Menikahi Gadis CULUN

"Pakai kacamata mu, Ivy. Kamu tahu kalau aku gak ingin ada orang lain melihatmu tanpa kacamata," titah Edzard tak ingin dibantah.

Ivy yang cemberut langsung menoleh kearah Edzard dengan menatap tajam suaminya itu. Ia begitu kesal karena kalimat yang diucapkan Edzard barusan sudah entah ke berapa kalinya di ucapkan sepanjang perjalanan mereka ke Kantor.

"Memangnya kenapa kalau aku gak pakai kacamata? apa karena aku cantik?" ucapan Ivy membuat Edzard menoleh sekilas lalu menatap lurus jalanan yang mulai padat.

Ivy melengos karena pertanyaan nya diabaikan oleh Edzard.

Dasar! bukan cuma kulkas empat pintu, rupanya kak Ed juga kayak patung hidup. Lihat saja, suami kaku ku ini pasti bakal bikin akut sama aku.

"Jangan mengumpat ku, Sumo."

Ivy menganga mendengar itu karena Edzard seperti cenayang karena mengetahui apa yang sedang dipikirkannya.

Ivy pun mendengus lalu memalingkan wajah ke arah jendela. Belum ada sehari menjadi istri Edzard sudah beberapa kali ia kesal dengan suaminya ini.

"Dasar manusia patung," umpat Ivy namun tak di tanggapi oleh Edzard.

"Itu kenapa harus warna itu?" tanya Edzard melihat Ivy tengah memoles bibir dengan pewarna bibir.

"Kak, ini warna bibir loh. Warna nude," terang Ivy namun perkataan Edzard benar-benar diluar nalar seorang Ivy.

"Biar apa bibir kamu di warnai begitu? apa kamu memancingku agar menghapus pewarna bibir itu?"

Benar-benar tak habis pikir. Siapa yang ingin memancing seorang Edzard? sedang Ivy berdandan sebagai penunjang penampilan walau harus memakai kacamata tebalnya.

"Iya, biar saja pria lain merasa terpancing karena lipstik ku," sahut Ivy sekenanya.

Edzard langsung mengerem mobil mendadak. Beruntung mereka sudah sampai di pelataran Perusahaan Edzard.

Ivy menelan saliva mengetahui tatapan Edzard berubah padanya. Mampus aku.

Edzard melepas sabuk pengaman lalu tubuhnya mendekat pada Ivy. Wajahnya begitu dekat hingga hembusan nafas Edzard terasa hangat di wajah Ivy.

Harum mint menyegarkan.

"Sudah berapa kali aku katakan, aku gak suka milikku di lirik orang lain, Pricilla Ivy Abraham."

Tatapan keduanya bertemu. Ivy menelan saliva dengan kasar. "Maaf."

Tetapi Ivy merasakan hawa panas di dalam mobil karena Edzard hanya diam namun jemari suaminya itu tengah mengelus bibirnya dengan tatapan yang sulit diartikan.

Ivy menyadari sekarang bahwa selain dingin dan kaku, Edzard akan berubah begitu menyeramkan jika milik pria itu di usik.

Itu berarti aku dianggap milik kak Ed?

Ivy terpejam sejenak untuk menguasai degub jantung nya. Mungkin untuk menjadi penurut kali ini bisa meredam emosi suaminya.

Dengan memberanikan diri. Ivy mengecup bibir Edzard. Ivy mengulum senyum melihat Edzard diam terpaku setelah perbuatan nya.

Justru Ivy tak menyia-nyiakan kesempatan. Segera Ivy keluar dari mobil dan berlari menuju Kantor.

...****...

"Idih. Yang baru saja melewati malam pertama," ejek Elena setiba Ivy duduk di meja nya.

Ivy hanya berdecak tanpa menanggapi. Sekarang Ivy mulai membatasi cerita pada orang lain, apalagi masalah pernikahan nya.

Bukan berpikir negatif namun sudah banyak kasus dimana saudara kandung saja bisa merebut suami saudara nya apalagi hanya sebatas persahabatan?

CK. Kenapa aku posesif begini?

Tiba-tiba pipinya merona mengingat kelakuan nya tadi dengan berani mencium bibir Edzard lebih dahulu.

Suami tampanku❤️ :

Kamu nakal, aku suka.

Ivy merasa aneh dengan pesan masuk di ponselnya. Bukan karena isi pesan tersebut namun nama kontak si pengirim.

*Sejak kapan aku ganti nama kontak kak Ed dengan suami tampanku? idih, setahu ku ponsel ku gak ada aku sentuh dari kemarin. Apa ini kerjaan kak Ed?

❤️

TBC*