NovelToon NovelToon
Crazy Boss

Crazy Boss

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Nikah Kontrak / Pernikahan Kilat / Crazy Rich/Konglomerat / Cinta Paksa / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:9.7k
Nilai: 5
Nama Author: Bertepuk12

"Menikah lah dengan saya Jeslyn! Ini perintah bukan penawaran!"

"A-pa!?"

Menikah dengan boss sendiri!? Jeslyn tak pernah berpikir bahwa Louis akan melamar nya secara tiba-tiba, padahal lelaki itu jelas tidak mecintai nya! Apa yang sebenar nya lelaki itu inginkan hingga memaksa Jeslyn untuk tidak menolak titahan tersebut? Apakah sebuah keterpaksaan dari seseorang? Balas dendam? Atau alasan lain nya? Cukup Tuhan dan Louis yang tau!

Jeslyn yang memang tidak memiliki power apapun pun terpaksa mengiyakan keinginan dari Louis tanpa tau alasan pria itu ingin menikahi nya.

Lalu, bagaimana kehidupan Jeslyn kelak? Akan kah ia mampu untuk meluluhkan hati Louis? Sedangkan lelaki itu memiliki sifat kaku, dingin tak tersentuh, dan temperamental!? Belum lagi, Louis yang masih terbayang-bayang oleh masa lalu nya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bertepuk12, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 22

Cahaya sang candra malam menyinari altar, namun tidak mampu menghangatkan suasana yang mencekam. Nada-nada organ terdengar kaku, seolah mengikuti irama detak jantung yang berpacu.

Mempelai wanita itu berdiri tegak tanpa sedikit pun energi yang tersisa, matanya menerawang kosong ke depan. Senyum yang dipaksakan menghiasi bibirnya, menyembunyikan kesedihan yang mendalam.

Sedangkan mempelai pria, dengan wajah datar menuntun calon istri nya, bahkan didalam guratan wajah nya tercetak jelas bahwa Louis sama sekali tak menginginkan pernikahan ini. Tak ada senyuman sedikit pun untuk mendeskripsikan perasaan nya.

Bunga lily putih terurai di atas altar sangat kontras dengan suasana kedua mempelai yang memperlihatkan wajah kaku. Setiap langkah menuju altar terasa seperti siksaan api jahanam.

"Apakah sudah siap?" Pastor itu berbicara, menatap wajah dari pasangan yang akan dia nikahkan. Namun siapa yang tau, bahwa pastor itu mengerti perasaan dari masing-masing pengantin.

Tak ada jawaban, Louis maupun Jeslyn membisu seolah-olah tuli tak mendengar pertanyaan dari sang pastor, mereka sibuk berkelana dalam pikiran masing-masing.

Pastor tersebut menghela nafas kecil, "Sekali lagi, apa kalian sudah siap?"

"Ya." Louis menjawab tegas, ia begitu tampan dengan jas tuxedo hitam pas di tubuhnya, terbuat dari bahan wol yang halus dan lembut.

Kerah jas yang tajam membentuk garis tegas di wajahnya, sementara kancing-kancing dari kristal Swarovski berkilauan dibawah cahaya lampu.

Dasi kupu-kupu berwarna hitam satin melengkapi penampilannya yang elegan dan maskulin. Kantong dadanya terhias sebuah bunga mawar putih yang menambah sentuhan manis.

Jeslyn melirik tak senang Louis, siap melubangi kepala lawan bicara nya itu, "Aku tidak siap ya, enak saja!" Gumam nya membelokan mata julid.

Ah, ngomong-ngomong Jeslyn mengenakan gaun pengantin indah dari satin ivory dan dihiasi renda bunga-bunga tiga dimensi. Belahan tinggi di bagian belakang memperlihatkan punggung mulusnya yang seputih porselen.

"Jika kalian sudah siap, maka kita akan memulai pernikahan ini."

Mereka berdiri tegak, pastor mulai membuka acara dan membacakan lantunan, hingga waktu demi waktu giliran Louis dan Jeslyn lah yang mengucapkan janji suci yang mengartikan bahwa mereka akan terikat dalam satu tali.

"Pastor." Louis memanggil dengan perlahan.

Pastor itu menoleh menatap binggung Louis, "Ya nak? Ada apa?"

"Saya... Tidak hafal janji suci." Gumam Louis dengan wajah datar, menahan malu namun mau bagaimana lagi? Pernikahan ini cukup mendadak hingga, bahkan ia tak sempat menghafal janji suci pernikahan, hanya sedikit yang ia tau.

Pastor itu terdiam, melongo tak percaya, "Nak? Sungguh?"

"Apakah saya terlihat bercanda?" Geram Louis dengan bola mata yang memutar jengah.

Respon dari sang pastor tidak sesuai dengan keinginan nya, membuat darah Louis sedikit naik ke ujung kepala.

Kalian tau sendiri bahwa Louis itu temperamental dan sulit mengendalikan emosi.

"Ah lucu sekali, Tuhan memberkati kalian." Pastor berbicara dengan senyuman manis.

Kening di dahi Louis terangkat runcing, "Saya bertanya solusi, bukan meminta berkat."

Pastor itu menoleh sejenak, seperti tengah berpikir tentang masalah yang ia hadapi, dimana salah satu pasangan pengantin itu tidak hafal sumpah janji suci.

"Hmm, masalah yang langka, selama menjadi pastor saya baru menghadapi masalah tentang pengantin yang tidak hafal sumpah janji suci." Pastor itu menghela napas.

"Sudah, ucapkan sesuai hati mu saja, tentang janji-janji itu." Finally pastor itu angkat tangan menyerah, tak tau lagi harus memberikan solusi apa.

Bibir Louis termanggut, lantas segera mengenggam tangan Jeslyn cepat, demi Tuhan ia akan berucap sesuai dengan hati nya saja.

Ah sebentar, jika kalian bertanya, dimana kedua orang tua Louis dan Jeslyn? Mereka adalah anak yatim piatu, jadi tak ada alasan mereka harus meminta restu.

Jeslyn yang anak panti asuhan, dan Louis yang telah ditinggal pergi menuju alam baka oleh kedua orang tau nya saat ia berumur 15 tahun.

"Louis Gibrani Michelle, adakah saudara meresmikan perkawinan ini sungguh dengan ikhlas hati?"

"Ya, sungguh." Louis menjawab dengan tegas.

"Bersediakah saudara mengasihi dan menghormati istri saudara sepanjang hidup?"

"Ya, saya bersedia."

"Bersediakah saudara menjadi bapa yang baik bagi anak-anak yang akan dipercayakan Tuhan kepada saudara, dan mendidik mereka menjadi orang yang setia?"

"Ya, saya bersedia."

Pastor itu tersenyum tatkala mendengar jawaban Louis, lalu dia sedikit menyerongkan badan nya kearah Jeslyn, menanyakan hal yang sama tentu nya.

"Jeslyn Van Deogore, adakah saudari meresmikan perkawinan ini sungguh dengan ikhlas hati?"

"Ya, sungguh."

"Bersediakah saudari mengasihi dan menghormati suami saudari sepanjang hidup?"

"Ya, saya bersedia."

"Bersediakah saudari menjadi ibu yang baik bagi anak-anak yang dipercayakan Tuhan kepada saudari, dan mendidik mereka menjadi orang yang setia?"

"Ya, saya bersedia."

Helaan napas terdengar, pastor mulai mengambil kitab suci lalu memangku nya di antara kedua pengantin.

"Nak, silakan."

"Di hadapan Tuha, dan para saksi, maka saya Louis Gibrani Michelle, dengan niat yang amat suci dan ikhlas hati telah memilih mu Jeslyn Van Deogore menjadi istri ku. Saya berjanji untuk selalu setia kepadamu dalam untung dan malang, dalam suka dan duka, di waktu sehat dan juga sakit, dengan segala kekurangan dan kelebihanmu. Saya akan selalu mencintai dan juga menghormatimu sepanjang hidup. Saya bersedia menjadi orangtua yang baik bagi anak-anak yang akan dipercayakan Tuhan kepada saya dan akan mendidik mereka sesuai Firman Tuhan. Demikian janji saya."

"Saya, Jeslyn Van Deogore, menyatakan bahwa saya meresmikan perkawinan ini dengan ikhlas hati. Saya bersedia mencintai dan menghormati suami saya Louis Gibrani Michelle sepanjang hidup, serta saya bersedia menjadi ibu yang baik bagi anak-anak yang akan dipercayakan Tuhan kepada saya. Demikian janji saya."

Hari ini sumpah nya telah terucap, ah lancar sekali Jeslyn berbicara walaupun tidak sesuai dengan isi hati nya yang terasa menciut nyeri, bertanya-tanya sendiri, benarkah ia menikah? Atau ini hanya sebuah mimpi belaka?

Louis dan Jeslyn saling menatap tanpa ekspresi, hingga saat ini adalah waktu di mana mereka akan melakukan pertukaran cincin perkawinan yang menandakan mereka benar-benar sah dan menjadi sebuah bukti serta surat resmi pernikahan.

"Mempelai, silahkan saling menukarkan cincin dan ini adalah surat resmi ikatan kalian, hal tersebut, menjadi bukti bahwa kalian terikat dalam satu tali." Pastor berbicara dengan lantang.

Louis, ia mengambil cincin pertama putih, memasangkan nya pada jari manis Jeslyn. Dan sebalikan nya, kedua sejoli itu benar-benar melaksanakan dengan baik walaupun terlihat begitu kaku.

Prokkk

Prokkk

Prokkk

Tepukan tangan dari para tamu dan saksi pernikahan yang memang tak ada 10 orang, hanya orang-orang kepercayaan Louis lah yang datang.

Afnan dan teman-teman Louis seperti, Kendrick, Bryan, Dareen, dan Zico sama sekali tak terlihat batang hidung nya membuat Jeslyn bertanya-tanya terus menerus.

Apa yang sebenarnya terjadi? Benar kah ia menikah?

Ah sialan sekali, Jeslyn harap ini adalah mimpi dan ia ingin segera bangun saja, karena pernikahan mendadak ini sungguh diluar perkiraan.

1
tari
thor up yang rajin dong
tari
thor up yang banyak dong
tari
lanjut thor
Ayu Wandira
menarik ditunggu up nya lagi.tiap hari kalo boleh terimakasih
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!