Terlahir kembali di dunia yang dikuasai iblis dan makhluk ketiadaan, Ling Tian mengerahkan seluruh kekuatan dan pengetahuan dari kehidupan sebelumnya.
Namun takdir sekali lagi menempatkan dirinya dalam posisi sulit. Meskipun akar spiritualnya lemah dan memiliki roh pelindung saling berlawanan yang bisa menghancurkan dirinya kapan saja, tak membuat Ling Tian gentar sedikitpun.
Dengan tekad baja, Ia berjuang melawan nasib buruknya, mengubah setiap kelemahan menjadi kekuatan, dan menantang kekuasaan iblis yang menindas dunia.
Mampukah Ling Tian mengatasi keterbatasannya, menyatukan roh pelindung yang berlawanan, dan mencapai ranah tertinggi? Ataukah dia akan terperangkap dalam lingkaran kehancuran yang menunggu dibalik kekuatan kegelapan?
Penuh ketegangan dan intrik, ikuti petualangan dan pertarungan intens yang ada di dalam cerita ini!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ega Jast, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Elemen Yang Berlawanan
Terdiam untuk beberapa saat, Zhao Long perlahan menghela nafas panjang, membuat ekspresi senang Ling Tian perlahan mulai padam.
“Tuan… Apakah ada yang salah dengan roh pelindungku?”
“Padahal kamu mendapatkan peringkat menengah. Tapi sangat disayangkan, kamu memiliki roh pelindung elemental dengan sifat saling berlawanan. Meskipun kamu berusaha sekuat tenaga, paling tinggi kamu hanya bisa menyapai ranah Pemurnian Sumsum.”
“Maksudmu aku tidak akan bisa mencapai puncak bela diri? Kenapa?” tandas Ling Tian tidak terima dengan apa yang dikatakan Zhao Long.
“Huhh… Maafkan aku, tapi sejak dulu orang yang memiliki roh pelindung sepertimu pasti mati jika memaksa untuk menembus ranah Pembentukan Inti Spiritual. Karena dua kekuatan yang berlawanan akan saling menghancurkan dari dalam saat proses pembentukan inti. Huh… Sangat disayangkan,” ungkap Zhao Long sekali lagi menghela nafas kekecewaan, kemudian berbalik arah membelakangi Ling Tian yang terlihat tertunduk menatap roh pelindung miliknya.
Mendengar apa yang dikatakan Zhao Long, membuat Ah Chen seketika mengkhawatirkan Ling Tian, lantas berkata,
“Ling… Apa kamu tidak apa-apa?”
Menggelengkan kepala pelan, Ling Tian tersenyum pahit kepada Ah Chen, kemudian melangkah beberapa depa mendekati Zhao Long.
“Apakah kamu bisa memberiku tempat berlatih? Meskipun aku memiliki roh pelindung yang berlawanan. Aku tidak percaya tidak bisa mencapai puncak bela diri! Aku tidak akan menyerah, daku pasti akan memecahkan masalahku sendiri,” tegas Ling Tian dengan semangat menggebu-gebu, membuat Zhao Long sedikit tergerak karenanya.
“Bagian barat pagoda sembilan tingkat, merupakan tempat pelatihan para murid elemental. Kamu bisa pergi ke sana untuk mencari seorang pembimbing.”
“Terima kasih senior, kalau begitu aku pamit undur diri,” balas Ling Tian sembari menautkan kedua tangan ke depan, memberi hormat terakhir kepada Zhao Long sebelum pergi dari tempat latihan.
“Ling… Jangan memaksakan diri dan membuatmu terluka. Aku pasti akan menjadi kuat secepat mungkin dan melindungimu dengan kekuatanku.”
“Terima kasih kak Chen. Tapi aku memiliki jalan kultivasi sendiri. Kakak tidak perlu khawatir dan fokuslah berlatih,” ucap Ling Tian singkat, lalu pergi ke tempat pelatihan murid elemental.
***
Matahari yang semula ada di penghujung timur perlahan mulai menyingsing ke arah barat. Setelah berjalan begitu jauh, Ling Tian belum juga sampai di tempat pelatihan bagian barat.
“Hmm… Sebenarnya seberapa jauh tempat pelatihan bagian barat? Kenapa kota kecil ini terasa begitu besar?” gumam Ling Tian tipis, menapaki jalan raya dengan banyak orang lalu lalang.
Mengalihkan pandangan ke setiap sudut bangunan, tampak kebahagiaan yang tercermin dari paras semua orang, hidup damai dan tentram seakan tiada ancman, tanpa sadar membuat Ling Tian tersenyum hangat setelah sekian lama tak melihat pemandangan yang ada di sekitarnya.
Ketika Ling Tian melewati sebuah toko kecil, terdengar suara mengancam dari bagian dalam, membuat tatapan tenang itu teralih ke sumber suara.
“Yoo… Adik kecil, sebaiknya kamu serahkan akar rotan seribu tahun itu kepadaku, kalau tidak, jangan salahkan aku jika bersikap kasar!” tindas seorang pemuda bersama keempat pengikutnya, memojokkan seorang gadis kecil yang terlihat memegang sebuah tanaman obat.
“Aku yang mendapatkannya duluan. Kenapa aku harus memberikannya kepadamu,” tolak gadis kecil itu memberikan sedikit perlawan, membuat para pemuda itu berdengus remeh.
Melihat penindasan itu, tak ada satupun orang yang berani menghentikannya, dengan pasrah tertunduk takut seakan para pemuda itu memiliki latar belakang yang luar biasa.
“Aku tidak peduli, apa kamu tidak tau siapa aku? Kalau aku mau, aku bisa saja membeli semua yang aku inginkan! Bahkan harga dirimu-pun bisa aku beli. Sekarang serahkan akar rotan seribu tahun itu kepadaku!” tandas pemuda itu dengan suara berat, lantas mencengkram pergelangan tangan gadis kecil dengan kasar, mencoba untuk merebut akar rotan seribu tahun.
“Lepaskan! Lepaskan aku!”
“Ck… Berisik! Sepertinya kamu harus diberi pelajaran! Terima ini dasar rakyat jelata!”
Mengangkat tangan kanan sedikit ke atas, pemuda kejam itu tanpa ragu mengayunkan sebuah pukulan, dan kemudian,
“Grebb…”
Belum sempat pukulan pemuda itu mengenai sang gadis, Ling Tian dengan tegas menghentikan dirinya, menahan pukulan kuat itu hanya dengan satu tangan.
“Hentikan sekarang juga,” tegas Ling Tian seraya menatap pemuda itu dengan tatapan sinis.
“Kamu… Siapa kamu? Berani sekali mengganggu urusanku!”
“Aku tidak peduli, meski kamu anak penguasa sekalipun, aku tetap akan menghentikanmu,” tegas Ling Tian tak gentar sedikitpun, lalu mengencangkan genggaman tangan, membuat pemuda itu merasakan rasa sakit sedikit menusuk sampai tulang.
“Lepaskan aku brengsek!”
Menatap pemuda itu mencoba melepaskan diri, Ling Tian melepaskan cekaman tangan dengan santai, membuat pemuda itu seketika tersungkur ke lantai.
“Bos… Kamu tidak apa-apa?” tanya para pengikut menghampiri dirinya, mencoba untuk membantu pemuda itu berdiri.
“Lepaskan! Aku bisa bangun sendiri!” bentak pemuda itu dengan amarah kian memuncak.
“Hehh… Anak kampung. Aku beritahu kamu, aku Yu Huan anak penguasa kota bagian selatan! Karena kamu berani ikut campur urusanku. Aku menantang-mu bertarung. Katakan, siapa namamu?”
Mendapatkan tantangan bertarung itu, membuat Ling Tian tersenyum tipis, lantas berkata,
“Aku tidak punya waktu meladeni bocah sepertimu, lebih baik kamu cari orang lain saja,” tolak Ling Tian dengan acuh tak acuh.
“Brengsek… Siapa yang kamu panggil bocah? Cari mati!”
“Woshhh!”
“Haaaatt…”
Membuka kedua kaki selebar bahu, Yu Huan melepaskan qi kian meluap menyelimuti sekujur tubuh, menciptakan hempasan udara yang terpancar ke segala arah, membuat semua orang yang ada di toko itu lantas melarikan diri.
“Aaahh… Maaf tuan muda, tapi bisakah tuan muda tidak bertengkar di tokoku? Kalau tidak, tokoku bisa han-”
“Berisik dasar tua bangka! Menyingkir dari hadapanku!”
“Bughhh!”
BRUKKKK
“Arghhh…”
Mengibaskan kepalan tangan yang diselimuti akan qi merah membara, membuat pemilik toko yang terlihat tua renta itu langsung tersungkur, sampai terlihat darah segar mengalir dari sudut mulutnya.
“Kakek… Kamu tidak apa-apa?” panggil gadis kecil yang dengan cepat menghampiri pemilik toko, kemudian mencoba membantunya untuk menepi.
“Hahaha… Sekarang kamu tau kan seberapa kuat aku! Kalau kamu bersujud dan meminta ampun, aku akan memberikan keringanan kepadamu,” tandas Yu Huan mencoba mengintimidasi Ling Tian.
“Seharusnya aku yang bilang begitu. Anjing nakal sepertimu yang seharusnya bersujud di hadapanku.”
Mendapatkan panggilan menghina itu, membuat Yu Huan sontak naik pitam, seketika mengepalkan kedua tangan seraya menggertakkan gigi graham kuat dengan muka yang memerah.
“Siapa yang kamu panggil anjing? Terima kamatianmu bocah tengik!”
“Brukkk!”
“Wushhh!”
Menghentak lantai toko dengan kuat, Yu Huan melesat begitu cepat, menarik tinju yang diselimuti akan qi merah membara, bersiap untuk melepaskan serangan ke arah dada.
“Kakak… Menghindar!”
BLAMMMM
Mencoba untuk memperingati Ling Tian, gadis kecil yang memiliki wajah cantik dan imut itu seketika memasang ekspresi cemas, menatap lurus ke arah kepulan asap yang menghalangi pandangan semua orang.
“Hehh…”
Hembusan nafas kecil terdengar dari mulut Yu Huan, dengan kepercayaan diri tinggi bahwa dirinya telah menang.
Namun, senyum licik itu tak berlangsung lama, sampai akhirnya kepulan asap yang menutupi pandangan perlahan mulai hilang.
“Apa hanya ini yang bisa kamu lakukan? Ternyata ranah Pemurnian Tubuh tingkat 4 tidak ada apa-apanya,” cibir Ling Tian sinis, menghentikan pukulan Yu Huan hanya dengan satu telapak tangan.
“Ba… Bagaimana mungkin! Kamu bahkan belum menembus ranah Pemurnian Tubuh. Bagaimana mungkin bisa menghentikan pukulanku?”
Tak membalas perkataan pemuda sombong itu, dengan lugas Ling Tian melangkahkan kaki kanan ke depan membentuk kuda-kuda, lantas melancarkan pukulan balik tepat menghantam perut Yu Huan.
“Uhukkk…”
“Brakkkk!’
Terkena pukulan kuat itu, Yu Huan sontak terpental membentur dinding toko, membuat dirinya seketika kehilangan kesadaran.
“Siapa lagi yang mau maju?” tanya Ling Tian kepada para pengikut Yu Huan dengan tatapan tajam, membuat para pengikut Yu Huan lantas lari tunggang langgang sembari membopong bosnya.
“Tunggu saja kamu bocah kampung! Penguasa kota tidak akan melepaskanmu! Hehh,” ancam salah satu pengikut Yu Huan sebelum pergi meninggalkan toko, lalu lari terbirit-birit dengan keringat dingin membasahi sekujur tubuhnya.
***