Kesalahan satu malam membuat Meisya harus menanggung akibatnya seorang diri. Kekasih yang seharusnya bertanggung jawab atas kehamilannya, malah mengabaikan dan mengira kehamilan Meisya sebagai lelucon.
Meisya yang ketahuan hamil, justru diusir oleh keluarganya dan terpaksa membesarkan anaknya seorang diri. Dia dituntut untuk hidup mandiri dan kuat demi anaknya.
Sampai akhirnya, takdir mempertemukan Meisya dan Ello, mantan kekasih sekaligus ayah dari anaknya. Akankah Meisya bersedia mengungkapkan kebenaran tentang anak mereka?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Itta Haruka07, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kesalahan Semalam Bab 32
Meisya sama sekali tidak terpengaruh dengan kata-kata manis yang keluar dari mulut Ello. Dia hanya fokus bekerja meski sesekali Ello melontarkan pujian padanya yang terlihat semakin cantik dan dewasa.
“Selera kamu memang nggak bisa diragukan, Sya. Aku suka sama pilihan kamu!” kata Ello setelah mendapatkan jas untuk pernikahan sepupunya. Padahal, sebenarnya dia tidak perlu repot-repot membeli karena sang ibu sudah menyiapkan semuanya.
“Kasirnya sebelah sana!” balas Meisya sambil menunjuk meja kasir dan dia berjalan lebih dulu sambil membawa jas yang akan dibeli Ello.
Sikap Meisya yang memperlakukannya seperti orang asing sama sekali tidak membuat Ello sakit hati. Laki-laki itu hanya menghela napas dan membuangnya dengan kasar. Seiring dengan embusan napas itulah, hatinya mencoba berbesar hati dan memahami bahwa apa yang dilakukan oleh Meisya jauh lebih menyakitkan dari penolakannya saat ini.
Saat berjalan menuju kasir, mata Ello menangkap sebuah gaun yang sangat cantik. Meski hiasannya sangat sederhana, tapi kesan elegan yang dipancarkannya membuat mata Ello terpesona.
Saat ini, Meisya sudah meninggalkan Ello di meja kasir karena wanita itu tak lagi mau berlama-lama dengannya. Dia beralasan ingin ke toilet agar bisa melarikan diri dari Ello, lagi pula Ello juga sudah selesai berbelanja.
Ketika Meisya sudah menghilang, Ello membeli gaun itu dan memintanya untuk dibungkus terpisah. Lalu, diam-diam dia menemui sang manajer butik dan menitipkan gaun itu untuk Meisya sebagai bonus. Ello juga berpesan untuk memberikannya saat Meisya selesai bekerja dan meminta sang manajer untuk merahasiakan pemberinya.
Hingga saat waktu kerja Meisya berakhir, wanita itu tentu tidak menyangka akan mendapatkan hadiah dari pembelinya. Sang manajer sama sekali tidak menyebutkan nama Ello, dia bahkan mengatakan bahwa gaun itu pemberian dari pelanggan lain yang kebetulan juga dilayani oleh Meisya sebelumnya. Mau tidak mau, Meisya pun menerima gaun cantik itu tanpa tahu siapa pemberinya, meskipun pikirannya mengarah pada Ello.
**
**
“Sya, kamu ada waktu akhir pekan nanti?” tanya Fabio yang sudah menunggu Meisya di depan apartemennya. Laki-laki itu menunggu Meisya membuka pintu seperti rutinitas hariannya karena yakin sang wanita akan pergi ke tempat kursus.
“Kamu setiap pagi selalu bikin aku kaget. Kenapa sih?” tanya Meisya sambil mengunci pintu.
Dia memang sudah sering keluar bareng Fabio dari apartemen, dan hal seperti ini sudah tidak mengherankan lagi untuk Meisya.
“Ada kerabatku yang menikah. Acaranya nanti di Burgundy, di perkebunan anggur dan menurut banyak orang itu adalah tempat yang sangat romantis untuk sebuah pernikahan,” jawab Fabio seraya mengembangkan senyum sempurna.
Meisya tampak berpikir. Dari Paris ke Burgundy memakan waktu yang tidak singkat. Jika dia menemani Fabio, secara otomatis dia akan menginap di sana. Namun, mendatangi tempat pernikahan di tempat yang cukup terkenal itu, tentu akan menambah banyak pengetahuan untuk Meisya yang pada dasarnya adalah seorang perancang busana.
Mendatangi sebuah pernikahan, adalah pembelajaran yang sangat baik. Dia bisa mengadaptasi gaun-gaun luar negeri terutama gaya pakaian orang Perancis dan mengaplikasikannya ke dalam desain versi negaranya sendiri. Itu adalah pengalaman yang sangat berharga.
“Ya, memang kita akan menginap. Tapi, kamu bisa tidur di kamar adik perempuanku yang juga akan datang,” jelas Fabio.
“Apa yang akan dipikirkan keluargamu kalau kamu datang bersamaku?” tanya Meisya tidak begitu yakin untuk pergi.
“Mereka pasti senang karena aku datang bersama wanita cantik,” jawab Fabio yang kemudian tertawa.
“Apa kamu sedang memanfaatkanku untuk berpura-pura menjadi pasanganmu?” tanya Meisya dengan kening berkerut.
Dia tidak tahu banyak tentang Fabio. Yang dia tahu, Fabio memiliki nenek seorang wanita Indonesia dan itu yang membuat mereka terlihat akrab. Akan tetapi, Meisya sama sekali belum pernah bertemu dengan mereka. Bahkan, dia hanya tahu tentang pekerjaab Fabio yang sebagai fotografer sebuah majalah.
Fabio semakin keras tertawa saat mendengar pertanyaan polos dari Meisya. “Tidak. Aku hanya akan bilang kalau kita berteman dekat. Kecuali kalau kamu mau aku berpura-pura lagi seperti saat bertemu teman priamu itu!”
***
Kembang kopinya jangan lupa 💋💋 Barangkali ada yg tinggal di Perancis, boleh aku korek info dikit wkkkk
Mumpung senin, bagi vote gaess ❤️❤️
tapi untuk kebodohannya luar biasa dan sangat luar biasa.
jempol terbalik buat Ello.
krn di awal dia sudah tdk percaya sm meisya..
Tapi ttep aja semua takdir meisya & ello ini di tangan author.. 😅🤣🤣
Sekarang kamu udah sukses dgn cita2 mu,Kenapa kamu masih egois pengerebut anak anaknya Meysa..Bukannya itu yg kamu bilang dulu..