ONS lalu punya anak, itu sudah biasa.
Salah kamar, dan saling berbagi kehangatan, lalu akhirnya hamil, itu juga sudah biasa.
Menjadi istri, dikhianati lalu memilih pergi saat hamil, itu juga sudah sering terjadi.
Lalu, kisah ini bagaimana? Hampir mirip tapi banyak memiliki perbedaan. Ayesha, dia sama sekali tidak menyukai pria itu. Malah bisa dikatakan dia begitu membencinya.
Namun kejeniusan si pria membuatnya terobsesi sehingga menginginkan benihnya.
Ayesha berhasil mendapatkan yang dia mau. Bocah kecil nan pintar lahir dari perutnya.
Tapi ada satu hal yang membuatnya resah. Anak itu terlalu mirip dengan si pria. Bahkan si anak yang cerdas itu tahu bahwa ada pria dewasa yang mirip dengan dirinya.
" Mom, apa dia Daddy ku?"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon IAS, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Apa Itu Ayahku? 16
" Saya ingin menikahi Ayesha."
Jegleeeer
Ucapan Ryder yang baru saja itu hampir membuat tubuh Tania ambruk. Beruntung tangannya sigap meraih nakas yang ada di sisinya sehingga dia tidak benar-benat terjatuh ke lantai.
" Tunggu Nak Ryder, maksudnya apa ya? Kenapa jadi tiba-tiba melamar Ayesha?" Tania mendekat dengan terburu-buru sambil bertanya. Dari nada suara Tania jelas terdengar bahwa dia tidak suka.
" Jeng, anak yang dibawa sama putri pertama Mas Betrand tadi adalah anak Ryder. Kami yakin benar soal hal itu karena Gael begitu mirip sama Ryder. Kalau ingin lihat wajah masa kecil Ryder ya wajah Gael tadi." Yasmin menjelaskan secara meyakinkan.
Tania semakin geram, bahkan Yasmin sudah tahu nama anak yang dibawa oleh Ayesha tadi. Padahal dia sama sekali tidak ingat kalau nama itu disebutkan disana.
Saat ini Tania sama sekali tidak bisa berpikir, dia juga tidak bisa berkata apapun karena kepalanya blank. Sungguh dia bingung harus bereaksi seperti apa.
Rencananya bukan seperti ini, keinginannya bukanlah seperti ini. Yang harusnya mendapat lamaran itu Luna bukanlah Ayesha. Tapi ketika Tania melihat sorot mata Ryder, pria itu sungguh serius dan bukan hanya omong kosong belaka.
Ini lah yang membuat Tania takut. Rumor di luaran berkata bahwa jika Ryder menginginkan sesuatu maka dia tidak akan menyerah untuk mendapatkannya. Dan Ryder juga bukan tipe orang yang mudah digoyahkan keyakinannya. Tania seperti sudah kehilangan tenaga saat ini.
" Tapi maaf, bagaimanan Kak Ryder bisa yakin bahwa anak yang dibawa Mbak Ayesha tadi adalah anak Kakak." Luna muncul, dia mencoba mencari celah atas argumen Ryder.
" Apa aku harus menjelaskan proses terjadinya? Apa aku harus menceritakan detail mengapa Ayesha bisa hamil anak aku? Tentu kamu nggak akan mau dengar kan, Nona Luna?"
Jegleeer
Wajah Luna memerah karena malu, ia tentu paham dengan apa yang Ryder katakan. Dan bukan Ryder namanya jika tidak bisa menjawab pertanyaan orang lain. Meskipun dia sendiri masih belum tahu apa yang Ayesha lakukan terhadapnya dulu, tapi dia harus menjawab dengan santai agar apa yang diinginkan bisa berjalan mulus.
Saat ini Ryder hanya butuh persetujuan dari Betrand. Dia tidak peduli dengan Tania dan juga Luna. Tanpa ibu dan anak itu sadari, Ryder sudah bisa tahu bahwa Tania dan Luna tidak menginginkan kembalinya Ayesha. Dan mungkin salah satu penyebab Ayesha pergi adalah mereka berdua itu.
Hal tersebut membuat Ryder menjadi semakin tidak suka dengan Tania dan Luna. Ia tahu sikap manis Luna di depan publik hanyalah kamuflase belaka. Ia melakukan itu hanya untuk mendapat stigma baik di depan para netizen.
Princess Syndrome, itulah yang saat ini terjadi pada Luna. Dia ingin semua perhatian berpusat padanya, dia melakukan segala hal agar menjadi pusat perhatian, dan dia sangat senang jika diperhatikan. Jadi Ryder cukup tahu apa yang harus ia lakukan pada Luna.
" Jadi bagaimana Tuan Betrand?"
" Entahlah Nak Ryder, saat ini aku sungguh bingung. Ayesha muncul membawa anak, dan kamu bilang dia anak mu. Saat ini semuanya jadi nggak bisa aku cerna. Tapi jika kamu sudah bertekad demikian ya lakukanlah. Ayesha adalah anak yang keras dan tidak mudah goyah pendiriannya. Aku udah banyak salah sama dia. Jika kamu bisa mengubah pikirannya itu, maka aku setuju kamu nikah sama anakku."
" Mas!"
" Pa!"
Ryder tersenyum lebar, sedangkan Tania dan Luna berteriak dengan nada tidak suka. Tapi bagi Ryder itu bukanlah hal besar. Sekali lagi, dia tidak peduli dengan ibu dan anak itu.
Malam semakin larut, Akhirnya Ryder bersama Erlan dan Yasmin pamit undur diri. Sungguh makan malam yang tidak terduga.
Sesampainya di kediaman Ryder, Yasmin menarik telinga Ryder sehingga membuatnya mengaduh kesakitan.
" Ibuuuu, apaan ini. Sakit Bu," pekik Ryder. Dia baru saja turun dari mobil tapi oleh Yasmin telinganya sudah dibuat merah. Sudah sejak lama Yasmin tidak menjewer telinga putra bungsunya itu.
" Kamu udah tahu kalau ibu anak kamu itu Ayesha, kenapa nggak ngomong sih Ry?"
" Haaah Ry, please deh jangan buat kami pusing dengan teka teki mu ini. Kalau kamu udah tahu bahwa wanita itu Ayesha, jadi apa kamu berhubungan badan sama dia?"
Ryder menggeleng cepat, sekali lagi dia yakin bahwa dirinya tidak pernah menyentuh Ayesha. Ini adalah hal yang harus segera ia selidiki.
Dan tanggapan Ryder itu membuat kepala kedua orangtuanya berdenyut. Bagaimana bisa putra bungsunya ini membuat kekacauan semacam ini. Tiba-tiba punya anak yang sudah besar tapi tidak merasa berhubungan.
Meskipun Erlan memiliki pemikiran lain tapi untuk saat ini dia akan menunggu Ryder menyelidiki apa yang terjadi sebenarnya.
" Oke oke, sekarang Ayah sama Ibu istirahat gih. Capek to, nah buruan tidur. Nggak usah khawatir, aku bakalan ngurus semuanya. Jadi silakan tidur Ibu, Ayah. Nice dream."
Yasmin hanya menggeleng-gelengkan kepalanya mendengar ucapan absurd sang putra. Tidak banyak memang yang bisa ia lakukan selian menunggu.
Sedangkan Ryder, tentu saja malam ini dia tidak akan bisa tertidur dengan nyenyak. Ada banyak hal yang harus dia lakukan. Pertama adalah menghubungi anak buahnya yang ia tugaskan untuk mengawasi Ayesha.
Ya, Ryder tidak serta merta membiarkan Ayesha pergi begitu saja. Dia tadi langung menghubungi Sam untuk mengirim satu orang ke sisi Ayesha.
" Jadi, dimana dia?"
" Menginap di salah satu hotel Bos."
" Bagus, awasi terus dan selalu laporkan pergerakannya padaku."
Setelah itu Ryder mulai menganalisis pa yang terjadi. Ia mulai menghitung usia Gael, dan memperkirakan kapan Ayesha mulai hamil. Dari situ dia akan tahu kapan terakhir dirinya bertemu dengan Ayesha.
Srak srak srak
Ryder mengeluarkan pena dan kertas dan dia mulai mencorat-coret kertas itu. Ryder juga mencoba mengingat setiap momen pertemuannya dengan Ayesha.
" Setelah aku lulus, aku nggak pernah ketemu lagi sama Ayesha. Tapi kalau melihat usia Gael ditambah masa kehamilan Ayesha, seharusnya kita ketemu lagi kan. Bentar-bentar .... Aaah iya, festival science yang diadain kampus. Dimana aku jadi salah satu pengisi acara. Bener, aku baru inget kalau kita ketemu saat itu."
TBC
semangat kakak...
awal baca ini aku...karya yg bagus ko, kisahnya menarik
lanjut baca...