NovelToon NovelToon
Kepentok Cinta Abang Duda

Kepentok Cinta Abang Duda

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / Selingkuh / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati
Popularitas:7.3M
Nilai: 4.5
Nama Author: Niken Ayu

Zara Salsabila, seorang gadis cantik dan juga pekerja keras. Diusianya yang menginjak dua puluh lima tahun dirinya sudah menjabat sebagai sekretaris CEO. Dia begitu dikagumi oleh banyak pria dan juga wanita yang menjadikan dia sebagai sosok idola. Prestasi yang begitu membanggakan tetapi tidak dengan perjalanan cintanya.

Justru dirinya dikhianati oleh sahabat baiknya dan juga kekasihnya sendiri.

Lalu bagaimana kelanjutan kisahnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Niken Ayu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 10

"Perkenalkan tuan Albert, ini adalah tuan Aven dari perusahaan MH."

"Selamat datang dan semoga kita bisa bekerjasama untuk masa depan," ucap pria paruh baya yang menjabat tangan Aven Maheswara.

"Semoga dukungan tuan Albert bisa semakin mensukseskan rencana kerja ini," jawab Aven.

Keduanya kemudian saling memperkenalkan orang-orang yang mereka bawa. Lalu di sebuah ruangan tertutup itulah meeting pun dimulai.

Aven meminta Zara membantu menjelaskan poin-poin yang tidak diketahui oleh Tuan Albert bersama tim nya. Kemudian disambung oleh Dion menjelaskan secara rinci persyaratan dan apa-apa saja yang tidak boleh dilanggar selama kerja sama itu dilakukan.

Setelah kedua belah pihak memutuskan untuk melakukan kerjasama. Maka kedua petinggi perusahaan itu pun melakukan tanda tangan untuk melakukan kesepakatan kerjasama.

"Senang bisa bekerja sama dengan perusahaan MH," ucap tuan Albert sambil menjabat tangan Aven erat.

"Saya juga tuan," sahut Aven dengan senyuman tipisnya.

"Saya tidak menyangka jika Tomo memiliki putra yang begitu berbakat. Di tanganmu nanti aku melihat angin segar dan juga masa depan yang cerah untuk MH," puji tuan Albert karena dia adalah teman baik pak Tomo selama ini. Jadi dia begitu terharu melihat putra teman baiknya mampu menggantikan ayahnya memimpin perusahaan dengan sangat baik.

"Tuan terlalu memuji," sahut Aven.

"Tidak, itu memang pas buat kamu. Andai saja putraku juga sepandai dirimu. Sayangnya dia lebih suka dengan musiknya daripada perusahaan," keluh tuan Albert dan Aven tidak berani berkomentar.

Dia hanya memilih mendengarkan curhatan dari teman baik ayahnya tersebut.

Prang!

"Hei!"

"Ah, maaf Bu," ucap waitress itu dengan raut wajah paniknya dan juga ketakutan.

"Tidak apa-apa kok," sahut Zara yang juga merasa kepanasan karena tumpahan air teh hijau itu mengenai roknya dan itu terasa tembus ke kulit kakinya.

"Maaf Bu, maafkan saya, saya tidak sengaja," ucap pelayan restoran dengan bersujud di depan Zara.

Dia orang baru di sana dan dia merasa sangat ketakutan kalau dipecat dari restoran tersebut di hari pertamanya bekerja.

"Zara kamu tidak apa?" tanya Aven langsung sigap ingin melihat luka di kulit Zara.

Tetapi langsung saja di tahan oleh Zara karena kini mereka ada di hadapan banyak orang. Dan juga ini tempat umum.

Sikap reflek Aven itu tentunya menjadi pandangan tersendiri bagi tuan Albert. Sepertinya ada hubungan khusus antara CEO dengan sekretarisnya.

"Tidak apa-apa pak, saya akan ke kamar mandi dulu ya. Saya permisi," ucap Zara berpamitan keluar dari ruangan meeting tersebut.

Pelayan yang tadi menumpahkan teh hijaunya itupun segera membersihkan kerusuhan yang harus saja dia lakukan. Aven menatap Zara yang menghilang dari balik pintu. Dia ingin ikut tetapi meninggalkan klien penting begitu saja itu tampak tidak sopan. Akhirnya dia membiarkan Zara pergi sendiri.

"Aduh, panas juga tumpahan teh nya," keluh Zara membersihkan roknya dari bekas teh yang masih tersisa.

Kemudian dia merapikan kembali tampilannya di kaca yang ada di toilet. Setelah dia anggap sudah pas maka dia kembali ke ruangan meeting. Karena sudah cukup lama dia pergi barusan.

"Sayang, kamu mau pesan apa?"

Suara itu terdengar familiar di telinga Zara. Bukankah itu suara Widia. Lalu siapa orang yang dia panggil sayang tersebut.

"Sayang, aku mau menu favoritku seperti biasanya ya," ucap Widia sambil bergelayut manja di lengan Azka.

"Baik sayang," ucap Azka kemudian mengajak Widia untuk menuju ke ruangan khusus yang selalu mereka pesan setiap kali ke restoran tersebut.

Mata Zara terbelalak tidak percaya melihat apa yang barusan terlintas di depannya.

Azka dan Widia berjalan berdua?

Ada apa ini?

Kenapa mereka tega?

Apa yang selama ini mereka lakukan di belakang ku?

Zara tampak syok melihat apa yang terjadi. Sampai-sampai dia lupa bahwa dia harus segera kembali ke ruangan meetingnya bersama klien.

❤️❤️❤️

TBC

1
Ima Kristina
hahahaha ketawa ngakak baca part ini thor...apes banget Aven enak gak dapet pinggangnya sakit
Ima Kristina
next
Ima Kristina
wah Zara sudah mulai nakal ya ....
Ima Kristina
akhirnya Abang Aven buka puasa /Joyful//Joyful//Joyful/
Ima Kristina
hareudang hareudang hareudang
Ima Kristina
dasar mantan duda sudah gak tahan banget pingin belah duren
Ima Kristina
seperti dugaanq kalau Dion itu sebenarnya suka sama mika tapi kenapa ya sok jual mahal
Ima Kristina
Abang Aven main peluk peluk bikin malu Zara loh/Grin//Grin/
Ima Kristina
Alhamdulillah akhirnya sah juga ....gak sabar malam pertama Aven dan Zara Thor
Ima Kristina
next
Ima Kristina
apes banget nasib Jessica /Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Ima Kristina
waktu pingitan harusnya 3 hari saja ....kalau seminggu itu buat Aven kelamaan /Facepalm//Facepalm/
Ima Kristina
makanya jadi orang jangan serakah
Siti M Akil
pas jdi suami & boneka kamu luh mlhn selingkuh skrng mewek 😅😅
Ima Kristina
Abang Aven co cweet banget sich kata katanya
Ima Kristina
Jessica cari mati dia
Ima Kristina
sebenarnya Dion suka sama mika tapi merasa gak pantas saja
Ima Kristina
semuga Zara tidak goyah dengan ulah Jessica
Huznul Raudah
Kecewa
Huznul Raudah
Buruk
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!