" Aku sudah bilangkan,jangan sekali-kali kamu melarikan diri." ancaman pria itu pada seorang wanita yang berdiri tepat didepan dirinya.
" Untuk apa kamu terus mengangguku." ucap wanita itu dengan nada keras.
" Jangan pernah sekali-kali kamu mendekati pria lain selain aku." ucap pria itu dengan berani mengelus pipi kanan wanita itu.
wanita itu makin dibuat bingung kenapa pria itu terus mengejar dirinya sampai hidupnya mulai tak aman lagi setelah kedatangan pria itu.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nanlindia Lukita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
hari keenam
Mendengar apa penjelasan dari Mona, Andreas langsung membuka kotak itu yang didalamnya terdapat jam tangan miliknya.
"Ternyata masih utuh." ucap Andreas yang melihat jam tangannya masih utuh tanpa rusak.
" Maksud anda apa tuan?" tanya Mona yang mengernyitkan dahinya.
Andreas melirik kearah Mona,sembari memberikan senyuman sinisnya." Aku kira barang itu akan kamu jual, bukannya harganya mahal dan tertentunya kamu akan mendapatkan untung besar." ucap Andreas yang sengaja memancing kemarahan wanita itu .
" maksud tuan apa,apa anda mengira saya akan menjualnya hanya demi mencari keuntungan?" ucap Mona yang mencoba menahan emosi.
" Mungkin." jawab Andreas dengan santai.
Tiba-tiba saja Mona berdiri dari tempat duduk." Saya bukan wanita seperti itu tuan,saya di didik orang tua saya untuk tidak melakukan hal itu.bahkan saya datang hanya ingin mengembalikan barang milik anda, kenapa anda menuduh jika saya hanya mencari keuntungan.apa untungnya saya melakukan hal itu." Mona tak bisa menahan emosi lagi pada pria yang ada didepannya.
Berbeda dengan Andreas yang diam-diam menahan senyum, Andreas bisa melihat betapa lugunya wanita didepannya.
" Begitu?"
" Jangan buat saya marah akan tuduhan anda tuan, tuan harus sadar diri seharusnya anda beruntung barang itu masih utuh." Mona sudah merasa kesal dengan apa yang dikatakan oleh pria itu.
Mona langsung pergi ,tapi setelah beberapa langkah berjalan langkah terhenti.
" berhenti."
Mona pun langsung menoleh kearah belakang." Ada apa lagi, bukannya urusan kita selesai dan barang milik anda sudah saya kembalikan?" tanya Mona yang sudah malas berurusan dengan pria satu ini.
" Aku belum selesai bicara." jawab Andreas yang masih bertahan ditempat duduknya .
"Apa lagi yang harus kita bicarakan, semuanya kan sudah selesai." protes Mona yang sudah merasa kesal melihat wajah pria itu.
Memang dia pria tampan,tapi sifatnya tak sama dengan dengan wajah tampannya.malahan dia dengan mudah menindih apa-apa tentang dirinya .itu makin membuat Mona kesal,sudah ditolong bukannya terimakasih malah menuduh aneh-aneh.
" Duduk." ucap Andreas dengan nada dingin dia tujukan pada wanita itu.
" Lebih baik saya pergi,dan ingat baik-baik saya hanya menolong anda.anggap saja saya hanya orang lain dan jika kamu boss saya akan saya hormati tapi posisi anda hanya orang lain yang tidak saya kenali." Mona bicara secara tegas didepan pria itu,bahkan dia lebih memilih pergi daripada berurusan dengan pria itu lagi.
setelah kepergian Mona ditempat itu, Andreas hanya menatap dengan pandangan datar.seolah dia tak menghiraukan apa yang wanita itu ucapkan .
"Ternyata dia mudah marah, baiklah akan aku buktikan aku bisa menjadi boss kamu." gumam Andreas yang diam-diam tersenyum puas .
Mona keluar dari restoran dengan ekspresi kesal karena pria itu menuduh tidak-tidak tentang dirinya.
" Baru kali ini aku bertemu orang menuduh seenaknya tentang aku." gumam Mona yang kesal dengan pria itu .
Mona pun segera pergi menuju Halte bus, seperti biasanya dia pulang menaiki transportasi umum.
tanpa Mona sadari dari arah berlawanan ada seseorang mengawasi gerak-gerik Mona.pria itu hanya tersenyum Melihat wajah wanita itu yang masih terlihat kesal.
" Bagaimana tuan?" tanya Arga pada tuannya.
" kita tunggu dia pergi terlebih dahulu.bagaimana kabar di markas ,apa sudah ada kabar?" tanya Andreas yang sekedar bertanya situasi di sana.
"Belum ada kabar tuan, saya akan mencoba menghubunginya." jawab Arga yang paham apa yang dimaksud oleh tuannya.
"Cepat suruh mereka untuk menyelesaikan pekerjaan mereka,aku beri waktu 3 hari untuk mencari pelakunya." perintah Andreas yang mulai tidak sabar siapa dalang kejadian beberapa hari itu.
"Baik tuan, akan segera saya sampaikan."jawab Arga yang akan mengerjakan perintah dari tuannya.
Akhirnya bus itu datang dan Mona mulai menaiki bus yang mengarah jalan pulang.dia duduk santai sembari memainkan handphone miliknya, tiba-tiba saja pikirannya tak fokus.
mona masih mengingat pria yang menuduh jika dirinya hanya ingin mencari keuntungan saja.
" Sabar Mon." batin Mona yang mencoba mengontrol emosinya.setelah sampai di rumah ,Mona langsung tiduran ditempat tidurnya.
Pandangan matanya mengarah diatas atap kamarnya sembari membuang napas pelan-pelan.
" Jika ibu masih ada,aku tak akan kesepian seperti ini." gumam Mona yang tiba-tiba saja menangis mengingat kebersamaan ia dengan ibunya.
" Aku harus kuat ,Mona sudah janji pada ibu." Mona menghapus air matanya,dia mulai bangkit dari tidurnya dan mulai melakukan aktivitas seperti biasanya.
Malam hari
Andreas sedang duduk santai di ruang tamu dengan ditemani buku majalah tentang bisnis yang ada dimeja.
tiba-tiba saja handphone miliknya berdering,spontan Andreas mengangkat panggilan itu.
" Halo."
" Halo Andreas,ini papa."
" Ada apa pa?" tanya Andreas pada papanya.
" Papa hanya ingin memberitahu mungkin papa pulang telat.pekerjaan papa di kota B masih belum selesai,papa hanya minta tolong kamu gantikan besuk acara rapat di perusahaan papa.nanti ada asisten papa yang akan bantu kamu." perintah tuan Smith pada putranya yang selama ini dapat dia andalkan.
Seolah bagaikan angin segar setelah mendengar perintah dari papanya.
" Tak perlu aku meminta,pada akhir aku bisa melakukan itu." batin Andreas yang tiba-tiba tersenyum bahagia.
" Bagaiman Andreas?" tanya tuan Smith pada putranya.
" Baiklah pa,akan Andreas bantu." jawab Andreas yang begitu bahagia.
" Tumben kamu mau,papa kira kamu akan menolak." ucap tuan Smith yang tahu betul putranya tak akan mau bantu papanya dengan alasan sibuk atau lainnya.
" Andreas sedang tidak sibuk,jadinya Andreas bisa bantu papa." alasan Andreas yang diam-diam merencanakan sesuatu dibelakangnya.
" Baiklah,papa akan mempercayai kamu untuk mengurus perusahaan papa selama papa belum selesai mengurus beberapa pekerjaan di kota B." ucap tuan Smith pada putranya.
" memangnya apa yang terjadi?" tanya Andreas yang penasaran kenapa papanya pulang telat.
" Masalah biasa,papa bisa menangani itu sendiri.selama papa tinggal papa minta tolong untuk mengurus beberapa rapat untuk besuk." pesan tuan Smith yang meminta tolong pada putranya.
" Iya pa, Andreas mengerti." jawab Andreas yang paham apa yang diperintahkan oleh papanya .
" Oh iya pa,mana mama?" tanya Andreas pada papanya.
" Mamamu sedang keluar,dari tadi siang mamamu terus saja mengomel.papa sudah dibilang dari awal papa ke kota B urusan pekerjaan,mamamu nekad ikut dan ngomel ingin pergi ke pantai." mendengar keluh kesah papanya , Andreas hanya menggeleng kepala.
" tidak tahu saja sifat mama pa, paling-paling papa disuruh tidur diluar kalau mama sudah begitu." ucap Andreas yang tahu betul sifat mamanya seperti apa.