NovelToon NovelToon
Pelangi Untuk Aqila

Pelangi Untuk Aqila

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama / Teen Angst / Teen School/College / Keluarga / Cinta Murni / Bad Boy
Popularitas:2.8M
Nilai: 4.7
Nama Author: Mukarromah Isn.

Mimpi Aqila hanya satu, mendapat kasih sayang keluarganya. Tak ada yang spesial dari dirinya, bahkan orang yang ia sukai terang-terangan memilih adiknya

Pertemuannya tanpa disengaja dengan badboy kampus perlahan memberi warna di hidupnya, dia Naufal Pradana Al-Ghazali laki-laki yang berjanji menjadi pelangi untuknya setelah badai pergi

Namun, siapa yang tau Aqila sigadis periang yang selalu memberikan senyum berbalut luka ternyata mengidap penyakit yang mengancam nyawanya

.

"Naufal itu seperti pelangi dalam hidup Aqila, persis seperti pelangi yang penuh warna dan hanya sebentar, karena besok mungkin Aqila udah pergi"

~~ Aqila Valisha Bramadja


.

.

Jangan lupa like, komen, gift, dan vote...🙏⚘😘

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mukarromah Isn., isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tolong Jangan Sekarang

Para tamu yang hadir diacara ulang tahun Reyna mulai berpamitan untuk pulang, jam juga sudah menunjukkan pukul setengah tujuh malam, dan kini di ruang tamu itu hanya tersisa anggota keluarga Bramadja

"Aqila gue izin pulang ya, soalnya mama sama papa udah telfon nih, jaga diri lo baik-baik" Kirana menepuk pundak sepupunya sebelum akhirnya pergi setelah berpamitan dengan anggota keluarga yang lain

Saat semua anggota keluarga duduk diruang tamu, Aqila berdiri untuk memilih naik ke kamarnya, saat sakit kepala yang luar biasa itu mulai menyerang kembali, dan Aqila tau ini pertanda tak baik bagi dirinya, karena bisa-bisa ia kembali berhalusinasi, berbicara ngelantur, atau bahkan kehilangan kendali terhadap emosi

"Kakak mau bicara" ucap Darren dengan suara pelan menggenggam tangannya

"Tolong jangan sekarang kak" ucap Aqila apalagi saat melihat wajah bahagia Reyna yang membuka satu persatu kotak hadiahnya

"Kak Aqila ngasih Reyna apa?"

"Liat aja sendiri, ngapain nanya?" ini yang Aqila takutkan tadi, kalau ia kehilangan kontrol terhadap emosi seperti kata dokter

"Aqila, adik kamu nanya baik-baik kok malah jawab gitu" Mama Intan menegur Aqila yang berbicara ketus

"Wah kalungnya indah, tapi Reyna udah punya yang kayak gini, hadiah dari papa" Ucap Reyna melihat kalung emas putih berbentuk hati yang bisa dibuka, dan disana Aqila memasukkan foto Reyna

"Hargai juga pemberian Kak Aqila ya, dia udah capek siapin hadiah buat Reyna"

"Dari papa lebih bagus sih bentuknya, tapi nanti Reyna pake kalau pengen"

Aqila yang mendengar itu tersenyum kecut

"Buang aja kalau kamu nggak suka" ucapnya jelas terdengar nada kecewa dari perkataannya, setelah mengatakan itu, ia langsung menaiki tangga menuju kamarnya

"Reyna nggak boleh ngomong gitu, hadiah dari orang lain harus dihargai, jangan liat sebarapa bagus dan mahalnya" ucap Darren mengingatkan

"Reyna kan bicara jujur kalau hadiah papa yang terbaik"

"Iya, tapi jangan ngomong gitu di depan orangnya langsung, itu nggak murah loh dan Kak Aqila berusaha beli buat Reyna"

"Kok Kak Darren malah nyalahin Reyna?" suara Reyna mulai berubah

"Bukan gitu, tapi..."

"Udahlah Darren jangan memperbesar masalah kecil kayak gini" Darren menyugar rambutnya ke belakang, inilah hal kecil yang tak mereka sadari, kalau tanpa sengaja mereka menyakiti hati Aqila karena menganggap gadis itu selalu baik-baik saja

"Sudahlah, Darren mau keatas dulu" Darren memilih naik menuju kamarnya, benar kata Aqila jangan sekarang ia memberitau mereka tentang hal ini

"Kak Darren marah ya mah?"

"Nggak kok, mungkin dia cuma capek" ucap Mama Intan, ia pun juga sebenarnya bingung melihat perilaku Darren yang seperti itu

"Aqila" Darren mengetuk pintu kamar Aqila yang berada di sebelah kamarnya. Namun, tak ada sahutan dari sang pemilik kamar

"Aqila" Darren mencoba kembali membuka pintu kamar itu tapi terkunci dari dalam

"Aqila kamu baik-baik aja kan?"

Bagaimana bisa Aqila menjawab sedangkan ia sudah tak sadarkan diri di lantai kamarnya yang dingin

.

Pagi menjelang, mentari menggantikan tugas sang rembulan menyinari bumi, suara kicauan burung dan klakson lalu lintas seolah alarm otomatis kalau hari baru saja dimulai

"Aqila belum turun Mah" Darren ingin sekali memberitahu mereka mengenai kondisi Aqila, namum semalam suasana hatinya buruk melihat Aqila seperti itu dan dia berencana pagi ini namun lagi-lagi tak ada Aqila di meja makan

"Belum" Jawab Mama Intan

"Kamu kenapa sih dari tadi malam, kakak lihat selalu merhatiin Aqila" Ucap Devano

"Dia adik kita, jadi wajarkan?" jawab Darren

"Tapi biasanya juga nggak seperti itu" kali ini Rian yang berbicara membuat hati Darren tersentil mendengarnya

"Udah, di meja makan nggak boleh bicara, nanti kalau Aqila lapar dia pasti turun" ucap Papa Arya

"Ada yang mau Darren omongin sama kalian" Darren melihat keluarganya yang selesai sarapan, bersiap memulai pembicaraan

"Tentang apa?" Devano bertanya menanggapi

"Tentang Aqila" jawab Darren

"Udah, nanti aja pas kita pulang hari ini ada meeting penting sama klien luar negri di kantor papa" ucap Devano berdiri diikuti Papa Arya dan Mama Intan

"Hari ini Reyna ke kampus diantar Kak Darren ya" Reyna menatap kakaknya dengan tatapan memohon yang sulit untuk ditolak

"Reyna berangkatnya sama Kak Rian aja ya, Kak Darren ada operasi pagi ini" Jawab Darren

"Oke" Reyna mengangguk walau dengan wajah sedikit kecewa

Setelah semua anggota keluarganya meninggalkan meja makan, barulah Darren menaiki tangga dengan cepat menuju kamar Aqila

"AQILA BUKA PINTUNYA" ia sampai tak bisa mengontrol suaranya dan menggedor pintu Aqila cukup keras

Ceklek

Pintu kamar bercat biru itu terbuka

"Kak Darren ngapain sih pagi-pagi ribut kayak gini?" suara kesal jelas terdengar dari nada bicara Aqila

"Jangan pikirin perkataan Reyna tadi malam"

"Perkataan yang mana?" bukannya menjawab Darren malah memeluk Aqila erat

"Maaf"

"Kak Darren nggak jelas banget deh, tiba-tiba minta maaf kayak gini"

Darren mengerti kalau orang yang terkena kanker otak apalagi memasuki stadium tiga, sering melupakan sesuatu bahkan bukan hal yang mustahil jika suatu hari nanti Aqila melupakan mereka semua

"Jangan lupa sarapan, kakak pergi ke rumah sakit dulu" walau merasa aneh dengan perilaku kakaknya, Aqila tetap mengangguk

"Kak" Darren menghentikan langkahnya saat Aqila memanggil namanya

"Ya?"

"Hati-hati dijalan" Aqila mencium tangan Darren seperti yang dulu dilakukannya saat kecil

Hati Darren terenyuh, ia seperti melihat bayangan Aqila bertahun-tahun lalu, yang selalu mencium tangan mereka, dan mengatakan hati-hati dijalan, hingga rasanya berbeda kemarin saat Aqila mengabaikan mereka dan kini ia sadar kalau Aqila hanya lelah seperti ucapannya

.

Drettt

Drettt

Drettt

Aqila memeriksa ponselnya yang bergetar diatas meja saat jam menunjukkan pukul setengah sembilan pagi, ia tak punya kelas hari ini jadi ia hanya diam di rumah melukis sesuatu untuk seseorang

"Kak Vano?" Aqila mengernyitkan keningnya bingung, tumben sekali kakak sulungnya itu menelepon

"Halo, Assalamu'alaikum kak"

"Halo, Aqila"

"Bisa kakak minta tolong?"

"Minta tolong apa?"

"Berkas meeting diatas meja Papa yang warna biru ketinggalan, bisa tolong antar ke perusahaan, soalnya meeting bentar lagi mulai"

"Bisa kak"

"Kakak tunggu" Aqila segera bersiap secepat kilat karena tak ingin terlambat sampai ke perusahaan, ada sedikit rasa senang didalam hatinya karena ini pertama kalinya Devano menghunginya langsung

"Shhhh" hidungnya kembali mimisan, Aqila segera berlari ke kamar mandi dan terduduk kala rasa sakit kepala yang luar biasa itu menyerang dirinya

Setelah merasa lebih baik, ia berdiri dan duduk dikursi melanjutkan lukisannya yang sempat tertunda

"Kok rasanya ada yang kelupaan, tapi apa ya?" Aqila berfikir sejenak, namun menggelengkan kepala saat yakin dirinya tak melupakan apapun

Saat selesai dengan lukisan yang dibuatnya, Aqila melirik jam yang menunjukkan pukul setengah sepuluh, ia mengambil ponsel dan terkejut melihat banyaknya panggilan dari Devano

Saat itu ia teringat berkas perusahaan dan segera berlari keruang kerja ayahnya mengambil map biru dan menyalakan motor dengan kecepatan tinggi menuju perusahaan

"Kak ruang meeting dilantai berapa?" walau sempat bingung melihat anak pemilik perusahaannya bertanya meeting yang sudah terlewat beberapa saat lalu, resepsionis itu tetap menjawab

"Lantai 10 pintu nomor 2" Aqila berlari menuju lift setelah mengatakan terima kasih, ia memukul kepalanya berkali-kali, karena penyakit ini ia melupakan hal sepenting ini

Dan tepat dilantai sepuluh, Aqila langsung masuk ke pintu yang dikatakan resepsionis kepadanya

Ceklek

"Maaf kak, Aqila..."

PLAKKK

.

WADUH, AUTHOR GANTUNG DULU...🙊🙈🙈😂🙏

1
Mayank Del Guidice
dr bbrp novel yg aku baca novel ini yg menarik , plus alurnya gak bs ketebak dan bnyak menguras air mata , plus ceritanya gak monoton , dengan kebanyakan novel lainya yg ceritanya hampir sama alurnya dngn novel lainnya dan endingnya gampang ditebak thank and good job buat author🥰🥰👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻
Nissa Zafa
aku biasanya suka baca novel bergenre komedi romantis, tpi bgtu liat sinopsis novel ini jdi trtarik bacanya. bner2 mnguras air mata, stlah Baca kmudian di buat ketawa2 juga. tpi hrus di akhiri dg air mata yg tak kunjung kering krna air mata yg tak kunjung reda . selamat jln Aqila Skrang udh gak sakit lgi. tunggu pelangimu di t4 terindah . trima ksih othor sudah mnyajikn cerita yg mngaduk2 perasaan pmbaca. 🤗
CikCintania
3x ku baca novel ni 3x jg airmata ku mengalir.. btl2 menyesakkn😭😭😭
Roha yati
Luar biasa
sari emilia
apaaaaaaa singapura....bg ku kota indah dgn aturan yg menakutkn
sari emilia
aku tdk percaya dgn krn...krn itu emg ga ada...emg km sehebat apa sampai km sebut org lain d balaskn u diri mu,Rasullullah manusia paling mulia...setiap org yg menjalimi kemudian Allah balaskn dgn yg lbh...pernzhkh beliau bilang itu karma..tdk pernah,jd jgn so hebat..manusia itu Allah tempat kn ujian nya msg2...kl pas berbarengan dgn diri mu itu cm kebetulan
Surati
bagus 👍
Nurlia Dewi
knp cerita bikin orang nangis terus sakit kepala ne thoor 😅
Mamah dini
kalau aqila meninggal, GK seru ah beri kekuatan lagi buat aqila Thor , sembuhkan lagi dari penyakit mematikan itu , kasian anak2 NY , apa lagi suami NY aduh
Mamah dini
aduh JDI GK tega baca NY juga, tpi penasaran
Yhunie Andrianie
baca ynk kesekian x ny, dan kesekian x ny juga dibuat nangis😭😭😭😭
Nabil Putraku
Buruk
Nabil Putraku
Kecewa
Mamah dini
kenapa naufal GK merhatiin istri NY kurusan malah orang lain yg ngasih tau , kmu anak yg kuat aqila pasti kmu baik2 saja , jgn putus asa dulu ya... semangat qila anak2 suami msh butuh kamu, pasti sembuh.
Mamah dini
jgn punya pikiran macam2 aqila ,lebih baik periksa dulu turuti saran KKA iparmu ,
Mamah dini
jdi lebih seru ya...semua udh punya pasangan dn pada punya anak
Mamah dini
selamat jalan panil,
Mamah dini
Aqila lagi apa di rumah sakit , apa CK kandung, udh GK sabar ni...nunggu aqila hamil thor , panil moga kmu baik2 aja .
Mamah dini
aku kira c reynald sama reyna tapi kok c panil, iya gitu
Mamah dini
nah baru sadar ya Bu ratih, gimana hancur NY anak ibu , sama hati perempuan yg di sakiti gempano juga hancur , mungkin bisa jdi pelajaran buat ibu , kasihan juga c gempa, moga aja cepat dapat ganti NY .
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!