NovelToon NovelToon
Ranjang Suami Dinginku

Ranjang Suami Dinginku

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Seiring Waktu / Cinta Murni / Romansa
Popularitas:235.9k
Nilai: 4.5
Nama Author: KGDan

Tema Kreatif. #Kriminal Dan Malaikat.

Di tengah hujan yang deras, Jane Rydell, melihat seorang pria terkapar, di pinggir jalan penuh dengan luka.

Dengan tanpa ragu, Jane menolong pria itu, karena rasa pedulinya terhadap seseorang yang teraniaya, begitu tinggi.

Hendrik Fernandez, ternyata seorang pria yang dingin dan kaku, yang tidak tahu caranya untuk bersikap ramah.

Membuat Jane, gadis berusia dua puluh tiga tahun itu, dengan sabar menunjukkan perhatiannya, untuk mengajarkan pada pria dingin itu, bagaimana caranya mencintai dan di cintai.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon KGDan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 18.

Hendrik kembali menggenggam tangan Jane, setelah semua bawahannya keluar dari ruang istirahat.

Ia belum puas dengan jawaban Jane, dan tidak bertanya tentang dirinya kenapa bisa terluka.

Jane melihat Hendrik sepertinya memikirkan sesuatu, yang ia pikir, mungkin mengenai masalah pertarungan, yang akan ia hadapi dalam sepuluh menit lagi.

Jane meletakkan tangan kirinya, keatas tangan Hendrik, yang sedang menggenggam tangan kanannya.

"Aku bisa memijat, walau tidak sepandai ahlinya, tapi setidaknya bisa merilekskan tubuh!" ucap Jane menatap Hendrik, yang tengah memandangi tangan mereka yang saling menggenggam.

Hendrik mengangkat wajahnya, menatap mata Jane yang tengah memandangnya dengan hangat.

Ia ingin mengetahui isi hati Jane, mengenai kejadian malam dirinya terluka, ternyata Jane tidak ingin mengungkit masalah tersebut.

Jane menatap lekat Hendrik, menunggu tanggapan Hendrik mengenai bantuannya, ingin memijat Hendrik.

"Apa kau bisa?" tanya Hendrik.

"Iya!" jawab Jane.

Gadis itu lalu memegang lengan Hendrik, dan mulai memijat lengan Hendrik dengan perlahan.

"Tenagaku tidak sekuat pemijat pria, bagaimana... apakah tekanan tanganku kurang kuat?" tanya Jane menekan pijatan tangannya, pada bisep lengan Hendrik, yang terasa begitu keras dan liat.

Hendrik diam-diam tersenyum, ia merasa terhibur dengan pertanyaan Jane.

Ia tidak merasakan tekanan yang kuat, pada pijatan Jane, tapi ia merasa rileks, dengan tangan kecil Jane memijat lengannya tersebut.

"Aku menyukainya, rasanya sangat nyaman, dan aku merasa rileks!" ucap Hendrik, menahan senyumannya.

"Baiklah, aku akan memijat bahumu juga!" kata Jane bersemangat.

Ia tidak menyangka pijatannya di sukai Hendrik, walau dalam hati Jane, ia merasa ragu, karena tubuh Hendrik terasa begitu keras.

Hendrik memejamkan matanya, menikmati pijatan Jane pada bahunya, dan perlahan kembali ke lengan satu lagi.

Dengan tubuh Hendrik yang tidak memakai baju, barulah Jane dapat dengan jelas, melihat bekas luka yang ada pada tubuh Hendrik.

"Mereka sangat kejam, menggunakan benda tajam mengeroyok mu!" ucap Jane menatap bekas luka di punggung Hendrik.

Jemari Jane perlahan mengelus bekas luka tersebut, ada beberapa bekas goresan benda tajam pada punggung Hendrik.

Tubuh Hendrik meremang, merasakan belain tangan Jane pada area bekas lukanya.

Ternyata Jane masih mengingat terus, kejadian malam itu, tapi gadis itu tidak ingin membahas lagi masalah itu pada Hendrik.

Perasaan Hendrik jadi campur aduk dengan perhatian Jane, selama ini tidak pernah seorang pun menaruh perhatian akan keadaan dirinya.

Hendrik diam membeku, merasakan jemari Jane di punggungnya, mengelus setiap bekas luka yang ada di sana.

"Ini belum sembuh betul, apakah kau tidak merasa sakit?" tanya Jane hati-hati.

"Aku sudah biasa merasakan sakit, jadi tidak masalah!" jawab Hendrik, memejamkan matanya menahan rasa sesuatu, yang tiba-tiba lain pada tubuhnya.

"Bagaimana dengan yang di perut? apakah sudah sembuh? sepertinya belum sembuh betul!" ujar Jane, bertanya dengan beruntun, tapi menjawab sendiri pertanyaannya tersebut.

Ia pun kemudian, melihat luka pada perut Hendrik, memeriksa luka tersebut dengan menyentuhnya dengan perlahan.

"Jahitan yang sempurna, lukanya tertutup dengan rapi, tapi tetap saja akan meninggalkan bekas luka!" gumam Jane mendekatkan sedikit wajahnya, memeriksa luka pada perut Hendrik.

Kulit sixpack Hendrik terasa keras di setuh Jane, ia tidak menyangka kalau tubuh pria, yang rajin melakukan olahraga, tidak memiliki lemak pada perutnya.

Tangan Hendrik memegang tangan Jane, yang menyentuh perutnya itu, ia tidak pernah merasakan hal aneh, yang di rasakannya saat ini.

Hendrik merasakan tubuhnya, begitu sensitif akan sentuhan jemari Jane, membuat ia menelan ludah tanpa sadar.

"Jane..!" gumam Hendrik tercekat.

Jane terdiam di tempatnya, Hendrik memanggil namanya, dengan nada yang begitu merdu di telinga Jane.

"Ya...!" jawab Jane dengan nada tercekat juga, ia tidak menyangka Hendrik akhirnya memanggil namanya.

Satu tangan Hendrik, perlahan menyentuh pipi Jane, dengan sedikit rasa canggung.

Jemari jempol Hendrik perlahan menyentuh sudut bibir Jane, membuat tubuh mereka sama-sama membeku, dengan apa yang di lakukan Hendrik.

Mata Hendrik nanar menatap bibir ranum Jane, yang membuat tubuhnya terasa semakin aneh.

Hendrik tidak pernah merasakan tubuhnya, sebelumnya seperti saat ini, walau pernah ada beberapa wanita, yang mencoba menempel pada dirinya.

Perlahan Jane bangkit dari berlututnya, karena memeriksa luka pada perut suaminya itu.

Jane kemudian duduk di samping Hendrik, membiarkan Hendrik masih menyentuh pipinya.

Sementara tangan satu lagi, memegang tangan Jane yang satu lagi.

Karena Jane kembali duduk di samping Hendrik, tinggi mereka yang tidak seimbang, membuat Jane menengadah menatap Hendrik.

"Kenapa?" tanya Jane lembut, akhirnya suaranya kembali normal.

"Ah, tidak!" tiba-tiba Hendrik tersadar, dengan apa yang dilakukannya saat ini.

Jane merasakan ada rasa canggung pada Hendrik, mungkin karena belum pernah dekat dengan seorang wanita, atau mungkin karena mereka belum begitu mengenal satu sama lain.

Bersambung.....

1
Ratih Arum Wijayanti
semangat kak
Bongkorjaya sakti
Luar biasa
Yuliana Tunru
lha ada mak lampir datang dan dgn sobong x ngaku pemilik fernades grup..ayo hendrik rapat x untuk mihta suara terbyk dan disahkan pengacara klo tak ada yg boleh jd CEO selsin hendrik..bikin pusing lbh baik pergi dhn uang hasil usaha sendiri dan lihatlah jehancuran fernandes grup drpd saling bunuh demi harta
Zuraidah Zainal
Buruk Alur cerita Terlalu plin plan, Bertele-tele dan muter-muter bikin muak bacanya kerana kelamaan nunggu Tu hendrik Menang dan mendepak sampah semua.. Ada saja halangan yang bikin muak.. Ku rasa otor harus segera Tamatkan novel ini Ga usah dikasih ke hendrik tu harta kerana seperti otor ga niat Tu kerana gagal mulu.
Zuraidah Zainal
Terlalu plin plan Dan Banyak Banget Muter-muter 🥱
𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕💕
𝒂𝒑𝒂 𝒍𝒈 𝒊𝒏𝒊 𝒕𝒑 𝒈𝒂𝒌 𝒎𝒖𝒏𝒈𝒌𝒊𝒏𝒌𝒂𝒏 𝒉𝒂𝒓𝒕𝒂 𝒘𝒂𝒓𝒊𝒔𝒂𝒏 𝒊𝒕𝒖 𝒋𝒂𝒕𝒖𝒉 𝒌𝒆 𝒕𝒂𝒏𝒈𝒂𝒏 𝒎𝒂𝒎𝒂 𝒕𝒊𝒓𝒊 𝑯𝒆𝒏𝒅𝒓𝒊𝒌 𝒌𝒂𝒏 𝒅𝒂𝒉 𝒅𝒊 𝒋𝒆𝒍𝒂𝒔𝒊𝒏 𝒌𝒍 𝒅𝒊 𝒔𝒖𝒓𝒂𝒕 𝒘𝒂𝒔𝒊𝒂𝒕 𝒊𝒕𝒖 𝒌𝒍 𝑯𝒆𝒏𝒅𝒓𝒊𝒌 𝒚𝒈 𝒎𝒆𝒘𝒂𝒓𝒊𝒔𝒊𝒏𝒚𝒂,🤔🤔
CheapShop
tambah mbulet
Khotinah Busro
sebel deh ssma Hendrik slalu lelet banget
lg"telat
Khotinah Busro
bagus critanya tidak bertele"semangat Thor
Khotinah Busro
Luar biasa
zahrahaifa
jgn cuman dipukul pke kertas aja jane keenakan mereka ... pke balok kayu baru mantep
𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕💕
𝒂𝒚𝒐 𝒅𝒐𝒏𝒌 𝒃𝒂𝒄𝒂𝒌𝒂𝒏 𝒔𝒂𝒚𝒂 𝒑𝒆𝒏𝒈𝒆𝒏 𝒕𝒉 𝒈𝒊𝒎𝒂𝒏𝒂 𝒓𝒆𝒂𝒌𝒔𝒊 𝒌𝒆𝒍𝒖𝒂𝒓𝒈𝒂 𝒑𝒂𝒎𝒂𝒏 𝑯𝒆𝒏𝒅𝒓𝒊𝒌 𝒎𝒂𝒍𝒖 😏😏😏
Nayla Nazafarin
prosesnya indah sekali thorrrr😄😄😄
𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕💕
𝒕𝒊𝒏𝒈𝒈𝒂𝒍 𝒍𝒆𝒎𝒑𝒂𝒓 𝒂𝒋𝒂 𝒌𝒆𝒍𝒖𝒂𝒓𝒈𝒂 𝒑𝒂𝒎𝒂𝒏𝒏𝒚𝒂 𝑯𝒆𝒏𝒅𝒓𝒊𝒌 𝒌𝒆𝒍𝒖𝒂𝒓 𝒃𝒊𝒂𝒓 𝒏𝒚𝒂𝒉𝒐 𝒔𝒊𝒂𝒑𝒂 𝒚𝒈 𝒃𝒆𝒓𝒌𝒖𝒂𝒔𝒂 𝒔𝒌𝒓𝒏𝒈 😏😏😏
Yuliana Tunru
para pecundang mulut busuk siap2 jd gembel
zahrahaifa
klo gw jadi jane udeh gw bogem tuh bacot keluarga sampah... buruan deh hendrik ga usah pke lama.. lempar tuh semua ke jalanan
Yuliana Tunru
tunggu kejutan mnis x gery dan siap2 lah keluar dr nansion fernandes
𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕💕
𝒔𝒂𝒃𝒂𝒓 𝒑𝒂𝒎𝒂𝒏 𝑮𝒆𝒓𝒓𝒚 𝒌𝒂𝒓𝒏𝒂 𝒃𝒆𝒏𝒕𝒂𝒓 𝒍𝒈 𝒌𝒂𝒓𝒎𝒂 𝒃𝒖𝒂𝒕 𝒌𝒂𝒍𝒊𝒂𝒏 𝒔𝒆𝒎𝒖𝒂 𝒂𝒌𝒂𝒏 𝒅𝒂𝒕𝒂𝒏𝒈 𝒎𝒆𝒏𝒚𝒂𝒑𝒂 𝒌𝒂𝒍𝒊𝒂𝒏 😏😏😏
Susana Dewi
tertawalah sepuas kalian besok nangis nangis.. /Grin/
𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕💕
𝑩𝒓𝒚𝒂𝒏 𝒅𝒂𝒉 𝒔𝒊𝒏𝒕𝒊𝒏𝒈 𝒚𝒂 😤😤😤
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!