Lanjutan Mr. Arrogant. Harap bijak dalam memilih bacaan yang tepat!! NOVEL INI BERISI KEHALAUAN SANG AUTHOR. BUAT YANG CARI BACAAN RINGAN DAN UNTUK HIBURAN SEMATA DI SINI TEMPATNYA.
Sebuah kisah percintaan dari dua wanita kembar yang dijuluki twin D dengan seorang pria dingin bernama Leo Richard.
"Aku pikir aku akan bertunangan dengan wanita yang selalu membuatku panas dingin dengan perkataannya yang sangat ketus dan tidak berperasaan" Leo Richard.
"Kenapa aku bisa terjebak diantara mereka?" Daylily
"Aku sangat bahagia, karena pria yang aku cintai. Ternyata juga mencintaiku. Dan sebentar lagi kami akan bertunangan." Daisy.
Bagaimanakah kehidupan percintaan mereka? Yuk kita lanjut☺️
Ini adalah seri ke empat dari Novel Menikahi jd yang ke 2, Mr. Arrogant dan Miss Culun Meet Mr Perfect.
Ig mom_tree_17
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mommy tree, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 22
Lily yang saat ini sedang berjalan menyusuri jalanan, sembari menengok ke kanan dan ke kiri mencari sebuah taksi. Dengan hati yang kesal, Lily terus berjalan tanpa mempedulikan Leo yang mengikutinya dari belakang.
"Kau tidak lelah berjalan terus?" tanya Leo, menatap pada Lily yang berjalan cepat di depannya.
"Kau jangan banyak bicara, dan berhentilah mengikutiku ... ! Bentak Lily, dengan wajah yang kesal. Karena perbuatan Leo, yang sudah membuat mobilnya menghilang. Membuat dirinya harus berjalan mencari taksi yang tidak juga didapatkannya. Ingin rasanya Lily menggunakan taksi online, tapi apa lah daya. Karena ponselnya tertinggal di dalam mobil, Sehingga membuatnya mau tidak mau berjalan kaki untuk mencari taksi.
Leo lalu terdiam dan terus mengikuti langkah Lily dari belakang, dan di dalam hatinya. Leo semakin mengagumi sifat Lily yang sangat sulit untuk ditaklukkan dan tidak mengenal kata menyerah pada seseorang. Sama seperti dirinya yang tidak akan pernah menyerah untuk mendapatkan wanita yang pantas untuk menjadi Ibu dari anak-anaknya
"Ya Tuhan, kenapa tidak ada satu taksi pun." Gumam Lily dalam hati. Sambil menatap jalanan yang banyak sekali lalu lalang kendaraan, tapi dirinya tidak bisa mendapat satu pun taksi yang tidak ada penumpangnya.
"Bagaimana? Apa kau sudah lelah?" tanya Leo, saat melihat Lily yang menghentikan langkahnya.
"Kau tahu? Kau itu sangat menyebalkan! Dan aku sangat membencimu." Ucap Lily, dengan tatapan tajamnya kearah Leo.
"Dan pria yang menyebalkan dan sangat kau benci, sebentar lagi akan menjadi pasangan hidupmu." Leo berkata, dengan suara datarnya. Menatap pada wajah Lily, yang berkeringat.
"Kau ... " Lily yang sangat emosi, hendak melayangkan pukulannya. Namun gerakan tangannya langsung terhenti, saat dirinya melihat ada tukang ojek online yang berhenti tepat di depannya.
Dengan langkah cepat, Lily langsung berjalan mendekat kearah tukang ojek yang hendak menyalakan kembali motornya. Leo yang melihat Lily berjalan kearah sebuah motor, langsung mengikutinya dari belakang.
"Pak, tunggu dulu!" ucap Lily, dengan nafas yang terengah-engah. "Bisa antar saya, ke mansion utama?" tanya Lily.
"Mansion utama?" tanya tukang ojek, dengan wajah bingung.
"Iya mansion utama, di jalan -- " belum sempat Lily menjelaskan pada tukang ojek. Dirinya langsung tercekat saat tubuhnya di tarik ke belakang oleh Leo.
"Pergilah ... !" Leo mengeluarkan dompetnya dan memberikan beberapa lembar uang pada tukang ojek.
"Tapi Pak ..?" tukang ojeg itu kebingungan, karena mendapatkan uang seratus ribuan sepuluh lembar.
"Pergilah, itu untukmu!" Ucap Leo, dengan suara datarnya.
"Tunggu Pak ...! Aku akan bayar lima kali lipat, asal bapak mau mengantarku." Ucap Lily, yang langsung duduk di belakang tukang ojek.
"Tapi Nona?"
"Cepatlah Pak! Ingat aku akan membayarmu lima kali lipat."
Leo yang melihat Lily sudah duduk di belakang tukang ojek, emosinya langsung mencuat. Apa lagi saat tangan Lily, memegang pinggang lelaki tersebut. Membuat emosi Leo semakin tinggi.
Dan dengan segera, Leo mengambil kunci motor itu dan membuka kembali dompetnya. Dan memberikan beberapa lembar uang dolar kepada tukang ojek.
"Aku beli motormu, dan sekarang juga kau pergi!" Ucap Leo, dengan ekspresi dinginnya. Leo tidak terima jika Lily duduk berduaan dengan pria lain. Apalagi sampai Lily memeluk pria tersebut.
"Wah ... ini dollar aslikan ?" tanya tukang ojek, dengan wajah yang bahagia. Dan langsung menghitung jumlah uang yang ada ditangannya. "Aku bisa beli dua motor dengan uang ini." Gumam tukang ojek online, dengan wajah yang sumringah.
"Tentu saja itu asli! Dan turunlah dari motorku!" Leo berkata, sembari menarik tangan tukang ojek. Leo tidak bisa melihat Lily lebih lama lagi bersama pria lain.
"Terima kasih banyak Pak! Dan ini helmnya." Tukang ojeg itu menyerahkan helmnya, dengan suka rela.
"Tunggu Pak ...!" teriak Lily, yang melihat tukang ojek itu meninggalkan motornya begitu saja. "Bagaimana dengan saya?" Lily menatap, tukang ojek dengan wajah yang semakin kesal.
"Nona naik sama Tuan ganteng itu saja!" teriak tukang ojek, yang berjalan kaki dengan senyum yang mengembang.
Dan kini Leo menatap wajah Lily, dengan seringai licik diwajahnya. "Bagaimana? Mau aku antar naik mobil, atau naik motor ini?" tanya Leo, dengan senyum penuh kemenangan.
kapan2 minta dukungan suhu nih di novelku yg abal2...judulnya "Psikiater Psikopat, dan Pengkhianatan' trmksh