Arya Gunadi Aksa (28 tahun) di suruh pulang ke tanah air. Ia berpikir sang ayah akan memberikan jabatan yang menjanjikan di perusahaan milik keluarganya ternyata kenyataannya berbeda. Ia di paksa mendekati dan membuat putri pesaing bisnisnya jatuh cinta.
Rania Hadinata (26 tahun) wakil CEO HK Grup, dia putri tunggal Reno dan Mischa.
Arya berpura-pura menjadi asisten pribadi Rania, agar semakin dekat nyatanya misi belum selesai dilakukan. Penyamaran yang dilakukan Arya terbongkar bahwa selama ini dirinya adalah putra dari orang kaya juga.
Ancaman apa yang dilakukan Arya, sehingga Rania mau menerima pria itu?
Nadia Maharani, wanita egois ia mantan kekasih Aryo. Ia sengaja mendekati keluarga Gunadi untuk membalas dendam. Namun, usahanya selalu digagalkan seorang pria tampan dan pengusaha muda ketika ia ingin melampiaskan dendamnya kepada sepasang suami istri.
Cerita ini lanjutan dari novel yang berjudul 'Salah Jatuh Cinta'.
Ikutin kisahnya... Selamat Membaca 🌹
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mami Al, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Arya, aku mencintaimu!
Hari ini Arya akan berangkat ke Kota L, bersama dengan karyawan perwakilan perusahaan Wisnu. Mereka akan melihat properti yang ada di sana.
"Aku akan berangkat, kau jangan macam-macam!" ucap Arya menarik pinggang istrinya yang memakaikan dasi untuk suaminya itu.
"Apa kau cemburu?"
"Ya."
"Baiklah aku tidak akan macam-macam," ucap Rania tersenyum.
"Begitu dong, setelah aku pulang. Persiapkan dirimu," bisik Arya.
Rania mengulum senyumnya dan menatap wajah suaminya. "Baiklah, suamiku!" bisiknya manja.
"Kenapa aku jadi malas untuk berangkat?"
"Hei, kau mau ku pecat!"
"Rasanya ingin berduaan denganmu saja," ucap Arya menggoda.
"Lebih baik, kau segera berangkat. Biar urusannya cepat selesai," Rania berusaha melepaskan pelukan suaminya.
Arya melepas pelukannya, namun tangannya kembali menangkup wajah istrinya dan mencium bibir Rania sesaat. "Aku mencintaimu!" ucapnya.
"Karyawan Paman Wisnu sudah menunggumu," Rania menarik tangan suaminya.
"Kau belum membalas ucapanku," protes Arya.
"Nanti saja, kita sarapan dulu!"
Setelah menikmati sarapan pagi, Rania mengantar suaminya menuju mobil.
"Sesampainya di sana aku akan menghubungimu," ucap Arya.
Rania mengangguk setuju.
"Jaga dirimu di sini!" Arya memegang pipi istrinya dengan kedua tangannya. "Aku akan rindu padamu!" lanjutnya lagi.
"Kau di sana tidak berhari-hari, besok siang juga sudah pulang," ucap Rania.
"Entah, kenapa aku sulit sekali meninggalkanmu?"
"Aku akan baik-baik saja, jadi kau tenang saja!" Rania menampilkan senyumnya agar suaminya itu tenang.
"Kalau begitu aku pergi!" pamit Arya.
"Ya, hati-hati!" Rania melambaikan tangannya.
Mobil Arya meninggalkan kediaman keluarga Reno. Setelah suaminya pergi, Rania kembali ke rumah dan mengambil tasnya. Ia berangkat bersama sopir.
-
Pukul 12 siang, Rania mendapatkan telepon dari suaminya kalau dirinya baru saja sampai dan mengingatkan agar istrinya tak telat makan siang. Tak lupa ucapan romantis 'Aku mencintaimu'.
Rania tak membalas ucapan suaminya, ia hanya tertawa di ujung teleponnya setelah itu mematikan panggilan tersebut.
Rania menikmati makan siang di ruangannya, karena ia sangat malas kalau keluar gedung.
Sore harinya suaminya juga mengabarinya, kalau lagi proses pengambilan foto. Lagi-lagi Arya mengucapkan kata-katanya yang diucapkannya ketika pagi sebelum berangkat dan waktu siang. Namun, Rania hanya terkekeh dengan ucapan dari suaminya yang begitu berlebihan apa lagi pernikahan mereka baru menginjak bulan kedua.
Malam harinya, Arya tak menghubunginya. Rania berpikir jika suaminya pasti tertidur atau sedang mengobrol dengan karyawan Paman Wisnu.
......................
Pagi ini, cuaca mendung kemungkinan akan turun hujan. Arya menelepon Rania yang baru saja terbangun karena deringan telepon.
"Halo, Arya!" sapa Rania dengan mata masih tertutup.
"Aku akan pulang siang ini, kenapa kau belum bangun?"
"Hari ini libur, jadi aku tak ke kantor," jawab Rania.
"Aku lupa jika hari ini libur, kalau begitu lanjutkan tidurmu," ucap Arya.
"Kau hati-hati jika berkendara," ujar Rania.
"Iya, siapkan dirimu jika nanti aku pulang."
"Ya, aku akan tampil cantik untukmu."
"Aku tak sabar ingin pulang," ucap Arya dan dibalas suara terkekeh Rania.
-
Makan siang hanya Reno dan Rania saja. Sebelum, Arya hadir di kehidupan mereka semua juga dilakukan berdua.
"Kapan Arya akan pulang?"
"Dari sana siang ini, Yah!"
"Cepat sekali?"
"Rania juga tidak tahu, tapi kata Arya semua berjalan dengan lancar."
"Lebih baik Arya menunda kepulangannya, hari ini hujan sangat deras," ucap Reno.
"Aku akan meneleponnya," Rania menghubungi suaminya. "Tidak diangkat, Yah!" ucapnya lagi.
"Mungkin dia lagi di jalan," ujar Reno.
"Mungkin, Yah!"
Selesai makan siang, Reno dan Rania menikmati waktu santai di ruang tamu. Ponsel Reno berdering, ia pun segera mengangkatnya.
"Di mana kejadiannya?" tanya Reno panik.
Rania yang mendengar ayahnya menerima telepon dengan cepat menoleh, "Ada apa?"
Reno menutup teleponnya dengan lemas, ia menghapus air matanya yang hampir menetes.
"Ayah, apa yang terjadi?" Rania mendekati Reno.
"Kau harus kuat, Nak!" Ia memeluk putrinya.
"Apa yang sebenarnya terjadi?" Rania semakin penasaran.
Dengan mata berkaca-kaca dan suara lirih, Reno berkata, "Arya mengalami kecelakaan!"
Tubuh Rania terasa lemas, wajahnya seketika pucat. "Tidak mungkin," ucapnya menggelengkan kepalanya tak percaya. Ia menatap sang ayah, "Tapi Arya tidak apa-apa 'kan?" tanyanya.
"Mobilnya jatuh ke dalam sungai," jawab Reno.
Rania menutup mulutnya, air mata mulai berjatuhan. "Itu tidak mungkin," ucapnya lirih. "Kita harus ke sana, Yah!" desaknya.
Ayah dan anak pergi ke lokasi jadian di antar sopir, Rayyan dan putranya juga menyusul setelah mendapatkan kabar dari Reno. Begitu juga dengan Wisnu.
Sesampainya di sana, Rania bergegas turun dan berlari menerobos kerumunan orang. Ia mengedarkan pandangannya ke arah sungai. Seorang petugas menarik tangan Rania agar tidak mendekat.
"Arya!" teriak Rania sekuatnya sambil menangis.
Reno mendekati putrinya dan memeluknya.
"Arya pasti selamat, Yah!" ucapnya merancau.
"Tenang, Nak!" Rayyan mengenggam tangan Rania.
"Arya, aku mencintaimu!" ucapnya terisak.
"Ayo, kita kembali ke mobil!" ajak Reno.
"Tidak, Yah. Aku mau di sini sampai Arya di temukan," Rania menolak pulang. Ia berusaha melepaskan pelukan sang ayah.
"Biarkan tim penyelamat yang mencarinya," ucap Rayyan.
"Pa, aku ingin di sini saja!" ucap Rania lemas.
"Tidak, Nak. Kau harus pulang," ajak Rayyan.
Rania berjalan lemas menuju mobilnya, air matanya tak henti menetes. Reno membawa pulang putrinya, ia menelepon Rasti dan keponakannya untuk menemani Rania.
Sementara itu, Rita terus menangis dan jatuh pingsan saat mendengar kabar putranya menghilang. Gunadi dan Aryo pergi mencari tahu kebenaran itu.
"Arya!" Rita terus memanggil nama putranya.
Sasha tak hentinya menangis, "Kakak pasti akan ketemu, Ma!"
Rita hanya diam dan meneteskan air matanya, ia menolak makan. Ia hanya terbaring lemah di atas ranjang.
Di lokasi kejadian, Wisnu menanyakan kronologi sebenarnya. Arya mengendarai mobilnya seorang diri, sedangkan tiga karyawan Wisnu menggunakan mobil berbeda dengan suami Rania.
Saat kejadian, mobil Arya terlihat oleng ke kiri. Tak lama kemudian mobil menabrak pembatas jembatan dan mobil tersebut terjun bebas.
Wisnu memijit pelipisnya, pria itu juga kelihatan panik dan khawatir.
Empat jam kemudian, tim penyelamat berhasil menemukan dan mengangkat badan mobil ke daratan.
Tim penyelamat berhasil mengeluarkan Arya dari dalam mobil dan tim medis membawanya ke rumah sakit terdekat.
Gunadi dan Aryo, mengetahui anggota keluarganya dibawa ke rumah sakit bergegas menyusulnya.
Gunadi dan Aryo tampak cemas menunggu tim dokter keluar dari ruangan operasi Arya. Dengan mempercepat langkahnya, Rita dan Sasha menyusul suaminya ke rumah sakit.
"Bagaimana kondisi Arya, Pa?" Rita tampak khawatir dan lemas.
"Kita tunggu Dokter memberikan penjelasan," ucap Gunadi.
Reno sengaja tidak memberi tahu putrinya, jika Arya berhasil di selamatkan. Ia membiarkan Rania beristirahat karena tadi tak hentinya menangis.
"Bagaimana kondisinya?" tanya Reno kepada seseorang diujung teleponnya.
kacian😭😭😭😭😭😭😭😭😭
Aku update dari tadi pagi, cuma lagi menunggu proses review..
Harap sabar menunggu..
Terima Kasih 🌹
Mengejar Cinta si Tampan..