NovelToon NovelToon
Cinta Di Ujung Perceraian

Cinta Di Ujung Perceraian

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Nikah Kontrak / Angst
Popularitas:15k
Nilai: 5
Nama Author: ainuncepenis

Terpaksa menggantikan sang kakak untuk menikahi pria yang tidak diinginkan kakaknya. Menjalani pernikahan lebih dari 3 tahun, pernikahan yang terasa hambar, tidak pernah disentuh dan selalu mendapatkan perlakuan yang sangat dingin.
Bagaimana mungkin pasangan suami istri yang hidup satu atap dan tidak pernah berkomunikasi satu sama lain. Berbicara hanya sekedar saja dan bahkan tidak saling menyapa
Pada akhirnya Vanisa menyerah dalam pernikahannya yang merasa diabaikan yang membuatnya mengajukan permohonan perceraian.
Tetapi justru menjelang perceraian, keduanya malah semakin dekat.
Apakah setelah bertahun-tahun menikah dan pada akhirnya pasangan itu memutuskan untuk berpisah atau justru saling memperbaiki satu sama lain?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ainuncepenis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 2 Kontrak Pernikahan.

Sinar matahari yang begitu cerah pagi ini yang padahal tadi malam baru saja hujan deras. Cahaya matahari masuk dari sela-sela jendela yang sama sekali tidak membangunkan Vanisa yang tertidur lelap dengan selimut yang menutup seluruh tubuhnya dan hanya memisahkan wajah cantiknya saja.

Cahaya matahari membuat hangat pada wajahnya tidak mengganggu tidurnya sama sekali, mungkinkah Vanisa begitu lelah yang membantu orang-orang yang tadi malam lembur menyiapkan hari pernikahan untuk Kakaknya.

Gadis cantik yang pendiam itu memang memiliki hobi yang suka mempercantik ruangan. Telaten dalam menyusun dekor bunga yang indah-indah baik di dalam vas pun diletakkan di mana saja yang menjadikan ciri khas dan membuat keindahan tersendiri.

"Vanisa bangunlah!" suara itu begitu keras sebelumnya ditambah dengan suara hentakan pintu kamar yang terbuka yang hampir saja membuat pintu kamar itu lepas.

"Vanisa jangan terus menjadi batu seperti ini. Bangun cepat!" teriak Sarah yang akhirnya mengejutkan Vanisa sampai membuat Vanisa kaget.

"Mah..." lirihnya dengan suara khas bangun tidur yang memijat kepalanya yang pasti sakit gara-gara dikejutkan secara tiba-tiba.

"Ada apa. Mah?"

"Apa tidak bisa memanggil Vanisa pelan-pelan?"

"Apa Vanisa terlambat ke acara pernikahan Kak Angela?" tanya Vanisa yang mencoba untuk duduk dengan menurunkan selimutnya.

Sarah yang langsung mendekati Vanisa dengan memegang kedua bahu Vanisa.

"Ini saatnya. Akhirnya yang ditunggu-tunggu juga terjadi. Vanisa kamu akan menjadi menantu orang terkaya!" ucap Sarah dengan begitu semangat dan bahkan mengeluarkan senyum lebar.

Vanisa yang bener-bener sangat bingung, "maksud Mama apa?" tanyanya.

Dalam pikirannya mengingat dua minggu yang lalu pertemuan dengan keluarga Ronald dan di sana Sarah membahas tentang dirinya yang akan dinikahkan dengan seorang pria pengusaha Tambang, saat pulang dari cara makan malam itu juga tidak ada pembahasan antara mereka berdua dan wajar saja jika sekarang reaksinya seperti itu yang takut jika dia benar-benar akan dinikahkan.

"Ini yang Mama tunggu-tunggu selama ini. Akhirnya tidak akan ada lagi yang merendahkan kita dan termasuk wanita itu. Tidak akan ada yang memandang kita sebelah mata. Kamu menjadi menantu orang kaya. Kamu akan menjadi Nyonya Bagaskara pemilik Negara ini!" tegas Sarah dengan sangat cepat.

Ha-ha-ha-ha-ha-ha-ha.

Seketika kamar yang tampak rapi itu dipenuhi dengan suara tawa dari Sarah. Vanisa masih sangat bingung dengan apa yang dimaksud oleh ibunya itu yang tiba-tiba saja terlihat begitu bahagia sekali.

"Vanisa benar-benar tidak paham apa yang mama katakan?" tanyanya.

"Kenapa kamu begitu bodoh sekali yang ikut-ikutan bodoh seperti Angela yang tiba-tiba kabur di hari pernikahannya," ucap Sarah.

"Apah kak Angela kabur!" pekik Vanisa.

"Sudah kamu jangan banyak berpikir atau bertanya ini itu. Sekarang kamu cepat siap-siap dan pakai gaun pengantin yang ada di kamar Angela. Kamu akan menggantikan Angela di hari pernikahannya. Kamu akan menikah dengan Arvin Ananta Bagaskara. Kamu yang akan menjadi menantu dari keturunan Bagaskara!" tegas Sarah yang benar-benar sangat mengejutkan Vanisa yang seolah ingin membuat jantungnya melompat dari tempatnya.

Matanya yang yang kecil sampai membelalak sehingga bola mata itu hampir jatuh. Dia sangat tidak percaya dengan pernyataan ibunya yang tiba-tiba saja membuat keputusan untuk mengubah calon pengantin Kakaknya dan tanpa ada persetujuan darinya.

Vanisa bahkan masih kaget jika sang kakak kabur di hari pernikahannya yang dia tidak tahu apa alasannya. Vanisa tidak menginginkan semua itu dengan cepat dia langsung turun dari ranjangnya yang bahkan sampai menabrak bahu Sarah.

"Mama tahu kamu juga begitu sangat bahagia dan semangat sekali, cepatlah berganti pakaian!" teriak Sarah yang masih saja sibuk dengan tawanya.

Vanisa yang berlari menuju kamar Angela dan benar-benar melihat kamar itu kosong dan hanya terlihat gaun pengantin yang berada di patung. Suara nafas Vanisa sudah tidak beraturan yang terus melihat di sekitar kamar tersebut mencari-cari Angela.

"Kak Angela!"

"Kak!"

Vanisa berteriak dengan kepanikan yang pasti tidak menginginkan pernikahan itu. Bagaimana mungkin dalam sekejap dia akan menikah dengan laki-laki yang seharusnya dinikahi kakaknya. Sangat tidak masuk akal.

***

Vanisa gadis yang penurut sejak kecil yang tidak pernah membantah apapun yang dikatakan ibunya sama seperti hari ini tidak bisa protes yang membuat Vanisa yang pada akhirnya menggunakan gaun pengantin itu.

Dia yang terdiam terpaku duduk di kursi pelaminan yang dikelilingi dengan berbagai bunga yang mana semua itu adalah hasil dekornya. Tidak disangka bahwa dia yang akan duduk di sana.

Gaun pengantin yang juga dia yang telah menemani Angela untuk melakukan fitting dan ternyata gaun warna putih yang memiliki volume di bagian bawahnya dengan lengan yang berada di bahu ternyata sekarang dia yang telah mengenakannya.

Vanisa benar-benar sangat cantik dengan tatanan rambut yang disanggul dan diberikan Selayar berwarna putih. 2 jam yang lalu dia baru saja sudah resmi menjadi istri Arvin. Pernikahan secara singkat yang terjadi dan dihadiri keluarga besar.

"Kenapa semua bisa seperti ini. Kenapa aku yang menjadi pengantinnya?" tanyanya dengan penuh kebingungan masih merasa bahwa dia sekarang masih tertidur dan berada di alam mimpi.

Tetapi nyatanya sebentar lagi dia akan dibawa ke hotel untuk melakukan resepsi yang sudah direncanakan dua keluarga besar itu sebelumnya. Tidak ada yang berubah dalam pernikahan itu dan hanya calon pengantin wanitanya saja yang berubah.

Krrekkk.

Pintu ruangan itu terbuka yang memperlihatkan seorang pelayan berjalan semakin mendekati Vanisa.

"Nona pasti sangat lelah sekali. Nona sebaiknya beristirahat di kamar," ucap pelayan itu.

"Kamar! Bukankah aku harus ke gedung pernikahan untuk melakukan resepsi?" tanya Vanisa.

"Tidak ada resepsi," bukan pelayan yang menjawab, tetapi muncul suara yang sangat dingin dari balik pintu.

Kepala Vanisa yang langsung melihat ke arah pintu tersebut dan memperlihatkan pria tampan yang berapa jam yang lalu duduk di sampingnya yang mengucapkan ijab kabul dengan sangat lantang tanpa ada rasa gugup sama sekali.

Pria dengan tinggi 180 cm itu berjalan dengan langkah kaki yang begitu lebar, struktur tubuh yang sangat tegap dan memperlihatkan dia ada laki-laki yang berwibawa, dengan aura wajah yang sangat dingin yang begitu berkarismatik yang pasti tidak ada wanita yang akan menolaknya.

Ketika Arvin sudah berdiri di depan Vanisa yang membuat pelayan menundukkan kepala dan langsung pergi dari ruangan tersebut.

"Bagaimana mungkin resepsi pernikahan akan diadakan. Jika calon pengantinnya saja sudah diganti. Orang-orang sangat mengetahui Putri pertama dari tuan Daniel dan juga calon istri dari Arvin Ananta Bagaskara siapa di undangan dan siapa yang tiba-tiba muncul di resepsi. Jadi pada kesimpulannya tidak akan ada resepsi," tegas Arvin.

"Baguslah!" batin Vanisa yang ternyata setuju.

Arvin melihat penampilan Vanisa dari bawah sampai atas dengan dahi Arvin yang mengkerut.

"Apa kau pantas?" tanyanya.

"Hah!" sahut Vanisa kebingungan dengan dahi mengkerut.

"Apa yang kau pakai bukanlah milikmu. Kau hanyalah seorang pengganti dan kau pikir pantas memakai semua ini. Jadi lepas semua yang kau pakai, adalah milik calon istriku!" tegas Arvin.

Vanisa menelan salivanya. Dia seakan terpojok dengan kata-kata Arvin yang seolah bahwa dia sengaja mengambil semua yang telah dimiliki calon istri Arvin. Padahal dia saja dipaksakan untuk melakukan tindakan bodoh seperti ini.

Bersambung......

...Jangan lupa untuk subscribe, like, koment dan vote yang banyak, terus dukung karyaku ya dan jangan bosan-bosan memberikan komentar. Terima kasih....

1
Naufal Affiq
vanisa sebenarnya alvin itu menjaga mu,dia tidak mau kalau kamu sampai celaka,maka dari itu saling mengertilah saat ini,karena dia membutuh kan mu,jadi tolong mengertilah vanisa
Teh Euis Tea
mungkin itu ibu kandungnya arvin, sedangkan bu lala mungkin ibu tirinya
lalu siapa orang yg mengingunkan alvin jatuh ya?
Naufal Affiq
lanjut thor
Teh Euis Tea
syukurlah vanisa selamat
mbok Darmi
sebenarnya yg paling bodoh disini arvin dia hanya boneka ortu nya laki2 plin plan ngga tegas ngga salah vanisa menuntut cerai bisa matikan berdiri punya suami modelan arvin
meris dawati Sihombing
Othor fokus dong ngetiknya, bnyak typo..ceritanya jg jgn terus menjatuhkan mental orng, dah 3 thn hrsnya sdh berontak.
meris dawati Sihombing
bnysk banget typonya..nm bersalahan
Warung Sembako
emak durjana..
mbok Darmi
mampuss kamu sarah karena mulut ember mu sekarang nasib vanisa diujung tanduk bener kata daniel kamu manusia egois yg ada didunia ini mengorbankan segala cara demi ambisi mu bukan kebahagiaan anakmu ya..sudah nikmati saja kalau vanisa dibunuh sama penculik nya kamu cuma bisa menyesal saja, dasar ibu lucknut matre
Herman Lim
gila vanisa sungguh sangat kasian apalgi dgn kata Arvin yg sangat kejam
Teh Euis Tea
emang benar semua itu gevara sarah yg ingin vanisa di akui publik jd vanisa di culik
mbok Darmi
arvin pembicaraan mu dgn penculik vanisa sedikit banyak membunuh vanisa secara perlahan hbs ini saat nantinya dia akan beneran di eksekusi penculik nya dia akan pasrah krn merasa hidupnya tdk penting bagi siapapun
Teh Euis Tea
nudah"an vanisa bisa selamat dan lepas dari orang yg menculiknya
Herman Lim
pasti ada yg menculik vanisa
Teh Euis Tea
duhhh siapa lg yg nyulik vanisa ya?
apa motifnya hingga vanisa yg di culik?
jd makin penasaran aku
mbok Darmi
Arvin kamu bener2 suami lucknut sampai usia pernikahan 3 tahun jamu tdk tau telp tempat vanisa kerja temen akrab nya juga tdk tau knp sekarang kamu repot2 cari vanisa yg ngga pulang biarin aja toh tdk menyusahkan kamu katanya ngga usah saling peduli itu cam kan, feeling ku vanisa diculik atas permintaan lara
mbok Darmi
coba dari awal vanisa tegas seperti ini ngga bakalan dia dijadikan sapi perahan ortu nya dan tumbal kemarahan mertua nya semua sdh terlanjur tinggal sekarang mantapkan hati untuk proses perceraian jgn mau mundur vanisa
mbok Darmi
tetap lanjutkan gugatan cerai mu vanisa buat semua orang yg selama ini meremehkan mu sadar diri mereka semua hanya mau memanfaatkan kamu saja mereka pikir kamu gadis yg lemah makanya mereka ngelunjak begitu juga arvin suami lucknut
Naufal Affiq
mantap👍
Teh Euis Tea
mantap vanisa, lanjutkan km berhak bahagia
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!