NovelToon NovelToon
Luka Cinta Pernikahan

Luka Cinta Pernikahan

Status: sedang berlangsung
Genre:Angst / Penyesalan Suami
Popularitas:9.7k
Nilai: 5
Nama Author: Nita.P

Ini bukan tentang harga diri lagi, ini hanya tentang mencintai tanpa dicintai.

Aruna nekat menjebak calon Kakak iparnya di malam sebelum hari pernikahan mereka. Semuanya dia lakukan hanya karena cinta, namun selain itu ada hal yang dia perjuangkan.

Semuanya berhasil, dia bisa menikah dengan pria yang dia inginkan. Namun, sepertinya dia lupa jika Johan sama sekali tidak menginginkan pernikahan ini. Yang dia cintai adalah Kakaknya, bukan Aruna. Hal itu yang harus dia ingat, hingga dia hanya mengalami sebuah kehidupan pernikahan yang penuh luka dan siksaan. Dendam yang Johan punya atas pernikahannya yang gagal bersama wanita yang dia cintai, membuat dia melampiaskan semuanya pada Aruna. Perempuan yang menjadi istrinya sekarang.

"Kau hanya masuk dalam pernikahan semu yang akan semakin menyiksamu" -Johan-

"Jika perlu terluka untuk mencintaimu, aku rela" -Aruna-

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nita.P, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Sudah Terbiasa Terluka

Makan malam bersama, namun suasana terasa begitu hening. Bahkan entah harus bagaimana Aruna memulai percakapan. Setelah kejadian kemarin, bahkan rasa takutnya masih begitu besar pada Johan.

Johan menatap Aruna yang fokus dengan makanannya, tapi terlihat dia yang seperti kesulitan saat menelan makanan. Membuat Johan melihat bekas kemerahan di lehernya, dan dia sadar jika itu adalah bekas dari cengkraman tangannya.

"Apa itu sakit?" Tanpa sadar pertanyaan itu keluar begitu saja dari mulutnya. Membuat Aruna mendongak dan menatapnya dengan bingung. "Em, lehermu"

"Tidak papa, aku sudah terbiasa untuk sebuah luka. Tubuhku sudah tidak asing dengan sebuah luka"

Deg ... Jantungnya seakan berhenti berdekat, ucapan Aruna membuatnya membeku. Kenapa Aruna harus berkata seperti itu, rasanya terlalu menyakitkan mendengar ucapan Aruna. Tapi, memang benar apa yang diucapkannya, Aruna terlalu biasa dengan rasa sakit. Dan semua rasa sakit itu bersumber darinya. Johan yang menimbulkan rasa sakit itu.

"Em, Kak" panggil Aruna pelan, dia mendongak dan menatap Johan dengan lekat. "Soal kemarin, sebenarnya dia adalah Kak Faas. Sepupu jauh dari Ibu, dia hanya seorang Kakak yang baik untuk aku. Sejak kecil, aku hanya dekat dengannya. Kalau Kak Jo tidak percaya, kita bisa bertemu dengannya dan orang tuanya. Tapi, yang membuat aku tidak ingin melakukan itu. Karena pernikahan kita yang tidak ada yang tahu"

"Aku hanya tidak suka kau pergi tanpa izin dariku. Bukannya kau ingin merasakan jadi istriku yang sebenarnya, maka seharusnya kau juga meminta izin saat ingin pergi seperti itu"

"Ah, maaf Kak. Aku memang salah karena tidak meminta izin padamu. Tapi, aku berjanji tidak akan mengulanginya lagi. Dan mungkin aku juga tidak akan punya waktu untuk bertemu dengannya lagi"

Johan hanya mengangguk saja, dan melanjutkan makan.

*

Aruna tersenyum saat melihat Johan yang bersantai di akhir pekan ini di rumah. Mereka banyak mengobrol, dan ini seperti pasangan suami istri pada umumnya. Aruna sudah senang hanya karena seperti ini. Setidaknya dia bisa merasakan menjadi istri Johan yang sebenarnya.

"Jadi, kau bekerja saat kuliah?"

"Ya, aku bekerja di sebuah Cafe. Untuk kebutuhan kuliah yang tidak murah 'kan. Jadi aku harus banyak bekerja. Tapi, sekarang aku malah menjadi penulis novel online. Sebenarnya ingin mencari pekerjaan lebih baik, apa Kak Jo punya saran untuk aku bekerja?"

Johan menatap Aruna dengan tatapan yang sulit diartikan. Seolah ada yang aneh dari cerita gadis itu. "Tapi, Ayahmu mampu untuk membiayai kuliah kamu. Kenapa kamu harus bekerja juga?"

Aruna tersenyum mendengar itu, namun dia tidak menjawab. Sama sekali tidak ingin menjelaskan apapun tentang keadaan keluarganya. Aruna selalu merasa sakit, jika dia menceritakan tentang keluarganya yang memang tidak pernah menganggapnya ada.

Saat Johan ingin bertanya lagi karena Aruna yang tidak kunjung menjawab pertanyaannya, tapi dering ponsel membuatnya batal mengeluarkan pertanyaan. Dia meraih ponsel di atas meja dan mengangkat telepon sambil berjalan menjauh dari Aruna.

"Hallo, ada apa?"

Johan berhenti di ruang kerja, karena ini telepon dari Arvin, sudah pasti tentang pekerjaan. Dan pastinya penting karena Arvin sampai meneleponnya di akhir pekan seperti ini.

"Johan! Ini gawat!" teriak Arvin yang terdengar panik. Di dalam ruangan dia fokus pada sebuah komputer dengan satu tangan masih memegang ponsel yang menempel pada telinganya. "Ada yang mencuri data Perusahaan, dan sekarang keadaan saham anjlok. Kau cepat kesini!"

"Apa?"

*

Aruna yang menunggu Johan kembali, tiba-tiba melihat Johan yang berlari menaiki anak tangga dengan panik. Aruna jadi ikut cemas, dia segera mengikuti Johan.

"Kak ada apa?"

Johan mengambil kunci mobil dan memakai jaket, berbalik dan menoleh pada Aruna. "Aku harus pergi ke Perusahaan. Ada yang mencuri data Perusahaan hingga saham langsung turun dratis"

"Hah? Kenapa bisa?"

"Aku tidak bisa menjelaskan sekarang, aku pergi dulu"

Aruna hanya menatap punggung Johan yang menjauh darinya. Berlari menuruni anak tangga dengan terburu-buru.

"Kenapa bisa data perusahaan bocor? Apa mungkin ...?"

Aruna segera pergi ke kamarnya, dia mengambil ponselnya dan menelepon seseorang. "Kak Jesika, ayo bertemu sekarang!"

"Heh, untuk apa kau mengajak aku bertemu?"

"Ini penting, aku harus bertemu dengan Kakak"

"Ck, baiklah. Temui aku di Cafe biasa"

Aruna mengangguk dan segera menutup sambungan telepon. Mengambil tas dan dompetnya, lalu dia segera pergi keluar rumah. Memesan ojek online agar lebih cepat sampat. Aruna sudah tidak bisa sabar untuk bertemu dengan Jesika.

Ketika sampai disana, Aruna belum menemukan Jesika. Pasti Kakaknya itu belum juga datang. Baginya, bertemu dengan Aruna adalah hal yang tidak penting. Jadi dia tidak akan terburu-buru seperti Aruna saat ini.

Menunggu beberapa saat dengan tangan saling bertaut di atas meja. Bagaimana sekarang dia sangat tegang dan ingin segera bertemu dengan Kakaknya itu. Aruna mengambil ponselnya, sedikit mengotak-ngatik ponselnya dan menyimpannya di atas meja. Saat Jesika sudah terlihat masuk ke dalam Cafe ini. Mereka duduk di meja sudut ruangan yang cukup sepi.

"Ck, ada apa kau mengajakku bertemu? Aku tidak punya banyak waktu untuk meladenimu"

Aruna menghela nafas pelan, menatap Jesika dengan lekat. "Kak Jesi tahu jika data Perusahaan Kak Johan bocor? Dan sekarang saham Perusahaan sedang anjlok?"

Aruna memperhatikan wajah Jesika yang langsung terlihat kaget mendengar itu. Bahkan dia terlihat gelisah, terlihat jelas dari bola matanya yang bergerak tak menentu arah.

"Ti-tidak. Jo tidak memberitahu aku tentang ini? Dan kau tahu ini dari siapa? Jangan menyebar gosip"

"Kakak bisa lihat di internet sekarang, jika berita itu sudah tersebar. Jadi?" Aruna menatap Jesika dengan penuh kecurigaan. "Kakak yang melakukan itu? Seperti yang pernah aku dengar tentang percakapan Kakak dan Mama, jika kalian ingin Keluarga Kak Johan bangkrut dan sengsara? Iya 'kan? Jawab aku Kak! Kenapa Kak Jesika harus melakukan ini? Memangnya apa kesalahan Kak Johan pada Kakak?"

"Haha, kamu tidak tahu saja jika keluarganya itu adalah sumber dari kehancuran hidup aku dan Mama"

Aruna terdiam, lalu dia teringat akan sesuatu. "Apa ini ada hubungannya dengan hasil tes DNA yang aku temukan di kamar Kakak? Jika sebenarnya DNA Kak Jesika dan Ayah tidak cocok?"

Jesika terlihat cukup terkejut dengan ucapan Aruna barusan. "Kau ingin tahu semuanya? Haha... Baiklah aku sudah tidak ingin menyembunyikan apapun. Aku akan menjelaskan semuanya padamu"

Dan Aruna terdiam dengan terkejut saat mendengar semua cerita Jesika padanya.

Bersambung

Hayoh, apa yang diberitain Jesika ya? Next chapter..

1
Nanik Arifin
selain usaha, jangan lupakan doa, Jo... yakinlah kamu masih punya kesempatan. entah hanya bertemu sebentar lalu kamu hrs menjalani hukuman membesarkan anak kalian sendirian atau....bahkan ada anugerah lain. kamu diberi kesempatan kedua Tuka bersama Aruna. bertemu & membawanya ke LN tuk pengobatan sambil mengasuh anak kalian tentunya. sedikit repot, anggap sbg hukuman untukmu, Jo
Indah Darma Indah
lanjut
Ma Em
Ya allah kasihan dgn nasib Aruna semoga ada keajaiban Aruna bisa sembuh dari penyakitnya dan bisa bahagia bersama anaknya .
Farida Rida
Ketemu lagi walau pun tak bisa bertemu lagi
Farida Rida: Walau tak bisa bersatu lagi
total 1 replies
AlmiraAzniAdzkia🥰🌺
yaAllah thor kenapa harus senyesek iniiii,,,,,tolong pertemukan n persatukan mereka thor,,,biarin aruna ngrasain kebahagiaan,,,,pleaseeee
ken darsihk
Penasaran sebenar nya apa misi mu Aruna , sampai sebegitu nya mempertahankan suami toxic nu itu
ken darsihk
Johan lucuuu koq marah dan cemburu melihat Aruna bersama lelaki lain
ken darsihk
cerita nya bagus tapi kenapa nggak ada yng pada koment ya 😊😊
ken darsihk
Sebenar nya apa yng Aruna perjuang kan , apa yng di maksud Aruna dngn melindungi dan tidak ingin melihat Johan terluka
ken darsihk
Typho ya thor Johan jadi Zidan 🤭🤭
Dinarra
harus banget ketemu
Indah Darma Indah
lanjut.semoga aja Aruna dapat muzizat dari Allah.dia bisa sembuh dari penyakitnya
Nanik Arifin
penyesalan emg slalu datang terlambat. mampukah penyesalanmu mengubah jl hidup ?
selamat ya Jo.... selamat menuai, yg slama ini kau tanam
Dian Suhermina Setiati
Lanjut thor keren dan mantap alur ceritanya aku suka amazing👍👍😘😘
Dinarra
Arunaaa😭
Cookies
next
Cookies
ditunggu kelanjutannya, Aruna pergi lalu dipertemukan LG dg Johan tp dlm versi Aruna sudah dg jodoh yg lain
Nanik Arifin
2 amplop tuk Johan belum diserahkan oleh Mia ?
Aras Diana
apakah Mia akan nenceritan semuanya pada Johan tentang aruna
Dinarra
cari aluna johan please
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!