bercerita tentang seorang ceo kaya raya dan sukses bernama Sagara, dia mencintai seorang gadis bernama Nayla, yang ternyata gadis itu adalah anak dari pria yang membu*nuh ibu kandung Saga.
Bagaimana kisah selanjutnya apakah dia akan terus mempertahankan cinta atau membalas dendam.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anila Nabastala, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 25
" dasar gadis busuk kemana saja kamu dari tadi, apa kamu sudah tidak peduli kalau sahabat mu ini masuk penjara hah??? "
Suara Rina begitu melengking hingga membuat telinga Nayla sakit, namun dia pun terkejut saat Rina mengatakan dia bakal masuk penjara. Nayla berdiri dari pangkuan Saga dan bersiap siap, dan hal itu membuat Saga terheran.
Nayla dengan cepat bergegas untuk pergi ke kantor polisi namun Saga mencegahnya, sudah dikatakan kalau waktunya mereka bersama tidak boleh ada yang menganggu termasuk hal ini.
" Boo aku sudah bilang kalau Rina sedang ada dikantor polisi, dia sedang butuh aku, aku ingin membantunya dan membebaskan nya "
" tidak boleh... sekali aku bilang tidak ya tidak jangan membantah, sebaiknya kita berciuman kembali karena aku masih merindukanmu sachi " ucap Saga sambil merangkul Nayla kembali.
" kamu bisa menciumku dengan puas, tapi nanti setelah kita menolong Rina di kantor polisi " ucap Nayla dengan nada memelas.
" tidak mau.. lagian kamu tidak perlu kesana aku akan mengutus Juna untuk mengurus semua nya. " ucap Saga kekeuh.
" aku tidak mau .. aku ingin pergi dan mengurusnya sendiri, teman macam apa aku ini yang membiarkan teman nya yang sedang dalam kesulitan, baiklah kalau kamu tidak mau mengantarkan aku akan pergi sendiri " Nayla bangun dari duduknya dan berjalan
" kamu tidak boleh pergi dari sini Sachi kamu dengar tidak " pekik Saga, namun Nayla tidak mengindahkan dia malah membalikkan badannya dan berjalan terus menuju pintu keluar dari ruangannya Saga, namun sebelum Nayla mencapai pintu Saga sudah berlari secepat kilat dan langsung menggendong Nayla ala bridal.
" turunkan aku... aku mau pergi dari sini " pekik Nayla sambil berontak.
" tidak aku tidak akan melepaskanmu, aku masih merindukanmu " ucap Saga yang masih menggendong Nayla menuju kamar yang ada diruang tersebut.
" kenapa kamu egois sekali sih Boo, temanku sedang dalam musibah kenapa kamu malah seperti ini sih "
" sudah ku bilang jangan pergi kemana mana, aku masih rindu dan masih ingin mencumbu mu "
" lepas turunkan aku sekarang juga kalau tidak .. " ancam Nayla
" kalau tidak apa.. " balas Saga tak kalah sengitnya.
" aku akan mengigitmu.. " Nayla gelagapan sehingga dia menjawab asal saja
" kalau begitu gigit saja, tapi aku tidak akan membiarkan mu pergi saat ini " dan benar saja Nayla langsung menggigit lengan atas dan juga pundak Saga hingga gigi nya menancap di kulit Saga dan mengeluarkan sedikit berdarah, tidak hanya sekali tapi juga beberpa kali saking marahnya Nayla.
" sshh... " Saga meringis ketika Nayla mengigitnya namun dia tidak proses atau pun mencegahnya, dia membiarkan gadis itu melampiaskan kekesalannya dari pada harus menahannya, setiap kali Nayla menggigit Saga membelai rambut Nayla dengan lembut dan juga sayang, sebenarnya kasus Rina bisa ditangani oleh siapapun hanya saja Nayla ingin datang langsung selain merasa bersalah dia juga ingin memberikan support pada Rina.
Selain mengigit Saga, Nayla pun memukul random dada Saga, hingga akhirnya dia diam dan kelelahan, namun diamnya Nayla bukan diam saja melainkan dia menangis dan hal itu merupakan kelemahan Saga, dia paling tidak tahan melihat air mata Nayla.
" sudah Sachi jangan menangis, ya sudah kita pergi ke kantor polisi sekarang, tapi sebelumnya rapihkan dulu penampilan mu sayang.. " ucap Saga lemah, dan membelai wajah Nayla.
" benarkah kamu akan mengantar ku ke kantor polisi?? " tanya Nayla yang masih terisak.
" iya.. kita akan pergi sekarang, cuci muka kamu dulu deh biar terlihat segar dan juga cantik " ucap Saga sambil merapihkan rambut Nayla menggunakan jari jarinya dan menyelipkan rambut Nayla ke belakang telinganya. Nayla mengangguk kemudian dia bangun, karena posisi dia saat ini terbaring dibawah tubuh Saga setelah Saga mengangkatnya tadi dia meletakkan Nayla diranjang yang tersedia di salah satu kamar tempat istirahat Saga.
Walaupun masih kesal tapi Saga tetap menuruti keinginan gadisnya itu, mereka pun pergi ke kantor polisi, namun selama Dalam perjalanan menuju kantor polisi, Saga tak hentinya mencium pipi Nayla dengan gemas dan memeluknya, sementara Nayla hanya diam dan dengan tenang mengirim pesan pesan pada Rina dan mengatakan kalau dia sedang dalam perjalanan menuju kantor polisi, untuk membebaskannya, tentu saja Rina tidak dapat membalas pesan dari Nayla karena ponselnya ditahan sesaat setelah dia berhasil menghubungi Nayla dan juga Lusi.
Saat tiba disana rupanya Galang sudah tiba duluan, rupanya Jeriko tidak begitu mengenal Galang, dia pun berani dengan nada sombongnya mengatai Galang dan juga Rina.
" jika kalian berani melepaskan gadis ini maka jangan menyalahkan saya jika seandainya om Antonio akan mengirim kalian ke divisi lain yang berada dipedalaman "
para visual main case 👇👇👇
Nayla Hermawan
Sagara
Galang
Rina
Rendi
aminn