NovelToon NovelToon
NOT PERFECT MOTHER

NOT PERFECT MOTHER

Status: sedang berlangsung
Genre:Duda / CEO / Cinta Seiring Waktu / Cinta Murni
Popularitas:3.7k
Nilai: 5
Nama Author: Ibu Cantik

Karena bosan dengan kehidupan yang dijalani selama ini, Rania gadis cantik berusia 25 tahun yang telah menyelesaikan s2 di luar negeri ingin mencoba hal baru dengan menjadi seorang OB di sebuah perusahaan besar.

Tapi siapa sangka anak dari pemilik perusahaan tersebut justru menginginkan Rania untuk menjadi pengasuhnya.

Sedangkan Raka duda berusia 40 tahun ,CEO sekaligus ayah dari 3 orang anak yang belum move on dari sang mantan istri yang meninggal pasca melahirkan anak ke 3 nya.

Bagaimana perjalanan Rania dalam menghadapi tantangan yang dibuatnya?.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ibu Cantik, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tawaran menggiurkan

Setelah menyelesaikan administrasi Raka dan Zian menemui Rania yang selesai di berikan penanganan.

"Jadi bagaimana dengan keadaannya dok." Raka bertanya terkait kondisi Rania kepada dokter.

"Tidak ada yang perlu di khawatirkan pak,hal semacam ini sangat wajar terjadi,jadi bisa di antisipasi saja agar luka tidak kembali mengeluarkan darah."

"Baik terima kasih dok atas penjelasannya."

"Sama-sama,mari pak Bu."

Setelah dokter itu pergi Zian mencoba untuk menaiki ranjang perawatan Rania,Raka yang melihat putranya kesusahan membantu Zian.

"Terima kasih Pi."

Raka hanya menganggukkan kepalanya.

"Pak kata dokternya saya sudah boleh pulang."

Bukan Raka yang menjawab melainkan Zian," Tante Rania ikut pulang aja sama Zian,biar nanti Zian yang rawat Tante Rania." Raka dan Rania terkejut mendengar ucapan Zian.

"Zian Tante Rania udah gapapa,dan Tante Rania ga bisa ikut Zian pulang." Rania memberikan pengertian kepada Zian.

"Emangnya kenapa Tante Rania ga mau ikut Zian,di rumah kan banyak kamar jadi gapapa kok kalau Tante Rania mau tinggal sama Zian." Raka mengetahui keresahan Rania,dia membantu memberikan pengertian kepada Zian.

"Zian Tante Rania tidak bisa ikut sama kita, karena Tante Rania juga punya keluarga,iya kan Tante Rania."

"Iya benar sekali."

"Kalau gitu Tante Rania jadi baby sitter Zian aja, nanti kita sama-sama terus, bolehkan papi?." Zian menatap Raka dengan tatapan memohon. Rania terkejut atas permintaan Zian.

"Zian biarkan Tante Rania sembuh dulu ya." Pada dasarnya Zian bukanlah anak yang nakal jadi sangat mudah untuk diberikan pengertian.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Raka mengantar Rania pulang, sebelum itu mereka mampir untuk makan malam. Rania duduk di samping Raka sedangkan Zian sudah tertidur di sofa belakang setelah makan malam.

Raka membuka pembicaraan " Rania maukah kamu menjadi -." belum selesai Raka mengatakan sesuatu ponselnya berbunyi.

Rania penasaran dengan lanjutan dari perkataan Raka, karena dari nadanya seperti seseorang yang akan melakukan lamaran.

Rania melirik Raka yang masih berbincang dengan seorang dibalik ponselnya.

"Baik terima kasih." Raka mematikan sambungan telepon.

"Sampai mana tadi,oh iya Rania saya tidak tahu apa yang kamu miliki tapi melihat Zian sangat menyukaimu jadi saya sudah mempertimbangkan apakah kamu mau menjadi pengasuh Zian." Ternyata Raka ingin menjadikan Rania baby sitter Zian, padahal Rania sudah gelisah memikirkan ucapan Raka.

"Pak bos saya tidak punya pengalaman mengasuh anak kecil,dan lagian saja kan office girl di perusahaan pak bos."

"Saya tidak mempermasalahkan hal tersebut,yang penting Zian nyaman dan kamu bersedia."

" tapi pak bos-." belum sempat Rania membalas ucapan Raka. "Saya akan memberikan kamu 25 juta perbulan sebagai bayarannya." Rania memelototkan matanya mendengar nominal angka yang akan di gelontorkan Raka untuk membayarnya.

"Jangan melototin saya nanti bola mata kamu lepas." Raka terkekeh melihat ekspresi Rania.

"Pak bos ga becanda kan,25 juta itu banyak loh pak bos itu bisa 10 kali lipat dari gaji saya sebagai office girl." Rania sibuk menghitung angka dengan jarinya.

"Jadi apakah kamu mau?." Kembali Raka bertanya untuk memastikan.

"Bolehkah saya berpikir terlebih dahulu, karena saya harus menyesuaikan antara kesiapan saya untuk mendapatkan hasil sebesar itu."

"Baiklah saya kasih kamu waktu satu Minggu untuk berpikir,tapi harapan saya kamu bersedia."

Setelah itu tidak terjadi perbincangan apa pun diantara Raka dan Rania. Tak terasa mobil sudah berhenti di gang tempat Rania tinggal. Raka turun terlebih dahulu dan membukakan pintu untuk Rania. Rania tidak menyangka dibalik sikap galak Raka tersimpan empati yang begitu tinggi.

"Terima kasih pak." Rania pikir Raka akan langsung pulang setelah menurunkan dia di depan gang ternyata Raka ikut mengantar Rania sampai di depan pintu kosnya sambil membawa bungkusan makanan yang tadi dia beli untuk Rania.

"Seharusnya tidak perlu se repot ini pak,saya beneran udah gapapa kok." Rania merasa tidak enak karena Raka terlalu berlebihan menurutnya.

" Tidak ada yang di repotkan, istirahat lah ,dan jangan lupa pikiran penawaran saya, kalau begitu saya pulang dulu." Rania menganggukkan kepalanya sebagai jawaban.

Rania baru masuk saat tubuh Raka sudah tidak terlihat dari pandangannya.

Baru saja dia mendudukkan diri di kasur, ponselnya berbunyi menandakan bahwa seseorang sedang menelepon nya. Tertera nama Zidane, Rania memukul keningnya karena seharian ini lupa memberi kabar untuk kekasihnya.

Rania menerima panggilan tersebut,"ha-" belum sempat Rania menyapa rentetan pertanyaan keluar dari Zidane.

"Ra kamu dari mana aja,aku udah hubungi kamu puluhan kali,kamu gapapa kan,apa ada sesuatu yang terjadi,jawab Ra jangan buat aku khawatir."

"Mas Zidane tenang dulu, gimana aku bisa jawab kalau ga di kasih space untuk bicara."

"Maaf Ra aku cuma khawatir."

"iya gapapa, harusnya aku yang minta maaf karena udah buat kamu khawatir,jadi hari ini pak Raka datang sama Zian." Akhirnya Rania menceritakan apa yang dia alami hari ini.

"Jadi sekarang keadaan kamu gimana,aku kesana sekarang ya."

"Ga perlu mas,aku udah gapapa kok."

"Bener ya kamu gapapa,lain kali kalau pergi bawah hp nya."

"Iya mas,oh iya aku mau minta pendapat mas Zidane." Rania berencana menceritakan tawaran Raka untuk menjadi baby sitter Zian.

"Pendapat apa Ra." Zidane bertanya.

"Jadi-." belum sempat Rania menjelaskan Zidane kembali berucap.

"Ra besok aja ya kita ketemu sambil bahas masalah kamu,aku mau menyelesaikan proposal buat meeting besok, gapapa kan Ra?."

"Oh ya udah, gapapa mas, jangan lupa istirahat ya mas kan seharian udah kerja di tambah harus lembur,tetap jaga kesehatan."

Perhatian Rania membawa kehangatan tersendiri untuk Zidane yang sudah lama menjadi jomblo karatan.

"Iya,siap,kamu juga istirahat, selamat malam myra."

"Hah? maira siapa mas."

"Itu panggilan kesayangan aku untuk kamu."

Rania salting brutal mendengar ucapan Zidane.

"aaaaaa mas sekarang kok jadi romantis gini sihh."

"Ya udah,besok kita ketemu, mimpi indah myra."

Zidane mematikan sambungan telepon,dia senyum-senyum sendiri menatap ponselnya miliknya yang ber wallpaper wajah Rania yang dia ambil secara diam-diam. Rania pun sama masih salah tingkah dengan nama panggilan Zidane untuk nya.

1
🎃SЯ ШłŁŁ🎃
Ceritanya bikin seru, terus lah menulis, author!
can: Terima kasih telah mampir di karya author.😍
total 1 replies
Nagisa Furukawa
Karakter keren! 😍
can: Terima kasih sudah mampir dikarya author 😍
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!