Kisah perjalanan cinta seorang pengusaha muda Bima Mahadewa dengan seorang gadis yatim sederhana bernama Nelam Purnamasari.
Mereka dipertemukan karena suatu kesalahan.Di suatu malam, Bima yang di bawah pengaruh obat perangsang memperkosa Nelam. Sehingga perkosaan itu membuat Nelam hamil tanpa dia tahu siapa sosok yang telah memperkosanya sampai hamil.
Nelam sangat membenci janin yang berada dalam kandungannya karena janin itu yang telah membuat masa depannya hancur dan sosok ibu yang di cintai harus meninggal dunia karena shock melihat keadaan dirinya yang hamil tanpa suami.
Sampai bayi itu lahir dan tumbuh menjadi anak yang lucu. Namun Nelam tetap membencinya.
Sampai akhirnya hari naas pun terjadi,anaknya harus meregang nyawa karena menyelamatkannya dari kecelakaan. Tentu saja kejadian itu membuat Nelam merasa bersalah sampai harus mengalami depresi.
Bisakah Nelam sembuh dari depresinya?
Bagaimana takdir mempertemukan Bima dan Nelam?
Temui kisah seru mereka.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Isma ismawati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Masa lalu yang terkuak
Bab 24
"..Darah Daging Yang Di Benci.."
Acara syukuran semalam berjalan lancar dan khidmat.
Hari ini adalah acara siraman..Bima dan Nelam sedang mempersiapkan diri..tampak semua persiapan sudah mencapai 100%..acara pun segera di mulai.
Rangkaian prosesi siraman pun telah selesai di laksanakan.
Dilanjutkan dengan acara makan makan.. kebetulan acara siraman hanya sahabat dan kerabat dekat yang di undang jadi tamu tidak terlalu banyak yang datang..media juga di batasi karena keluarga Bima dan Nelam ingin acara saklar ini di lakukan dengan khidmat.
Jika umumnya acara siraman itu besok nya langsung acara akad nikah tapi Bima dan Nelam berbeda.. mereka melakukan acara siraman seminggu sebelum akad.
"Wah Bima sebentar lagi di pingit nie..kalian ga boleh ketemu dulu"Ucap salah satu kerabat Sinta.
"Jangan kan satu Minggu..satu bulan saja kami sudah di larang buat bertemu..paling ketemu nya cuma fitting baju pengantin.."Jawab Bima sambil melirik ke arah Sinta dan Nelam.
"Ini demi kebaikan kalian juga..biar jangan aneh aneh..mentang mentang mau menikah nanti kamu merasa bebas buat melakukan perbuatan-perbuatan museum.."Jawab Sinta enteng.
"Mahhhhhhh...."Ucap Bima dan Sinta bersamaan dengan wajah memerah karena malu.
"Mamah kalau ngomong suka ga di ayak"Batin Bima menatap sebal Sinta.
"Cieee kompak banget.."kerabat Sinta menimpali.
Jadilah Bima dan Nelam menjadi bulan bulanan Sinta dan kerabat nya.
Sementara itu Antasari sedang bicara serius dengan Beni sambil duduk di depan kolam renang.
"Informasi apa yang kamu dapat Ben??"Tanya Antasari.
Beni menarik napas sebelum menjawab pertanyaan Antasari.
"Pada saat kecelakaan Bu Sekar langsung mengalami kontraksi..dan bayi nya harus segera di selamat kan.. sedangkan pak Antasari saat itu sedang koma"Jawab Beni.
Beni ragu untuk melanjutkan kata-katanya.
"Laluuuu..."???Tanya Antasari dengan penuh penasaran.
"Ini ada hubungannya dengan Ibu Rossa..."Jawab Beni Ragu
"Rossaaaaa...?"Tanya Antasari sambil mengerutkan keningnya.
"Apa pak Antasari mengingat ibu Rossa???"Beni balik bertanya sambil menatap Antasari.
"Rossa...!! Antasari menyebut nama itu lagi sambil berpikir.
"Iyaa Rossa adalah anak sahabat ayahku..kami juga berteman dari SMA sampai kuliah"Jawab Antasari masih dengan mengumpulkan ingatan nya.
"Orangtuanya ingin sekali menjodohkan kami berdua..tapi aku menolaknya..ayah tidak memaksakan kehendak nya dan sepertinya ibu ku kurang menyukai Rossa"Antasari berkata sambil memijat keningnya.
"Sudah pak Antasari jangan di paksakan untuk mengingat nya lagi..pelan pelan saja..nanti mempengaruhi kesehatan bapak"Ucap Beni sambil menepuk pundak Antasari.
"Aku ingat Rossa sangat terobsesi pada ku sampai akhirnya aku jatuh cinta sama adik kelas di kampus ku yaitu Sinta istri ku.."Ucap Antasari dengan mata terpejam dan menyandarkan bahu nya di kursi.
"Tapi seingat ku Rossa sangat menerima kehadiran Sinta walaupun aku tahu hatinya terluka.."Ucap Antasari lagi sambil membuka matanya.
"Lalu apa hubungan Rossa..Sinta dan Sekar??Tanya Antasari sambil menatap Beni.
"Menurut informasi yang saya dapat kalau kecelakaan yang menimpa bapak dan ibu Sekar adalah sabotase.."Jawab Beni lagi.
Antasari tersentak kaget sambil memicingkan matanya.
"Maksud kamu kalau kecelakaan yang menimpa aku dan Sekar adalah rencana seseorang???"Tanya Antasari sambil menatap tajam Beni.
Beni pun mengangguk.
"Dan memori yang hilang dari ingatan bapak itu juga rencana seseorang""Jawab Beni lagi.
"Apaaaaaa..."Tanya Antasari kaget dengan tatapan mata yang semakin tajam ke Beni.
Beni menghela napas.
"Semua sudah di rencanakan dengan rapi.."Jawab Beni.
"Tapi ulah siapa.dan apa motif nya???!!!"Tanya Antasari geram..tangan nya mengepal keras dan terdengar napasnya yang naik turun menahan geram.
"Cinta..cemburu..dendam dan bisnis itu motif nya"Jawab Beni dengan tegas.
"Siapa mereka yang berani dan tega melakukannya???"Tanya Antasari.
"Rossa..apa benar Rossa yang melakukan nya??Tanya Antasari lagi sambil menatap Beni kembali.
"Iya benar Bu Rossa yang melakukan nya..tapi dia tidak sendiri banyak pihak yang membantu nya di sini dan ini masih kami selidiki.
"Antasari membuang napas nya kasar
"Selidiki terus aku ingin misteri ini segera terkuak"Ucap Antasari dengan mata memerah menahan amarahnya.
"Baik pak..kalau begitu saya pamit dulu.."Jawab Beni
"Makanlah dulu.. banyak hidangan yang tersedia.."Ucap Antasari
Beni mengangguk.
Antasari dan Beni pun meninggalkan kolam renang dan menuju taman yang di jadikan tempat acara akad sekaligus tempat menjamu para tamu yang hadir.
Tanpa mereka sadari ada seseorang yang mendengar kan pembicaraan mereka.
Bima..Aluna dan Sinta sibuk menemani para tamu.
Tiba tiba Bima menarik tangan Nelam menjauh dari keramaian.
Nelam tercekat
"Mas Bima.. bikin kaget aja.."Ucap Nelam sambil mengikuti langkah Bima.
Bima hanya tersenyum dan terus melangkahkan kaki nya dengan menggenggam tangan Nelam.
Dia membawa Nelam ke kazebo yang terletak di belakang rumah yang dikelilingi kolam ikan yang indah di tambah air terjun buatan.
Lalu Bima mendudukkan Nelam di kursi panjang yang menghadap kolam ikan kemudian Bima duduk di sebelah nya.
Sambil memandang dan menggenggam tangan Nelam..Bima berkata dengan senyum bahagia nya.
"Nelam kamu cantik sekali.. kecantikan mu benar benar alami..aku lelaki beruntung yang akan menjadikan kamu seorang istri"Ucap Bima sambil mencium tangan.
"Mas Bima bisa aja..jangan pernah melihat seseorang dari fisik apa lagi memuja nya..karena fisik itu akan hilang termakan waktu.."Jawab Nelam menatap Bima dengan senyum yang mengembang.
"Aku sangat bahagia sekali Nelam..seminggu terasa bertahun tahun.."Ucap Bima lagi sambil menatap Nelam dalam.
Nelam tersipu dengan wajah yang memerah..
Inilah yang membuat Bima semakin gemas pada Nelam..ingin sekali dia mencium bibir tipis Nelam yang merah merekah.
Tapi Bima tidak mau melakukan itu..dia harus menjaga Nelam..cukup malam si*la* itu yang membuat dia.terjebak dengan nafsu bejatnya sehingga membuat Nelam menderita.
Bima membenamkan tubuh Nelam di dada nya.. menghirup dalam-dalam aroma harum gadis itu..
"Kita kembali lagi ke taman mas.. nanti orang orang mencari kita..apa lagi mamah"Ucap Nelam sambil melepaskan dirinya dari pelukan Bima.
Bima mengangguk
"Ayo sayang.."Jawab Bima sambil mencium kening Nelam.
Lagi lagi Nelam tersipu dengan wajah merona.
Mereka pun kembali ke tempat acara sambil bergandengan tangan.
*****************
Sementara di tempat yang jauh di sana.
"Bagaimana ini om.. seminggu lagi mereka akan menikah!!!"Teriak seorang wanita yang tak lain adalah Aluna.
"Tenang Sweety ku.."Jawab lelaki tua itu sambil memeluk Aluna dari belakang sambil menciumi leher Aluna.
"Bagaimana mau tenang persiapan mereka sudah 100%''Jawab Aluna sambil mencoba menghindari ciuman pria tua itu.
"Jangan kan masih seminggu..tinggal sedetik saja semua bisa gagal.."Jawab pria itu yang ciuman pindah ke pundak Aluna yang hanya menggunakan baju dengan leher terbuka..tangan lelaki itu naik ke atas sambil meremas lembut dada Aluna.
"Pokoknya aku tidak mau tahu pernikahan mereka harus gagal".Ucap Aluna sambil menggelinjang karena lelaki tua itu semakin agresif dengan gerakan nya.
"Iyaaa sayang.."Jawab lelaki itu dengan suara parau dan napas semakin memburu.
Sedangkan Aluna hanya bisa melenguh dan pasrah menerima semua perlakuan bandot tua itu.
Pertarungan panas pun di mulai.
**********************
'Yang tambah kepo dengan cerita ini..selalu ikuti Part nya ya...
Jangan lupa Vote..Like..Komen.
maaf kak baru bisa mampir dan lanjut baca cerita kakak