Genre: Petualangan, Misteri, Fantasi
Garis Besar Cerita:
Perjalanan Kael adalah kisah tentang penemuan diri, pengorbanan, dan pertarungan antara memilih untuk berpegang pada prinsip atau membiarkan kekuasaan mengendalikan takdir.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Xyro8978, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bayang-Bayang di Nafar
Beberapa hari setelah ujian itu, Alaric mempersiapkan perjalanannya ke Nafara. Dengan peta, kunci bayangan, dan batu prisma biru, ia merasa setengah siap. Nafara bukan sekadar wilayah terlarang; itu adalah tempat penuh misteri yang, menurut cerita, menelan para petualang tanpa jejak.
Setelah mendapatkan perlengkapan yang dibutuhkan, ia memulai perjalanannya. Peta yang kini terpampang dalam bentuk tiga dimensi membimbingnya ke arah utara. Sepanjang perjalanan, Alaric menyadari betapa besar dunia di luar desanya, penuh dengan medan yang sulit ditebak. Namun, ia juga merasakan keanehan: ada bayangan di kejauhan yang terus mengawasinya.
---
Pertemuan di Tengah Perjalanan
Di tengah perjalanan, Alaric melewati hutan yang gelap. Di sini, pepohonan besar menjulang tinggi, dan cahaya matahari nyaris tidak sampai ke tanah. Udara terasa dingin, seolah-olah seluruh tempat itu dipenuhi oleh energi yang tidak wajar.
Ketika ia berhenti untuk beristirahat, ia mendengar suara langkah kaki mendekat. Alaric segera waspada, mengambil posisi bertahan sambil menggenggam kunci bayangan.
“Apa kau Alaric?” suara berat dan tegas terdengar dari balik semak-semak.
Seorang pria bertubuh besar muncul, mengenakan baju besi ringan dengan mantel panjang yang compang-camping. Wajahnya penuh luka, dengan sorot mata tajam seperti elang.
“Siapa kau?” tanya Alaric sambil mundur beberapa langkah.
“Namaku Kiran,” kata pria itu. “Aku adalah pemburu... dan seseorang yang juga mencari kunci bayangan.”
Alaric semakin siaga. “Kenapa kau tahu tentang kunci ini?”
Kiran tersenyum tipis. “Karena kunci itu bukan hanya milikmu, bocah. Banyak orang mencarinya, dan aku... mungkin satu-satunya orang yang tidak ingin membunuhmu untuk mendapatkannya.”
---
Aliansi Tak Terduga
Kiran menjelaskan bahwa kunci bayangan adalah bagian dari legenda besar. Ada lima kunci yang tersebar di seluruh dunia, masing-masing memegang rahasia tentang asal-usul peradaban dan kekuatan yang terkunci di dalam bayangan. Kunci yang dipegang Alaric adalah salah satunya, dan itu dianggap sebagai “kunci utama.”
“Kalau benar ini kunci utama, kenapa aku yang memilikinya?” tanya Alaric.
“Itulah yang harus kau cari tahu,” jawab Kiran. “Tapi yang jelas, kau sekarang menjadi target. Ada orang-orang yang akan mengejarmu sampai ke ujung dunia untuk mendapatkan kunci itu.”
Meskipun Alaric ragu untuk percaya sepenuhnya, ia merasa bahwa Kiran memiliki informasi yang berharga. Setelah banyak diskusi, mereka setuju untuk bekerja sama sementara waktu.
---
Jejak di Gurun Nafara
Setelah keluar dari hutan, mereka tiba di tepi gurun Nafara. Pemandangan itu luar biasa sekaligus menakutkan: hamparan pasir keemasan yang berkilauan di bawah sinar matahari, dengan angin kencang yang membawa butiran pasir beterbangan.
“Di sanalah letak bahaya sebenarnya,” kata Kiran, menunjuk ke arah gurun. “Di Nafara, bayangan menjadi hidup.”
“Bayangan menjadi hidup?” Alaric merasa bingung.
Kiran mengangguk. “Gurun ini dikenal dengan kutukan kuno. Bayangan yang kau lihat bukan hanya pantulan dirimu, melainkan entitas yang bisa menyerangmu jika kau tidak berhati-hati.”
Mereka melangkah ke dalam gurun, dan segera Alaric merasakan keanehan. Bayangannya sendiri, yang mengikuti di belakangnya, tampak bergerak sedikit lebih lambat dari biasanya. Sesekali, ia merasa seperti bayangan itu mengamati balik ke arahnya.
“Kunci bayangan akan membantumu,” kata Kiran, seolah tahu apa yang sedang dipikirkan Alaric.
---
Serangan Bayangan
Di tengah perjalanan, angin pasir tiba-tiba berubah menjadi badai kecil. Pasir beterbangan, mengaburkan pandangan mereka. Dalam kekacauan itu, Alaric melihat bayangannya sendiri bergerak dengan cara yang aneh. Bayangan itu mulai berdiri, memisahkan diri darinya.
“Bayangannya hidup!” teriak Alaric.
Bayangan itu, sekarang berbentuk sosok menyerupai dirinya, menyerang dengan kecepatan luar biasa. Alaric terpaksa bertahan dengan kunci bayangannya, yang sekali lagi mulai memancarkan cahaya gelap. Namun, setiap serangan bayangan itu terasa lebih cepat dan kuat, seolah-olah ia melawan versi dirinya yang lebih tangguh.
Kiran, yang juga menghadapi bayangan miliknya, berteriak, “Bayanganmu adalah ketakutanmu sendiri! Jika kau tidak menghadapinya, kau tidak akan menang!”
Alaric mengingat kembali saat-saat ia merasa tidak yakin dengan dirinya sendiri: kehilangan ayahnya, perjalanan yang penuh teka-teki, dan rasa takut akan apa yang akan ia temukan. Namun, ia juga mengingat janji yang ia buat kepada dirinya sendiri—untuk menemukan kebenaran.
Dengan tekad yang baru, Alaric menggenggam kunci bayangannya erat-erat dan menyerang balik. Cahaya dari kunci itu menerangi seluruh area, membuat bayangan itu menghilang perlahan, seperti asap yang ditiup angin.
---
Rahasia Baru Terungkap
Setelah badai pasir mereda, Alaric dan Kiran menemukan sesuatu yang luar biasa. Di tengah gurun, sebuah struktur besar setengah terkubur muncul. Itu adalah menara seperti yang terlihat di peta, Menara Terselubung.
“Jadi, kita sudah sampai,” kata Alaric, suaranya dipenuhi rasa kagum dan kelelahan.
Namun, Kiran memperingatkan, “Masuk ke menara itu mungkin lebih berbahaya daripada perjalanan ini. Kau harus siap menghadapi apa pun yang ada di dalamnya.”
Alaric mengangguk, menyadari bahwa ini baru permulaan dari misteri yang lebih besar. Dengan hati yang penuh tekad, ia melangkah menuju pintu besar menara itu, siap menghadapi apa pun yang menantinya di dalam.
😄😄😄
Good job...!!!