NovelToon NovelToon
Dihamilin Om Dokter

Dihamilin Om Dokter

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / One Night Stand / Cinta Paksa / Beda Usia / Teen Angst
Popularitas:14.1k
Nilai: 5
Nama Author: adelita

Jillian Amberly, seorang gadis muda, menginjak usia 18 tahun yang masih duduk dibangku sekolah tidak sengaja melakukan One Night Stand di tempat kerjanya dengan seorang lelaki bernama Alfred Dario Garfield seorang pria Bergelar Dokter spesialis Patologi, ternama disalah satu rumah sakit besar di kota Milan.

Lelaki berprofesi dokter itu, berniat menikahi Jillian sebagai bentuk tanggung jawab atas kekhilafan nya yang tidak disengaja tapi Jillian menolak mentah-mentah seolah mengatakan dirinya tidak akan hamil hanya karena bercinta satu malam.

Tapi! semua itu hanyalah angan dan mimpi dalam tidur Jillian nyatanya saat ini ia memegang teshpeck yang menunjukkan garis dua, tangan Jillian bergetar air matanya sudah tidak dibendung lagi.

Bagaimana ia harus memberitahu kebenaran ini pada keluarganya? keluarganya saja tidak memperdulikan nya. Lalu pria yang bercinta dengan nya bagaimana? apa dia percaya dengan Jillian?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon adelita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

EPISODE 31

Jillian beranjak dari duduknya. 

" Sudah selesai makannya? "tanya Jennifer melihat Jillian berdiri dari duduknya.

" Iya Ma, tadi pagi aku makan banyak jadi udah kenyang. " jawab Jillian tetap mempertahankan senyuman nya. 

" Makan dulu. " Ucap Dario menahan lengan Jillian. 

" Aku gak lapar. " jawab Jillian melepaskan jemari Dario di lengan nya. 

Jillian berjalan cepat menaiki anak tangga menuju kamarnya, berharap Dario akan mengejarnya meminta maaf padanya tapi semua itu hanya hayalan Jillian saja nyata nya sudah 20 menit berlalu tidak ada tanda-tanda kehadiaran Dario. 

Jillian tersenyum miris, begini kah rasanya jtuh cinta seorang diri? jatuh cinta? sejak kapan Jillian menaruh hati pada Dario?entahlah mungkin saat awal pernikahan mereka. 

Tanpa Jillian sadari, wanita itu sudah tertidur di kasur saking berharapnya Dario akan menemuinya. 

" Engggh...  " 

Jillian melenguh dalam tidurnya menggeliat pelan mengusap matanya yang masih memerah sehabis bangun tidur, Jillian tidak menyadari sejak kapan ia tertidur saking lama nya menunggu Dario berharap lelaki itu meminta maaf padanya. 

" Huh, sudahlah Jilli. kau tidak perlu berharap apapun. " ucap Jillian. 

Dilihatnya jam sudah menujukkan pukul 19.00, Jillian melebarkan matanya apa ia tidak salah lihat? atau jam dinding dikamarnya mati? Jillian mengambil ponselnya memastikan penglihatan nya salah atau tidak.

" Jam tujuh malam? aku tertidur selama itu? kenapa tidak ada yang membangunkan ku. " gumam Jillian tidak tercengang. 

Jillian bergegas membersihkan tubuhnya, setelah itu Jillian berniat membuat makan malam perutnya sangat-sangat keroncongan. 

TAP...

TAP...

TAP...

Jillian menuruni anak tangga dilihatnya rumah yang tampak sepi, Jillian mengerutka keningnya. 

" Kemana semua orang? " pikir Jillian menuju dapur. 

Jillian berniat membuat Indomie goreng makanan favorit kesukaan nya sejak di Indonesia dibuat menajdi 2 bungkus dengan telur mata sapi dan saos samyang pedas. 

Jillian meletakan masakan nya yang menggugah selerah, biarkanlah ngidam nya kali ini tidak terpenuhi yang penting ia bisa makan Mie Indomie sebagai pengalihan rasa ngidam nya.

Baru saja Jillian mendaratkan bokong nya di kursi, belum sampai beberapa detik mie yang ia buat masuk kedalam mulutnya sebuah tangan menarik piringnya. 

Spontan Jillian menengokkan kepalanya melihat si pelaku. 

" Apa yang Om Dokter lakukan? aku ingin makan. " ucap Jillian mencoba mengambil piring di tangan Dario yang pria itu angkat tinggi-tinggi sialnya Jillian tidak sampai mengambilnya ia terlaul pendek. 

" Kenapa makan Mie pedas? tidak bagus untuk ibu hamil. " ucap Dario. 

" Aku lapar! " ucap Jillian lagi. 

" Makan yang lain saja. "ucap Dario mencoba bernegoisasi.

" Gak mau! aku mau makan Mie saja, baru hari ini aku makan pedas! " bela Jillian. 

" Baru hari ini yang ketahuan, kemarin-kemarin nya saya biarkan saja kamu makan jajan pedas di kantin sekolah tapi tidak untuk kali ini." ucap Dario tegas.

Mata Jillina terbelalak kaget, bagaimana bisa suaminya tahu ia sering makan pedas disekolah? siapa yang memberithaunya? atau siapa mata-mata suruhan suaminya? 

" Ko-kok Om Dokter tahu? " tanya Jillian menciut. 

" Saya punya banyak mata-mata, jadi kamu tidak perlu mengelak lagi. "ucap Dario. 

" Tapi, sekali saja. aku pengen banget makan Mie pedas. " jawab Jililan. 

" Tidak! makan yang lain saja. " ucap Dario membawa piring berisikan Mie goreng dengan saus samyang dibuangnya ditong sampah. 

Jillian yang melihat itu murka bukan main. 

" Om Dokter jahat banget!!!! aku mau makan aja selalu gak boleh!!! " bentak Jillian kesal. 

" Bukan gak boleh, hanya saja jangan makan pedas. " ucap Dario mencoba sabar. 

" Tau ah!!! malas sama Om Dokter. " ucap Jillian mencak-mencak kesal.

Wanita hamil itu memilih pergi daridapur menuju kamar, rasa laparnya pupus sudah seiring emosinya yang meluap-luap. 

BRAK...

Dapat Dario dengar suara pintu yang ditutup kencang, Dario menghela nafas lelah. Ia membuka isi kulkas mengeluarkan beberapa bahan makanan yang akan ia olah. 

KLEK...

Jillian mendengar suara pintu kamar dibuka, karena sudah tahu siapa yang yang membuka nya membuat Jillian malas melihat wajah pria itu. 

" Lapar gak? "tanya Dario bertanya duduk kasur membelakangi Jilian yang berbaring memunggungi lelaki itu. 

" Gak. " jawab Jillian menarik selimut sebatas dadanya bersiap untuk tidur lagi. 

" Yakin? lapar gak? " tanya Dario lagi. 

" ENGGAK YA ENGGAK! AKU MAU TIDUR, GAK USAH GANGGU. " bentak Jillian kesal.

" Kata Alice, kamu tidur sepanjang hari gak ada makan. " ucap Dario. 

Tidak ada sahutan dari Jillian sama sekali. 

" Masih lapar? " tanya Dario. 

" IYa. " Jawab Jillian pada akhirnya. 

Tanpa Jillian ketahui, lelaki itu tersenyum seraya beranjak dari kasur keluar kamar. Jillian tidak perduli apa yang dilakukan pria itu lebih baik ia memejamkan matanya yang mulai terasa berat. 

kurang dari 5 menit, Dario masuk lagi kedalam kamar dengan nampan ditagnan nya. 

" Bangunlah, saya buat makanan untuk mu. " ucap Dario meletakan nya sengaja didekat Jillian yang ia ketahui wanita itu hanya pura-pura tidur saja. 

Merasa ada aroma wangi menusuk hidungnya, Jillian bangun dari tidurnya perduli setan dengan rasa gengsi nya. Jillian lebih mengutamakan rasa lapar ketimbang gengsi.

" Berikan padaku. "ucap Jillian berniat mengambil alih piring nya ditangan Dario. 

Dario mengglengkan kepalanya menolak, disodorkan nya sendok dihadapan wanita itu. 

" Buka mulutnya. " ucap Dario. 

" Katanya laparkan? mau disuapi?" ucap Dario lagi melihat wajah Jillian yang cengo. 

" Mau gak nih? kalau gak mau, ya udah makan sendiri aja. " ucap Dario lagi hampie meletakan sendok di piringnya. 

" Jangan!!! " seru Jillian antusias menerima suapan pertama dari Dario. 

" Habiskan semuanya. "ucap Dario yang masih betah menyuapi Jillian hingga isi dalam piring sudah habis tak tersisa. 

" Oh ya , Mama sama Papa kemana? " tanya Jillian baru menyadari tidak melihat kehadiran mertua nya. 

" Mama dan Papa sudah pulang sejak sore. " ucap Dario. 

" Alice? " tanya Jillian lagi. 

" Dia ada tugas kuliah jadi menginap dirumah teman nya. " ucap Dario. 

" Kenapa aku tidak dibangunkan? kesan nya nanti jadi menantu gak bener. " ucap Jillian. 

" Kamu tidur, gak mungkin Mama bangunin kamu. Mama dan Papa tidak seperti yang ada dipikiran kamu. " ucap Dario. 

" Terus Om Dario kenapa gak bangunin aku? " tanya Jillian. 

" Setelah makan siang, saya langsung kerumah sakit. saya tidak mau memganbungkan kamu yang terlihat cukup nyenyak. " ucap Dario. 

" Berarti tadi, Om Dokter baru sampai ya? " tanya Jillian. 

" Iya, seperti yang kamu lihat. " jawab Dario. 

" Oh ya, kapan ujian kamu. " tanya Dario lagi. 

" 2 Minggu lagi. " ucap Jillian. 

" Dua minggu? bukan nya 4 bulan lagi katamu? "tanya Dario memincingkan matanya. 

" Hehehe, aku salah sekalinya Om Dokter. " ucap Jillian cengengesan. 

" Tapi kamu sudah tahu apa saja yang harus dipelajari? "tanya Dario. 

" Sudah dong, aku kan pintar. " ucap Jillina bangga. 

" Baguslah, jadi saya tidak perlu susah-susah punya istri bego. " jawab Dario. 

" Ihh! mulutnya gak bagus betul!!! " dengus Jillian.

1
elleya
keren. lanjut ka
Delita bae
salam kenal jika berkenan mampir juga👋👍🙏
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!