Tegar adalah seorang ayah dari dua anak lelakinya, Anam si sulung yang berusia 10 tahun dan Zayan 6 tahun.
Mereka hidup di tengah kota tapi minim solidaritas antar sekitarnya. Hidup dengan kesederhanaan karena mereka juga bukan dari kalangan berada.
Namun, sebuah peristiwa pilu membawa Tegar terjerat masuk ke dalam masalah besar. Membuat dirinya berubah jadi seorang pesakitan! Hidup terpisah dengan kedua anaknya.
Apakah yang sebenarnya terjadi? Bisakah Anam dan Zayan melalui jalan hidup yang penuh liku ini? Jawabannya ada di 'Surat Terakhir Ayah'
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dfe, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Akhir untuk Zambo
Seminggu lagi... Ya, satu Minggu lagi adalah waktu di mana Zambo dan ketiga temannya, Agus dan yang lain akan mendapatkan kenaikan pangkat reguler atas posisi yang sekarang ini ditempati.
Tentu semua itu tak lepas dari kinerjanya yang dianggap memiliki dedikasi tinggi dalam mengemban tugas dan tanggung jawab yang selama ini dirasa sangat baik oleh masyarakat dan pemerintah. Terlepas dari Zambo juga telah menyelesaikan pendidikan Bintara nya, kesempatan untuk dirinya bisa naik pangkat sangatlah lebar.
Entah murni karena kerja kerasnya atau hasil dari manipulasi yang dia lakukan selama ini, nyatanya dia begitu senangnya mengingat posisinya yang saat ini adalah seorang Bripda akan berubah menjadi Briptu.
Euforia kegembiraan itu sangat terasa, apalagi istri Zambo sangat mengelu-elukan posisi baru suaminya di jejaring sosial yang dia miliki. Kejadian apapun sehari-hari akan istri Zambo itu posting ke media sosial. Dari hal penting sampai yang tidak penting sama sekali akan diumbar di sana, ibarat kata.. semua orang harus tahu jika dirinya masih ada di muka bumi dengan semua status yang dia publikasikan di manapun akun sosmed miliknya.
Di rumahnya, Zambo sedang menikmati secangkir kopi hitam buatan istrinya, sebelum disuguhkan tentu saja wanita bernama Marlina itu akan memotret secangkir kopi tersebut untuk diunggah ke sosmednya.
"Kamu apa sih mah. Dikit-dikit upload, dikit-dikit upload, mau pamer ke siapa sih?!" Kesal juga karena tingkah Marlina dirasa cukup mengganggu Zambo akhir-akhir ini.
"Nih pah, semua orang harus tau kalo papah naik pangkat! Mamah juga barusan udah up foto gelang, kalung sama cincin yang semalam papah kasih ke pesbuk mamah. Yang komen paaah... Buanyak!" Marlina tersenyum puas karena berhasil membuat heboh jagat maya karena postingannya.
Mata Zambo melebar. "Mamah posting perhiasan itu di sosmed?? Kenapa?!! Kan papah udah bilang, hadiah itu jangan dipamerin-pamerin!! Aakh, sekarang hapus postingan itu mah! Hapus sekarang juga!"
Tentu saja Zambo emosi, perhiasan yang dia berikan untuk istrinya itu adalah barang sitaan KPK atas kasus korupsi yang dilakukan pengusaha ternama. Kasusnya sedang naik daun. Dan Zambo mengambil beberapa perhiasan tersebut tanpa sepengetahuan pihak KPK maupun dari pihak pengusaha yang sekarang sudah mendekam di penjara. Jika ada yang tahu kecurangan yang dia lakukan, maka tamatlah sudah karir yang selama ini dibangunnya.
"Apa'an sih pah?! Nggak! Nih liat, semua orang pada kagum sama perhiasan mamah itu, tau. Mereka bilang harganya ratusan juta. Hihihi, emang keliatan kalo mewah banget sih.. Nanti kapan-kapan beliin mamah perhiasan mewah kayak gitu lagi ya pah." Tanpa ada rasa bersalah, Marlina bahkan masih bisa mengulum senyumnya.
Dengan cepat Zambo merebut ponsel milik istrinya, dia hapus postingan yang memperlihatkan Marlina sedang memamerkan perhiasan hasil curiannya itu. Nafasnya memburu, di menit berikutnya dadanya seakan dihantam sesuatu. Sebuah panggilan telepon membuatnya membeku di tempat.
Marlina yang kesal dan marah karena postingannya yang banjir komentar dihapus suaminya dengan paksa, langsung berlari ke dalam rumah tanpa peduli apa yang terjadi pada suaminya. Niatnya satu, kembali memposting apapun yang dia miliki! Terserah saja jika itu membuat suaminya meradang, Marlina tak peduli!
'Pak, kasus Tegar diangkat lagi.. Inspektur Tirta Nugraha sendiri yang menyelidiki semuanya.. Kami lengah pak, bukti yang kami kira sudah kami musnahkan.. Ternyata bisa berada di tangan inspektur Tirta. Pak.. Kita dalam masalah besar.'
Belum hilang rasa cemas dan khawatirnya karena postingan konyol Marlina, kini Zambo langsung lemas karena telepon dari Agus yang menginformasikan jika nasibnya ada di ujung tanduk. Bukannya naik pangkat, bisa jadi dia akan menjadi pesakitan setelah ini.
Dalam pikirannya yang kalut, Zambo berniat kabur. Ya, sudah sangat tidak mungkin bagi dirinya untuk bisa naik jabatan. Apalagi kecenderungan flexing istrinya yang di luar nalar.. Pasti tidak butuh waktu lama untuk tim cybercrime melacak keganjilan yang Zambo lakukan selama ini.
Rumah ini masih lah rumah dinas, tak apa jika dia tinggalkan begitu saja. Mobil yang terparkir di halaman sebagai bukti kesuksesannya selama menjadi anggota kepolisian pun tak luput dari kecurangan yang dia lakukan. Ya, dia mendapatkan mobil itu sebagai rasa terimakasih seorang narapidana yang keluar dari lapas dengan mudahnya karena kasus pemerkosaan yang dilakukan, harusnya penjahat itu mendekam belasan tahun di penjara.. Tapi kekuatan uang membungkam kebenaran dan fakta yang ada.
Belum sempat dia tersadar dari lamunannya, Zambo dikejutkan dengan mobil polisi yang datang membawa pasukan tanpa membunyikan sirene nya. Dia buru-buru masuk ke dalam rumah, ingin bersembunyi! Tidak mau ditangkap, itu yang ada dipikiran Zambo saat ini.
Tapi ternyata, rumah dinas itu telah dikepung. Mau bersembunyi sampai lubang semut pun pasti akan ditemukan juga keberadaannya. Marlina histeris saat dirinya ikut dibawa ke kantor polisi, dia menolak dengan alasan mempunyai anak balita. Dan dia tidak tahu apa kesalahannya, tentu saja wanita itu ogah menurut pada petugas kepolisian yang lebih dulu membawa Zambo ke mobil polisi dengan tangan diborgol.
"Kalian memperlakukan ku seakan aku ini penjahat! Aku tidak terima!! Aku akan tuntut kalian!!"
Lagi-lagi Marlina kelimpungan karena tetap dipaksa untuk ikut ke kantor polisi guna memberi keterangan.
Berita penangkapan Zambo menyebar luas di penjuru negeri. Bahkan sempat viral karena aksi Marlina yang terus mencaci maki polisi karena dia merasa diperlakukan tidak manusiawi.
Keinginan naik pangkat hilang sudah, pupus bersama kenyataan jika karma memang ada. Zambo bahkan ingat bagaimana dia dengan kejamnya menuduh Tegar sebagai seorang pengedar narkoba. Dihajar habis-habisan siang malam tanpa ampun, hingga akhirnya lelaki yang memilki dua orang anak itu meninggal di lapas, pun masih bisa dia lantang bersuara jika Tegar meninggal karena bunuh diri.
Lelaki bernama lengkap Tirta Nugraha itu berdiri dengan mata elangnya menatap ke arah sel penjara, di mana di sana ada beberapa orang yang tadinya adalah anggota dari kepolisian.
"Apa kalian tau.. Perbuatan bejat kalian yang dengan sengaja memfitnah dan menghilangkan nyawa seseorang di sini membuat dua anak yang tidak berdosa harus berpisah selamanya dengan ayah mereka? Ayah yang mereka tunggu kepulangannya, telah kalian pulangkan tanpa nyawa. Apa kalian tau... Bagaimana hancurnya perasaan mereka? Menangis meraung tanpa ada yang peduli, karena semua orang berpikir jika ayah kedua anak itu adalah penjahat! Tapi, kenyataannya.. Kalian lah iblis yang bersembunyi di balik seragam!"
"Mungkin bukan hukuman mati yang akan kalian dapatkah, tapi aku.. Tirta Nugraha, akan memastikan jika kehidupan kalian tidak akan semenyenangkan dulu." Langkah Tirta tegap meninggalkan sel tahanan itu.
Dia tidak peduli dengan ratapan minta maaf dan penyesalan yang digaungkan oleh para mantan bawahannya di dalam sana.
'Maaf.. Aku terlambat, aku tidak bisa membuatmu berkumpul dengan anak-anak mu.. Tapi, aku pastikan.. Nama mu akan bersih dari fitnah yang telah membuatmu kehilangan kebebasan, bahkan kehilangan kesempatan untuk berkumpul dengan anak-anak mu di dunia ini.'
untung nya suami ku orangnya baik hati bijaksana dalam permusyawaratan perwakilan serta keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
arogan bener jadi manusia, udah kek Fir'aun bae
bukan nyari muka
seperti kata kong abut berubah lebih baik untuk kalian sendiri
bulu apa ini 🤔🤔🤔