Area dewasa karena ada adegan kekerasan dan dewasa. Harap bijak memilih bacaan sesuai umur.
"Aku akan mengambil semua milikmu hingga kau menangis darah dan bahkan melenyapkanmu dari dunia ini," LARA TAFETTA
Menceritakan tentan gadis bernama Lara yang menjalani hidupnya dengan begitu banyak ujian berat. Mengalami tindakan pembullyan hingga fitnah yang didapatnya dari seseorang yang membencinya hingga membuat Lara kehilangan semua impiannya yang telah dibangunnya selama bertahun-tahun.
Hal itu akhirnya merubah Lara menjadi gadis tanpa empati dan penuh dendam.
Pertemuannya dengan Phoenix Riley Robert, membuat Lara memanfaatkannya untuk membalas dendam pada seseorang yang sangat dibencinya.
NO PERSELINGKUHAN seperti biasanya dan LATAR LUAR NEGERI karena ada beberapa adegan dewasa di dalamnya.
Hanya karya author receh yang tulisan/PUEBI jauh dari sempurna... tapi dijamin alurnya menarik..😁 semoga sukaa...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon zarin.violetta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
#1
LARA TAFETTA, seorang gadis tanpa nama keluarga. Itu karena sejak bayi tinggal di panti asuhan.
Memiliki otak yang cemerlang cukup bisa menghantarkan dirinya menjadi murid berprestrasi dan menjadi modalnya bersekolah secara gratis karena mendapat bantuan beasiswa.
Tetapi hidup tetap dijalani Lara dengan sangat sulit. Dia berulang kali keluar masuk penjara anak karena kedapatan mencuri. Panti asuhannya tak lagi bisa menampungnya karena kendala biaya.
Anak-anak panti asuhan itu akhirnya berpencar dan menjalani kehidupannya masing-masing. Yang masih balita akan di adopsi. Sedangkan Lara, harus luntang lantung hidup di jalanan dan penjara anak.
Itu membuat Lara hidup dijalanan sampai usianya 11 tahun. Suatu ketika ada seorang dermawan yang akhirnya membiayainya sekolah sampai selesai. Kali ini, sudah beruntung kah hidupnya? Jawabannya adalah tidak.
Mempunyai asal usul yang tidak jelas membuatnya selalu di bully di sekolahnya. Lara bisa saja melawan. Tetapi dia memilih tak melakukannya karena teman yang membullynya, tak lain adalah anak dari dermawan yang membiayai sekolahnya.
"Hei anak haram ... Ambilkan minuman untukku," teriak Davina yang duduk di kursi kantin bersama gengnya.
Lara mengambilkan minuman itu dan memberikannya pada Davina. Kemudian gadis cantik tapi culas itu mengambil minuman dari tangan Lara dan malah menuangkannya ke sepatu butut milik Lara.
"Ck ... Minuman ini bukan kesukaanku. Ambilkan yang lain!!" perintah Davina lagi dengan tawa culasnya.
Lalu Lara mengambilkan lagi minuman di lemari pendingin kantin kemudian memberikan kembali pada Davina.
Davina meminumnya lalu menyemburkannya pada wajah Lara. Lara yang terbiasa dengan hal itu hanya menyeka wajahnya tanpa perlawanan.
"Lihatlah, kau hanya diam saja. Kau memang mahluk terendah yang pernah kutemui, Lara," ledek Davina.
Sebenarnya Davina kesal karena Lara tak pernah mengeluh atau membalasnya ketika dia membully Lara. Lara seakan tak tergoyahkan meskipun Davina membullynya sedemikian rupa.
Davina yang melihat hal itu kesal dan menendang kaki Lara hingga gadis itu terjatuh dan membuat bajunya kotor terkena tumpahan minuman tadi. Lagi, Lara sama sekali tak mengeluh dan bereaksi. Wajahnya tetap datar dan seakan tak terjadi apapun.
'Sabarlah Lara ... Terimalah nasibmu ini untuk beberapa saat lagi sampai kau lulus sekolah,' batin Lara pilu.
"Cuih ... Dasar manusia rendah!!" teriak Davina dan pergi dari hadapan Lara dengan diikuti para teman-temannya.
Lara dan Davina sama-sama murid yang pintar. Tetapi dalam hal ini, Lara lebih unggul dan selalu mendapatkan juara satu di sekolahnya. Ini juga yang membuat Davina sangat tak menyukai Lara.
Terlebih lagi sang ayah selalu membanggakan kepintaran Lara yang digaung-gaungkan sebagai anak angkatnya. Dan Davina tak terima dengan hal itu. Dia merasa tersaingi oleh kepintaran Lara.
Davina seakan memiliki 2 wajah yang berbeda di depan keluarganya. Dia akan bersikap lemah lembut pada Lara jika di depan ayahnya dan berbanding terbalik jika di sekolah.
Itu hanya salah satu perlakuan bullying yang diterima Lara dari Davina. Lara menerima semua perlakuan kasar dari Davina setiap hari. Entah itu berupa perkataan yang menyakitkan ataupun fisik.
Yang dilakukan lara? Hanya diam. Karena Lara ingin lulus sekolah dengan aman. Dia membutuhkan ijazahnya kelak untuk mencari pekerjaan dan merubah hidupnya yang menyedihkan ini.
Ini adalah tahun terkhirnya sekolah. Dan dia akan melanjutkan kuliahnya dengan mengikuti tes di sebuah perguruan tinggi ternama melalui program beasiswa.
Kali ini dia berjuang sendiri tanpa bantuan dari ayah Davina karena dia ingin lepas dari bayang-bayang Davina.
Meskipun begitu, dia sangat menghormati ayah Davina - Tuan Wilson - yang membantunya selama ini dalam hal finansial. Itulah sebabnya juga dia tak bisa membalas perlakuan kasar Davina padanya.
semoga bapakmu ga kena serangan jantung lagi
hancur kan kesombongan davina, biarkn jatuh miskin jd tau rasanya jd orng miskin.. biar ga songong
sabar Lara,,buat dirimu lulus dgn predikat nilai terbaik. dan lepas dr jerat orng busuk, lalu balas dendam😈😈😈😈😈😈😈😈😈😈
aku dukung onlen😁😁
susah liat org seneng dan seneng liat org susah 😀😂