Adventure In Another World

Suara dari boss itu bergema, "Keluar kamu."

Zue menunju kesana.

"Flame..." Api dikeluarkan nya dengan mudah dibalikkan ke dirinya sendiri.

"Jangan terburu-buru gadis kecil."

"Enyahlah, apa yang kamu inginkan disini."

"Itu sudah jelas, tempat tinggal dan sumber daya. Aku sebagai pemimpin harus menyediakan tempat tinggal bukan."

—Jeanne, Sherina, dan Sheila juga mengikuti, telah sampai.

Jeanne, melihat boss itu. "Ras Iblis?"

Sheila memastikan ucapan Jeanne. "Bukan, dia bukan iblis, ras iblis bertanduk dua sedangkan dia bertanduk satu. dia ras Teu."

"Tidak mungkin,ras Teu sudah ditetapkan jalur evolusi akhirnya, yaitu bersayap putih, jelas dia bersayap hitam, dan mirip seperti ras Iblis karena bersayap hitam."

Boss itu menjawab rasa penasarannya, "Ya kamu benar, aku ras Teu. Memang benar jalur evolusi kami sudah ditetapkan oleh dia, karena dia yang menciptakan ras Teu sekaligus salah satu penguasa World Quanta. Tapi apa peduli dengan sesuatu yang sudah ditetapkan itu, aku keluar dari jalur itu."

"Maka aku yang akan menciptakan jalur baru untuk mu itu," balas Zue. "Flame..."

"Sombong sekali ucapan mu. Berserk. Rtyu."

Vheyt Berserk, memperkuat semua kemampuan Vheyt melebihi batasnya. Rtgu, kemampuan untuk mengubah apa pun yang disentuh menjadi sebuah gambar tak berakal.

Api dilontarkan ke arah boss, tapi saat bersentuhan dengan tangannya menjadi sebuah gambar.

"Sial..."

"Teruslah berusaha gadis kecil." Bergerak cepat ke Zue.

Muncul api dari bawah boss, api itu terpental.

"Serangan mu akan berbalik karena Counter." tawa kecil.

Counter, membalikkan semua serangan.

"Eye of..."

Serangan terus menjadi sebuah gambar, tak perduli berapa banyak serangan dilontarkan semua di Counter.

"Serangan lemah mu membuat ku tertawa."

"Benarkah itu? Berserk." Zue mencuri Vheyt boss.

"Vheyt ku melemah!! Sialan kamu mencuri nya. Future." Boss dipenuhi amarah. "Masa depan untuk mu, satu menit kemudian adalah kematian, ucapkan kata kata terakhir mu gadis kecil."

Vheyt Future, dapat menentukan apa itu masa depan.

"Zue," ucap Jeanne, Sherina, dan Sheila, takut akan kematian Zue, juga tidak bisa berbuat apa apa.

Zue menjawab dengan tenang, menyakinkan mereka, "Tenang saja."

"Jadi itu ucapan terakhir mu ya?"

—Satu menit kemudian.

"Kenapa, kenapa Vheyt ku tidak aktif."

Mereka bertiga merasa lega.

"Kematian tidak ada untukku, Time Reverse."

Mendengar Vheyt itu membuat boss tertawa. "Hahaha, dibalik Counter ada Null, dan punyaku lebih kuat dari yang pernah kamu kalahkan sebelumnya."

"Lihat saja, kamu punya sepuluh menit, sebelum mendapatkan kejutan."

"Kenapa Time Reverse memajukan waktu dan tidak membalikkan waktu," ucap boss.

"Karena Eye of, mengubah dasar Vheyt itu dan tidak cuma Vheyt yang ku ubah."

"Apa maksudmu?"

Eye of, Vheyt pengubahan dasar Vheyt dan keikut campuran. Kenapa Eye of dapat membawanya ke Core karena keikut campurannya.

"Lihat dia berubah." Sheila, terkejut.

Time Reverse itu membawa ke bentuk evolusi, Zue menciptakan jalur baru, dan menetapkan jalur itu untuknya. Evolusi menjadi manusia biasa dari segala hal tentangnya, menjadi manusia biasa sepenuhnya.

"Apa ini? aku tidak menginginkan ini!! Sejak kapan kamu mengubah?" Keputusasaan dirasakan boss.

"Sejak awal penggunaan Eye of. Jalur mu aku yang menentukan, hiduplah menjadi manusia biasa."

Semua Vheyt maupun kemampuan bertarung nya semua hilang, hanya menyisakan Mana sedikit.

"Aku tidak ingin ini." Boss mengambil batu besar, mencoba mengakhiri hidupnya.

Tapi itu sia sia.

"Sudah ku bilang kan, jalur mu aku yang menentukan," ucap Zue, tersenyum.

Boss hidup sebagai manusia, yang abadi tanpa bisa berkembang.

—Tapi ini akhir.

"Semua orang menghilang? Sheila, Sherina, Jeanne dimana kalian semua ini, bumi, langit itu semua ada dimana? Core?" Merasa hampa.

Langit bumi menghilang, Infinite Core semua menghilangkan, segala Informasi juga menghilangkan, dan hanya ada kekosongan tanpa ada informasi.

"Apa maksud semua ini, semuanya menghilang?" Dia merasa keinginan untuk menemukan kehidupan.

Saat itu juga, keinginan untuk menemukan kehidupan semakin kuat, Flame ber evolusi menjadi Phoenix Flame.

"Phoenix Flame." Api tercipta dari kekosongan itu, tercipta kehangatan di dalam kekosongan.

Api itu membawa Zue keluar, keluar dari Dreams of Mage (Mimpi Mage). Mendobrak antara ketidak kenyataan (Mimpi) dan Kenyataan (Real World). Real World terkandung dalam World Quanta.

"Dimana ini? Siapa orang ini?" gumam Zue.

"Siapa kamu? Tampaknya kamu bukan berasal dari sini, dari mana kamu?" tanya Mage, dengan sikap datar.

Mage itu tidak menyadari, mimpinya adalah Nyata bagi Ketidak kenyataan, dan Ketidak kenyataan juga tidak menyadari dirinya tidak Nyata, keduanya tidak menyadari. Arus waktu sangat berbeda antara Mimpi dan Real World. Ketika Mage terbangun dari mimpi, semua akan lenyap secara pasti. Di mimpi semua mengikuti mimpi, setiap gerakan, konflik, tema, kebiasaan setiap mahkluk hidup, semua sudah ditentukan di mimpi tanpa disadari pemimpi.

"Dari...emm dari sana sangat jauh."

"Aneh, jadi kenapa kamu disini?"

"Aku tiba tiba berada disini, ini berada dimana?"

"Ada di rumahku, jauh dari para ras Uninity, dan ras lainnya"

Uninity penyambutan untuk ras manusia.

Zue bergumam, "Uninity itu apa, sebenarnya ada dimana ini?"

"Tapi aneh tiba-tiba berada disini. Lupakan itu namaku Autern seorang Mage."

"Aku Zue, salam kenal."

"Dari kelihatannya kamu seorang Uninity." Mengamati.

"Em...ya aku Uninity." Zue tidak tahu apa apa di sini, tapi dia sadar kalo Uninity itu pasti mirip manusia.

Uninity dan Mage itu berbeda, Uninity adalah yang mengisi kebanyakan di Real World, dan Mana mereka tidak sebanyak Mage. Meskipun kadang ada kasus dimana Mana Uninity sebanyak Mage dan juga Uninity berdarah biru, mata merah. Sedangkan Mage tidak sebanyak Uninity sekitar setengah populasi Uninity, Mana mereka banyak karena ras mereka di diciptakan langsung oleh Order—Supreme Being, bermata biru, dan berdarah merah.

"Tidak ada aliran Mana, apa jangan jangan kamu iblis yang sedang menyamar?" tanya Autern.

"Bukan!! Aku memang tidak memiliki Mana tapi aku memiliki Ouroboros."

"Ouroboros? Ouh iya, Uninity memiliki berkah seperti itu, jadi apa kemampuan Ouroboros?"

"Meniadakan," ucap Zue.

"Maksudmu?"

"Meniadakan Kematian maupun kehidupan tidak berlaku bagi ku," ucap Zue.

"Apa aku boleh mengujinya?"

"Boleh"

"Predator..."

Predator bukalah Vheyt, itu hanya kumpulan Mana murni yang disesuaikan. Predator mengenai langsung ke informasi.

Mage, terkejut dan bergumam, "Predator tidak menemukan informasi? Keadaan sudah semestinya memiliki informasi, apa anak ini belum tahu, apa tidak ada yang memberi tahu atau disembunyikan? Atau juga Ouroboros yang menghilangkan informasi? Kenapa dia tetap ada ketika tidak memiliki Informasi?"

"Bagaimana?" tanya Zue, tentang Ouroboros.

"Yaa, ini hebat." Kagum dengan seberapa hebatnya Ouroboros.

"Baiklah aku pergi dulu, semoga bertemu kembali."

"Yeah." Melihat keluar dari rumah. "Dia sudah hampir sekelas dengan Hight Mage, mungkin."

—Dunia baru.

"Dunia ini berbeda." Berjalan jalan tak tahu arah. "Kearah mana tempat Uninity tinggal, harusnya aku tadi bertanya kenapa Autern."

Sebuah serangan jarak jauh mengarah kepada Zue.

"Sebuah serangan? Flame."

Rentetan api mengarah dilepaskan, mengarah langsung ke sumber serangan.

Boom...

Rentetan api yang dilepaskan, meledak tepat di sumber serangan. Zue di kelilingi Uninity.

"kamu tidak bisa kabur penyusup."

Zue berbicara tenang, menyakinkan Uninity, "Tenang, aku bukan penyusup, aku hanya tersesat."

"Omong kosong tangkap dia!!" Dengan niat membunuh.

Ouroboros bereaksi kepada niat membunuh mereka, memancarkan Aura tanpa sadar, menelan mereka dalam ketakutan, dan keputusasaan. Yang dipikirkan mereka rasakan adalah dorongan bunuh diri, dari pada merasakan ketakutan, keputusasaan, dan rasa sakit yang terus meningkat setiap saat akan dorongan. Mereka yang lemah, tunduk kepada dorongan, pikiran direnggut, melakukan tindakan berbahaya tanpa disadari.

"Ahh, sakit, sakit!!" jeritan-jeritan mereka yang mengarahkan senjata pada diri sendiri, berniat mengakhiri karena dorongan.

Ditengah ketakutan dan keputusasaan, seorang datang.

"...hentikan."

"Siapa kamu?"

"Seorang guru, dan mereka murid murid ku, banyak penyusup akhir akhir ini, mungkin karena itu mereka mengira kamu adalah penyusup."

Aura berhenti terpancar.

"Mohon maaf telah memasuki wilayah mu."

"Tidak apa, maafkan aku juga karena murid ku menyerang mu."

Zue berbalik. "Tidak apa, kalo begitu, sampai bertemu kembali."

Melihat kepergiannya. "Dia kuat, jika saja dia mau menjadi perwakilan sekolah Erterny."

—Hari mulai gelap.

Zue melihat bukit. "Sambil menunggu pagi hari, beristirahat di bukit tidak buruk."

Di atas bukit, di hamparan rumput pohon besar yang daunnya terlihat bersinar terlihat indah.

"Pohon yang indah." Mendekati, bersandar di pohon tersebut. "Flame..." Genderang api.

Genderang di tabuh, suara yang dihasilkan terasa sangat merdu. Hewan hewan terbangun dari tidur, menari nari di iringi suara genderang.

"Hewan juga bisa menari ya, hahaha." Tawa kecil, senang.

Next...