Andina tidak menyangka, dia harus jadi pengasuh seorang bayi tampan anak dari majikan ayahnya.
Ya, orangtua si bayi tersebut sibuk dengan karirnya. Khususnya Vita sebagai mami nya nggak mau berhenti bekerja. Arya suaminya, sudah terlalu sering meminta untuk berhenti bekerja. Dan riak pertengkaran dimulai.
Nggak mau memakai jasa baby sitter karena takut dengan banyaknya berita di tv soal kasus penganiayan terhadap anak yang diasuhnya bahkan ada juga sampai dibunuh, kan jadi ngeri.
Alhasil, oma dan onty nya baby Athaya yang dibuat repot setiap hari harus mengasuh Athaya anaknya Arya. Sebulan dua bulan masih oke...tapi lama lama kewalahan juga karena Athaya setelah bisa berjalan makin aktif.
Hingga secara spontan ayahnya Andina yang bekerja sebagai sopir Arya, menawarkan Andina untuk mengasuh baby Athaya.
Penasaran selanjutnya bagaimana ? Yuk ikuti ceritanya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Me Nia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
8. Serasa Nggak Punya Istri
Arya mendekat ke arah sofa dimana ada Athaya dan William, sahabat sekaligus manager keuangan di perusahaannya.
" Ayok mainnya sambil makan sayang...bismillah...aaaa.." Arya mengarahkan sendok ke mulut anaknya. Sungguh membahagiakan melihat anaknya sehat dan nafsu makannya tinggi...baginya Athaya adalah moodboster disaat lelah bekerja dan lelah berumahtangga.
" Gue salut sama lo Ar...nggak cape apa...kerja sambil ngasuh anak.." ujar William.
" Cape kerja jelas...tapi setelah gue natap dia dengan matanya yang tajam tapi bening bak telaga...rasa cape itu sirna. Dia moodboster gue..." Arya berkata sambil terus menyuapi anaknya.
" Salut sama lo bro..." ujar Willian sambil acungi 2 jempol. Oh ya, ini gue bawa berkas laporan keuangan seluruh cabang dept store, gue juga udah kirim via email."
" Simpan dimeja aja bro...nanti gue pelajari."
" Ya sudah...gue cabut ke ruangan dulu..." tanpa menunggu jawaban William pergi meninggalkan ruangan arya.
***
" Ok sayang...mamamnya dah habis...sekarang Atha main sendiri ya...papih mau lanjut kerja.." Arya mengelap dengan tisu bibir anaknya yang belepotan abis makan.
Arya langsung menuju meja kerjanya...memeriksa berkas yang dikasih William tadi. Ya, dengan tangan dinginnya Arya mampu mengembangkan sampai 40 cabang dept store yang tersebar di 7 provinsi di Indonesia.
Sambil memeriksa berkas, sekali-kali Arya memperhatikan anaknya yang asyik bermain sendiri kadang berlari-lari, kadang duduk anteng dengan mainannya.
Arya melirik jam ditangannya...tak terasa sudah pukul 4 sore. Semua berkas dia rapihkan dimasukkan ke dalam tas kerjanya untuk dilanjutkan nanti malam dirumah.
" Sayang...udah dulu mainnya yuk...sekarang duduk dikursi...papih mau sholat ashar dulu..." Arya mengecup pipi gembil anaknya. Lalu didudukkan di baby chair biar tenang saat ditinggal sholat.
Selesai sholat Arya merapihkan perlengkapan makan anaknya...dimasukkannya ke dalam tas.
Tok tok tok...
" Ya masuk..." ucap Arya
" Pak...kerjaan saya sudah beres...saya pamit duluan pulang.." ucap Meta sekretarisnya.
" Ya silahkan Met...sampe ketemu besok kita berangkat lapangan.."
" Baik pak...saya permisi..." Meta mendekat ke arah baby Athaya. Bye...ganteng...onti pulang duluan ya.." ujar Meta sambil menjawil gemas pipi gembil baby Athaya yang dibalas dengan tawa senang sang bayi.
***
Sesampainya dirumah...
Arya menuju bi Ida yang sedang berada didapur.
" Bi...tolong mandiin dulu Atha...saya mau ke kamar dulu istirahat." Arya lalu menyerahkan Athaya yang masih digendongnya.
" Baik den..." Bi Ida membawa Athaya ke kamarnya. Ya, meskipun masih kecil Athaya sudah punya kamar sendiri, meskipun tidur masih bareng orang tuanya.
Kamarnya didekorasi dengan nuansa blue soft dihiasi gambar tokoh kartun Nusa Rara, kartun lokal Indonesia yang islami. Tempat tidurnya dibuat pendek, disampingnya tergelar karpet tebal yang empuk agar jika terjatuh saat tidur tidak khawatir cidera.
***
Arya merebahkan badan diranjang...matanya menerawang menatap langit-langit kamar. Merenung dalam diam, terngiang kembali ucapan papa nya saat tadi.
Pernikahanku baru berjalan 2 tahun lebih. Aku bahagia menikah dengan Vita karena aku sangat mencintainya. Tapi setelah Athaya hadir, harusnya hidupku terasa sempurna...tapi kenapa sudut .hati ini terasa ada yang kosong. Apakah hidupku sempurna tapi bahagiaku tercabut...ah entahlah.
Setiap pulang rumah tampak lengang tanpa ada senyum yang menyambut. Punya istri...tapi serasa nggak punya istri.
*****
Jangan lupa like, komen and vote ya pemirsah...biar akohnya semangat update.
Sempat baca ..sukses selalu ya teh sehat & semakin banyak karya” mu yang masuk rangking 🤲