,ia perlahan turun dari atas kasur,lalu berjalan tertati-tati menuju kamar mandi.dan tatapan nya tak sengaja melihat pantulan dirinya yang sudah hancur di depan cermin....
"Aaarrrgggg! Aku benci ini,apa ini? Ini sangat kotor!" raung Novi berteriak histeris sambil menarik rambut nya dan mencakar sekujur tubuh nya yang penuh dengan bekas cupan Revan.
Dari luar kamar.kepala pelayan yang tenga sibuk di dalam dapur,langsung berlari kecil menuju kamar Novi,dan masuk ke dalam....
"Nona! Anda baik-baik saja?" tanya kepala pelayan dengan panik menghampiri Novi yang tenga berdiri terdiam di dalam kamar mandi.
"No~nona," panggil kepala pelayan dengan suara gemetar sambil melangkah pelang mendekati Novi.
"Bi,aku sudah hancur,masa depan ku sudah hancur berkeping-keping di tangan Revan,tidak ada guna nya lagi aku hidup,Bi," gumam Novi perlahan berbalik ke arah kepala pelayan sambil memegan serpihan kaca.
"Nona jangan konyol,tuan adalah suami mu,jadi wajar saja dia melakukan hak nya sebagai suami," bujuk kepala pelayan mencoba menghentikan Novi agar tidak nekat.
"Bi,apakah semua suami menyiksa istrinya terlebih dahulu sebelum ditiduri?" tanya Novi dengan air mata yang terus mengalir deras menatap wajah kepala pelayan itu.
"I~itu,aku-"
"Memang nya kenapa kalau aku menyiksa mu?" tanya suara bariton terdengar mendominasi muncul dari belakan kepala pelayan.
Kepala pelayan dan Novi tersentak kaget secara bersamaan,lalu kepala pelayan pun mundur kebelakan sambil membungkuk takut....
"Maafkan aku tuan,aku-"
"Keluar," potong Revan dengan tegas.
"Tapi,Tuan-"
"Aku bilang,Keluar!" teriak Revan membentak kepala pelayan yang enggan meningalkan Novi sendirian bersama Revan di saat seperti ini.
"Ba~baik,tuan,"
Mengetahui Revan sudah marah,kepala pelayan pun pasrah dan keluar dari kamar Novi,lalu menutup pintu kamar....
"Apa yang akan kau lakukan wanita jalang? Kau ingin bunuh diri? Tidak semudah itu,karna tubuh mu,dan jiwa mu seutuh nya sudah menjadi miliku,jadi tampa persetujuan dariku,kau tidak akan melakukan apa-apa kepada tubuh mu itu.kalau tidak adik dan ibumu akan menangung akibat nya,Novi," ucap Revan melangkah mendekati Novi dengan aura dingin.
Praannggg!
Pecahan kaca yang ada di tangan Novi seketika terjatuh dan hancur berkeping-keping,melihat itu Revan tersenyum penuh kemenangan,lalu melirik lekat tubuh Novi yang hanya berbalut baju tidur tipis,seketika hasrat nya pun bangkit....
"Naik keatas ranjang cepat," perintah Revan sambil melepaskan juba tidur nya di hadapan Novi.
Novi pun dengan patuh melangkah menuju kasur,lalu berdiri di tepi ranjang sambil menundukan kepala....
"Sangat patuh sekali peliharaanku ini,apakah kau sudah tidak sabar untuk aku masuki," hina Revan melangkah mendekati Novi dengan tubuh polos.
"Cepat selesaikan ini Tuan,karna aku pun sangat jijik harus menatap mu seperti ini lebih lama lagi," ucap Novi mendongak dan menatap wajah Revan penuh kebencian.
Plakkkkkk!
Satu tamparan Revan layangkan karna tidak terima dengan ucapan Novi barusan,lalu ia mendorong tubuh Novi keatas kasur lalu menindih nya....
"Akan kupastikan kau akan menikmati miliku yang kau sebut menjijikan ini,wanita jalang," umpat Revan sambil membuka lebar kedua kaki Novi,lalu mengarahkan benda tumpul nya yang berukurang panjang dan besar ke arah gawang milik Novi.
Plak...Revan menghentak masuk dengan susah payah sambil mengerang nikmat,namun tidak dengan Novi yang memalinkan wajah sambil menahan air mata.
Revan dengan semangat membolak balik tubuh Novi,dan melakukan nya dengan berbagai gaya,namun tak ada suara desahan sedikit pun yang Novi keluarkan,dan akhirnya Revan pun mencapai puncak lalu bangkit dari atas tubuh Novi....
"Ahh...aahhh...cepat pergi mandi,sebentar lagi dokter akan datang dan menyuntikan infus KB kepadamu,karna aku tidak mau benih ku tumbuh di rahim wanita sial dan miskin seperti mu," hina Revan dengan nafas terengah-engah,lalu keluar dari kamar Novi.
(30 menit kemudian)
Revan yang sudah rapi duduk dengan wajah segar di ruang tenga bersama sang dokter,tak lama Novi berjalan pelang menghampiri mereka berdua dengan penampilan sederhana yang tidak mengurangi kecantikan nya....
"Pa~pagi semuanya," sapa Novi dengan suara pelang.
Membuat Dokter pria itu dan Revan menoleh ke arah Novi secara bersamaan,sang dokter langsung membulatkan mata melihat Novi yang begitu cantik dengan wajah polos tampa make up....
"Wah...apakah dia bidadari tak bersayap? Cantik sekali,"
"Ehem! Cepat lakukan perkerjaan mu,dan pergi dari sini," dehem Revan dengan keras membuat dokter itu tersadar.
"Eh,i~iya tuan,maafkan aku," ucap dokter itu tersadar,lalu bangkit dari duduk nya dan mulai melakukan perkerjaan nya.
Setelah selesai,dokter itu pun bergegas pulang,karna dia tadi tertangkap basa sedang menatap wajah istri Revan Williams dengan tatapan memuji,dan kini dia sangat khawatir dengan karir nya sebagai dokter,semoga Revan tidak bertindak dan menghancurkan karir nya....
(Bersambung)