Irene, Sebuah nama yang entah sejak kapan menjadi pemuas Presdir nya sendiri, Hidup hanya dengan ayah nya, Dan ibu nya adalah mantan Pelacur, Hingga akhir hayat nya terus di kucilkan dan di rendahkan.
Bahkan sampai pada kehidupan Irene sendiri, Dia sekolah dan kuliah dengan biaya nya sendiri, Sampai bisa menjadi sekertaris pribadi seorang pemilik perusahaan Terbesar di kota yang baru di datangi nya.
Namun nasib tidak adil pada nya, Dia terpaksa menjadi pemuas bagi dahaga birahi nya sang Presdir.
Dario Max Anderson.
Presdir sekaligus pemilik perusahaan besar, Yang sangat membenci yang nama nya wanita. Namun tetap menjerat wanita dengan berbagai pesona nya, Hingga dia memilih wanita bernama Irene untuk menjadi pemuas hasrat nya, Dan setiap kali dia menginginkan nya, Irene harus datang dan siap melayani diri nya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tessa Amelia Wahyudi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Terkurung
Irene terbangun dari tidur nya saat hari sudah menunjukan pukul 8 malam, Berarti dia sudah tidur selama 6 jam lama nya ?
Gila, Setiap kali Max melakukan nya dengan brutal, Maka Irene akan tertidur dan akan terbangun setelah beberapa Jam.
Irene meringis tertahan saat merasakan seluruh tubuh nya remuk redam.
Semua tulang tulang nya sakit dan Linu, Luar biasa sekali rasa nya, Apalagi bagian inti nya yang perih begitu juga dengan Dada nya yang tak kalah perih nya dan mungkin saja lecet.
Dia melihat ke sekeliling nya, Baru di sadari nya Bahwa kamar ini memang sangat luar biasa sekali mewah nya.
Ini sangat mewah, Tapi rasa nya kemewahan ini terasa sangat hampa karena tiba tiba saja air mata nya keluar.
Apalagi saat mengingat betapa kejam nya Max menyetubuhi nya siang tadi, Dan rintihan serta permohonan nya tidak lagi terdengar oleh pria menyeramkan itu.
" Ibu...Ayah..." Tangis Irene mulai terdengar, Dia menangis kehidupan nya.
Dia ingin mengakhiri hidup nya, Tapi bagaimana nasib ayah nya di luar sana ? Ingin menghubungi ayah nya, Tapi dengan apa ??
Ponsel, Ya ponsel, Dia butuh ponsel saat ini.
Irene lebih memilih turun dari tempat tidur dan masuk ke kamar mandi.
Tidak sesuai dugaan nya, Kamar mandi ini lebih lengkap dan lebih mewah lagi dari pada di apartemen.
Ternyata ini lebih lebih dari lebih lagi dengan apa yang ada di apartemen.
Irene memasuki kamar mandi, Ini luar biasa sekali bagi nya, Segala kemewahan yang di nikmati nya saat ini di bayar dengan seluruh tubuh nya yang di kuasai Max.
Bukan hanya tubuh irene saja, Tapi hidup nya juga di kuasai nya juga.
Irene lebih memilih mengisi bathub untuk merendam tubuh lelah nya dengan air hangat.
Sungguh luar biasa nikmat nya, Seakan tubuh nya baru langsung di pijat dengan air hangat yang telah di berikan nya beberapa aroma terapi yang menenangkan nya.
Lama Irene berendam air hangat dengan tatapan kosong nya, Akhir nya dia selesai.
Dan betapa kaget nya dia saat keluar dari kamar mandi sudah ada beberapa pelayan disana.
Ada yang baru saja mengganti sprei nya dan juga ada yang keluar dari ruang ganti.
" Anda sudah selesai Nona ? Silahkan, Pakaian anda sudah kami bereskan, Hanya beberapa saja, Mungkin besok akan datang lagi dari butik. " Ucap salah satu pelayan yang ada disana.
Melihat kebingungan dari Irene membuat nya kembali bicara dengan tawanan bos besar mereka.
" Saya Alina, Kepala pelayan disini, Dan selamat menikmati hari anda. Kami permisi Nona, Makan malam anda akan kami siap kan, Karena Tuan berpesan anda tidak boleh keluar dari kamar sebelum Tuan pulang. " Irene hanya bisa menundukan pandangan nya, Apakah ini berarti dia menjadi tawanan disini ?
Terkurung seperti Rapunzel ?
" Terima kasih..." Irene langsung masuk ke ruang ganti untuk berganti pakaian.
Setelah nya, Dia kembali keluar dari ruang ganti dan menatap kosong ke luar jendela kamar yang di tempati nya saat ini.
Cahaya temaram dari Lambu balkon membuat nya tertarik untuk menatap keluar jendela sana.
Irene sudah keluar dari kamar nya dan berada di balkon, Melihat bagaimana cahaya lampu teman serta angin yang berhembus lembut menerpa wajah nya membuat Irene memejamkan kedua mata nya.
Dia menangis dalam diam, Air mata nya kembali keluar.
Dia manggisi nasib nya, Nasib tragis nya yang harus berakhir di dalam genggaman seorang Max Anderson yang memiliki segala kekuasaan nya.
" Apa yang harus aku lakukan Tuhan ?? Harus kah aku terkurung di tempat ini, Bagaimana ayah ?? bagaimana ayah di luar sana ? Maafin Irene ayah...Maafin Irene..." Isak tangis nya semakin kencang.
Lirihan dan sakit hati nya membuat Irene tak kuasa menahan tangis nya, Dia memukuli dada nya yang terasa sangat sakit.
Dia menyayangi Max, Dia baru menyadari nya setelah beberapa bulan ini, Bahwa hati nya telah tertaut pada Max.
Dia jatuh hati pada pria tak berhati itu, Dia jatuh hati dalam penjara cinta pria tanpa cinta itu.
Irene telah terperangkap oleh pesona Max, Irene benar benar sudah jatuh hati pada nya.
" Kenapa aku mencintai pria tanpa hati itu Tuhan ?? Kenapa aku tidak bisa membentengi diri ku untuk tidak jatuh dalam pesona nya, Kenapa harus aku tuhan ??" Irene semakin menangis.
Menangisi nasib nya, menangisi hati nya yang mencoba di kuat nya, Namun nyata nya dia tidak sekuat itu.
Hati nya tidak sekuat apa yang dia bayangkan dan apa yang dia inginkan.
Irene telah salah, Salah menganalisa keadaan. Irene terperangkap dengan seorang Max Anderson.
Pria yang tidak memiliki belas kasih sedikit pun.
Pria yang tidak memiliki hati nya, Pria yang kejam dan berbuat sesuka nya.
Irene terus menangisi hidup nya saat ini, Akan kah dia kuat menahan semua ini ?? Semua penderitaan yang di lakukan Max pads nya ??
Dan semoga dia bisa melewati ini semua dsn berharap Tuhan berbaik hati pada nya untuk memberi nya sedikit saja rasa bahagia pada nya.
...🤍...
Lain Irene, Lain pula Max saat ini yang tengah memimpin perang di sebuah hutan, Dia tengah berperang dengan kelompok mafia lain nya yang ingin merebut barang haram dari nya.
" Sialan ! Dimana Boy ?? " Umpat Max saat mecari dimana anak buah nya.
Dia saat ini tengah kehabisan peluru nya,.
" Dor !"
" Aahhkk...Sialan !!" Umpat Max saat bahu nya tertembak.
Ini sakit, Tapi Max harus bertahan untuk ini, Dia tidak ingin mati konyol.
" Akan ku habisi kalian semua !!!" Umpat nya penuh amarah.
Dia tidak memperdulikan lagi rasa berdenyut di bahu nya, Dia menghadapi 15 orang bersenjata, Dengan mudah Max merebut senjata milik mereka dan menembaki nya satu persatu hingga merek tumbang meregang nyawa.
Bahkan dia juga terlibat perkelahian sengit, Dimana satu lawan lima belas orang, Luar biasa sekali.
" Tuan Dario..." Boy datang.
Max memang di panggil Dario oleh kelompok mafia nya, Karena itu memang nama kecil nya.
Tapi dunia bisnis mengenal nya sebagai Max Anderson.
Dia membuang nama Dario nya, Karena nama Dario adalah pemberian ibu nya, Dan sengaja di okai nya karena orang orang tidak mengenal nya sebagai Dario, Dunia luar mengenal nya sebagai Max Anderson.
" Maaf Tuan, Saya baru saja mengamankan Barang kita, Senjata yang di rampas mereka juga berhasil kita selamatkan !" Max hanya mengangguk saja.
Dia terjatuh di tanah rerumputan, Dia benar benar lelah setelah bertarung tadi, Apalagi bahu nya terluka.
" Anda terluka Tuan, Anda harus di bawa kerumah sakit. " Boy ingin menolong dan membawa bos nya kerumah sakit, Namun Max menolak nya.
Dia lebih memilih di bawa Pulang kerumah nya.
" Ambil peluru itu dan balut dengan kemeja ku ! Bawa aku pulang kerumah ku ! " Sadar atau tidak, Dia lebih memilih untuk pulang, Entah untuk apa dia pulang kerumah yang sama sekali tidak ingin di datangi nya jika tidak penting.
Kini dia malah meminta untuk pulang, Dia merasa ada sesuatu yang menarik nya untuk pulang, Tapi apa itu dia tidak menyadari nya.
Apa karena ayah nya ? Tapi ayah nya sudah meninggal sejak usia nya 13 tahun, Dan ibu nya ? Wanita gila harta itu entah dimana rimba nya dan hanya akan datang jika uang nya habis.
Lalu apa yang membuat nya ingin pulang ?? Entah lah, Max pun tidak tau apa yang membuat nya ingin pulang kerumah nya.
Rumah yang penuh dengan kemewahan tanpa ada kenyamanan.
...🔥🔥🔥 ...