"Itu pernyataan, Leya Maura Nugrah!"
"Loh kamu tau nama asli leya dari mana?!" kaget wanita itu.
"Apa yang saya tidak tau?"
"Sombong." ketus Leya kesal, gadis itu rasanya ingin membuang pria di hadapannya ini kelaut saja! benar benar membuat nya naik darah.
"Besok besok gak usah temui Leya!"
"Kalau saya mau ketemu?"
"Kamu nyebelin, Tuan Damian Aarav Niell!"
"Saya menyukai panggilan itu, Leya!"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Animous, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ternyata satu keluarga!
Setelah mencari cukup lama, akhir nya Leya dan Arion menanya pada pihak mall, di liat dari cctv ternyata Nia sudah arah pulang.
"Niaaaaaa." geram Leya
"Sabar, mending gue anterin pulang." saran Arion.
"Males pulang, Leya ngambek sama Nia!" titah Leya dengan kesal.
Arion terdiam melihat Leya.' Nih cewe lucu bnget coook'
"Gimana kalau kerumah gue aja?"
"Ngapain ke sana?"
"Mainn sih, di rumah gue ada taman bunga, luas banget. Pasti Lo suka"
Mata Leya mendengar itu."ionnn beneran?" tanya Leya antusias
"ionn?" bingung Arion.
"Nama kamu kan Arion."
"Lo bisa panggil gue Rion kok, tapi kalau lo mau gitu juga gakpapa."
"Okee ion!"
Setelah berbincang cukup lama akhirnya mereka pergi menuju rumah Arion, Leya ini benar benar lugu sampai sampai mau saja di bawa sama orang yang baru dia kenal!
Setelah cukup lama di perjalanan akhirnya mereka sampai, Leya berdecak kagum melihat rumah Arion yang sangat besar dan mewah.
"Ini beneran rumah Ion?" tanya Leya dengan mata berbinar-binar
"Iya, masuk aja. Eh kebetulan di rumah lagi ada sodara gue."
"Sodara kandung?"
"Bukan, anak nya Tante gue. Lo jaga sikap ya sama dia, orang nya agak beringas dingin." jelas Arion.
Leya hanya memungut kepalanya paham, saat masuk dia langsung di sambut oleh beberapa maid.
"Pertama kali anak mama bawa perempuan ke sini!" seru seorang wanita berlari dari arah dapur, dia berkisar umur 40 tahunan, tapi wajahnya masih cantik dan awet muda.
"Hallo tanteee." sapa Leya girang.
"Haaai, kamuuu lucu dehh. Nama kamu siapa?"
"Leya, Tante cantik banget."
"Ohh Leya, makasih yaa kamu juga sangat cantik. Sini ikut Tante." ucap Riana membawa Leya duduk di sofa.
Arion hanya geleng kepala melihat tingkah mama nya, mungkin karna wanita itu tidak memiliki anak perempuan. Ya, Arion adalah anak pertama dan dia memiliki adik laki laki yang sekarang masih sekolah menengah pertama
"Tadi Tante buat kuee, kamu mau coba?" tanya Riana girang.
"Boleee boleeeh, Leyaa suka kueee!" seru Leya tak kalah antusias.
"Ekhem." deheman seorang yang baru saja tiba.
"Damian! Lihatt ini pacar Arion. Dia cantik kan?" tanya Riana memutar tubuh Leya menoleh ke arah Damian.
"Mahh, bukan pacar!" ucap Arion kesal.
"Damian!" seru Leya membuat Riana dan Arion bingung
"Gak sopan." tekan Damian.
"Loh kalian saling kenal?" tanya Riana membuka suara.
"Ya" jawab Damian singkat.
"Leya pacar Rion atau Damian?" tanya Riana.
"Haaa, bukan tanteee." jelas Leya.
"Leya pilih Rion atau Damian?" tanya Riana lagi.
"Emm siapa ya, kalau Ionn baikk dia jugaa lucuu, kalau Damian baik juga tapi dia sombong. Leya pilih Ionn dehh!" seru Leya.
"Udah udah, Leya tadi mau main di taman bunga kan? Ayo." ucap Arion menarik pergelangan tangan Leya.
"Damian, kamu sejak kapan deket sama perempuan?" bingung Riana.
"Gak deket"
"Jadi, Leya?"
Damian hanya menggeleng kepalanya, lalu pergi begitu saja. Riana paham dari dulu, Damian memang kurang suka berbicara. Dia juga tidak suka keributan makanya hanya ada keheningan.
Riana hanya tersenyum dia berlari kecil mengambil beberapa kue dan minuman untuk di bawa ke Leya dan Arion. Dia sangat bahagia dengan Leya, entah mengapa begitu.
"Leyaa, Rionn. Sini makan kue dulu." panggil Riana tersenyum gembira
"Iya 24 jam lagi." jawab Arion.
"Rionnnnnn!" teriak Riana kesal.
"Apa ini berisik berisik?" tanya Elgaf, papa Arion yang baru saja pulang dari kantor.
"Mas, lihat itu Rionn. Mama gak bisa main sama Leya!" rengek nya.
"Leya? Siapa?"
"Kamu gak tau kan? Dia pacar Arion."
"Seriusan kamu? Pertama kali dia bawa perempuan ke sini."
"Nah itu, makanya mama seneng banget. Tapi Leya kelihatan masih muda banget" ucap Riana
"Tanteee, tolong Leyaa!!" teriak Leya bersembunyi di belakang Riana membuat Rion terus menakutinya dengan ulat.
"Rion, udah." tegas sang papa
Setelah beberapa lama, mereka berempat berbincang di sofa. Beberapa pertanyaan di lontarkan dari Elgaf pada Leya
"Sekarang kamu kelas berapa?"
"Leya kemarin itu di desa naik kelas 12, pas Leya ke sini kan semester 2 jadi bentar lagi Leya lulus. Tapi kata Nia susah masuk sekolah, kemarin ada temen Nia datang ke tempat Leya katanya biar dia yang urus. Tapi pas itu dia juga bilang kalau mereka sibuk kuliah jadi gak sempet,"
"Kamu tenang aja, om masukin kamu ke SMA terbaik di sini. Nanti om yang urus"
"Jangan om, sekolah terbaik pasti mahal."
"Gak usah pikirin itu, kamu fokus aja sekolah." ucap Riana ramah.
"Eeh Ionn eh maksudnya kak Rionn udah lulus kuliah ya?" tanya Leya gelagapan.
"Iya, kamu mau seperti Rion kan? kamu fokus aja sekolah."
"Okeee, Leya mauu. Tapi nanti Leya kerja Leya ganti biayanya ya." ucap Leya tersenyum gembira.
"Aish jangann gitu, anggap aja Tante mama Leya, gimana?"
"Mama?
"Iyaaa!"
"Tapi kan kita baru kenal"
"Ihh gakpapa, pokoknya kamu harus panggil mama, seperti Rion!"
"Oke tan ehh maksud maa."
"Om juga dong, panggil papa."
"Baik paa"
"Leya, kamu tau gak? Mama itu pengen banget anak cewekk. Tapi mungkin tuhan belum mengijinkan mama punya anak cewek, tapi mama tetep bersyukur adanya Arion sama Raka. Jadii, mama seneng ada kamuuu."
Entahh apa yang di lakukan ibu nya di masa lalu, Leya merasa nasib nya sangat beruntung sekarang. Dia bertemu dengan orang orang baik.
Leya benar benar bahagia, sekarang dia harus memulai kehidupan nya di kota dan mencari ayah nya. Semoga secepatnya dia bisa bertemu dengan ayah nya dan kembali ke desa.
"Maa, paa. Leya mau pulang dulu nanti Nia nyariin." izin Leya ingin pamit.
"Yaudah, ayo gue antar." ucap Arion memegang pergelangan tangan Leya.
Leya menjadi gugup, dia mulai menyalami Riana dan Elgaf, mereka semakin menyukai Leya. Selain lucu, asik, ceria, Leya juga gadis yang sopan.
"Permisi, tuan Damian menyuruh saya yang mengantar nona Leya pulang." ucap seseorang yang baru datang.
"Remon? Dimana Damian?" tanya Elgaf.
"Dia sudah menunggu di parkiran, tuan."
"Gak bisa gitu dong, gue yang bawa Leya ke sini jadi gue yang bakal antar dia pulang." sarkas Arion.
"Maaf, tuan Damian sudah menunggu." tekan Remon
Arion dan Damian memang memiliki banyak perbedaan, walaupun umur mereka sama tetapi Damian lebih memiliki sifat dewasa, Damiaan juga memiliki sifat yang keras, jika dia menginginkan satu hal maka itu harus menjadi miliknya.
"CK, mana dia?" kesal Arion.
"Kenapa?" tanya Damian tiba tiba datang di hadapan Arion.
"Lo mau apa sih? Lo sok kenal banget sama Leya!" kesal Arion
"Biar saya yang antar pulang!" tekan Damian menatap Arion tajam, pria itu langsung menarik pergelangan tangan Leya.
Akhirnya terjadi lah aksi tarik menarik membuat Leya kesall.
"BERHENTI!!" teriak Leya berhasil membuat mereka berhenti dan menoleh ke arah Leya.
"Udah udah, Leya minta jemput sama Nia aja! Rion, pinjam handphone kamu dong." pinta Leya, dengan senang hati Arion memberikan nya.
Leya menelpon seseorang, dia meloudspeaker membiarkan mereka mendengar nya
"Halo Nia, bisa jemput Leya gak?"
"Lohhh? kamu dimana?? aku sibuk nyariin dari tadi" ucap Nia, suaranya terlihat panik dari dalam handphone
"Di rumah nya Arion, nanti Leya kirim lokasi nya."
"Aduh, tapi aku ada jadwal hari ini. Aku chat Maxwell aja ya? Nanti dia nelpon kamu." ucap Nia langsung mematikan telepon.
"Maxwell siapa?" tanya Arion
dan Damian kompak.
Hal itu membuat Riana dan Elgaf menggeleng kepalanya heran, sejak kapan dua anak ini menjadi seperti inii. Elgaf akan memberikan berita lucu ini pada Alex, papah Damian.