Hidup Bintang seketika hancur setelah sahabatnya mengambil kekasih hatinya dan dihari yang sama ia juga harus kehilangan kehormatannya oleh orang yang tidak dikenal karena mabuk.
Apakah Bintang akan selamanya memendam rasa benci dan dendam jika akhirnya ia harus menjadi bagian dari keluarga sahabatnya itu ?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon requeen, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bertemu teman lama
Bintang baru saja selesai membeli sayur di depan rumah ketika ada seseorang yang memanggilnya.
"Bintang ?..Lo Bintang kan ?" sesosok wanita seusia Bintang menatap sambil tersenyum kepada Bintang.
Bintang tampak berusaha mengingat-ingat dan tidak lama kemudian senyum Bintang pun merekah.
"Mery..Lo Mery " tebak Bintang.
"Akhirnya Lo mengingat gw " Bintang dan Mery pun berpelukan.
Mery adalah teman sekelas Bintang dan Dina sewaktu di bangku SMA.
Setelah empat tahun berlalu mereka tidak menyangka akan bertemu di Bandung.
"Gw baru tau kalau ternyata Lo tinggal disini. Padahal Gw sudah beberapa kali datang kesini.. Tante Gw tinggal disini juga " Mery menunjuk rumah bercat biru yang berada tidak jauh dari rumah Bintang.
Bintang mengajak Mery untuk mampir ke rumahnya. Sewaktu sekolah selain dekat dengan Dina, Bintang juga cukup dekat dengan Mery..hanya Dina dan Mery teman dekat Bintang di sekolah karena mereka tidak sombong meskipun berasal dari keluarga kaya raya.
"Lo mau minum apa ?" tanya Bintang.
"Apa saja " jawab Mery.
Bintang pun meninggalkan Mery untuk membuatkan es jeruk. Tidak lama kemudian Bintang datang dengan segelas es jeruk dan sepiring cemilan.
"Lo sekarang sukses ya Bi " ucap Mery ketika melihat mobil milik Bintang yang berada di carport. Selain itu rumah Bintang pun meskipun tidak terlalu besar namun sangat cantik dan mewah..sesuai selera Dipa pastinya.
"Sejak kejadian itu apa Lo dan Dina masih berkomunikasi ?" tanya Mery.
Dulu Bintang sempat menumpahkan rasa sakit hatinya kepada Mery ketika Dina dan Leon berselingkuh. Jadi bisa dibilang Mery adalah saksi hancurnya hubungan antara Bintang, Dina dan Leon. Dan saat itu Mery sangat kecewa dengan apa yang sudah Dina lakukan kepada Bintang.
"Kami sudah tidak pernah berkomunikasi, bagi Gw Dina dan Leon sudah mati " jawab Bintang.
Mery tertawa mendengar ucapan Bintang. Baginya wajar jika Bintang masih memendam rasa benci kepada Dina dan Leon.
"Bundaaa..aku haus " obrolan Mery dan Bintang terjeda dengan kedatangan Langit.
"Bi..ini anak Lo ?" tanya Mery menatap kagum pada bocah tampan yang memanggil Bintang Bunda.
"Iya..kasih Salim sama Tante Mery !" ucap Bintang kepada Langit.
Langit mengulurkan tangannya kemudian mencium tangan Mery.
"Tunggu dulu ya Mer, Gw bikinin anak Gw susu dulu " Bintang meninggalkan Langit bersama Mery ke dapur untuk membuat susu.
"Ya ampun anak Lo ganteng banget, sopan lagi " puji Mery ketika Bintang muncul dengan botol susu ditangannya.
"Pantas Papanya juga ganteng " Mery melirik kearah dinding dimana terpajang photo Bintang, Langit dan Dipa.
"Bisa saja Lo " jawab Bintang sambil tertawa.
"Ngomong-ngomong sejak kapan berada di rumah Tante Lo ? " tanya Bintang.
"Sejak kemarin, gw kasih undangan pernikahan..eh sekalian juga buat Lo ...Minggu depan gw nikah di Jakarta.Lo datang ya !" Mery memberikan sebuah undangan pernikahan yang ia ambil dari dalam tas nya.
" Gw usahain datang " jawab Bintang.
"Bukan usahain..tapi harus !" Mery memaksa membuat Bintang tertawa.
"Hai ganteng siapa namanya ?" Mery mencolek pipi Langit dengan gemas.
"Langit " jawabnya sambil menyedot susu botolnya.
"Nama yang bagus, nanti ketemu di Jakarta ya sama Ayah dan Bunda " ucap Mery. Langit mengangguk.
"Anak Lo lucu banget sih Bi..bikin gemes " ucap Mery.
"Buat merayakan pertemuan kita, kita berphoto bertiga yuk ..gw kangen photo-photoan sama lo !" ajak Mery.
Mery, Bintang dan Langit pun berphoto bertiga. Mery dan Bintang tampak berphoto dengan pose yang lucu persis seperti yang biasa mereka lakukan empat tahun yang lalu sebelum Bintang dikeluarkan dari sekolah karena hamil.
Setelah beberapa jam berada di rumah Bintang, Mery pun pamit pulang. Sebelum Mery pulang Bintang berpesan kepada Mery untuk tidak mengatakan kepada siapapun mengenai tempat tinggalnya terutama kepada Dina. Mery pun mengiyakan. Mery tau jika sampai saat ini Bintang masih belum bisa memaafkan kesalahan yang Dina dan Leon lakukan
Jakarta
Dina menatap photo Bintang dan Mery bersama seorang bocah lelaki seusia Lana yang ia yakini jika itu putra Bintang.
Semalam Dina melihat photo mereka bertiga di instastory milik Mery dengan caption 'Tidak menyangka ketemu Bintang, tambah cantik saja 😘"
Pada postingan Mery semalam Dina sangat tertarik pada baju yang dikenakan oleh putra Bintang. Di photo itu tampak bocah lelaki itu mengenakan kaos yang sama persis dengan yang Leon beli pada saat mereka berlibur.
Mungkin siapa saja bisa memiliki kaos seperti itu bukan hanya bocah lelaki itu. Tapi selain mengenakan kaos yang sangat mirip bocah lelaki itu juga sedang memegang mainan kayu yang sama persis dengan yang dibeli Leon dulu.
Kecurigaan Dina semakin kuat jika Leon dan Bintang masih saling berkomunikasi, mungkin yang lebih parah adalah kemungkinan bocah itu adalah putra Leon..ya Tuhaan kepala Dina rasanya mau pecah memikirkan semua kemungkinan yang bisa saja terjadi.
Terdorong rasa penasaran yang sangat besar, Dina pun berusaha mencari tau keberadaan Bintang dan putranya kepada Mery.
Dina menghubungi Mery dan meminta untuk bertemu. Mery yang kebetulan sudah kembali dari Bandung menerima ajakan Dina untuk bertemu.
Dina dan Mery bertemu di sebuah kafe yang sudah mereka janjikan. Begitu bertemu Dina tidak dapat menahan diri dan langsung menanyakan keberadaan Bintang.
"Semalam gw lihat instastory Lo, gw penasaran dimana Lo ketemu dengan Bintang ?" tanya Dina to the point.
"Sudah gw duga, pasti Lo bakalan nanyain Bintang " Mery tersenyum kearah Dina. "Gw pangling loh ketemu dia..dia makin cantik "
"Dimana Lo ketemu sama Bintang ?" Dina malas mendengar Mery yang memuji Bintang, ia lebih tertarik dimana Mery bertemu dengan Bintang.
"Gw ketemu dia di Surabaya, sepertinya sekarang dia sudah sukses..mobil dan rumahnya saja bagus " jawab Mery.
"Bisa gw minta alamat dia ?" tanya Dina.
"Untuk apa Din ? sepertinya dia tidak akan mau ketemu sama Lo..bahkan sebelum kami berpisah dia sempat berpesan sama gw untuk tidak memberitahu Lo tempat tinggalnya , tapi gw cuma kasih sedikit bocoran sama Lo kalau sekarang dia tinggal di Surabaya " ujar Mery berbohong.
"Gw..cuma ingin minta maaf sama dia " dusta Dina.
"Saran gw ya Din.. sebaiknya Lo jangan lagi mengusik hidup Bintang, sudah cukup dia menderita karena Lo udah mengambil kekasihnya dulu. Gw lihat sekarang dia sudah bahagia dengan keluarga kecilnya " nasehat Mery.
"Keluarga kecilnya?" tanya Dina.
"Ya..anaknya ganteng banget " jawab Mery.
"Lo ketemu sama suaminya juga ?" tanya Dina penasaran.
"Tidak..gw tidak ketemu sama suaminya " jawab Mery.
Mendengar Bintang tinggal di Surabaya kekhawatiran Dina jika Bintang dan Leon sering bertemu sedikit berkurang. Selama ini Leon termasuk jarang pergi ke Surabaya.
"Menurut Lo apakah Bintang masih membenci gw ?" pertanyaan bodoh itu terlontar dari mulut Dina. Sudah jelas Bintang masih membencinya. Buktinya ketika mereka tidak sengaja bertemu Bintang sempat melontarkan sindiran pedas kepada Dina.
"Yang gw lihat sih begitu " jawab Mery.