Bagaimana rasanya kalau kamu mencintai seseorang yang tidak pernah menganggapmu ada, padahal kamu mencintainya dengan sangat tulus. Kecantikan Ara tidak bisa membuat hati Revan luluh.
Ara Anastasia selama beberapa bulan ini tanpa lelah mengejar cinta seorang Most Wanted sekaligus ketua OSIS di sekolahnya SMA Negeri Harapan 1 bernama Revan Prayoga. Tetapi sayangnya Revan sudah mempunyai gadis yang ia sukai bernama Angel.
Usaha Ara untuk bisa mendapatkan cinta Revan sia-sia ketika pria itu menyuruhnya berhenti mengejarnya. Ara yang merasa kalah dengan perasaannya sendiri akhirnya mengabulkan permintaan Revan dan mulai menjauh.
Tetapi setelah Ara menjauhi Revan selama beberapa waktu membuat cowok itu uring-uringan tidak jelas. Angel sang kekasih turut menjadi korban kekesalannya hanya karena Revan melihat Ara berpelukan dengan salah satu cowok populer dan sahabat baiknya sendiri.
"Gue bisa gila Ra, kalau Lo terus bersikap kayak gini!"
"Emang sikap Gue kenapa Van? ada yang salah?" Tanya Ara menaikkan sebelah alisnya.
"Jangan jauhin Gue dan jangan deket sama cowok lain!" Ara tertawa sinis.
"Lo lupa Van, Bukannya Lo sendiri yang nyuruh Gue buat ngejauhin Lo?"
Skakmatt! Revan tidak bisa menjawab.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Navizaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 27
Happy Reading 😊
"Awas lo ya, Van!! kalau setelah ini gue denger lo nyakitin hati Ara lagi!"
"Gue janji, gue bakal bikin Ara bahagia." Jawab Revan.
Romi tertawa lirih saat mendengar ucapan Revan.
"Jangan suka mengucapkan janji kalau lo belum bisa melaksanakan, lebih baik lo buktikan dengan tindakan, Van! Bukan hanya sekedar ucapan," ucap Romi tajam.
Revan menelan salivanya dengan kasar, memang benar yang di katakan oleh Romi, bahwa seharusnya dia bisa langsung membuktikan lewat tindakannya.
###
Minggu pagi di kediaman Adam. Di mana rumah itu sedang di tinggal pergi oleh pemiliknya, hanya ada sang putri pemilik rumah tersebut karena tidak ikut orang tuanya pergi.
Sifa, gadis cantik berkulit putih, memiliki alis yang tebal dan hidung mancung, putri tunggal dari pasangan Adam dan Fitria yang keduanya Sama-sama berprofesi sebagai dokter.
Sifa memiliki sikap manja, karena hanya anak tunggal, seperti saat ini, entah kenapa gadis yang masih berusia lima belas tahun itu merasa terkesan dengan sikap Romi, yang menurut sangat dewasa.
Bukan hanya tampan, Romi juga sangat baik dan sabar. Sepertinya idola Sifa sekarang sudah berubah, bukan Raka lagi, melainkan dengan Romi.
"Kak Romi, suka kue gak? Sifa biasanya kalau hari minggu begini buat kue kering bareng Mama," ucap Sifa.
Saat ini Sifa dan Romi sedang berada di dapur. Romi makan kue kering yang di suguhkan oleh Sifa.
"Ini bikin sendiri, ya?" Sifa mengangguk.
"Apa ini kamu yang buat?" tanya Romi sambil mengangkat kue kering bertabur choco chips itu ke arah Sifa.
"Kalau yang di makan kak Romi itu buatan Mama, buatan Sifa udah habis, kalau kak Romi suka, minggu besok akan Sifa buatin, ya?" tanya Sifa.
"Boleh deh, pasti kue buatan Sifa enak, ya? tapi kakak maunya harus Sifa yang buatkan khusus, loh," ucap Romi tersenyum, membuat Sifa merasa malu saat di tatap seperti itu.
Romi merasa gemas dengan tingkah Sifa yang menurutnya begitu imut. Ingin rasanya mencubit hidung mancung Sifa yang mungil itu. Tapi tentu saja Romi tahu batasan, dia belum lama bisa mengobrol sedekat ini dengan Sifa.
Bahkan Romi baru kenal dengan Sifa hari ini, mungkin kalau sudah mengenal lama, Romi akan mencubit kedua pipi chubby gadis itu.
Kalau dengan Ara, Romi biasanya suka mengacak rambutnya, rasa sayangnya pada Ara lebih seperti adiknya sendiri.
Tapi kalau bersama Sifa, entah kenapa Romi merasakan perasaan yang berbeda. Ada getaran-getaran di hatinya saat melihat senyum gadis itu.
'Ah, apa yang gue pikir, baru ketemu dan kenal juga, gak mungkin kan kalau gue cinta dia?' batin Romi.
"Iya, kak,, Sifa janji bakal buatin khusus untuk kak Romi," jawab Sifa tersenyum membuyarkan lamunan Romi.
"Besok hari Minggu kakak ke sini lagi," ucap Romi. Sifa mengangguk senang.
Sementara di sebuah gazebo di taman belakang rumah Adam, terlihat Ara, Revan, dan Raka sedang menikmati nasi goreng yang di buat oleh Ara.
Niatnya ingin belajar kelompok, tapi seperti Raka dan Sifa memiliki kegiatan masing-masing. Kali ini Ara harus menghadapi dua kakak adik yang super merepotkan.
"Ra, ternyata masakan lo enak banget!" seru Revan.
"Baru tahu, ya? padahal selama beberapa bulan ini gue selalu nyempetin diri untuk bangun pagi dan masak makanan buat lo, tapi nyatanya lo baru makan masakan gue sekarang, jadi rugi sendiri kan lo, Van, seharusnya makanan yang sangat lezat itu udah sering lo makan, tapi ya gak apa-apa, gue juga ikhlas kok meskipun lo selalu nolak masakan gue waktu itu," dada Revan terasa di hantam bebatuan besar saat mendengar ucapan Ara yang santai tapi sangat telak menusuk hatinya.
"Maafin gue, Ra. Please jangan ungkit semua kesalahan yang gue buat dulu, gue nyesel, Ra," ucap Revan menunduk.
Raka sepertinya tahu dan mengerti dengan semua kejadian ini, otak cerdasnya mengingat sebuah memori beberapa waktu lalu, saat Raka masuk ke dalam kamar Revan dan melihat Abangnya yang berteriak menyebutkan nama Ara.
'Sepertinya ada yang sedang salah paham,' batin Raka.
"Udah deh, gak penting juga sama masa lalu, gue juga udah maafin lo, Van," ucap Ara tersenyum.
Melihat senyum tulus di bibir Ara membuat perasaan Revan sedikit tenang.
"Ra, elo emang cewek yang berhati baik, gue suka dengan cara lo yang menyadarkan semua ini," ucap Revan.
Raka hanya memutar bola matanya malas melihat suasana , "udah-udah, makan dulu napa, kak Ara gak usah mau di rayu sama bang Revan," ucap Raka yang mendapatkan tonyoran di kepalanya.
Keesokan harinya.
Revan harus menelan kekecewaan saat melihat Ara sudah berangkat ke sekolah bersama dengan Om Adam.
Akhirnya dengan terpaksa cowok itu berangkat ke sekolah sendiri. Tekad dia untuk bisa mendapatkan Ara dan ingin bisa selalu di dekatnya sepertinya selalu mendapatkan halangan.
Bersambung.
Parah kali Cere cuma Krena masalah yg sbenarnya gaada😭 rill miss komunikasi+salah paham ini sampe kandas prnikahaan🤦