NovelToon NovelToon
Bertani Dan Membesarkan Bayi

Bertani Dan Membesarkan Bayi

Status: sedang berlangsung
Genre:Berondong / Spiritual / Reinkarnasi / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Romansa / Fantasi Wanita
Popularitas:231.9k
Nilai: 4.9
Nama Author: Si kecil pemimpi

Elina wanita terkuat di akhir zaman yang paling ditakuti baik manusia, zombie dan binatang mutan tiba-tiba kembali ke dunia tempat dia tinggal sebelum-nya!

Di kehidupan pertamanya, Elina hanyalah seorang gadis biasa yang hidupnya dihancurkan oleh obsesi cinta dan keputusan-keputusan keliru.

Sekarang, dengan kekuatan kayu legendaris dan ruang dimensi yang memberinya kendali atas kehidupan, Elina ingin memulai kembali hidupnya dengan membuat pertanian besar!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Si kecil pemimpi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Siapa itu?

Sudah seminggu Elina tinggal di rumah bersama bayinya, Alex. Setiap hari, mereka menghabiskan waktu di rumah, terkadang Elina pergi ke gunung untuk mencari sayuran liar atau jamur.

Elina selalu suka sayuran liar; rasanya lebih manis dan lembut setelah dimasak.

Dia teringat awal-awal di akhir dunia, ketika hanya makan makanan kompres—sebuah pilihan praktis karena mengisi ulang ruang membutuhkan banyak inti kristal.

Beruntung, di dalam ruang ini, waktu seakan-akan berhenti, sehingga makanan tetap segar meski sudah lewat tanggal kedaluwarsa.

Hari ini, Elina ingin mengajak Alex keluar, menikmati udara segar desa ini. Pemandangan di desa sangat indah, berbeda jauh dari kota yang panas dan penuh polusi.

Di kota, udara terasa begitu kotor oleh asap kendaraan dan pabrik.

Dulu, demi cinta, Elina rela tinggal di gedung tua yang bobrok dan bau, yang berada di samping pembuangan limbah bekas pabrik. Sekarang, dia berpikir, mungkin dulu otaknya sempat tertimpa durian hingga membuatnya bertindak sebodoh itu.

Elina berjalan menuju desa bersama Alex. Oh ya, rumah mereka terletak di ujung desa, agak jauh dari pusat pemukiman warga.

Bukan karena dia dikucilkan, melainkan karena neneknya memang menyukai lokasi ini.

Rumah mereka diapit oleh pegunungan, dengan sungai yang mengalir jernih di sebelahnya. Saking jernihnya, batu-batu di dasar sungai terlihat jelas.

Sungai itu penuh dengan ikan dan udang. Ada jembatan kayu kecil di atas sungai, yang memudahkan mereka melintas ketika ingin mandi atau mencuci di sana.

Dulu, Elina dan nenek sering mandi di sungai itu; airnya dingin tapi menyegarkan.

Di halaman depan rumah, ada pohon beringin besar yang daunnya lebat, memberikan keteduhan sepanjang hari.

Di bawah pohon, ada meja dan kursi yang terbuat dari semen, tempat mereka duduk dan minum teh sore hari.

Ada juga ayunan yang dibuat untuk Elina. Di sebelah pohon beringin, ada taman bunga yang dulu penuh warna, tapi sekarang sudah layu karena tidak pernah dirawat.

Untungnya, Elina masih menyimpan banyak bibit bunga di dalam ruangnya. Nanti, dia akan menanamnya lagi.

Elina mulai berjalan menyusuri desa, menyapa para tetangga yang baru pulang dari sawah. Suasana pedesaan selalu membuatnya tenang—sederhana dan damai, tanpa kebisingan dan kerumitan seperti di kota.

Di sini, kebanyakan penduduknya adalah orang tua, sementara anak-anak mudanya pergi merantau, bekerja atau sekolah di kota.

“Elina, ini bayi siapa?” tanya Bibi Ruan, tetangga yang baru pulang dari sungai setelah mencuci pakaian.

“Ini anakku, Bi,” jawab Elina sambil tersenyum.

Bibi itu tampak terkejut. Beberapa warga yang mendengar juga terlihat heran, tetapi Elina hanya tersenyum lembut menanggapi.

“Kamu… sudah punya anak?” Bibi Ruan tampak bingung, tapi Elina hanya mengangguk.

“Ya, begitulah,” jawabnya singkat.

Bibi Ruan menghela napas. “Kalau kamu butuh bantuan, jangan ragu untuk bilang ke bibi, ya.”

“Terima kasih, Bi. Aku akan ingat itu,” jawab Elina dengan senyum yang lebih lebar.

“Siapa nama anakmu?”

“Alex, Bi.”

“Nama yang bagus. Bayinya juga tampan sekali, ini pertama kalinya bibi melihat bayi setampan dan seputih ini,” katanya sambil mengelus pipi Alex yang ada di gendongan Elina.

Elina tersenyum, merasa bahagia mendengar pujiannya. Setelah itu, Bibi Ruan berpamitan dan berjalan pulang.

Sepanjang jalan, banyak warga yang bertanya tentang Alex, dan Elina dengan sabar menjelaskan bahwa dia adalah anaknya.

Perasaan hangat menyelimuti hati Elina setiap kali mereka memuji Alex.

Bayinya sering tersenyum sepanjang jalan, membuat banyak orang gemas melihatnya.

Saat matahari mulai tenggelam, Elina memutuskan untuk pulang.

Di desa ini, ada tradisi bahwa anak kecil tidak boleh berada di luar rumah saat magrib.

Meski pun dia tidak sepenuhnya percaya, tetapi sebagai seorang ibu, Elina merasa lebih baik mengikutinya.

Setelah sampai di rumah, Alex langsung tertidur. Elina meletakkannya di kasur, lalu masuk ke ruang.

Elina punya rencana untuk menjual sebagian emas yang disimpannya di sana.

Dia butuh uang untuk merenovasi rumah dan membeli tanah.

Meskipun ada ruang, Elina tidak bisa selamanya bergantung padanya. Siapa yang tahu kapan ruang ini akan hilang atau tidak bisa digunakan lagi?

Keesokan paginya, Elina menitipkan Alex ke Bibi Ruan. Setelah mencium pipinya, dia berangkat menuju kota naik angkutan umum.

Pemandangan di sepanjang perjalanan begitu akrab. Di sinilah Elina bahagia dan di sinilah juga dia menangis.

Dari desa hingga ke kota hanya membutuhkan waktu 40 menit. Setibanya di kota, Elina langsung menuju toko emas.

Dia menjual emas senilai 50 juta rupiah. Terlihat banyak, tetapi sebenarnya belum cukup.

Harga tanah di desa mencapai 10 juta per hektar, jadi dengan uang itu, Elina hanya bisa membeli tiga hektar.

Sisanya akan dia simpan untuk renovasi rumah dan kebutuhan darurat.

“Sepertinya aku harus mencari cara lain untuk mendapatkan lebih banyak uang,” gumam Elina pada dirinya sendiri.

Setelah urusan emas selesai, dia mampir ke Alfamart untuk membeli kebutuhan Alex seperti popok dan susu.

Kemudian, Elina pergi ke toko pakaian untuk membeli beberapa baju baru, baik untuknya maupun untuk Alex.

Ketika dia sedang sibuk memilih pakaian, tiba-tiba ada yang memanggilnya dari belakang.

“Elina…”

Dia berhenti sejenak, terkejut mendengar suara yang begitu familiar.

Dengan hati-hati, Elina berbalik dan melihat seseorang yang tak pernah dia sangka akan temui lagi.

---

1
Noey Aprilia
Mngkn kl elina tau,dia bkln ngsih ssuatu buat kakek long....biar tngnnya lbh kuat lg....
RJ 💜🐑
semangat Erwin 💪🏻💪🏻💪🏻😁
Batara Kresno
ya semoga cewe yang menyukai andra ga mengganggu dan ga jadi pelakor ah lupa siapa namanya
Batara Kresno: punya alergi tp dideketin ga kumat biasanya kl punya alergi dideketin aj udah sesak nafas lah andra biasa aj
Indah Permatasari: Adel kak nama nya, walaupun jadi calon pelakor juga kayaknya ga mempan kan ya, Andra kan ada alergi sama cewek, entah kalo si author nya buat hilangin atau masih ada alergi nya. Kalo masih ada alergi kan pasti bisa percaya semua nya
total 2 replies
Sakinah Ismail
haha..nggk enak ya
Nanang Kreo
menarik,semngt thor
Stay Stronger
semoga berhasil Andra
Salsabila Arman
lanjut
Noey Aprilia
Yg pnting andra tlus sm elina....
dlu elina yg brjuang ngejar cntanya andra,skrng sbliknya....apa lg andra udh tau rhsia elina jg....
RJ 💜🐑
semoga mereka bisa bersatu kembali ya
RJ 💜🐑
semoga Elina bisa membuka lapangan pekerjaan ya
twocafenov
ayoo semangat andra💪
Lala Kusumah
berawal dari rasa nyaman, terus menyukai akhirnya mencintai, semoga mereka bersatu dlm ikatan suci ya ...
Caty Chanel
semangat KK💪💪
Lala Kusumah
kereeeeeeeennnn kan Raja 😍😍
Lala Kusumah
semangat sehat semuanya... jangan lupa bersihkan lingkungan sekitar rumah kita ya,
Lala Kusumah
indahnya...
Noey Aprilia
D desa mh udh biasa bnyk yg julid...
aku loh slh stu korbannya...tp biarin aja lh,ga guna jg kl jd ribut....he...he...
Indah Permatasari
Sampe sini cerita nya keren banget woyyyy, sampe aku juga ikutan berhalu halu thor, teruskan semangat up nya sampe tamat ya thor, jangan mampet dijalan hehe.
Lismawati
kalo di kampung emang banyak yg nyinyir kalo org susah jd omongan bahkan di tindas giliran org sdh berhasil banyk lg nyinyiranya , cuma anggap saja semua variasi kehidupan . lanjuuuuuut thor 👍💪💪💪❤️❤️
Call me ( Hyunn )
kalo banyak yang nyinyir
ingget ka namanya juga di kampung emang gitu mulutnya pada lemes
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!