NovelToon NovelToon
My Boss Is My Ex Husband

My Boss Is My Ex Husband

Status: tamat
Genre:Tamat / Nikahmuda / Single Mom / Janda
Popularitas:4.2M
Nilai: 4.7
Nama Author: Adzana Raisha

Ruby Alexandra harus bisa menerima kenyataan pahit saat diceraikan oleh Sean Fernandez, karna fitnah.

Pergi dengan membawa sejuta luka dan air mata, menjadikan seorang Ruby wanita tegar sekaligus single Mom hebat untuk putri kecilnya, Celia.

Akankah semua jalan berliku dan derai air mata yang ia rasa dapat tergantikan oleh secercah bahagia? Dan mampukah Ruby memaafkan Sean, saat waktu berhasil menyibak takdir yang selama ini sengaja ditutup rapat?.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Adzana Raisha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Status Ruby

Setelah satu hari menjalani perawatan pasca melahirkan, Ruby diizinkan pulang. Bersama Kiran dan bayinya yang berada digendongan Fatimah, mereka menaiki sebuah taksi hingga sampai rumah.

Ruby dibuat terkejut saat para tetangga dan juga kerabat Fatimah menyambut kepulangannya. Senyum bahagia dan doa terbaik meluncur dari bibir mereka. Rasa haru tiba-tiba memenuhi hati Ruby. Tidak mengira jika kelahiran sang putri membawa kebahagiaan untuk banyak orang, terlebih dirinya.

Bayi merah yang terlelap itu lekas dibaringkan di atas kasur bayi yang empuk dan hangat. Tubuhnya yang terbungkus kain bedong sesekali menggeliat. Pipi putihnya berubah kemerahan, bibirnya bergerak-gerak seolah ingin mencari sumber air susu untuk disesap.

Fatimah dibantu beberapa saudara lebih dulu membersihkan tubuh Ruby, mengantikan pakaiannya akan lebih nyaman dan juga segar.

"Masyaallah, cantik sekali dede bayinya," seseorang kerabat berbicara, menyentuh lengan ibu disampingnya, meminta persetujuan. Si ibu lain pun mengangguk, meng-iyakan. Mereka begitu kagum akan paras elok sang bayi yang seolah mampu membuat siapa pun yang melihatnya akan jatuh hati.

Masih banyak ucapan lain dari beberapa tetangga yang intinya memuji paras dan kegemasan sang bayi yang satu hari lalu Ruby lahirkan.

Ada yang teriris perih di dalam hati, begitu paras sang putri dikagumi. Mata bulat, hidung macung dan bulu mata lentik, semua menyerupai apa yang dimiliki Sean, hanya bibir tipis kemerahan sang putrilah yang mengkopas miliknya.

"Ruby, beristirahatlah. Bibi dan Kiran akan bergantian menjaga putrimu," tutur Fatimah lembut. Meski sudah tampak segar, namun gurat lelah tak mampu disamarkan dari raut wajah Ruby, pun dengan sepasang matanya yang juga butuh dipejamkan selepas begadang untuk menyusui bayi mungilnya semalam.

"Terimakasih, Bibi."

Selepas memastikan Bayi Ruby benar-benar terlelap di tempat tidurnya, Fatimah pun meninggalkannya. Biarlah bayi itu tidur dalam sandingan sang ibu, dan akan mengambilnya ketika terbangun nanti.

Sepeninggal Fatimah, Ruby menatap pada putri mungilnya yang terlelap damai. Perempuan itu merapatkan diri, berusaha menjangkau tubuh sang putri kemudian memeluknya. Pertahanannya luruh, sempat menyimpan tangis di hadapan para tetangga dan kerabat Fatimah, Ruby tak dapat lagi menahan saat dirinya hanya berdua dengan putrinya.

Diciuminya pipi kemerahan sang putri, hingga bayi itu mulai terusik dan menggeliat. Meski ia kehilangan Sean, namun Tuhan menggantinya dengan malaikat kecil yang kelak akan memeluk dan menemani sampai akhir hayat.

*Yakinlah, Ruby. Hidup akan terus berjalan meski terkadang seseorang merasa dipermainkan oleh takdir. Bangkit dan berdiri tegak. Tidak perlu menangisi masa lalu yang hanya akan membuatmu kian terpuruk. Songsonglah kehidupan baru, untuk masa depanmu juga putrim*u.

"Aku akan memberimu nama ' Celia' yang berarti Surga. Ada untaian doa dan harapan saat kuberikan nama Indah itu untukmu, Nak. Tumbuh besar, dan berbahagialah. Ibu, menyayangimu." Ruby mencium kening sang buah hati, kemudian mendekapnya sebelum jatuh terlelap.

💗💗💗💗💗

Pada malam harinya sesuatu tak terduga kembali datang. Entah angin dari mana yang membuat Wira bersama Mario dan seorang rekan kerja Ruby datang ke kediaman Fatimah.

Bukan hanya Ruby, Kiran pun menunjukan reaksi yang sama. Terkejut. Pintu rumah sengaja dibuka lebar untuk mempersilahkan masuk ke tiga tamu pria mereka.

Rupanya tidak dengan tangan kosong mereka datang. Berbagai bingkisan buah dan beberapa barang yang tersimpan di papar bag mereka turunkan untuk diberikan pada Fatimah.

Meski masih terlihat lemah, Ruby dipapah Kiran untuk menemui tamunya di ruang tamu.

"Ruby, maaf. Kami datang tanpa pemberitahuan sebelumnya," ucap Mario yang memang paling dekat dengan Ruby dibanfingkan dua pria lainnya. "Bagaimana kondisimu, sudah sehat? Selamat ya, kau sudah menjadi Ibu. Dua bulan lagi aku juga akan menyusulmu, menjadi seorang Ayah," goda Mario dengan bola mata berbinar ketika menyinggung soal kehamilan istrinya.

Ruby dan Kiran pun ikut tersenyum. Seolah bisa merasakan kebahagiaan yang Mario rasakan.

"Terimakasih sudah meluangkan waktu Tuan-tuan untuk datang ke tempat kami. Syukur Alhamdulilah kondisi saya sudah membaik sekarang begitu pun dengan putri saya."

Di kursi lain Wira lebih banyak memperhatikan Ruby dalam diam. Berbeda dengan Mario dan satu stafnya yang lain. Mereka asik bertukar cerita ini dan itu.

Wira menatap sekeliling. Bangunan sederhana yang menjadi tempat tinggal ke dua stafnya. Tidak ada satu pun foto Ruby yang tertempel di dinding, hanya ada beberapa foto Kiran dan Ibunya.

"Ruby, di mana suamimu?."

Pertanyaan yang terlontar dari bibir Wira membuat obrolan beberapa orang itu sontak terhenti. Semua terdiam. Wira menatap mereka dengan tatapan penuh tanya, terlebih mendapati raut wajah terkejut dari beberapa orang termasuk Ruby dan Fatimah.

Senyap. Fatimah mengusap lengan Ruby kemudian mengulas senyum tipis ke arah Wira, berusaha mengusir rasa tak nyaman yang melingkupi ruangan.

"Putri saya seorang janda, Tuan. Mereka berpisah saat bayi yang dilahirkan Ruby masih berada di kandungan."

Wira terkesiap. Ia menelan salivanya berat juga wajahnya yang terlihat syok.

Ya, tuhan. Kebenaran macam apa ini.

"Maaf, demi Tuhan saya mintta maaf. Bukan maksud saya untuk.."

"Tidak apa, Tuan. Wajar saja. Saya mengerti sebab saat melamar kerja saya pun tidak mengatakan tentang status, begitu pun dengan anda." Ruby menyadari jika mungkin Wira sempat mencari-cari sosok suami yang terlihat. Wajar saja, lagi pula sudah sepatutnya sang suami menemani istri yang baru saja melahirkan. Merawat dan membantu mengurus sang buah hati selama proses pemulihan.

Wajah Wira sudah tak senyaman beberapa saat lalu, sebelum pertanyaannya yang mampu menggegerkan suasana hati para pemilik rumah. Pria berkemeja abu itu justru merasakan gemuruh rasa berbeda yang menjalar di seluruh tubuhnya. Sebuah Rasa asing yang sudah lama tak lagi ia rasa.

"Ruby, tujuan kami datang kemari selain untuk mengucapkan selamat, kami juga ingin menyerahkan ini." Wira mengangsur sebuah amplop berwarna coklat ke hadapan Ruby. " Dari Tuan Sean beserta seluruh karyawan Resto. Mungkin tidak seberapa, tapi semoga bisa sedikit membantu biaya hidupmu juga bayimu. Terimalah." Sean yang melihat salah satu pekerjanya melahirkan, rupanya menyumbangkan sejumlah uang yang diharapkan bisa membantu Ibu beserta bayinya. Bukan karna karyawan yang melahirkan begitu mirip dengan Ruby namun atas dasar kemanusiaan lah ia melakukan hal itu.

"Terimakasih." Tangan Ruby bergetar kala menyentuh amplop tebal yang menurut Wira berasal dari Sean.

Tbc.

1
Kenzie Kenzie
kiran wira kiraaaan 😒
Nabila hasir
nunggu lanjitannya kiran dan wira.
ama rio dan selena
kakak dara
Luar biasa
Memyr 67
sean, itu kanjeng maminya ditaklukkan dulu. berkeras untuk bersama ruby lagi, tapi kanjeng mami nggak setuju, malah benci ma ruby, yg ada membawa ruby masuk neraka dunia.
Memyr 67
sean memang bodoh. bukan masalah uangnya saja. tapi anak ika yg diancam akan dibunuh ibunya, yg lebih membuat ika bersedia melakukan apapun. mana ada ibu yg tau anaknya mau dibunuh, diam saja.
Memyr 67
dipilah dipilih, sama saja margareth. takdir dapat mantu dari golongan ekonomi biasa saja.
Ridwan Muhammad
Luar biasa
ayalattea
waaw
Memyr 67
ibu ibu ratunya tega margareth. anak disuruh liat istrinya telanjang sama cowok lain. sakitnya itu dalem, sembuhnya lama. tanpa perasaan, anak madih luka dalam, berdarah darah disuruh milih cewek lain, supaya cepwt menikah lagi. pake ngancem lagi. ini ibu kandung apa ibu jelmaan iblis?
May Keisya
Ruby hrs berani ngungkapin ap yg dihati..keterbukaan itu penting utk suami istri..nyaman dan tdknya itu penting
May Keisya
maafin sean Rubi dia tdk tau apa2 sedang emosi dan mengambil keputusan yg slh,itu jg bukan keinginannya saling memaafkanlah... dia juga korban
Merry Merr
Luar biasa
Memyr 67
nyesek mesti. devita songong
Memyr 67
bisa bisanya sean punya ibu berhati iblis
Nabila hasir
lha ini memang bodynya ruby bagus yaa.jadinya gampang tinggal permak luar dan penampilannya.
lha kalau kayak emak seperti diriku iki dengan body yg lebih berisi dak semok yoo harus di permak bb nya juga😁😁😛😛
Intan Marliah
Luar biasa
Nurul S N
emng penyesalan datangnya selalu belakangan klw didepan ya jadinya perencanaan🤭😁
engki besic
Luar biasa
Nabila hasir
setidaknya jika kamu cinta ma ruby
perlu rasa percaya kepada pasangan sean
Mahanie Mutalib
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!