leni yang ditinggalkan oleh kekasihnya itu dan bahkan tidak bertanggung jawab atas bayi yang ada didalam kandungan nya, hal itu membuat leni diusir dari desanya karena dianggap aib oleh warga setempat
leni akhirnya berjuang sendirian untuk menghadirkan bayi itu kebumi namun dirinya terpaksa harus meninggalkan bayi itu dipanti asuhan karena tak punya uang untuk merawat nya
dendam yang terselimuti nasya karena ulah Vanes yang membully nya itu membuatnya dioperasi dan merubah penampilan nya untuk membalaskan dendam nya dan juga mencari ayah kandungnya untuk menghacurkan pria itu sama seperti pria itu yang sudah menghacurkan ibu Leni ibu kandungnya itu
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jell linaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
20. Ultah Vanes
" nanti saya usahakan walinya datang buu, jadi kita bertiga nggak perlu dihukum "
Eliza dan bianca menatap vanes dengan bingung, siapa akan datang?' tentu saja keduanya itu tak berani memberitahu orang tua mereka sudah pasti akan dimarahi abis abisan
" Vanes. Maksud lo siapa?' gue mana berani kasih tau nyokap " tanya eliza berbisik
" Udah nurut aja lo berdua " singkat vanes, eliza dan bianca pun hanya menurut walaupun tak mengerti maksud vanes
" Yah sudah kalian bisa meninggalkan ruangan saya, dan saya tunggu kedatangan orang tua kalian besok "
" Baik bu kita permisi " Ucap eliza kemudian melangkah keluar diikuti juga dengan vanes dan bianca
" Kekantin yuk gue laper " ajak bianca setelah mereka keluar dari ruang bk
Keduanya itu pun hanya menjawab dengan anggukan dan kata iya, lalu berjalan menuju kantin sekolah
" Gue nggak habis pikir deh, kok bisa sih cupu genderuwo itu berani ngelaporin kita ?" Tanya eliza dengan bingung
" Dia dapetin buktinya dari feli, lo denger tadi tuh guru bilang apa ?" Jawab vanes dengan wajah cemberut
" Lo bakal tinggal diam kan ?" Tanya bianca
" Tau deh, mana nanti malam ada acara ultah gue, undangan udah dibagiin "
" Lo ngudang sih cupu genderuwo juga kan ?" Tanya bianca dengan seyum licik
" Yaa enggaklah, ogah ngapain ngudang dia, yang ada semua tamu undangan pada pergi lagi " jawab vanes yang membuat keduanya itu tertawa terbahak-bahak
" Eh gue serius, bisa kali kita ngerjain dia, sekalian balas feli "
" Apa rencana lo ?" Tanya vanes. Bianca pun memberitahu mereka untuk mendekat dia pun menceritakan semua rencana nya
" Okee jadi kita tinggal nyuruh tuh anak buat ngasih undangan nya " Ucap Eliza
" Nggak usah nyuruh orang, biar gue aja yang ngasih sendiri " Ucap vanes dengan tersenyum licik
" Okee, sekalian kita temenin yaa, gue penasaran sama ekspresi nya sih cupu genderuwo kalau diundang sama idola sekolah "
" Udah pasti kaget lah, ditambah dia senang banget, apalagi dikasih langsung sama pemiliknya, dan nyesel pas ikut acara nya " Ucap vanes dengan seyum, kedua temannya itu hanya tertawa mendengarkan ucapannya dan memikirkan bagaimana nasya saat dipermalukan nanti
" Sumpah deh bii, ide lo ini benar-benar kado spesial, lo nggak ngasih gue tas prancis juga nggak papa "
" Yang penting bisa ngerjain sih cupu "
" Hahahaha "
\*"""\*"""\*
Sesuai perjanjian vanes dan teman-teman nya menghampiri nasya dikantin sekolah yang sedang duduk bersama feli dan ardan
Nasya terlihat asyik mengobrol dengan felicia sambil tertawa, sedangkan ardan hanya diam seperti biasa sambil bermain handphone
" Hai cupu genderuwo, asyik banget ngobrol nya " Ucap vanes yang menghampiri mereka
" Mau lo apa sih?' jangan gangguin nasya, nggak ada puasnya " kesal feli
" Santai aja dong, gue itu ngajak ngomong dia bukan lo putri kodok " jawab vanes yang membuat kedua temannya tersenyum karena memanggil feli dengan sebutan putri kodok
" Hahah, julukan baru kayaknya cocok deh " Ucap bianca tertawa, feli hanya diam, dia sepertinya sudah tidak mood untuk makan karena ucapan mereka
" Nih, undangan, buat ultah gue nanti malam "
" Ngapain lo ngudang nasya?' mau ngerjain dia?' atau apa ?" Tanya ardan serius dengan wajah datarnya
" Lo kenapa sih mikir jelek banget soal gue?'. Cupu genderuwo jangan lupa datang yaa, sekalian tuh ngajakin temen lo, putri kodok " Ucap vanes yang hanya dijawab anggukan oleh nasya
" Cabut guys " singkat vanes, kemudian melangkah pergi bersama kedua temannya
" Lo yakin mau datang sya?' gue nggak yakin deh sama mereka, paling juga cuma ngerjain lo " Ucap Felicia dengan ragu dan juga sedikit khawatir
" Nggak tau, kamu mau datang ?"
" Gue sih tergantung bang ardan, kan dia diundang juga tuh, mau datang atau nggak?"
" Gue males, apalagi ke ultah cewek licik kayak gitu "
" Tuh kan, lo nggak usah datang aja, lagian gue juga yakin, mata satu sekolah tuh pada rabun kalau ngeidolain dia "
" Gimana ya?' aku takut, apa mereka bakalan buat aku lebih parah dari kemarin karena nggak datang?' atau... " Batin nasya dengan bingung
" Nasya, ayo kekelas, bentar lagi bel " ajak feli
" Oh iya " singkat nasya, kemudian bangkit dan ikut menghampirinya kekelas
\*----\*----\*
Malam harinya telah tiba nasya masih berbaring ditempat tidurnya dia masih bingung apakah harus mengikuti acara ulang tahun vanes atau tidak
" Sebenernya sih aku ragu buat ikut, apa nggak usah ikut aja kali ya?' Hem tapi... " Ucap nasya yang terpotong karena deringan ponselnya
Nasya langsung menoleh ada pesan masuk dari vanes, yaitu sebuah vidio, nasya pun akhirnya langsung membuka isi vidio tersebut
Matanya dibuat terkejut dan syok karena melihat felicia yang posisi terikat dan mulut yang ditutup oleh flakban, sepertinya dia berusaha untuk berteriak namun sangatlah sulit sekali
Belum lagi tangan dan kakinya diikat dengan sangat keras
" Itu hukuman buat cewek yang udah ikut campur urusan gue, makanya jangan macam-macam nasya " pesan vanes
" Aku mohon jangan sakiti felicia, lepasin dia " balas nasya
" Hem gimana yaa?' terserah gue sih mau apain dia, lo nggak datang ke pesta ulang tahun gue, buruan datang "
" Kenapa sih aku harus datang ke pesta kamu?' pakai dipaksa segala, emang sepenting itu ya kehadiran aku ?"
" Iya, jelas penting banget nasya, dan lo akan tau jawabannya kalau udah sampai sini "
Nasya kemudian langsung menutup ponselnya setelah membaca pesan itu, tampah berfikir panjang dirinya langsung memakai jaket dan berjalan keluar tentu saja dia tidak berdandan karena sejak dulu dia tidak pernah mempunyai baju yang bagus
Dia kemudian berlari kerumah vanes setelah tiba didepan pagar dia hendak menerobos masuk namun ditahan oleh security yang sedang berjaga di pesta itu
" Maaf, orang seperti anda tidak diizinkan untuk masuk "
" Nggak, saya diundang, ini kartu undangan nya pak " Ucap Nasya memperlihat nya, security itu menatapnya dengan intens sepertinya dia tidak mengizinkan nasya untuk masuk
Karena dia tau betul siapa itu vanes, tidak mungkin mengudang orang seperti nasya ke acara pesta ulang tahunnya
" Tidak kamu pasti berbohong kan, ayo ikut saya " Ucap security itu kemudian memegang nasya untuk membawanya pergi
" Kasih dia masuk pak, dia diundang, nggak lihat kartu undangan nya ?" Ucap alex yang membuat security itu melepaskan tangan nasya
Nasya kemudian langsung berlari dan pergi menghampiri alex untuk menanyakan keadaan felicia
" Mana Felicia tolong lepasin dia, aku udah berada disini sekarang "
" Nggak bisa kayak gitu dong. Nih lo pakai kalau mau kita lepasin felicia " Ucap alex dengan menyerahkan baju badut pada nasya
" Apa ini?' baju badut "
" Gue mau lo dandan kayak badut, buat nghibur seluruh tamu yang ada di pesta ulang tahun cewek gua "
Nasya menatap baju itu, sepertinya rasa malu itu sudah terbiasa dialami nya disekolah, namun kali ini berbeda dia harus mengalami untuk kedua kalinya dimana di acara pesta ulang tahun vanes yang sangatlah ramai
Bukan hanya murid sekolah yang datang, tapi juga seluruh keluarga, tentu saja dia akan ditertawakan didepan banyak orang
" Kenapa?' lo nggak mau hem, lo pengen temen lo mati?' atau... " Alex belum selesai berbicara namun anasya sudah meraih baju itu tampah berbicara sedikit pun
" Bagus " singkat alex setelah nasya menerima baju badut itu
" Aku udah biasa mengalami itu semua, bahkan bumi ini seakan membuat aku begitu hina sehingga dipermalukan dan ditertawakan terus menerus, mungkin ini yang terbaik seenggaknya aku melakukannya sekarang demi keselamatan felicia, orang baik yang selalu bantuin aku. Nggak papa nasya itu cuma tertawaan kok seenggaknya kan felicia selamat dan hari ini akan segera berakhir " batin nasya
Nasya kemudian mengganti pakaian dan mengenakan baju badut itu, vanes dan teman-temannya tertawa puas saat melihat penampilannya
" Hahahaha, sumpah lucu banget, nggak sia-sia gue ngudang lo pesta gue, cocok banget anjir, hahahah " Ucap vanes dengan tertawa puas
\*\*\*
Setelah berselang beberapa saat vanes pun akhirnya meniup lilin ulang tahunnya, dia kemudian menyuapi kue untuk alex setelah itu kedua orang tuanya
Nasya memperhatikan itu dari dalam ruangan, dia seolah begitu iri dengan gelak tawa diantara mereka, dan bahkan ingin sekali merasakan kasih sayang seorang ibu dan ayah
" Hidupnya lengkap banget, beda banget sama aku, nggak mungkin gampang dihancurin begitu aja " batin nasya
Setelah selesai acara potong kue vanes pun berbicara dengan sebuah mice untuk memanggil kedatangan nasya
Bersambung....