My Boss Is My Ex Husband

My Boss Is My Ex Husband

Fitnah Berujung Talak

Suara petir menggelegar tak surut membawa ,langkah lebar seorang pria untuk membimbing kedua kakinya menuju sebuah pintu kamar yang tertutup rapat. Pemilik wajah datar dengan sepasang mata memerah itu lekas mengayunkan satu kakinya untuk menendang pintu yang sepertinya tak dikunci dari dalam.

Brak. Dalam satu kali tendangan pintu bercat putih gading itu terbuka lebar, hingga terpampanglah pemandangan yang membuat pria bernama Sean Fernandez itu murka seketika.

"Sialan! Apa yang sudah kalian berdua lakukan di ranjangku!?" Suara lantang itu menggema, memenuhi ruangan.

Sepasang insan yang bergelung di bawah selimut yang sama, terkesiap. Sang pria terperanjat dan spontan bangkit. Sementara sang perempuan yang semula tertidur, mulai mengerjap mata, kebingungan.

"Biadab!" Sean yang kalap lekas mendekat dan menarik selimut dua insan dalam satu ranjang yang sama tersebut, hingga menampakkan tubuh kedua sejoli yang hanya berbalut pakaian dalam. Sean menarik kasar tubuh pria yang menjadi teman tidur istrinya, Ruby. Tanpa ampun ia mengarahkan bogem mentah ke wajah dan dada bidang pria yang tak diketahui namanya tersebut.

"Sean, hentikan!" Teriakan dari arah luar kamar tak digubris. Dua orang perempuan berbeda usia masuk dan melerai perkelahian. Sean yang terbakar amarah, masih mengarahkan kedua tangan dan kaki ke tubuh pria asing itu hingga kedua perempuan yang tak lain adalah ibu dan juga adiknya dibuat kewalahan.

"Sean, cukup! Kau bisa membunuhnya!" Ibu Sean lagi-lagi berteriak dan berusaha menarik tubuh Sean untuk menjauh. Panik dan takut bercampur, terlebih saat melihat wajah pria yang menjadi lawan putranya babak belur.

"Lepas, Ibu!. Biar, jika perlu aku akan menghabisi nyawanya detik ini juga!."

Satu tamparan keras mendarat di satu pipi kanan Sean. Kesadaraannya seakan kembali muncul seiring rasa panas bercampur pedih menjalar di area pipinya.

"Sadar Sean. Di tempat ini bukan hanya ada dia," tunjuk Ibu Sean pada pria mengenaskan yang sudah terkapar di lantai. "Tapi juga dia. Ruby, istrimu." Tangan perempuan itu beralih, menunjuk perempuan muda yang masih terduduk lemas dengan rambut acak-acakan di sudut ranjang. Perempuan bernama Ruby, yang sayangnya ditemukan suaminya sendiri sedang bermesraan dengan pria lain di kamar pribadi miliknya sendiri.

Sean mengusap wajahnya kasar. Melihat Ruby dalam keadaan seperti ini membuat pria muda itu hendak menangis dan memaki namun sebisa mungkin ditahan.

"Istri macam apa yang tega memasukkan selingkuhan ke dalam rumah bahkan kamar suaminya sendiri. Berada di mana hati nuranimu, Ruby?" Perempuan paruh baya itu menatap nyalang pada gadis bernama Ruby yang masih tertunduk di tempatnya semula. Tak ada sepatah kata pun yang terucap dari bibir mungil sang gadis, seolah membenarkan jika bukti-bukti perselingkuhan yang ada memang benar adanya.

"Rupanya firasatku selama ini padamu benar adanya. Kau, bukanlah gadis baik-baik yang pantas disandingkan dengan pria sesempurna putraku. Kau bisa lihat sekarang, Sean. Wajah asli perempuan yang selama ini kau agung-agungkan. Kau manjakan layaknya putri raja, tapi kini kau seakan tertampar kenyataan. Ruby, istrimu tak sepolos yang kau kira. Berselingkuh lalu bercinta dengan pria asing di ranja--"

"Cukup Ibu!." Sean mengangkat satu tangannya dengan berteriak, meminta sang ibu untuk tutup mulut. "Ruby Alexandra, detik ini juga aku mentalakmu, aku bebaskan dirimu dari seluruh tanggung jawabmu atas diriku begitu pun sebaliknya, kau bukan lagi istriku." Sean bahkan membuang muka saat berucap. Didetik yang sama, Ruby menghela nafas dalam. Gadis yang masih menutupi tubuhnya dengan selimut itu tak mampu menjawab atau pun niatan untuk sekedar membela diri.

"Cepat kenakan pakaian dan keluar dari rumahku!" Sean lekas memutar tubuh, keluar dari kamar yang membuat hatinya hancur lebur. Pria itu tak punya tujuan. Baginya keluar dari rumah untuk menenangkan diri, lebih baik dibandingkan harus melihat kepergian Ruby dengan sang selingkuhan dari rumahnya.

"Kau dengar itu, Ruby?"

Ruby tetap diam. Ucapan sang ibu mertua seakan tak mau tertangkap indra pendengarnya.

"Sean sudah menjatuhkan talak dan memintamu untuk segera pergi dari rumah ini. Aku harap kau sadar diri untuk tak membawa apa pun yang bukan menjadi hak milik atas dirimu."

Perempuan paruh baya beserta putrinya masih setia berdiri di ambang pintu. Selepas kepergian Sean dari kamar, kedua perempuan berbeda usia itu masih enggan untuk beranjak. Mereka seolah belum puas menyaksikan kesedihan Ruby sebelum gadis itu benar-benar keluar dari kediaman putranya.

"Ayo, tunggu apa lagi?" Kini adik perempuan Sean yang bersuara. Gadis bernama Selena itu tersenyum puas seraya melipat kedua tangan di dada.

"Baik." Bibir Ruby bahkan bergetar saat mengucap. Ruby lekas mengenakan pakaiannya yang tercecer di lantai begitu pun dengan pria yang beberapa saat lalu tidur satu ranjang dengannya.

Menatap ke arah nakas, gadis dengan rambut panjang sepinggang itu mengumpulkan beberapa benda penting miliknya dan memasukkannya ke dalam tas.

"Aku cukup tau diri untuk tidak membawa barang apa pun yang bukan menjadi hakku. Terimakasih sudah menampung hidupku selama dua tahun di rumah ini. Aku permisi." Tak ada air mata. Ruby begitu lugas ketika berucap. Ia pun tak segan menatap lekat kedua perempuan yang mungkin disepanjang hidupnya tak akan pernah ia lupa. Menahan pedih, Ruby memutuskan untuk menyingkir. Keluar dari istana megah yang menjadi tempat tinggalnya selepas dipersunting Sean Fernandez dua tahun lalu.

Senyap. Ruby tak menemukan keberadaan Sean saat ia melewati beberapa ruangan sebelum akhirnya keluar dari pintu utama. Dari beberapa sudut tampak seorang pelayan juga penjaga keamanan rumah Sean, menatap Ruby dengan pandangan sulit diartikan. Begitu menyadari jika sang Nyonya melihat keberadaan mereka, keduanya sontak mengalihkan pandangan dan beranjak pergi.

Ruby kembali melanjutkan langkah. Gadis itu pergi hanya membawa beberapa barang yang ia miliki sebelum dinikahi oleh Sean. Ruby sadar jika Sean bukan lagi suaminya dan peringatan Ibu Sean beserta adiknya, menampar kesadaran dirinya jika Ia bukanlah siapa-siapa lagi di rumah ini.

Selepas keluar dari pintu gerbang, Ruby menyandarkan tubuhnya di dinding. Tubuhnya luruh seiring luruh pulalah bulir bening yang sekuat tenaga ditahan.

Ruby menangis dengan mendekap mulut agar suara tangisnya tak dapat didengar oleh siapa un. Kejadian yang baru saja dialami begitu membuktikan seberapa besar keluarga Sean tak menginginkan kehadirannya. Melemparkan Fitnah kejam yang berujung ucapan talak Sean kepadanya.

Ruby terperanjat saat seseorang menepuk bahunya. Perempuan itu mendongak hingga pandangannya bersiborok dengan sepasang mata tajam seseorang pria yang spontan membuat kedua tangannya mengepal.

"Pergilah. Meski kau Istrinya, tapi aku yakin jika dia tak lagi menginginkanmu." Seseorang pria itu tergelak. Menatap miris pada gadis cantik yang nasib pernikahannya harus porak poranda karna ulahnya.

"Seberapa besar mereka membayarmu, hingga kau mau melakukan perbuatan sekotor ini padaku?" Ruby menggeram. Ia tatap nanar seorang pria asing yang mungkin sengaja dimasukkan olah sang Ibu mertua ke kamar pribadinya.

"Itu tidak penting, Sayang. Lagi pula disini aku mendapatkan dua keuntungan sekaligus. Bukan hanya menerima uang, tetapi aku juga bebas mencumbuimu saat kau tertidur tadi." Pria itu kembali tergelak. Ia benar-benar puas, terlebih saat menatap kearah leher Ruby yang dipenuhi bekas kecupannya.

Ruby menatap nanar pria di hadapannya. Bulir bening kembali menetes, menyadari sekotor apa dirinya kini. Disentuh lelaki yang bukan suaminya.

"Kita bahkan tak saling mengenal, tetapi kenapa kau tega melakukannya?" Tanya Ruby lirih. Air matanya kembali mengalir, membayangkan sesakit apa hati Sean saat melihat Tubuhnya yang bahkan sudah disentuh orang lain.

"Bukankah sudah kutegaskan, jika disini aku dibayar. Dibayar dengan saat mahal hingga aku sendiri tidak kuasa untuk menolaknya meski pun harus mengorbankan rumah tangga orang lain." Serigai kemenangan terukir jelas di bibir pria berjambang tersebut yang justru terlihat begitu menjijikan bagi Ruby.

Tak ingin menanggapi, Ruby memilih diam. Tiada guna ia berada di tempat ini lagi. Meski berat, ia mencoba bangkit. Membawa langkah kaki meski tak tau arah tujuan.

"Sayang, kau mau ke mana? Ayo, ikutlah bersamaku. Kau bisa menjadi selingkuhanku. Kita tinggal bersama dan hei... hei... berhenti." Pria asing itu terus mengoceh sementara Ruby mulai jauh melangkah, meninggalkan kediaman megah Sean yang mengukirkan sejuta cinta dan juga air mata.

Assalamuailaikum...

Bertemu kembali dengan cerita yang berbeda dalam setiap judulnya. Seperti biasa, akan ada cinta, air mata, juga pelajaran hidup yang bisa diambil. Tetap kasih dukungan beserta kritik dan saran ya Kak. Terimakasih🙏

Waalaikumsalam...

Terpopuler

Comments

Sachiro Hafizh

Sachiro Hafizh

baru baca sdh nyesek thor,
hiks kasian bgt km ruby

2024-11-29

0

Bunda

Bunda

Assalamualaikum Thor,ijin baca ya🙏🏻🙏🏻

2024-12-03

0

Feni Adifa

Feni Adifa

penasaran dengan kelanjutannya

2024-11-29

1

lihat semua
Episodes
1 Fitnah Berujung Talak
2 Garis Dua
3 Resmi Bercerai
4 Pergi
5 Kehidupan Setelah Berpisah
6 Segengam Asa
7 Diterima Bekerja
8 Restu Yang Tak Pernah Didapat
9 Hari Pertama Bekerja
10 Membuka Kenangan
11 Dia...
12 Sajian Untuk Sang Tuan
13 Kenangan Yang Tak Dapat Terlupakan
14 Parfum
15 Kekecewaan Ruby
16 Berhak Bahagia
17 Nyidam
18 Baby Shop
19 Wira
20 Takdir
21 Pergulatan Batin
22 Tangis Dan Untaian Doa
23 Silvia
24 Status Ruby
25 Lingkungan Pertemanan Margareth
26 Pertemuan Tak Terduga
27 Tirai Yang Tersibak
28 Penelusuran Sean
29 Naik Jabatan
30 Pertemuan
31 Pertemuan Part 2
32 Mengikuti Ruby
33 Ruby Resto & Cafe
34 Celia, Putriku
35 Bersama Wira
36 Kedatangan Sean
37 Mengulang Masa Lalu
38 Jangan Dekat Dengannya
39 Tentang Wira
40 Reaksi Margareth
41 Keinginan Sean
42 Keputusan Ruby
43 Kembali Bersama
44 Rencana Sean
45 Rencana Sean Part. 2
46 Kegalauan Wira
47 Tentang Selena
48 Perubahan Ruby
49 Berkunjung Ke Rumah Ruby
50 Margareth Diusir
51 Akal Bulus Leo
52 Perdebatan Selena Dan Margareth
53 Penyesalan Selena
54 Adik Dan Kakak
55 Ulah Margareth
56 Siapa Yang Pantas
57 Karna Kau Pantas Untukku Perjuangkan
58 Wira Bersama Kiran
59 Wira Bersama Kiran Part. 2
60 Kedatangan Rio
61 Kedatangan Rio Part. 2
62 Tekad Seorang Pria
63 Meminta Pendapat Sean
64 Tekad Seorang Pria Part. 2
65 Melamar Selena
66 Sean Menemui Margareth
67 Sean Menemui Margareth Part. 2
68 Sean Menemui Margareth Part. 3
69 Rengekan Willy
70 Kedekatan Kiran Dan Willy
71 Bentuk Perhatian
72 Membujuk Selena
73 Rio Bagaskara
74 Penjelasan Rio
75 Kejutan Untuk Margareth
76 Titik Lemah Seorang Margareth
77 Willy Berkunjung Ke Rumah Kiran.
78 Willy Berkunjung Ke Rumah Kiran Part. 2
79 Gengsi Menjadi Petaka
80 Margareth Terluka
81 Celia, Cucuku.
82 Restu Untuk Selena
83 Permintaan Willy
84 Usaha Wira
85 Bundanya Willy
86 Kebahagiaan Yang Sesungguhnya (END)
87 Extra Part Kiran Dan Wira
88 Extra Part Kiran Dan Wira
89 Extra Part Kiran Dan Wira
90 Extra Part Kiran Dan Wira.
Episodes

Updated 90 Episodes

1
Fitnah Berujung Talak
2
Garis Dua
3
Resmi Bercerai
4
Pergi
5
Kehidupan Setelah Berpisah
6
Segengam Asa
7
Diterima Bekerja
8
Restu Yang Tak Pernah Didapat
9
Hari Pertama Bekerja
10
Membuka Kenangan
11
Dia...
12
Sajian Untuk Sang Tuan
13
Kenangan Yang Tak Dapat Terlupakan
14
Parfum
15
Kekecewaan Ruby
16
Berhak Bahagia
17
Nyidam
18
Baby Shop
19
Wira
20
Takdir
21
Pergulatan Batin
22
Tangis Dan Untaian Doa
23
Silvia
24
Status Ruby
25
Lingkungan Pertemanan Margareth
26
Pertemuan Tak Terduga
27
Tirai Yang Tersibak
28
Penelusuran Sean
29
Naik Jabatan
30
Pertemuan
31
Pertemuan Part 2
32
Mengikuti Ruby
33
Ruby Resto & Cafe
34
Celia, Putriku
35
Bersama Wira
36
Kedatangan Sean
37
Mengulang Masa Lalu
38
Jangan Dekat Dengannya
39
Tentang Wira
40
Reaksi Margareth
41
Keinginan Sean
42
Keputusan Ruby
43
Kembali Bersama
44
Rencana Sean
45
Rencana Sean Part. 2
46
Kegalauan Wira
47
Tentang Selena
48
Perubahan Ruby
49
Berkunjung Ke Rumah Ruby
50
Margareth Diusir
51
Akal Bulus Leo
52
Perdebatan Selena Dan Margareth
53
Penyesalan Selena
54
Adik Dan Kakak
55
Ulah Margareth
56
Siapa Yang Pantas
57
Karna Kau Pantas Untukku Perjuangkan
58
Wira Bersama Kiran
59
Wira Bersama Kiran Part. 2
60
Kedatangan Rio
61
Kedatangan Rio Part. 2
62
Tekad Seorang Pria
63
Meminta Pendapat Sean
64
Tekad Seorang Pria Part. 2
65
Melamar Selena
66
Sean Menemui Margareth
67
Sean Menemui Margareth Part. 2
68
Sean Menemui Margareth Part. 3
69
Rengekan Willy
70
Kedekatan Kiran Dan Willy
71
Bentuk Perhatian
72
Membujuk Selena
73
Rio Bagaskara
74
Penjelasan Rio
75
Kejutan Untuk Margareth
76
Titik Lemah Seorang Margareth
77
Willy Berkunjung Ke Rumah Kiran.
78
Willy Berkunjung Ke Rumah Kiran Part. 2
79
Gengsi Menjadi Petaka
80
Margareth Terluka
81
Celia, Cucuku.
82
Restu Untuk Selena
83
Permintaan Willy
84
Usaha Wira
85
Bundanya Willy
86
Kebahagiaan Yang Sesungguhnya (END)
87
Extra Part Kiran Dan Wira
88
Extra Part Kiran Dan Wira
89
Extra Part Kiran Dan Wira
90
Extra Part Kiran Dan Wira.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!