NovelToon NovelToon
Balas Dendam Istri Yang Tersakiti

Balas Dendam Istri Yang Tersakiti

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Suami Tak Berguna / Ibu Mertua Kejam / Saudara palsu
Popularitas:2.5k
Nilai: 5
Nama Author: Diandra Deanova

"Ibumu pembunuh!"teriak Amanda.Dadanya bergemuruh.Emosinya berkobar-kobar melihat sang putri kecilnya kini meregang nyawa karena ulah mertuanya.

"Kamu mengatakan ibuku seorang pembunuh?Dia itu mertuamu!Yang berarti ibumu juga Amanda!"teriak Richard tak mau kalah.Ia tak mau ibunya dituduh sebagai pelenyap nyawa putrinya.

Amanda,seorang istri yang harus mencari nafkah karena suaminya , Richard tak mau bekerja setelah dipecat dari tempatnya bekerja.Ia harus mengasuh putrinya yang masih berusia dua bulan,namun tanpa sepengetahuan Amanda,ibu mertuanya memberikan makanan yang belum boleh dikonsumsi oleh bayi , hingga sang anak meninggal dunia.

Bagaimana kelanjutan kisahnya?Ikuti terus yuk kisah mereka🥰

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Diandra Deanova, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

EPISODE 26

Setelah minum beberapa teguk,badanku terasa kembali.Aku langsung berdiri."Tolong Mas.Bantu aku mengangkatnya dari bawah"ucapku kepada orang memberiku air.Kami sudah menelpon damkar dan ambulans.

"Mas,tunggu saja dulu"jawab pria tersebut.Memang tidak ada jalan untuk turun ke bawah.Di bawah jembatan ini banyak bebatuan yang besar.Tidak ada air yang mengalir.Aku memegang dadaku yang terasa sakit.

"Lisa!Kenapa kamu jadi seperti ini?"Mbak Arin masih terus berteriak.Sedangkan Ibu pingsan.Semua orang mencoba menenangkan kami.Hingga aku melihat Amanda dan mamanya datang.

"Kamu!Kamu yang menyebabkan Lisa jadi seperti ini!"teriakku kepada Amanda.Dia menatapku lekat.

"Lho?Aku kan sudah menawarkan untuk menyelamatkannya dengan membawa pergi dari kosan kalian.Tapi kamu malah menahannya.Ini semua karena kesalahanmu Mas!"jawab Amanda yang semakin membuat dadaku sakit.

"Apakah benar ini karena kesalahanku?Lisa meninggal karena salahku?".Aku berjalan menjauhi Amanda dan berjalan menuju mobil.Nafasku terasa sesak.

"Lisa,apa memang ini adalah kesalahanku?"

Sirine damkar terdengar dari kejauhan.Aku juga melihat ada polisi yang meminta orang-orang menjauh dari jembatan.Ibu dan Mbak Arin dipapah untuk menuju ke mobil.

Ambulans pun sudah tiba.Aku keluar dari mobil dan mendekati petugas."Aku..aku kakaknya"ucapku yang meminta izin agar diperbolehkan melihat proses pengangkatan Lisa.

"Tunggu saja disini."

Aku tak diizinkan untuk mendekat.Pandanganku sedikit kabur.Namun,aku masih bisa berdiri.Di kepalaku terus terngiang ucapan Amanda yang menyalahkanku atas kejadian ini.Rasanya kepalaku mau pecah.Tidak lama,hingga jenazah Lisa berhasil diangkat.

Aku langsung berlari mendekatinya.Awalnya,aku berharap ini hanyalah mimpi semata."Itu bukan Lisa meski baju yang dipakai memang baju miliknya"

ucapku saat melihat jenazah itu.

"Ini benar Lisa."

Ibu dan Mbak Arin pun berlari ke arahku.

"Lisaa!Lissaa!"teriak Mbak Arin yang bahkan suaranya sampai hilang.

"Itu Lisa Bu!Itu Lisa!!"teriak Mbak Arin lagi.

Jenazah Lisa akhirnya dibawa ke mobil ambulans.

"Ibu..Lisa meninggal Bu..Lisa meninggal!"teriak Mbak Arin histeris.Aku menangis.Air mataku jatuh tanpa bisa ku tahan.Kami bertiga pun langsung mengikuti ambulans dari belakang.

"Kenapa Lisa bunuh diri?Siapa yang mengancamnya?Siapa yang membuatnya jadi seperti ini?"

"Kalau Ibu tidak menjual Lisa kepada Tante Sofi,tentu dia tidak akan sehancur ini!"teriakku di mobil.Ibu yang sedang menangis bersuara pun langsung terdiam dan menatapku tajam.

"Kamu masih menyalahkan Ibu?Kamu yang tidak bertanggung jawab.Kamu katakan kepada Amanda kalau kamu yang akan melindungi Lisa!"jawab Ibu emosi.Aku mengatur nafasku.

"Diam!Kalian berdua diam!Bukan saatnya untuk saling menyalahkan!Sekarang Lisa meninggal.Kalau kalian begini,besok siapa lagi yang akan mati!Hah!"teriak Mbak Arin.

Aku terus menyetir dan mengatur emosiku.Tidak lama kami sampai di rumah sakit.Aku langsung berlari untuk melihat jenazah Lisa.Begitu pun dengan Ibu dan Mbak Arin.Kami semua langsung bertanya ruang jenazah.

Jenazah Lisa sedang dibersihkan dan langsung dilakukan proses autopsi.Cukup lama kami menunggu,hingga ada satu petugas yang mendekat dan menyerahkan sebuah tas kepasa kami.

Ibu langsung membuka tas tersebut.Uang lima puluh ribuan memenuhi tas tersebut.Dan ada satu lembar kertas di dalamnya.Aku membuka kertas tersebut.Tulisan tangan Lisa.Ya,aku hafal tulisannya.

Bersambung..

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!