NovelToon NovelToon
JANDA SHOLEHAH JODOH CEO DUDA AROGAN

JANDA SHOLEHAH JODOH CEO DUDA AROGAN

Status: tamat
Genre:Tamat / Duda / CEO / Janda / Romansa
Popularitas:6M
Nilai: 4.7
Nama Author: Tiara Pradana Putri

Nicholas Bryan. 35 tahun. CEO sebuah TV Swasta. Masuk dalam Jajaran Konglomerat. Arogan, Dingin, Jarang Tersenyum dan Sangat menyayangi putri satu-satunya. Seorang Duda memiliki seorang putri berusia 7 tahun. Istri Nick meninggal setelah melahirkan putri mereka. Sejak kepergian istrinya Nick larut dalam kesedihannya dan ia melampiaskan pada pekerjaannya hingga kini tak diragukan lagi Nick menjadi salah satu pengusaha papan atas yang digilai para wanita. Tidak ada satupun wanita yang mampu mengetuk hati Nick yang telah tertutup hingga suatu ketika Putri, Caca memanggil seorang perempuan dengan sebutan Bunda yang membuat Nick tidak suka dengan wanita tersebut. Nick yang sangat menyayangi putrinya tanpa sengaja membentak putrinya saat melihat Caca memeluk wanita asing dan memanggilnya. Siapakah wanita itu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tiara Pradana Putri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tugas Baru Kanaya

Duduk bersebelahan dengan Big Boss kaku plus killer seperti Nick membuat waktu berjalan lambat bagi Kanaya.

Untung saja Gusti assisten sang Big Boss sesekali mengajak Kanaya berbincang sehingga mobil mewah yang seharusnya nyaman namun lebih tepat layaknya rumah hantu dibuat mencekam oleh sikap dingin Nick tak terasa karena Gusti mampu mencairkan suasana.

Kanaya kembali ke tempat dimana ia mencari nafkah bagi dirinya sebuah bangunan menjulang megah berdiri kokoh dihadapannya.

Gedung yang menjulang tinggi tentu saja merupakan gedung stasiun TV swasta terkemuka dan paling TOP dalam jajarannya tentu saja selaras dengan sang pemilik yang tampan nan rupawan namun terkesan dingin dan jarang tersenyum.

Nick berjalan lebih dahulu disusul Gusti dan diikuti Kanaya.

Langkah kedua pria tampan itu memaksa Kanaya mengikuti meski tetap keteteran juga karena keduanya berkaki panjang.

Sejumlah pasang mata menatap kedatangan Nick dengan pandangan hormat dan menganggukan kepala.

Tentu saja Nick tipikal pimpinan yang disegani para karyawannya.

Tak ada satupun yang tak hormat pada Nick baik di depan maupun di belakangnya.

Beberapa pasang mata menatap tak biasa pada Kanaya.

Seakan berkata betapa beruntungnya anak baru itu sudah bisa berjalan bersama sang Big Boss.

Kanaya bisa merasakan hal tersebut meski ia menepis memilih mengikuti langkah panjang dan lebar Big Boss yang memintanya turut ke ruangannya.

Entah apa perintah selanjutnya yang akan diterima Kanaya yang jelas sebagai pegawai Kanaya hanya menuruti perintah si Mpunya kuasa atas seluruh pegawai NBC.

Nick menyandarkan tubuhnya di kursi kebesarannya tanpa berkata apapun.

Kanaya tentu saja dibuat kikuk sebab ia diminta untuk mengikuti Nick namun kini malah jadi sapi ompong kasat mata yang diabaikan.

"Ehm. Boss, Saya boleh kembali keruangan? Atau ada pekerjaaan yang bisa saya kerjakan?"

Kanaya sadar pertanyaan yang terlontar dari mulutnya terdengar bodoh.

Meski begitu lebih baik daripada Kanaya mengikuti ritme bungkam sang Boss Killer dan dingin yang tak bereaksi apapun.

"Oh Kau masih disini?" Nick seolah tak menganggap Kanaya ada sejak tadi.

"Ugh! Sabar Naya. Inget dia Boss disini. Sabar-sabar." batin Kanaya.

Kanaya tak sadar mengelus dadanya memberikan kesabaran pada dirinya sendiri dan tindakan itu di perhatikan oleh Nick.

"Kau sedang mengumpat aku ya?" Mata Nick menyorot tajam pada Kanaya.

"Eh, bagaimana dia bisa tahu?" Lagi batin Kanaya berbicara.

"Sudah jangan mengumpatku dalam hati! Aku menggajimu untuk bekerja! Sana balik keruanganmu! Makan gaji buta!" Perintah Nick dengan gerakan tangannya meminta Kanaya meninggalkan ruangannya.

"Sabar Kanaya! Maklum dia Duda karatan! Menyebalkan!" Umpat Kanaya dalam hati Nick telah membuat batas kesabaran Kanaya teruji.

Kanaya hendak balik kanan, memilih meninggalkan Boss rese bin menyebalkan namun suara bariton Nick menghentikan langkah Kanaya.

"Jangan lupa weekend kamu ada lembur menjadi guru bahasa mandarin putriku. Aku akan menghitung sebagai lemburan. Jadi Kau tidak perlu khawatir dan merasa terganggu karena aku akan membayar waktu yang kamu berikan untuk mengajarkan Caca."

"Saya permisi Boss!"

Kanaya pergi setelah pamit dengan langkah yang terasa bergetar entah efek kejutekan si Boss atau kata-kata Nich yang seakan memperlakukannya bagaikan orang suruhan.

Tapi Kanaya tahu diri, memang ia pegawai NBC tentu saja ia harus turut dengan perintah atasannya.

Entah mengapa ada rasa tidak enak dan tak nyaman saat Nick mengatakan hal tersebut padanya.

"Kenapa Aku harus tersinggung dan merasa tidak nyaman dengan kata-kata Boss? Aku memang pegawai yang digaji olehnya." Gumam Kanaya.

Kanaya melangkahkan kakinya menuju keruangan kerjanya sambil menetralkan perasaannya yang sedikit tidak nyaman oleh kata-kata Nick.

Sementara diruang kerjanya Nick mengambil figura milik mendiang istrinya.

Nick begitu mencintai almarhumah istrinya, ibu dari Caca

"Sayang, aku merindukanmu."

Netra biru itu menatap sendu seorang wanita cantik yang telah beristirahat tenang di surga.

Seakan belum merelakan bila separuh jiwanya pergi lebih dulu menghadap Ilahi.

"Kanaya, cepat! Kamu dicari Miss Lala. Ia ada diruangannya!"

Dira yang langsung menarik tangan Kanaya begitu Kanaya masuk ruangan.

"Oke. Sudah lama Miss Lala mencariku?" Ada sedikit cemas dihati Kanaya.

"Iya. Sejak makan siang. Tapi aku bilang klien dari Tiongkok masih ada bersama Boss jadi kamu masih diperlukan disana."

"Makasi Dira. Kalau begitu aku keruangan Miss Lala dulu ya."

"Sipp. Sana cepat! Sebelum Miss Lala keluar tanduk!"

"Bisa saja kamu Dira!"

Dira memberikan kode dengan tangannya dan wajah yang dibuat menakutkan.

Kanaya bergegas mendatangi ruangan Miss Lala.

Benar saja, begitu suara Kanaya meminta izin masuk, Miss Lala segera menjawab agar Kanaya segera masuk meruangannya dengan kode jari sambil ia tetap menerima panggilan telponnya.

"Kamu mulai minggu depan jadi FD di acara tausyiah yang akan kita tayangkan. Penayangan perdananya akan launching di hari jumat pagi setiap jam 6 pagi. Namun acara tersebut tidak live dan syuting akan dimulai hari senin. Aku harap kamu bersiap Kanaya. Kamu oke kan?"

Bagaimana mungkin Kanaya menolak.

Namun ini pengalaman pertama bagi Kanaya terjun langsung dalam proses penyiaran dan tentunya program ini baru tayang.

Tentu akan menjadi ukuran dan poin penting bagi kelangsungan karir Kanaya di NBC.

"Hei, kamu ready kan Nay?" Miss Lala memastikan apakah Kanaya siap karena melihat wajah melamun Kanaya.

"Insha Allah siap Miss. Hanya saja ini pengalaman pertama bagi Saya, Saya sedikit cemas takut tidak berjalan lancar."

"No Naya. Kamu pasti bisa. Jadi jangan ragu. Dan ini kesempatan bagus bagi kamu. Jadi berusaha seoptimal mungkin."

"Baik Miss. Saya akan berusaha sebaik mungkin dan tidak akan mengecewakan." Kanaya optimis setelah mendapat kepercayaan dari atasannya.

"Good Kanaya. Sekarang silahkan lanjutkan pekerjaanmu. Nanti ada dari bagian penyiaran yang akan kesini dan sudah Saya katakan kamu siap."

"Baik Miss. Saya permisi."

Kanaya membawa diri keluar dari ruangan Miss Lala.

Jantung Kanaya berdegup kencang.

Bukan karena jatuh cinta, melainkan ia sendiri gugup akan tugas baru yang ia terima.

"Ini kesempatan Naya, jadi kamu harus bisa sebaik mungkin. Semangat Naya!"

Kanaya memotivasi dirinya sendiri, mengutkan jati memantapkan tekad.

Sementara di sebuah hotel tampak Sonia sedang berbincang dengan seorang pria dan membuatnya semakin tertarik karena pria tersebut memiliki suatu cerita yang kelak akan berguna bagi dirinya.

"Kalau begitu, Anda bisa menghubungi Saya Tuan jika memang ada yang Anda perlukan. Saya akan membantu Tuan sebisa Saya."

Sonia tersenyum lebar sebelum akhirnya pria itu meninggalkan Sonia.

"Dunia ini kecil sekali. Tidak sengaja bisa dapat informasi sebesar ini. Sepertinya aku akan diam dulu untuk saat ini." Sonia tersenyum menyiratkan sesuatu sambil meneguk wine dalam tangannya.

1
Safa Almira
suka
Rubiyanti
Luar biasa
TIARA: Makasi Kakak sudah mampir
total 1 replies
Robiyana Syamsulbahri
👍
TIARA: Makasi Kakak sudah mampir
total 1 replies
indah
Luar biasa
TIARA: Makasi Kakak sudah mampir
total 1 replies
Maryana Fiqa
ya Allah,,so sweet banget pasangan ini jd iri 🥰🥰🥰🥰🥰
Maryana Fiqa
ilmu yg bermanfaat,, terimakasih banyak Thor 🙏🙏
Mur Wati
sotoy orang yg bilang mandul apalagi mantan mertua noh ..kenapa gak lanjut lagi kan nenek lampir belum lihat kenyataan si khalisa
Mur Wati
sayang ya udah gak up lagi padahal ceritanya bagus loh
Mur Wati
boleh juga bos
Ryan Jacob
semangat Thor ditungggu karya-karyanya
Fitriyanti Siregar
Luar biasa
Mur Wati
selamat berbahagia khalisa n nick ...dulu kan khalisa punya suami yg selalu termakan hasutan ibunya dan pelakor.. sayang ya novel gak lanjut bab lagi padahal harus nya ibunya Alvin sembuh dari stress nya trus lihat kebahagiaan khalisa menantu yg dulu di hina terus 😡
Mur Wati
🤣🤣🤣
Ratna Suminar
kayaknya Dira PMS deh
Ratna Suminar
setuju banger kalo Dira sama ustdz Salman
Ratna Suminar
bahus
Afika Dury
jahaaaat ayah
emak diwi
wo ai ni Lao kung😂😂😂😂
emak diwi
ohh my my my,,,,yg aku bacanya meleleh abis 🥰🥰🥰
emak diwi
aduhhh banggg neng bacanya smpe mleyottt nich ati neng bang🥰🥰🥰
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!