NovelToon NovelToon
Evil In The Dark

Evil In The Dark

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Balas Dendam / Dendam Kesumat
Popularitas:1.5k
Nilai: 5
Nama Author: Loka Jiwa

Kenzo Abriano sang mafia datang kenegara X untuk bertemu ibunya, ia tidak menyangka hari pertama kedatangan dia dituduh melakukan pembunuh, untuk membersihkan namanya ia harus berkerja sama dengan polisi, bagaimana ia akan menghadapinya saat orang terdekat dan tersayang menjadi terancam karena keterlibatannya mengungkap kematian saudaranya yang tidak memiliki kejelasan

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Loka Jiwa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab XV Misteri part 2

 Ketika akan Mayat Diautopsi tiba-tiba dua orang polisi datang kekantor forensik, mereka berbicara dengan perawat, kedua polisi itu melihat Calvin lalu membuang muka.

" Sombong sekali." celetuk Han.

" Mereka dari Divisi polisi detektif 2." kata Calvin.

" Lalu kau dari mana?" tanya Han yang memang tidak tau apa-apa dari tadi.

" Aku Calvin, kapten detektif 1."

" Hah?" Han terkejut lalu menutup mulutnya rapat-rapat, membulatkan mata menatap Adriana, dia tentu tau kisah sejarah yang beredar tentang Calvin, ia tidak percaya bahwa Adriana berkerja sama pada orang ini. Adriana berpura-pura tidak melihat wajah terkejut Han karena menyeretnya dalam hal ini.

Louis membuka sarung tangannya dengan kasar, mayat ditutup kembali dengan kain putih. Han, Kenzo, Calvin dan Adriana terkejut.

" Apa yang terjadi?" tanya Kenzo pada Louis yang berada didalam, mereka terpisah oleh kaca transparan tetapi ruangan tidak kedap suara.

Kedua polisi itu datang menemui Calvin, lalu menyerahkan sebuah kertas putih, Calvin meremas kertas itu setelah membacanya karena kesal.

" Inspektur Calvin sepertinya harus kehilangan petunjuk." kata salah satu dari polisi itu tersenyum mengejek lalu pergi dari sana. Kenzo dan Han melihat ekspresi Calvin sudah mengerti apa yang terjadi.

" Ada apa?" tanya Kenzo.

" Autopsi tidak bisa dilakukan karena keluarga korban menolak, mayat akan dibawa pulang untuk dimakamkan." jawab Calvin kecewa.

" Omong kosong." kata Kenzo kesal, " Ayo pergi kerumah keluarga Rylee, kita tidak bisa kehilangan petunjuk, jika mayat tidak Diautopsi kita tidak akan tau penyebab kematian, aku ingin tau apakah ada seseorang yang sengaja membunuhnya dengan menggambar lambang itu atau memang dilakukan oleh si Dia yang sudah kembali." kata Kenzo.

Calvin, Andriana dan Han diam, mereka polisi tentu mereka harus menghargai keputusan keluarga korban, mereka tidak bisa memaksakan kehendaknya, melihat ketiga orang itu tidak berbicara Kenzo mengerti, Louis menghela nafas berat menoleh keempat orang itu.

" Ayo cari makan, aku lapar." Han memecah keheningan diantara mereka, Adriana setuju, jadi mereka berlima ditambah Louis menuju kesebuah cafe yang tak jauh dari kantor forensik yang direkomendasikan oleh Louis bahwa tempat makan disana sangat enak.

Satu mobil yang ditumpangi 5 orang itu menjadi penuh, Kenzo mengeluh dan mulai berkelahi kata dengan Louis, Han yang berada ditengah-tengah antara mereka berdua menutup telinga karena tidak tahan mendengar perdebatan.

" Kenapa kau ikut? Mobil menjadi sesak." kata Kenzo.

" Terserah aku ingin ikut atau tidak, Adriana saja tidak keberatan."

" Apa dokter sekarang sangat santai bekerja."

" Paling tidak, aku bukan pengangguran."

Perdebatan demi perdebatan, saling menyerang dengan kata, jika Calvin yang ada dibelakang ia pasti akan ikut menimpali Louis beruntung pria itu yang menyetir walau Han sedikit menderita karena kedua orang yang tidak berhenti berdebat.

Mereka disebuah Cafe break tempat yang berada dipinggir antara simpang tempat yang strategis karena berhadapan dengan sebuah hotel diseberang jalan, tempat itu tidak terlalu ramai pengunjung mungkin karena hari kerja.

Mereka mulai memesan makanan, Adriana sudah mengingatkan jika mereka berdebat lagi Adriana akan pergi jadi mereka berhenti berdebat, Han sedang asyik bermain ponsel seolah dia lupa dengan dunia, wajahnya terlihat serius sehingga membuat Adriana heran.

" Apa yang kau baca?" tanya Adriana, Han tidak mendengar, kedua kalinya Adriana memanggil pria itu baru menoleh, dan terlihat ia merasa merinding.

" Apa yang baca?" ulang Adriana.

" Oh, aku membaca cerita, ini cerita Web terbaru yang sedang diperbincangkan banyak orang, setiap cerita sangat menarik dan banyak penggemar hingga ribuan yang menyukai saat cerita ini dirilis." jawab Han bersemangat.

" Judulnya?" Tanya Louis penasaran.

" Evil In the Dark." jawab Han.

" Biar kulihat." pinta Adriana, Han menyerahkan ponselnya, Adriana mulai membaca dan setiap saat wajahnya tegang dan serius membuat Kenzo mengerutkan kening melihat ekspresi Adriana, tak lama ia langsung menghentakkan ponsel itu diatas meja.

" Kapan ini dirilis?" tanya Adriana Serius.

" Tiga hari yang lalu, aku baru sempat membacanya sekarang." jawab Han yang merasa kasihan pada ponselnya karena Adriana memukulnya kemeja.

" 3 hari yang lalu, mayat Bastian Rylee meninggal 3 hari yang lalu dan mayat itu ditemukan hari ini, tetapi cerita Web ini sangat spesifik sehingga ia antara melihat kejadiannya atau dia sendiri yang melakukannya." kata Adriana, tanpa aba-aba Kenzo langsung merebut ponsel Han dan membaca cerita Web itu, Han melongo melihat ponselnya dirampok.

Kenzo memukul meja dengan ponselnya membuat Han ingin meneriaki Kenzo, ia semakin sedih melihat ponselnya dipukul dimeja, lalu Kenzo menyerahkan ponsel itu pada Calvin, tak lama setelah membaca Calvin menghentakkan meja dengan ponsel, Han hampir menangis melihat ponselnya dipukul sana sini, saat Calvin ingin menyerahkan pada Louis, Han langsung merebutnya.

" Gunakan ponsel kalian sendiri." kata Han menyayangkan ponselnya karena ia khawatir jika Louis memukulnya kemeja lagi ia harus membeli ponsel baru sedangkan ia ingin berhemat.

" Berita tentang kematian Bastian Rylee belum tersebar, hari ini mayat baru dievakuasi tetapi penulis cerita Web lebih rinci dari investigasi polisi, pembawaan cerita memang menarik membuat penggemar tergila-gila hingga bisa meniru perbuatannya." kata Kenzo.

" Dilihat dari cerita bahwa penulis ini memang memuja sang pembunuh, itu bisa mempengaruhi pembaca bahwa membunuh memang harus memiliki skil dan pemikiran yang brilian." kata Calvin geram.

" Aku juga kagum pada pembunuh bahwa dia bisa tidak tertangkap padahal ia didepan mata hingga polisi bisa dikecoh olehnya." kata Han, Adriana dan Calvin menatap tajam padanya seolah sedang menyindir kedua orang itu.

" Mungkin terlalu banyak peniru." kata Louis, Kenzo menatap padanya.

" Aku juga membaca cerita Web itu." jawab Louis.

" Han, cari tau siapa penulis web itu, siapa yang menerbitkannya." kata Kenzo.

" Aku sudah pernah memeriksanya saat pertama kali cerita ini dirilis beberapa bulan yang lalu karena penasaran pada penulisnya, tetapi web ini bukan blog pribadi dan itu dirilis secara ilegal sehingga siapa saja bisa mengcopy cerita, tidak bisa menyelidiki siapa sebenarnya penulis aslinya." jawab Han.

Adriana sejak tadi sudah bermain ponsel, membaca cerita itu dari awal, dan setiap rilis berbeda cerita tetapi merujuk pada pembunuh satu orang, cerita pembunuhan tentang peniru yang mencoba membunuh dari master yang tidak bisa ditangkap polisi.

Makanan sudah dihidangkan diatas meja, selain Han dan Louis yang berselera makan dengan lahap, Kenzo, Calvin dan Adriana fokus pada ponsel mereka untuk membaca cerita Web itu.

" Dia sangat bodoh membunuh tiga gadis sekaligus, apa dia fikir dia adalah master yang membunuh tanpa jejak? Hanya peniru bodoh yang mencoba untuk di agungkan, sungguh kasihan." kata Adriana membaca cerita Web, ia tentu tau siapa yang sedang ditunjuk cerita itu adalah Taka pembunuh 3 gadis yang ia tangkap 2 bulan yang lalu.

Adriana tidak menyangka bahwa penulis web seolah mengetahui segalanya, dia membawa cerita seperti sedang mempermainkan polisi, ceritanya sangat spesifik, dari Taka, Brian hingga kasus Rylee yang belum terpecahkan tetapi ia sudah mengetahuinya terlebih dahulu, dan setiap tanggal cerita dirilis lebih awal dari berita yang polisi dapatkan.

" Ritual disiapkan, pembunuhan hari ini hanya awalan saja, ketakutan akan kematian membayangi semua orang, dia malaikat kematian yang sudah ditunggu telah turun kebumi, peniru tidak akan terkendali, dunia akan dibakar habis secepat kayu membakar api... catatan Kenza." Gumam Kenzo, hatinya bergetar, penulis ini mengetahui apa yang terjadi dimasa lalu dan mengetahui siapa pembunuh itu, dia melihatnya sendiri atau dia pelakunya, tetapi jika dia pelakunya kenapa dia seperti menceritakan orang lain kecuali dia ada disetiap tempat kejadian itu terjadi.

Berbagai pemikiran dan pendapat ketiga orang itu saling bertukar, Han dan Louis dengan senang hati mendengar saja tanpa terlibat, mereka makan dengan lahap.

" Bukankah kau baru saja memegang mayat." kata Han pada Louis.

" Benar? Jawab Louis.

" Kau sudah cuci tangan?" tanya Han.

" Tidak perlu tanganku bersih, lagipula aku sangat lapar." jawab Louis

" ihhhhh menjijikan." jawab Han, Kenzo, Calvin dan Adriana serempak.

Kenzo, Calvin dan Adriana yang awalnya membahas tentang cerita Web saat mendengar pembicaraan Han dan Louis mereka tidak bisa menahan diri untuk mengejek Louis.

1
Yuni Susanti
Kecewa
Yuni Susanti
Buruk
Kaworu Nagisa
Gue ngerasa kayak lagi masuk ke dunia dalam cerita ini, thor! Keren!
🌻🍪"Galletita"🍪🌻
Kepalang suka deh!
putri baqis aina
Finalnya epic banget! Bahkan akhirnya aku tak bisa tidur!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!