"Aku tidak ingin terus seperti ini, aku ingin diakui sebagai istrimu didunia dan dihati mu, aku tidak ingin menjadi istri yang hanya dijadikan istri panjanganmu saja..." Ingin sekali Tania berteriak menyampaikan rasa sakit dihati nya saat melihat suami nya malah asik bercanda ria dengan mantan nya,
mampukah Tania merebut hati suami nya yang hanya bersikap acuh dan dingin pada nya? ataukah Tania akan meninggalkan Dion dan mencari pelabuhan baru di hati nya????
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desi Ratnasari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
24)Melepas rindu dengan mama
Tania masuk kedalam rumah, sungguh rindu rasanya berada ditempat sederhana tapi sangat nyaman bagi Tania, ia mengedarkan pandangannya mencari sang mama yang telah ia rindukan, rasanya mendengar suaranya saja tidak cukup untuk Tania,....
"Mama kemana ya?...."tanya nya saat tak mendapati mama Ratih dikamar maupun di dapur....
Tania sangat bingung, ia kemudian berjalan menuju kamarnya, belum sempat membuka, Tania mendengar suara mama nya yang seperti orang menangis, Tania yakin itu adalah suara mama nya...
Pelan-pelan Tania membuka pintu dan benar saja mama nya beradaptasi d dalam kamar nya sedang menangis seraya memeluk baju milik nya, Tania ikut melow melihat kesedihan sang mama.....
Tania mendekat dan langsung memeluk mama nya, Ratih yang memang tidak tau kedatangan sang putri terkejut, tapi tak bisa dipungkiri jika dia sangat bahagia melihat Tania ada didepan nya...
"Mama kenapa nangis?...."tanya Tania usai melepas pelukannya,....
"Ngak apa-apa sayang, mama cuman rindu sama kamu, ehh tau-taunya kamu benar-benar ada disini...."Jawab Mama Ratih mengelus rambut panjang Tania.....
"Maaf ya ma, gara-gara aku menikah dengan Mas Dion mama jadi kesepian, tapi aku janji kok kalau hari libur kerja aku akan selalu kesini buat nemenin mama Seharian full, Tania janji...."Mama Ratih mengangguk, ia sangat senang dengan kedatangan Tania,....
"Ma aku punya hadiah buat mama dari Amerika...."Ujar Tania memberikan paper bag pada mama nya,....
"Tania ngak perlu repot-repot kayak gini sayang, kehadiran kamu disini saja sudah membuat mama bahagia, mama ngak perlu hadiah apapun yang penting melihat kamu bahagia itu adalah hadiah terindah mama...."menatap putri nya dengan tatapan penuh kasih sayang...
"Mama terima kasih telah menyayangi aku dengan tulus maaf karna belum bisa menjadi anak yang baik untuk mama, aku belum bisa membahagiakan mama...."Tania memeluk mama nya tempat ternyaman dalam hidup Tania adalah berada di pelukan wanita paruh baya itu, seberat apapun masalah Tania dikantor akan terasa lebih ringan saat Tania curhat dan berada didalam pelukan wanita itu....
Mama buka dong hadiahnya!!!...."Tania menghapus air mata nya, kemudian menyuruh mamanya untuk membuka oleh-oleh dari nya, mama Ratih pun membuka hadiah itu dan tercengan....
"Tania, ini pasti sangat mahal, kenapa kamu membeli nya nak, nanti suami kamu marah sama kamu, ini dibawa pulang aja ya mama ngak pantas memilikinya...."Mama Ratih menolak hadia yang diberikan oleh Tania karna melihat harga barang yang masih melekat dibenda itu....
"Mana mungkin Mas Dion marah, orang yang milih kalung ini mas Dion sendiri, lagian kapan lagi sih ma Tania bisa memberikan mama kalung seperti ini, mama jangan nolak ya nanti Tania sedih...."Ujar Tania memanyungkan bibir nya...
"Apa benar Dion sendiri yang memilihnya untuk mama?...."Mama Ratih bertanya lagi, ia takut jika Tania berbohong karna tidak mau ia menolak....
"Benar ma, Tania berani bersumpah, itu memang pilihan mas Dion...."jawab Tania meyakinkan karna memang kalung itu dipilih langsung oleh Dion saat mereka saat Monika membeli perhiasan....
"lagian aku beli 4 kok mama, dan semua modelnya sama, satu buat mama, mama mertua nenek dan Gita dan semua itu atas izin mas Dion sendiri jadi mama ngak perlu khawatir mas Dion marah...."Tania menjelaskan agar mama nya tidak merasa cemas....
"Ya udah mama pake ya, makasih ya sayang ini sangat bagus, tapi lain kali tidak usah begini lagi ini sudah cukup...."
"Kita lihat nanti ya ma, Tania ngak bisa janji,...."Ujar Tania tersenyum manis....
"Mama masak dulu ya untuk kamu, pasti sekarang kamu lapar, mama mau masak makanan kesukaan kamu...."Ujar mama Ratih terlihat antusias, ia sangat semangat ingin memasak makanan kesukaan putri tercintanya...
"Iya ma, maaf ya udah ngerepotin mama selama ini...."Tania sangat terharu melihat mama nya yang begitu bahagia karna kedatangan nya, mama Ratih mengangguk kemudian berlalu kedapur untuk memasak....
Tania membaringkan tubuhnya, rasanya Tania sangat merindukan kasur empuk yang telah lama ia tinggalkan,....
"Walaupun tidak seempuk ranjang milik tuan Dion tapi kasur ini lebih nyaman...."Tania menutup mata sejenak, ingin merasakan kembali kamar nya yang hampir 10 hari ia tinggalkan, tak butuh waktu lama, ia pun tertidur, memang benar kata Dion, Tania seperti kerbau yang cepat sekali tertidur....
Hari Sudah sore, Tania pun pamit kepada mamanya karna ia teringat akan kedatang kedua mertua nya dan nenek ami, rasanya kerinduan pada Mama nya sedikit berkurang walaupun Tania ingin sekali bermalam tapi apalah daya ia tidak bisa karna Dion tidak seperti lelaki pada umumnya....
Terkadang Tania berpikir kenapa yang maha kuasa menciptakan manusia seperti Dion, lelaki tampan yang memiliki segalanya, pintar dan berkuasa tapi bodoh tentang cinta....
Setelah sampai, Tania langsung menuju kamar ingin memperlihat pada suami nya jika ia sudah pulang tapi Dion tidak ada, Tania yakin jika suami bucin nya itu pasti sedang menemui Monika....
Karna merasa bosan, Tania memilih untuk kedapur, disana terlihat 4 pelayan sedang sibuk mempersiapkan bahan untuk memasak...
"Hai semua, sibuk ya...."Sapa Tania pada para pelayan....
Para pelayan sangat terkejut, mereka berbaris dan menunduk sopan....
"Maaf Nona muda, apa nona muda memerlukan sesuatu, biar kami siapkan...."Tanya salah satu pelayan yang berdiri disamping kanan....
"Tidak ada, saya hanya merasa bosan jadi ingin membantu kalain memasak, dan Kalian tidak perlu seperti ini santai saja, tidak ada Tuan muda yang melihat kalain, anggap saja kita ini berteman...."Ujar Tania dengan ramah nya, para pelayan saling melihat tidak tau harus bersikap seperti apa....
"Ayo aku bantu memasak biar lebih cepat!!!...."Tania ingin mengambil pisau segera dihentikan oleh pelayan,...
"Nona muda tidak perlu, biar kami saja yang memasak, nanti kami kena masalah dari tuan muda jika Nona muda sampai memasak, kami mohon kerja sama nya Nona muda...."
"Ayolah disini tidak ada Tuan mudakan, dia sedang keluar, dan tidak akan ada yang tau jika aku memasak, aku hanya ingin keluarga dari suamiku mencoba masakan ku, kumohon biarkan aku memasak, kali ini aja!!?...."Tania mengatupkan tangan nya memohon, para pelayan tentu saja sangat bingung tapi Vino datang dan mengisyaratkan mereka untuk membiarkan Tania memasak....
"Baiklah Nona muda tapi hanya untuk kali ini saja ya, kami takut Tuan muda akan marah jika tau Nona muda mengerjakan pekerjaan pelayan......."Ucap salah satu dari mereka....
"Ok saya berjanji....."Kelakar Tania, ia pun mengikat rambutnya yang tergerai indah kemui mengambil pisau dan memulai aksi memaksa nya,.....