Hidden Girl

''Mama nggak mau tau kamu harus memakan makanan yang Mama kirim, Mama dan Rose sudah capek-capek masak khusus untuk kamu, kamu harus menghargai nya donk.''

'' Iya deh, Felix putar balik sekarang,'' ucap pria itu malas.

''Gitu donk baru anak Mama, kalau gitu bye, muachhh.''

''Byee Ma,'' ucap nya mengakhiri panggilan.

''Ken, putar balik kembali ke kantor,'' perintah Felix

''Baik Tuan.''

Dengan terpaksa mereka akhirnya kembali ke kantor.

''Wahh, ini yang namanya kantor, aku tidak menyangka akan sebesar ini, tuan sangat hebat bisa mempunyai tempat seperti ini,'' ucap Rose mengangumi tempat ini.

Mata nya terus melihat sekitar memperhatikan setiap detail tempat itu.

Dengan tentengan kecil di tangannya dia melangkahkan kakinya masuk lebih dalam untuk mencari Felix.

''Nona ada yang bisa saya bantu?'' tanya seorang wanita yang adalah resepsionis kantor, dia melihat gadis asing yang belum pernah dia lihat sebelumnya masuk begitu saja jadi dengan sigap dia menghampiri nya.

''Saya ingin bertemu dengan Tuan Felix,'' jawab Rose.

''Apa anda sudah membuat janji dengan Tuan Felix?'' tanya nya dengan sopan.

''Janji?'' ucap Rose bingung.

''Iya, jika anda ingin bertemu Tuan Felix harus membuat janji terlebih dahulu.''

''Tapi saya hanya ingin mengantarkan makan siang untuk Tuan Felix,'' ucapnya sambil mengangkat tentengan yang dia bawa untuk di tujukan ke resepsionis itu.

''Tetap tidak bisa Nona, lagipula Tuan sedang keluar tidak ada di kantor, Makanan nya bisa di titip disini,'' saran resepsionis itu.

''Tapi Saya harus menyerahkan nya langsung ke Tuan Felix, saya Mohon Tolong panggilan kan Tuan Felix,'' mohon Rose.

Karena mama Nayla berpesan dia harus menyerahkan langsung ke Felix dan harus memastikan Felix menghabiskan makanan itu.

''Nona saya mohon jangan memaksa ini sudah peraturan perusahaan, kalau saya boleh tahu anda siapa nya Tuan Felix?'' tanya wanita cantik itu.

''Saya tinggal di rumahnya tuan Felix,'' jawab Rose.

''Apa Nona ini salah satu pelayan di rumah tuan Felix ? '' gumam wanita cantik itu dalam hati.

Dia memperhatikan penampilan Rose dari atas rambut hingga ujung kaki. ''Tapi tidak mungkin seorang pelayan penampilan nya seperti ini, semua yang di gunakan nya adalah barang mahal, apa dia pacar tuan Felix ? tapi Nona ini seperti masih siswi SMA,'' pikir wanita itu Menerka siapa sebenarnya gadis manis yang ada di hadapannya ini.

''Nona, jika anda ingin bertemu secara langsung dengan tuan, saya sarankan untuk menunggu dulu di lobby karena anda tidak memiliki janji dengan Tuan,'' saran Resepsionis itu.

''Baiklah kalau begitu, terimakasih Nona cantik,'' ucap Rose masih bisa tersenyum manis walaupun tidak di ijinkan untuk masuk.

Rose duduk di salah satu kursi yang ada disana, tapi baru ingin duduk Felix terlihat memasuki kantor bersama assisten Ken yang setia ada di samping nya.

Rose berlari kecil untuk menghampiri pria itu, dan di susul juga oleh sang resepsionis.

'' Maaf Tuan Felix, katanya Nona ini mengenal anda,'' ucap sang resepsionis menjelaskan agar dirinya tidak di salahkan oleh bos galak ini, Felix di kenal sebagai bos yang tegas.

''Kembali lah bekerja, aku mengenalnya,'' jawab pria itu.

''Baik Tuan saya permisi.'' Wanita itu bergegas melangkah pergi meninggalkan meraka.

''Tuan, nyonya Nayla menyuruh saya untuk mengantarkan anda makan siang.'' Rose lebih dulu memberitahu pria itu lebih awal agar dia tidak marah.

''Aku tahu, cepat ikut aku!'' perintah Felix lalu berjalan melewati Rose.

Rose dan Assisten Ken mengekor di belakang Felix. '' Haii, Nona, kita bertemu lagi,'' sapa assisten Ken.

Rose tersenyum manis sebagai ciri khas nya. ''Haii Tuan Ken, senang melihat anda lagi,'' jawabnya dengan ramah.

''Hkmm, hkkmm.'' Felix berdehem mendengar obrolan antara Assisten Ken dan Rose, meraka langsung terdiam mendengar isyarat dari pria yang berkuasa ini.

Pintu lift terbuka, Felix dan Assisten Ken masuk ke dalam lift tapi Rose masih terdiam mematung tidak ikut masuk.

''Heii, cepat masuk!'' perintah Felix.

Rose menggelengkan kepalanya.

''Kenapa kita harus masuk ke kotak itu , saya takut Tuan,'' lirih Rose.

Zonk , assisten Ken membuka mulutnya lebar tidak percaya ternyata ada orang yang takut naik lift. ''Nona lahir di jaman apa sih,'' gumam Asisten Ken dalam hati.

Felix menarik napasnya dalam, dia baru ingat kalau Rose adalah gadis bodoh yang tidak tau apa-apa.

Pria itu keluar lagi, lalu menarik tangan Rose untuk masuk. ''Jangan takut, ada aku disini,'' ucap Felix dengan gentel.

Rose langsung memeluk lengan pria itu agar merasa aman, gadis itu memejamkan matanya saat merasakan lift itu bergerak, dia meremas keras lengan Felix, merasakan takut yang amat luar biasa. ''Tuan tolong jangan marah, saya memegang anda karena merasa takut,'' lirih gadis itu masih sempat meminta ijin walaupun dalam keadaan ketakutan.

Happy Reading 🥰😘🙏😘

I LOVE YOU 3000 🥰🥰🙏🙏🥰