cerita ini adalah cerita fiksi yang menceritakan tentang seorang wanita yang bernama Aulia. Dia diberi kesempatan hidup sang pencipta untuk memperbaiki hidupnya yang selalu menderita. Bagaimana kisah Aulia dalam hidupnya yang kedua.
Apabila ada kesamaan nama dan tempat itu tidak ada unsur kesengajaan
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kenanga Rb, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 33
Sesampai dirumah Aulia melihat kakak Erna yang datang menemui Arya.
"Arya, baru pulang! "
"Kak Erna?, kenapa? . "
Kak Erna meminta Arya dengan gampangnya untuk menceraikan istrinya. Dia beranggapan kalau Aulia itu biang masalah. Selama ini Arya selalu patuh dan mengalah dalam berbagai hal. Namun semenjak menikah dia berubah.
Aulia berjalan-jalan sendirian di sekitar desanya. Tiba-tiba saja pandangan dia kabur.Aulia merasa berada di sebuah desa yang begitu aneh semua pakaian yang mereka pakai semuanya pakaian tradisional.
"Aku dimana? dan apa yang terjadi?. "
Seolah-olah dia ditemui seorang ratu dengan pakaian yang indah, ratu itu menghampiri dirinya.
"Selamat datang di kerajaan aku cah ayu, kamu mau melihat-lihat istana ku? " Tanya Ratu itu. "
Aulia melihat sekelilingnya dan mereka memang seperti manusia pada umumnya dan hanya sorot matanya berbeda. Semuanya bekerja tanpa henti. Aulia berjalan beriringan dengan ratu itu. Tiba-tiba Aulia mendengar "Ada satu lagi manusia yang hanya terbuai dengan harta benda saja. "
"Aulia berdzikir, " terdengar suara yang begitu lirih. Dia tahu itu suatu Sapta Aji.
Aulia berjalan dengan ratu disana samping ada pertigaan.
"kemana aku harus pergi? "
Aulia melihat ratu itu berjalan kearah kanan dan dia hanya terdiam cukup lama.
"Ikuti cahaya nak! "
"Guru..?. "
Aulia melihat seberkas cahaya dan dia mengikuti cahaya itu dan dia terbangun. Saat ini dia melihat hari sudah mulai malam dan dia sedang berada di tengah sawah.
Kakak Erna selalu berbicara banyak hak pada adiknya. Setiap Arya akan pergi selalu saja dihalangi kakaknya Erna. Hingga adzan magrib Arya beribadah dan tidak mendapati tanda-tanda istrinya pulang.
Arya mencari Aulia keseluruhannya desa, namun tidak ditemukan. Arya dibantu ayah Harjo mencari keberadaan Aulia.
Di persimpangan jalan dia menemukan Aulia dan Arya memeluknya.
"Aulia..... "
"Kita pulang, nanti Aulia ceritakan. "
Aulia dan Arya pulang ke rumahnya.Saat hampir sama oi Aulia melihat papan yang tertulis dijual tanpa perantara.
Aulia memandang rumah dan ada tanah yang begitu luas.Saat dirumah beberapa warga masih berkerumun di rumahnya.
"Aulia kamu kemana saja, tadi mereka membantu mencari kamu? " Ucap ibu Ning rum.
"Terima kasih banyak atas bantuan bapak dan ibu. "
Semuanya tetangga yang membantu mencari Aulia sudah pergi meninggalkan rumah mereka.
"Arya, kamu ambilkan minuman buat istri kamu dan bawa dia istirahat. "
Arya membawa Aulia ke kamarnya,. Disana Aulia menceritakan semua yang terjadi barusan.
"Bagaimana kalau kita menemui guru besok? " Ucap Arya pada istrinya.Dia takut kejadian yang hampir membuat istrinya meninggal itu terulang kembali.
Keesokan harinya saat semua sedang duduk di teras rumah Aulia berbicara dengan ayah dan ibu mertuanya.
"Ayah aku mau tanya, itu tanah yang ada disebelah kita itu apa di jual?, Ayah tahu pemiliknya? "
"Tahu, tanah itu milik ibu win.Sia berencana akan ikut dengan anaknya di kota sana.makanya bangunan dan tanahnya yang luas itu di jual. "
"...... "
"Rumahnya yang mana ya, yah. "
"Itu diujung jalan sana. "
"Sekarang ini dia tingal disana, itu juga rumahnya. Tapi ku dengar nanti rumah itu akan disewakan."
".... "
"Itu rumahnya dekat dengan rumah kita ya yah"
"Bukan dekat lagi Aulia, jika tidak terhalang dinding ini masih satu dengan rumah kita. "
"Dulu ayah membeli rumah tanah sekecil ini dan yang lainnya dibeli ibu Win tadi. "
".... "
Setelah berbincang-bincang cukup lama Aulia pergi ke kamarnya.Dia berbicara dengan Arya suaminya.
"Mas, aku lihat setelah berbicara dengan kakak kamu..... "
"Kamu melamun, apa ada masalah dengan kakak kamu? " Ucap Aulia namun hanya senyum Arya yang menjawabnya."
"Mas, besok antar aku ketempat Bu Win ya, Aku dengar dia mau menjual tanah di dekat ruamh kita ini...... maksudku rumah ayah. "
Arya memandang Aulia cukup lama, dia memeluk Aulia cukup lama. Aulia merasa ada sesuatu yang membuat suaminya sedikit berbeda.
"Mas jujur sama Aulia, sewaktu aku pergi tadi kak Erna bicara apa sama mas Arya. "
"..... "
"Aulia aku sangat tulus mencintai diri kamu, dan soal keturunan aku hanya percaya pada sang pencipta."
"Kak Erna meminta kita berpisah dan alasannya cuma ini?. "
Arya mengangguk.
"Mas, aku sangat mencintai diri kamu saat aku terbangun. Lama kelamaan aku sangat menyayangi kamu. "
Keduanya saling memandang dan malam ini Arya merasakan malam yang begitu indah dibanding pada saat malam pertama dahulu.
"Oh, ya tadi kamu bilang mau ke bi Win ya?. Besok pagi kita kesana dan kita langsung ke tempat guru.
Aulia mengangguk pada suaminya itu.
Keesokan harinya Arya mengantarkan ke ruang bu Win.
Tok tok tok
"Apa bisa bertemu dengan bu Win"
"Silakan masuk, ucap seseorang yang sebaya dengan Aulia. "
Setelah berbincang-bincang cukup alam Aulia dan Arya pulang. Aulia sempat menelepon Ririn saat perjalanan ke tempat gurunya untuk meminjam sejumlah uang padanya.
"ha ha ha "
"Ririn, aku serius lho. Itu rencananya mau aku belikan rumah dan tanah di sebelah rumah mertuaku."
"Aulia kamu ini lucu kamu mempunyai banyak bisnis kenapa begitu bingung dengan uang segitu?, biasanya kamu yang memberi modal untuk kami. "
"..... "
"Dulu aku memberikan ATM pada kamu dan kamu masih ingat kan kalau pin nya itu tanggal lahir kamu?. "
"Sudahlah, aku mau mengerjakan beberapa bisnis terlebih dahulu. Banyak pesanan di butik kita. "
"Aku tidak punya waktu meladeni gurauan kamu. "
Ririn menutup telepon secara sepihak.
"..... "
Aulia sangat bingung dengan ucapan dia, kemudian Aulia teringat dua ATM yang ada di dusnya dulu.Dia mencari ATM terdekat dan melihatnya.
"Mas, kita berhenti di dekat toko itu. Aku mau ke ATM sebentar. "
Arya mengangguk.
"Untunglah aku bawa dua ATM itu?. "
"Ini...... "Ucap Aulia lirih, dia melihat sejumlah uang yang bisa dia gunakan untuk membeli rumah yang dia pikirkan saat ini.
Sewaktu ke pesantren guru yang dia cari sedang ada tamu. Aulia dan Arya berjalan-jalan di sekitar pesantren.Disana Aulia melihat beberapa santri yang membaca doa.
"Sungguh merdu suaranya itu. "
Batin Aulia.
Tiba-tiba bayangan dirinya sedang membaca doa dan dia melihat seorang lelaki yang tersenyum padanya dan lelaki itu berkata " Aku akan ikut dengan kamu. Aku janji akan melindungi kamu dari sesuatu yang membuat kamu dalam bahaya. "
Aulia pingsan setelah semua bayangan itu terlihat.Seberkas cahaya muncul di hadapan Aulia.
Arya melihat sesosok lelaki yang sedikit pucat melihat ke arah Aulia.
"Aulia dan mas Arya diminta ke rumah Kyai. sekarang. "
Arya menggendong Aulia ke tempat kyai, disana dia melihat Kyai tersenyum pada sosok itu.
"Kamu sudah menemukannya, Sapta Aji, bantu dia memasukkan kepingan jiwa Aulia.
"Baik, sebuah cahaya masuk kedalam tubuh Aulia."
"Guru..... " ucap Arya terhenti saat dia diberi kode untuk diam.
Aulia yang baru bangun mengerti apa yang dia lihat barusan.