📢📢📢 Bijaklah memilih bacaan
Gavin seorang lelaki yang di buang dan di cuci otaknya oleh keluarganya tanpa sebab yang jelas dan di buang ke luar daerah setelah lelaki itu sama sekali tak ingat jati dirinya.
Dengan kondisi minus lelaki itu berusaha bertahan hidup dan membuatnya dicap sebagai orang gila.
Kyra seorang gadis dari keluarga sederhana. Sedari kecil gadis itu selalu membawa kesialan bagi keluarganya. Punya beban hutang, kedua orang tuanya menginginkan hidup mewah dengan instan dan mencoba menjodohkan putrinya itu dengan lelaki kaya. Namun Kyra lari dari perjodohan dan membuat keluarganya dirundung masalah yang membuat gadis itu lari dari rumah.
Kyra hidup di luar kota dengan kondisi pas-pasan. Suatu saat dia bertemu dengan pria waras yang tampak gila dan karena beberapa alasan dia pun menanggung hidup lelaki itu.
Siapa sebenarnya Gavin? Bisakah dia mengembalikan ingatannya yang hilang? Bagaimana kehidupan Kyra setelahnya.... Simak segera ki
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ruby kejora, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Eps. 24 Kemampuan Lain
Kyra melihat banyak lebam di tangan Alden juga di wajahnya.
“Anak ini... apa dia di bully lagi oleh para penjual lainnya ? Apa dia tak berani melawannya ?”batin Kyra menatap Alden dari dekat sambil menyentuh pipinya yang lebam.
“Hangat dan lembut... tangan siapa ini ?”batin Alden dalam tidur nya merasakan ada yang mengusap pipinya.
Lelaki itu kemudian memegang tangan Kyra yang mengusap pipinya dengan air hangat dan membuka matanya.
“Ehm....kakak ?”ucap Alden terkejut saat melihat gadis itu yang ternyata menyentuh pipinya.
Alden kemudian duduk namun Kyra menarik tubuhnya agar tetap dalam posisi berbaring.
“Kakak... tidak perlu merawat ku seperti ini, aku baik-baik saja.”ucap Alden menolak dan menggeser tubuhnya menjauh sedikit dari Kyra.
“Alden... kamu ini diam dan menurut saja padaku.”ucap Kyra kembali menarik tubuh kalian mendekat padanya karena dia kesulitan mengobati luka di wajahnya.
“hiss....”ucap Alden merintih saat gadis itu mengobati luka di lengannya.
“Kau ini kenapa bisa terluka lagi ?
Apa kau diam saja saat dikeroyok para penjual ?”ucap Kyra bertanya sambil memasang plester di beberapa lengan Alden.
Alden hanya diam saja tak bisa menjawab karena dia merasa gugup saat jadinya terlalu dekat dengan Kyra seperti itu yang membuat jantungnya berdetak lebih cepat dari biasanya.
Alden kemudian duduk setelah Gadis itu selesai mengobati semua luka di lengan dan di wajahnya.
“Terima kasih, kak.”ucap Alden kembali merasakan hal aneh saat Kyra duduk di sampingnya.
“Lalu setelah ini kamu mau jualan di mana ?”tanya Kyra membuka kembali masalah yang saat ini dihadapi oleh Alden.
Alden mengesampingkan perasaan aneh yang ada pada dirinya setelah mendengar perkataan Kyra.
“Ya itu kak aku masih mencari solusinya.”jawab Alden sambil mengangkat kedua bahunya.
“Biar aku berpikir sebentar.”jawab Kyra yang masih duduk di samping Alden sambil menepuk bahunya dengan keras sambil menopang dagunya dengan tangannya.
Kyra terlihat sedang berpikir dan Alden diam-diam menatapnya.
“Ternyata kakak bisa lucu juga saat berpikir.”batin Alden senyum kecil karena mengetahui sisi lain Kyra.
“Aah... gampang saja Alden ! Kau bisa berjualan di depan sini.”ucap Kyra selamat berpikir dan menemukan solusi yang tepat.
“Haa... mana boleh kak, jualan di depan losmen ini. Jika boleh mungkin sudah ada penjual lainnya yang berjualan di sini.”jawab Alden berpikir secara rasional.
“Hmm... jika begitu... apa kita perlu menyewa satu rumah lalu kamu berjualan di depan rumah, begitu ?”balas Kyra menangkap maksud Alden dan mencoba menjabarkannya.
“Tidak kak... darimana aku mendapatkan biaya lagi untuk menyewa satu rumah ?”balas Alden menolak dan tidak setuju pada saran Kyra.
“hmf... jika begitu cari sekolah lain saja Alden, beres. Masalah selesai.”jawab Kyra dengan enteng karena tak ada ide lagi.
Alden diam sejenak dan tak menanggapi. Sebelumnya dia sudah memikirkannya matang-matang.
“Kakak bagaimana jika aku penyebaran di area dekat pertokoan saja ? Di sana banyak orang berlalu-lalang, dan mangsa pasarnya lebih luas, lebih banyak daripada di sekolah.”jawab Alden panjang lebar mengemukakan pendapatnya.
“Tumben sekali otaknya encer.”batin Kyra.
“Jika seperti itu maka kau harus merubah menu penjualannya, bukan ?”jawab Kyra langsung tanggap dengan ide Alden.
“Iya kak... aku akan melakukan uji test pasar dulu. Untuk sementara waktu aku akan masih menjual produk yang sama.”balas Alden dengan lancar.
“Baiklah semua terserah padamu, aku akan mendukungmu jika itu baik untukmu.”balas Kyra tersenyum kecil karena merasa lelah itu lebih pintar dari biasanya hari ini.
Malam harinya Alden keluar dari dapur dengan membawa masakan untuk makan malam mereka.
Sedangkan Kyra duduk di atas karpet dengan menggelar semua artikel yang dia bawa dari kantor tadi.
Gadis itu terlihat lelah membaca dengan posisi duduk hingga akhirnya dia berganti posisi tengkurap sambil mengenakan kacamatanya untuk membaca banyak artikel.
“huuh... editor Oliver sepertinya sengaja mengerjai ku. Entah apa sebabnya dia berbuat begini padaku.”gumam Kyra menandai bagian artikel dengan pena warna hijau.
“Kak... ayo kita makan dulu.”ucap Alden menara makan malam mereka ke atas karpet.
“Baik....aku bereskan ini dulu baru nanti aku kerjakan lagi.”jawab Kyra bersemangat setelah mencium aroma lezat dari masakan yang dibawa oleh Alden.
Kyra segera mengambil piring dan mengisinya dengan masakan Alden setelah membereskan semua artikel yang barusan dia kerjakan.
“Apa yang kakak kerjakan teman sekali ada tugas dari kantor.”ucap Alden saat makan sambil melihat setumpuk dokumen di samping Kyra.
“Ya ada editor di kantor yang meminta bantuan ku untuk mencari artikel yang berhubungan dengan gerhana matahari total untuk artikel yang akan terbit di koran lusa.”balas Kyra kembali kesal tak ingat pada sikap editor Oliver di kantor.
Dua jam setelah makan, Kyra kembali melanjutkan tugas dari kantor yang belum selesai tadi.
“Masih ada separuh artikel yang harus ku kerjakan.”gumam Gadis itu sambil menghela nafas berat.
Hingga satu jam ke depan gadis itu belum selesai mengerjakan tugas dari kantor yang membuat Alden yang saat ini waktunya tidur tak bisa tertidur karena kesibukan yang dilakukan oleh Kyra.
Alden kemudian ikut duduk di samping Kyra dan mengambil Salah satu artikel yang ada di sana.
“Hmmm.... ku rasa artikel ini tidak ada hubungan yang sama sekali gerhana matahari total.”batin Alden setelah selesai membaca satu artikel.
“Alden... kau paham dengan semua artikel ini ?”ucap Kyra terlihat terkejut saat melihat lelaki itu membaca beberapa artikel dan menandai beberapa bagian dengan pena merah.
“Aku tidak tahu aku bisa atau tidak tapi aku akan membantu kakak sebisaku.”jawab Alden mengambil artikel lain sambil menatap ke arah Kyra karena tak tega melihatnya terlihat kacau seperti itu.
Alden mengambil beberapa artikel lain, membacanya dengan cepat dan menandai bagian yang penting yang berhubungan dengan gerhana matahari total dengan pena merah.
“Kenapa dia bisa mengerjakan lebih cepat daripada aku ?”batin Kyra terkejut saat menoleh ke arah Alden dan melihat setumpuk artikel yang sudah dibaca dan di tandainya.
“Alden... bagaimana kau bisa mengerjakan semua ini ?”ucap Kyra mengambil artikel yang dikerjakan oleh lelaki itu dan memeriksanya.
“Ehem... entahlah kak... rasanya hal ini sangat familiar denganku saat aku membacanya, dan terasa muda sekali bagiku untuk mencarinya.”jawab Alden menjelaskan, bahkan dia sendiri juga heran dengan kemampuannya.
Satu jam berlalu dan semua orang itu sudah selesai dikerjakan oleh Alden, sedangkan kira hanya mengerjakan beberapa lembar saja.
“Aku juga udah mengurutkannya sesuai urutannya. Jadi kakak tinggal melihat nomor yang ku tulis saja secara urut.”ucap Alden setelah selesai mengerjakan semuanya dan menyerahkan artikel yang dikerjakannya pada Kyra.
Alden kemudian naik ke sofa ke tempat pembaringannya dan memejamkan matanya. Sementara Kyra hanya menatap lelaki itu dengan terheran-heran dan bengong melihat semua hasil pekerjaannya.
“Alden... sebenarnya kau ini siapa ? Kau bisa memasak dan sekarang kau bisa mengerjakan artikel koran.”batin Kyra saat sudah berada di atas tempat tidurnya dan miring ke sisi kanan menatap Alden yang sudah tertidur sedari tadi dengan tanda tanya besar akan identitas lelaki itu.
BERSAMBUNG....
kakak kalau buat novel yang isinya ada konten dewasanya kayak gini, per bulan bisa update sampai 60 ribu kata dan nggak bolong lebih dari tiga kali dapet pendapatan minimum per bulan nggak??