NovelToon NovelToon
Jodoh Berawal Dari Mimpi

Jodoh Berawal Dari Mimpi

Status: tamat
Genre:Action / Romantis / Tamat / Cintapertama / Cintamanis / Romansa-Solidifikasi tingkat sosial
Popularitas:398k
Nilai: 4.5
Nama Author: Aisy Zahra

Reffan Satriya Bagaskara, CEO tampan yang memiliki segalanya untuk memikat wanita. Namun, sejak seorang gadis mengusik mimpinya hampir setiap hari membuat Reffan menjadikan gadis dalam mimpinya adalah tujuannya. Reffan sangat yakin dia akan menemukan gadis dalam mimpinya.
Tanpa diduga terjebak di dalam lift membuat Reffan bertemu dengan Safira Nadhifa Almaira. Reffan yang sangat bahagia sekaligus terkejut mendapati gadis dalam mimpinya hadir di depannyapun tak kuasa menahan lisannya,
“Safira…”
Tentu saja Safirapun terkejut namanya diucapkan oleh pria di depannya yang dia yakini tidak dikenalnya. Reffan yang mencari dan mengikuti keberadaan Safira di hotel miliknya harus melihat Bagas Aditama terang-terangan mendekati Safira.

Siapakah yang berhasil menjadikan Safira miliknya? Reffan yang suka memaksa atau Bagas yang selalu bertindak agresif?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aisy Zahra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Sehari Bersama Kakak

Reffan dan keluarganya sudah berpamitan dari kediaman Pak Salman. Sekarang tinggallah Bu Sofia dan dua anak gadisnya yang membereskan sisa makanan dan minuman di ruang tamu.

"Mbak, aku tadi ikutan deg-degan lho pas teman mbak -Bagas- tadi datang. Duh jantungku rasanya dah mau copot." Cerocos Hasna sambil mengelap meja di depannya.

"Apalagi mbak, duh mbak gak ngerti harus ngomong apa saat itu." Safira menimpali.

"Kok bisa mbak teman kerja mbak ke sini sih. Bagas berarti tahu mbak pulang ke Yogya dan ikutan ke sini."

"Iya, kasihan Pak Bagas. Mbak gak tega sebenarnya ngelihatnya."

"Mbak gak pernah ngasih harapan kan?"

"Ya enggak lah. Tapi walaupun begitu mbak gak tega ngelihatnya."

"Ih, mbak keren lah banyak yang naksir."

"Keren dari mana coba. Justru yang ada mbak merasa bersalah. Mungkin mbak masih kurang dalam menjaga diri atau terlalu bebas berteman dengan laki-laki sehingga terjadi seperti ini." Safira terlihat murung.

"Ah, enggak kok mbak. Dari dulu mbak selalu membatasi pergaulan dengan lawan jenis, mbak juga gak pernah aneh-aneh kalo dandan. Tapi ya emang mbak itu beda dari wanita kebanyakan, unik pokoknya. Itu justru yang bikin penasaran. Haha..."

"Ngledek mulu. Udah sana bawa piringnya dan cuci ya... Haha." Safira menyerahkan piring kosong ke Hasna. Dan Hasna cemberut menerimanya.

"Eh, mbak Safira besok kita jalan-jalan ya. Keliling Yogya berdua. Ya ya?"

"Hmmm..."

"Jawab iya gitu lho mbak. Besok pokoknya mbak milikku. Mbak dah mau nikah kan, ntar pasti mas Reffan ngintilin mbak Safira mulu. Pokoknya besok kita kencan berdua." Wajah imut Hasna sudah bersandar di pundak Safira.

Hari yang dinanti Hasnapun tiba. Kencan dengan Safira saudara satu-satunya yang dimilikinya, kakak yang selalu melindunginya, di mata Hasna kakaknya adalah kakak idaman, dulu ketika mereka masih tinggal di Surabaya bersama, Safira tak pernah mengeluh mengantar jemputnya kemanapun, meladeni kecerewetannya, menemani Hasna ke toko buku, mall, dulu mereka sering sekali kencan berdua bahkan tak jarang Safira mengajak Hasna saat kakaknya itu sedang ada acara dengan teman-temannya. Jadi teman-teman dekat Safirapun akrab juga dengan Hasna.

Sementara di sebuah hotel berbintang miliknya sendiri di Yogyakarta, dua orang saudara sedang drama ribut.

"Ayo cepat bangun... kamu ini sudah besar masih aja ngiler sampai siang." Sang kakak menarik-narik selimut adeknya.

"Hmmm..." Gumam sang adek dengan mata terpejam.

"Raffi cepat bangun, kalau tidak kamu akan kehilangan uang saku dari mas bulan depan." Teriak Reffan membetulkan ikat pinggangnya.

Mendengar uang saku bulanannya terancam, Raffi langsung terduduk seketika, " Ya ampun mas, bisa gak sih gak ngancem-ngancem mulu."

"Cepat bersiap. Kita ini lagi di Yogya, memangnya kamu mau menghabiskan waktu dengan tidur di Indonesia?"

"Ini juga masih pagi banget kan mas. Kita kan bisa keluar nanti siang."

"Gak bisa nanti kita kelewatan tempat-tempat yang dikunjungi Safira."

"Oh, jadi mas mau jalan sama Safira, trus aku jadi pengawal kalian gitu." muka masam Raffi sudah semakin cemberut.

"Bukan begitu, gak mungkin Safira mau mas ajak jalan. Tapi mas yakin dia akan jalan-jalan dengan adeknya hari ini. Jadi cepatlah, ayo bangun!" Reffan sudah menarik tangan adeknya agar segera bangun dari kasur empuk yang nyaman.

"Tunggu, jadi mas gak janjian sama Safira, trus mas tahu Safira pergi kemana gimana caranya?" Raffi sudah mengerutkan keningnya berpikir.

Reffan sudah menyeringai, "Kau tahu kan kakakmu ini seperti apa."

Raffi begidik ngeri melihat kakaknya, dia buru-buru ke kamar mandi bersiap. "Aku tak perlu bertanya lagi, nanti aku juga akan tahu sendiri."

"Mbak kita ke candi Prambanan dulu pagi ini, nanti siang makan gudeg lanjut ke keraton sekalian solat di masjidnya. Sorenya kita makan bakmi baru ke alun-alun. Tempat yang kita kunjungi ini keren banget buat foto-foto." Hasna menjabarkan rencananya hari ini.

"Terserah kamu lhah dek mau kemana tapi gak usah ngejar target banyak tempat yang dikunjungi, gak papa sedikit yang kita kunjungi tapi bisa menikmati dan gak buru-buru dikejar waktu. Kita lihat aja bagaimana nanti kondisinya."

"Iya deh." Sebenarnya tempat mana yang akan dikunjungi tidak terlalu penting bagi Hasna, yang penting baginya adalah bersama kakaknya hari ini sebelum kakaknya kembali ke Surabaya dan menikah pekan depan.

Safira mengemudikan mobil dengan santai. Sepanjang perjalanan kakak beradik ini bercerita banyak hal. Hasna juga sesekali menyuapi kakaknya dengan camilan yang dibawanya. Hari ini mereka akan membuat rangkaian memori kebahagian yang akan mereka ingat sepanjang masa, yang akan menjadi pengikat saat mereka berjauhan, saling menjaga dan saling berjanji untuk bertemu lagi. Karena mereka adalah dua insan yang pernah tinggal dalam rahim yang sama, darah yang mengalir di salah satu tubuh mereka juga mengalir di tubuh yang lainnya. Saudara kandung atau sedarah.. mereka berharap akan selalu rukun dan saling menjaga menjadi kebahagiaan untuk kedua orangtuanya di dunia dan di kehidupan setelahnya.

"Ye, sudah sampai." Hasna menatap takjub kompleks candi Hindu terbesar di Indonesia pun demikian juga Safira. Ini bukan pertama kali mereka ke sini tapi tetap saja candi Prambanan tetap angkuh berdiri dan menarik dilihat berapapun kali. Bangunan bersejarah yang berdiri abad ke 9 Masehi ini menunjukkan betapa Indonesia sangatlah istimewa dengan harta karun yang tak terhingga.

Hasna menarik tangan kakaknya menaiki anak tangga candi mengambil foto mereka berdua atau bergantian saling memotret.

Dari kejauhan dua pasang mata selalu mengawasi mereka. Yang satu mengarahkan kamera ke gadisnya, mengambil foto diam-diam. "Temanmu benar Safira, kamu cocok jadi model. Kamu boleh jadi model tapi untukku saja, silakan kamu berpose apapun di depanku." Gumamnya sendiri sambil tersenyum.

Sementara pria satunya hanya bisa menggeleng-gelengkan kepalanya melihat kakaknya sudah terjangkit virus yang bisa membuat orang jadi gila dan sanggup melakukan apapun juga.

"Aku tebak pasti Safira gak tahu kalo handphonenya terhubung dengan punya mas kan? Ini sudah melanggar privasi mas."

"Ngomong apa kamu, ini salah satu bentuk pengawasan untuk memastikan Safira baik-baik saja. Dan kamu mulai sekarang harus memanggil Safira dengan mbak, karena sebentar lagi dia akan jadi kakak iparmu."

"Umur kita kan sama, aku malah lebih tua darinya 2 bulan."

Reffan melotot ke arah adiknya. Yang sudah langsung diartikan sendiri oleh Raffi , "Kamu berani protes, kamu mau bla bla bla....."

"Ayo kita hampiri mereka, sudah terlalu lama mereka berpose di tempat umum." Reffan melangkahkan kaki ke arah kakak beradik yang tertawa melihat hasil jepretan foto mereka.

"Safira, kamu di sini..." Reffan menyapa Safira seolah tak sengaja bertemu Safira dan adiknya di Candi Prambanan.

"Lihatlah, bahkan sekarang kakakku sudah pandai bermain peran mengalahkan akting aktor papan atas." Raffi bergumam dalam hatinya memperhatikan tingkah gila kakaknya.

Safira terkejut mendapati Reffan sudah ada di depannya bersama dengan Raffi.

"Eh, mas Reffan juga di sini." Hasna merespon sapaan Reffan.

"Iya dek, lagi jalan-jalan sama adek mas. Malah ketemu kalian." Reffan tersenyum menjawab pertanyaan Hasna adek Safira.

"Lihat bahkan sekarang dia berperan dengan sangat lihai sebagai kakak yang baik, fasih sekali dia memanggil adek Safira dengan sebutan dek. Hanya aku yang tahu betapa menderitanya punya kakak seperti kakakku." Oceh Raffi di dalam hatinya.

Safira menyipitkan matanya memandang Reffan dan Raffi bergantian, seolah dia tak percaya Reffan dan Raffi hanya kebetulan ada di depannya.

1
ione
Luar biasa
Budhiarty Sayekti
Kecewa
etihajar
bego s safira MH gretsn ko y goblok
etihajar
ngomong SM suami bukan diem sj oon
etihajar
salah senditi so kuat orang MH bilang udh punya suami trs berhenti kerja pinter y tp oon
Mei Mei
Luar biasa
etihajar
heh Safira ke ank ank kecil lebay dikit2 kabur orang MH denger dulu penjelasan reffan
etihajar
tp shafira jgn so kuat kmu trblslu dingin SM reffsn sifat nya,,jgn mntang punya bela diri
etihajar
reffan bnr2 serius bgtt y,,ad g sstunlg cowok model reffan Thor buat aq 🤣🤣
Saudah Hafifah
mngkin ketika membelai kulit tangan TDK bersentuhan yaa..Krn di lapisi kain mukenah nya...secara SDH punya wudhu kan jd batal bila kulitnya bersentuhan...
secara pasangan menikah itu halal tp BKN muhrim jd ttp membatalkan wudhu...
RJ 💜🐑
good😍😍😍❤❤
dheey
pengen nampol si virus. hih....
dheey
gercep ya fan...
dheey
pasal 1 boss selalu benar
pasal 2 boss salah, kembali ke pasal 1
wkwkwkwk
Cici w
reffan modus
Indrijati Saptarita
cerita bagus.... lanjuuuuuutt dg karya yg bagus lagiiii....
makasi yaa....
aisyzahra: sama2 kk. Terima kasih dukungannya..
total 1 replies
biby
akhirx tamat novel bagus konflikx jg normal2 saja tdk trlalu d buat2
sukses terus utk outhorx semangat selalu utk berkarya lbh baik lg
aisyzahra: terimakasih kakak dukungannya
total 1 replies
Syiffa Fadhilah
Alhamdulillah,,,happy ending.
next kisah anak² reffan lagi ya thor😁
aisyzahra: hehe... masih kecil2 anaknya 😅
total 1 replies
aisyzahra
Alhamdulillah tamat.
Terimakasih semua sudah mendukung dan membaca hingga akhir.
Sempetin nengok novel Jejak di Pipi Membekas di Hati ya 😉
Indrijati Saptarita
duuhhh koq pinsan safira nya....
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!